Tingkat Pohon Vegetasi Hutan Rawa

Dari hasil analisis vegetasi pada tingkat tiang, terdapat 17 jenis pakan yang dimakan bekantan yaitu Symplocos fasciculata, Polyalthia leteriflora, Neoscortechinia sp., Parastemon urophyllus, Dehaasia incrassate, Dyera costulata, Ganua motleyana, Diospyros pilosanthera, Macarenga hypoleuca, Crudia teysmannii, Tetramerista glabra, Actinodaphne sp., Artocarpus anisophyllus, Gonystilus bancanus, Gluta renghas, Syzygium leucoxylon, dan Syzygium tawaense, dengan nilai tingkat keanekaragaman pakan sebesar 1,69. Dari 17 jenis pakan tersebut, janis Artocarpus anisophyllus, Ganua motleyana dan Gluta renghas memiliki nilai dominansi tinggi dari jenis pakan yang lainnya.

5.3.1.4 Tingkat Pohon

Komposisi vegetasi pada tingkat pohon terdapat 52 jenis 39 jenis yang teridentifikasi nama ilmiahnya dengan 23 famili yang teridentifikasi. Jenis yang mendominansi pada tingkat pohon adalah Gluta renghas, dengan nilai dominansi 4,48 m 2 ha dengan nilai INP 36,60 , kemudian Shorea leprosula sebesar 3,91 m 2 ha dengan nilai INP 27,01 , Ganua motleyana sebesar 2,87 m 2 ha dengan INP 31,27 dan Mezzettia parviflora sebesar 1,93 m 2 ha dengan INP 17,38 . Keanekaragaman pada tingkat pohon sebesar 3,25. Tabel 10 Analisis Vegetasi Tingkat Pohon 15 jenis dengan nilai dominansi tinggi No Nama lokal Nama ilmiah K KR F FR D DR INP H’ 1 Rengas Gluta renghas 31 13.54 0.52 8.05 4.48 15.01 36.60 3.25 2 Meranti Shorea leprosula 17 7.42 0.42 6.5 3.91 13.09 27.01 3 Ketiau Ganua motleyana 29 12.66 0.58 8.98 2.88 9.63 31.27 4 Makaikemiting natai Mezzettia parviflora 11.5 5.02 0.38 5.88 1.93 6.48 17.38 5 Bliantapah selumbar Jackiopsis ornata 7.5 3.28 0.24 3.72 1.82 6.10 13.10 6 Tomau 4 1.75 0.14 2.17 1.75 5.85 9.77 7 Ramin Gonystilus bancanus 5.5 2.4 0.2 3.1 1.67 5.60 11.10 8 Pudu Artocarpus kemando 12 5.64 0.3 4.64 1.21 4.05 14.33 9 Lamanaduk Diospyros pilosanthera 10 4.37 0.34 5.26 1.15 3.86 13.49 10 Kumpang Knema cinerea 18 7.86 0.38 5.88 0.78 2.60 16.34 11 Penempalaan Kokoona ohraceae 6.5 2.84 0.18 2.79 0.67 2.23 7.86 12 Sindur rawablansuit Sindora bruggemanii 9.5 4.15 0.3 4.64 0.58 1.95 10.74 13 Kempas Koompassia malaccensis 1.5 0.66 0.06 0.93 0.58 1.94 3.53 14 Bedaru rawa Cantleya corniculata 5 2.18 0.16 2.48 0.54 1.82 6.48 15 Jelutungpantung Dyera costulata 5 2.18 0.2 3.1 0.54 1.81 7.09 Dari hasil analisis vegetasi tingkat pohon, terdapat 15 jenis pakan yang dimakan bekantan yaitu Polyalthia leteriflora, Neoscortechinia sp., Parastemon urophyllus, Dyera costulata, Dialium indum, Ganua motleyana, Diospyros pilosanthera, Crudia teysmannii, Tetramerista glabra, Actinodaphne sp., Artocarpus anisophyllus, Gonystilus bancanus, Gluta renghas, Syzygium leucoxylon, dan Syzygium tawaense, dengan nilai keanekargaman pakan sebesar 1,25. Dari 15 jenis tersebut didapatkan bahwa jenis Gluta renghas, Ganua motleyana dan Gonystilus bancanus memiliki dominansi tinggi dibandingkan dengan jenis pakan yang lainnya. Dari hasil analisis vegetasi yang dilakukan di hutan rawa, didapat bahwa jenis pakan bekantan di hutan rawa akan lestari, hal ini didapat dengan melihat nilai kerapatan dari setiap jenis pakan pada setiap tingkatan. Pada jenis Ganua motleyana yang sangat disukai bekantan, nilai kerapatan jenis ini berbentuk piramid, dimana nilai semai lebih besar dibanding dengan nilai pancang, nilai pancang lebih besar dari nilai tiang, nilai tiang lebih besar dari nilai pohon dengan nilai semai sebesar 1400 indha, pancang sebesar 272 indha, tiang sebesar 44 indha dan pohon sebesar 29 indha. Pada jenis Syzygium leucoxylon nilai kerapatan pada setiap tingkatan membentuk piramid yang sama seperti jenis Ganua motleyana yang memiliki nilai semai sebesar 3200 indha, pancang sebesar 120 indha, tiang sebesar 10 indha dan pohon sebesar 2 indha. Jenis pakan bekantan ini akan lestari karena akan mengalami regenerasi atau pertumbuhan secara normal. Po T Pa S a b Gambar 9 Piramida Kerapatan Semai S, Pancang Pa, Tiang T, dan Pohon Po. a Genua motleyana, b Syzygium leucoxylon 1400 272 44 29 3200 120 10 2 Pada jenis Neoscortechinia sp dan Crudia teysmanii terdapat perbedaan bentuk kerapatan pada setiap tingkatan. Pada jenis Neoscortechinia sp. nilai kerapatan pada pancang lebih kecil dibanding nilai kerapatan pada tiang. Besarnya nilai kerapatan semai adalah 100 indha, pancang sebesar 16 indha, tiang sebesar 18 indha dan pohon sebesar 3 indha. Jenis Crudia teysmanii memiliki bentuk kerapatan yang sama dengan jenis Neoscortechinia sp. tetapi pada jenis Crudia teysmanii kerapatan pada tingkat semai tidak ada. Besarnya nilai kerapatan semai sebesar 0 indha, pancang sebesar 56 indha, tiang sebesar 8 indha dan pohon sebesar 3 indha. Hal ini dapat terjadi karena adanya berbagai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan atau regenerasi jenis tidak normal yaitu jenis tersebut kalah bersaing dengan jenis lain, penyebaran secara alami kurang dan juga adanya pengambilan anakan yang dilakukan oleh masyarakat atau pihak- pihak tertentu untuk mensukseskan GERHAN Gerakan Rehabilitasi Lahan, karena selama melakukan penelitian adanya pihak masyarakat atau pihak tertentu yang sedang mencari jenis anakan tertentu untuk kegiatan GERHAN. 5.3.2 Vegetasi Hutan Dataran Rendah 5.3.2.1 Tingkat Semai