Morfologi Studi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Pakan Bekantan (Nasalis Larvatus) Di Taman Nasional Tanjung Puting Kalimantan Tengah (Studi Kasus Di Areal Research Pondok Ambung )

berwarna lebih pucat tetapi seragam, punggung dan bagian atas berwarna agak kelabu. Sub spesies ini dapat ditemukan di Bulungan, Kalimantan Utara. Bekantan juga dikenal dengan nama lokal bekara, raseng, pika, batangan Arief, 1998, kahau Direktorat Jenderal Kehutanan 1978; Payne, Prancis dan Phillipps, 2000, kera belanda LBN, 1982 dan monyet belanda Direktorat Jenderal Kehutanan, 1978; Arief, 1998. Sedangkan dalam bahasa Inggris bekantan disebut “Proboscis Monkey” Napier and Napier, 1967; Direktorat Jenderal Kehutanan, 1978; Yasuma and Alikodra, 1990; Payne et al., 2000 atau “Long-nosed Monkey” Direktorat Jenderal Kehutanan, 1978.

2.2 Morfologi

Bekantan memiliki ciri khusus yang tidak dijumpai pada jenis primata lain, yaitu hidung yang besar dan khas pada yang jantan dan dapat mencapai panjang lebih dari 7,5 cm. Pada bekantan jantan hidung tersebut terus berkembang walaupun bekantan sudah mencapai fase dewasa. Hidung pada jantan dewasa panjang seperti umbi dan melengkung ke bawah. Para ahli ada yang berpendapat bahwa hidung jantan tersebut adalah hasil adaptasi seleksi. Betina lebih tertarik pada jantan yang berhidung besar. Hidung betina dan bekantan muda lebih kecil, kurang lebih seukuran dengan hidung manusia dan mencuat ke atas. Bentuk hidung jantan yang unik ini digunakan untuk mengeraskan suara ketika ia mengeluarkan pekikan penandaan teritorial Napier and Napier, 1967. Bekantan jantan yang mempunyai hidung paling besar berhak dinobatkan menjadi pemimpin kelompok Suharyo, 2002. Ciri khas yang lain yang dimiliki bekantan adalah perut mereka yang buncit. Hal ini dikarenakan daun-daunan yang merupakan bahan makanan bekantan mempunyai nutrisi yang rendah, sehingga untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisinya, bekantan harus makan daun-daunan dalam jumlah yang besar Suharyo, 2002 Bekantan memiliki warna tubuh yang bervariasi. Tubuh bagian atas umumnya berwarna kuning keabu-abuan pucat dan kusam sampai coklat merah, lebih gelap pada punggung bagian atas dan mempunyai semacam tudung tengguli pada bagian atas kepala Payne et al., 2000, yang digambarkan oleh Yasuma and Alikodra 1990 sebagai rambut merah yang menyerupai topi pada bagian atas kepala. LBN 1982 menjelaskan bahwa rambut berwarna kuning coklat kemerah- merahan, terutama di kepala dan punggung bagian atas. Bagian belakang atau punggung berwarna merah bata Napier and Napier, 1967. Ekor dan pantat keputih-putihan, terutama pada jantan dewasa Payne et al., 2000. Ketika duduk di pohon, ekornya bergantung vertikal ke bawah Yasuma and Alikodra, 1990; Payne et al. 2000. Pada bagian tubuh lainnya rambut berwarna coklat pucat dan kelabu putih terutama di dada, perut, dan ekor LBN, 1982. Jantan dewasa memiliki kerah pucat di sekeliling leher bagian depan dan kedua sisinya Payne et al., 2000. Bagian wajah bekantan berwarna merah tua kecoklatan dan tidak berbulu, sedangkan pada bayi atau individu muda mempunyai wajah berwarna biru tua Napier and Napier, 1967; Payne et al., 2000. Wajah bekantan berbentuk “orthognathous” dengan sebuah profil lurus dan rahang yang jelas. Tulang hidung panjang dan lurus dibanding dengan Presbytis yang tulang hidungnya lebih pendek. Lekuk mata bagian dalam relatif sempit dibanding dengan jenis-jenis Colobinae lainnya, kecuali simias. Susunan gigi seri, taring, premolar dan molar geraham adalah 22, 11, 22, 33, jumlah 32 buah. Anggota badan bagian depan radius dan humerus dan bagian belakang femur dan tibia lebih panjang dibanding dengan Presbytis atau Colobus atau dapat dikatakan bahwa indeks intermembral pada bekantan tinggi. Kaki dan tangan bekantan berwarna abu-abu pucat dengan telapak tangan berwarna gelap. Tangan bekantan bersifat “prehensile”, yaitu dapat memegang benda dengan jari tangannya. Tangan digunakan dalam makan untuk memetik daun-daunan dan memasukkannya ke dalam mulut Napier and Napier, 1967. Selain itu tangan digunakan juga untuk memegang dahan dalam kegiatan berjalan atau melompat Alikodra, Yasuma, Santoso, Soekmadi dan Suzanna, 1990. Jari- jari yang sangat panjang memungkinkan satwa ini menjadi pemanjat yang tangkas Yasuma dan Alikodra, 1990. Perbandingan morfologi antara bekantan jantan dengan betina dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 1 Perbedaan Morfologi antar Bekantan Jantan dengan Betina Morfologi Jantan Betina Berat badan Kg 11,700-23,608 8,650–11,790 Panjang kepala sampai badan cm 55,500-72,300 54,000-60,500 Panjang ekor cm 66,000-74,500 57,000-62,000 Sumber : Napier and Napier 1967 LBN 1982 menjelaskan bahwa umumnya bekantan memiliki badan yang ramping dan berekor panjang. Ekornya lebih panjang daripada badan dan kepala. Yang betina berukuran lebih kecil dan lebih ringan. Bekantan jantan yang sudah lewat dewasa berperut buncit dan dapat mengeluarkan suara seperti sapi melenguh pendek. Yeager 1990 mengkategorikan struktur umur bekantan sebagai berikut : Tabel 2 Klasifikasi Struktur Umur Bekantan Struktur Umur Ciri-ciri Jantan dewasa Adult males Hidung besar telah berkembang sempurna, alat kelamin luar tampak jelas, ukuran tubuh besar 20 sampai 22 kg, terdapat warna putih berbentuk segitiga pada bagian pinggul, lapisan-lapisan lemak terlihat jelas di bagian punggung, berkembang otot paha yang kuat. Betina dewasa Adult females Ukuran tubuh relatif lebih kecil dari ukuran tubuh jantan dewasa 10 sampai 12 kg, puting susu tampak lebih jelas, hidung lebih kecil dan runcing Jantan setengah dewasa Adolescent males Ukuran tubuhnya sama atau lebih besar dari pada betina dewasa, alat kelamin luar tampak jelas, otot bagian paha lebih berkembang dibandingkan dengan betina dewasa, hidung mulai membesar, tidak ada lapisan lemak di bagian punggungnya Betina setengah dewasa Adolescent females Memiliki ukuran tubuh yang hampir sama dengan betina dewasa, puting susu belum jelas. Remaja Juvenile Ukuran tubuh setengah atau dua pertiga dari ukuran tubuh betina dewasa. Sudah bisa berdiri sendiri, tetapi masih tidur dengan induknya. AnakBayi Berumur 1,5 tahun atau kurang,bayi yang baru lahir memiliki warna yang lebih gelap dan muka berwarna gelap tetapi terus memudar, masih dekat dan bergantung dengan induknya. Sumber : Yeager 1990

2.3 Habitat