11
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
Bab ini akan menguraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar dalam melakukan kegiatan penelitian, kerangka berfikir dan hipotesis. Landasan
teori berisikan teori-teori yang berfungsi sebagai pendukung dalam melaksanakan penelitian. Hipotesis merupakan jawaban atau pernyataan yang masih bersifat
sementara dan perlu pembuktian kebenarannya melalui penelitian dengan menggunakan metode penelitian.
Beberapa hal yang dijadikan bahan pemikiran dan acuan dalam penelitian ini adalah tinjauan tentang brownies pengertian brownies, sejarah brownies,
bahan pembuatan, proses pembuatan, dan kriteria brownies yang baik dan faktor- faktor yang mempengaruhi kualitas brownies kukus, tinjauan tentang sukun
tanaman sukun, tepung sukun, pemanfaatan tepung sukun, kandungan gizi sukun.
A. Tinjauan Umum Tentang Brownies
Dalam tinjauan umum ini akan diuraikan tentang pengertian brownies, bahan baku dan proses pembuatan brownies.
1. Pengertian Brownies
Brownies sering disebut sebagai “Kue Bantat”. yaitu jenis bar cookie kue potong yang padat, kaya akan rasa coklat legit dan lembut Indriani,
2006:3. Menurut Ismayani Y 2006:2, brownies adalah sejenis cake
cokelat padat yang awalnya merupakan adonan gagal dan keras. Dari dua pendapat diatas dapat disimpulkan pengertian brownies adalah kue yang
termasuk dalam jenis cake , warnanya cokelat dan rasanya manis. Perkembangan brownies dari waktu ke waktu terus meningkat,
dengan aneka kreasi dan rasa yang ternyata banyak disukai para pecinta brownies. Seiring dengan hal tersebut, belakangan ini sedang populer dan
menjadi tren yaitu brownies kukus. Brownies kukus adalah jenis brownies yang penyelesaiannya dengan cara dikukus, sehingga teksturnya lebih
lembut. Hal ini dikarenakan karena pengukusan brownies tidak menghilangkan banyak uap air dalam adonan penguapan.
2. Sejarah Brownies
Brownies atau yang sering disebut dengan kue bantat merupakan kue khas Amerika yang pertama kali dikenal pada tahun 1897. Nama brownies
sendiri terinspirasi dari warna kue yang kecokelatan. Karena kelezatan rasanya kue bertekstur padat ini menjadi populer dan favorit banyak orang
hingga sekarang. Indriani, 2006:3. Nama Brownies itu sendiri terinspirasi dari warnanya yang
kecoklatan. Brownies berbeda dengan cake atau bolu cokelat yang teksturnya cenderung lebih ringan dengan ukuran lebih tinggi karena
penggunaan bahan pengembang dan metode pengocokkan yang lama. Seiring dengan perkembangan zaman, brownies muncul dalam banyak
versi selain rasa lebih variasi penampilannyapun lebih menarik dan
mengundang selera untuk mencicipinya. Walaupun demikian tetap saja tidak meninggalkan ciri khas dari Brownies yang kaya akan cokelat.
Metode pembuatan Brownies pun turut mengalami perkembangan, tidak hanya dimasak dengan cara dipanggang akan tetapi mengukus juga dapat
dijadikan sebagai alternatif lain.
3. Bahan-bahan Brownies Kukus
Menurut Yeni Ismayani 2006:12 bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan brownies adalah tepung terigu, minyak, telur, gula,
cokelat. a.
Tepung Terigu Tepung terigu terbuat dari biji gandum yang mengandung protein
gluten. Tepung terigu dibagi menjadi 3 jenis yaitu hard flour terigu keras adalah tepung terigu yang mengandung protein 11-13, medium
flour sedang adalah tepung terigu yang mengandung protein sedang 9- 10 dan soft flour terigu lunak adalah tepung terigu yang kandungan
proteinnya paling rendah yaitu 7-9 Pengetahuan Bahan Makanan, 2003:11. Tepung terigu yang digunakan dalam pembuatan brownies
kukus yaitu tepung terigu lunak soft flour yang mengandung proteinnya paling rendah yaitu 7-9, karena dalam pembuatan
brownies tidak membutuhkan pengembangan fisik. Fungsi tepung terigu yaitu membantu susunan fisik atau membentuk kerangka,
mengikat dengan bahan lain sehingga brownies menjadi kokoh
Suhardjito, 2005:119. Adapun kandungan Gizi pada Tepung Terigu yang dimaksud yaitu :
Tabel 1. Kandungan Gizi pada Tepung Terigu dalam 100 gram Bahan
No. Unsur Gizi
Kadar100 gram Bahan
1. Energi
333 kalori 2.
Protein 9.0 g
3. Lemak
1.0 g 4. Karbohidrat
77.2 g
5. Kalsium 22
mg 6. Fosfor
150 mg
7. Besi 1.3
mg 8.
Vitamin A 0 SI
9. Vitamin B
0.12 mg
10. Vitamin C 0 mg
11. Air 11.8 g
Sumber : Tabel Komposisi Pangan Indonesia, 2009.
b. Minyak
Minyak oil adalah lemak dalam bentuk cair pada temperatur kamar. Minyak goreng adalah minyak nabati yang telah dimurnikan dan
dapat digunakan sebagai bahan pangan. Minyak goreng merupakan salah satu dari 9 bahan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat.
Konsumsi minyak goreng biasanya digunakan sebagai media menggoreng bahan pangan, menambah cita rasa ataupun shortening
yang membentuk tekstur pada pembuatan roti.
Minyak goreng terdiri dari 100 minyak, dan mempunyai titik leleh yang rendah. Pada suhu kamar minyak berbentuk cair, dan pada
suhu yang dingin akan membeku. Karena bentuknya cair maka tidak mempunyai kemampuan atau daya pengkriman. Pada umumnya minyak
dipergunakan untuk menggoreng atau sebagai bahan pengoles. Pada pembuatan brownies kukus, fungsi minyak yaitu memberikan rasa lezat
dan memperkaya nilai gizi yang ditambahkan pada adonan setelah telur dan gula dikocok terlebih dahulu Suhardjito, 2006:52.
Adapun kandungan Gizi pada Minyak Goreng yang dimaksud yaitu : Tabel 2. Kandungan Gizi pada Minyak Goreng dalam 100 gram
Bahan
No. Unsur Gizi
Kadar100 gram Bahan
1. Energi
884 kalori 2.
Protein 0 g
3. Lemak
100 g 4. Karbohidrat
g 5. Kalsium
mg 6. Fosfor
mg 7. Besi
mg 8.
Vitamin A 0 SI
9. Vitamin B
mg 10. Vitamin C
0 mg 11. Air
0 g Sumber : Tabel Komposisi Pangan Indonesia, 2009.
c. Telur
Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah
diperoleh dan harganya murah. Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain
sebagainya. Yang dimaksud dengan telur bukan hanya telur ayam melainkan termasuk pula telur itik, telur angsa, dan jenis telur burung
lainnya. Namun, telur yang biasa digunakan pada pembuatan brownies adalah telur ayam hens egg. Sukowinarto, 1995:9.
Sedangkan fungsi telur dalam pembuatan brownies menurut Suhardjito, 2006:121 adalah menambah nilai gizi makanan,
menambah keharuman, manambah rasa, membentuk pengembang, menghasilkan remah kue yang halus, membentuk kerangka brownies,
dan sebagai bahan cair untuk mengikat bahan-bahan lain.
Adapun kandungan Gizi pada Telur yang dimaksud yaitu : Tabel 3. Kandungan Gizi pada Telur Ayam tiap 100 gram
No. Unsur Gizi
Kadar100 gram Bahan
1. Energi
154 kalori 2.
Protein 12.4 g
3. Lemak
10.8 g 4. Karbohidrat
0.7 g
5. Kalsium 86
mg 6. Fosfor
258 mg
7. Besi 3
mg 8.
Vitamin A 104 SI
9. Vitamin B1
0.12 mg
10. Vitamin C
mg 11. Air
74.3 g Sumber : Tabel Komposisi Pangan Indonesia, 2009.
d. Gula pasir
Gula adalah suatu istilah umum yang sering diartikan sebagai karbohidrat yang digunakan sebagai pemanis, tetapi dalam industri
pangan biasanya digunakan untuk menyatakan sukrosa. Gula yang biasa digunakan untuk pembuatan adonan brownies menurut Suhardjito,
2006:120 adalah gula pasir yang halus butirannya agar susunan brownies rata dan empuk. Gula pasir mempunyai karakteristik yang
halus, bersih, kering, warnanya putih, kualitasnya seragam serta mengandung 99,8 sukrosa. Sedangkan fungsi gula pasir dalam
pembuatan adonan brownies adalah menimbulkan aroma dan rasa, membantu menghasilkan warna, dan membantu membuat remah kue
menjadi halus. Adapun kandungan Gizi pada Gula pasir yang dimaksud yaitu :
Tabel 4. Kandungan Gizi pada Gula pasir tiap 100 gram
No. Unsur Gizi
Kadar100 gram Bahan
1. Energi
386 Kkal 2.
Protein 3 g
3. Lemak
10 g 4. Karbohidrat
76 g
5. Kalsium 76
mg 6. Fosfor
37 mg
7. Besi mg
8. Vitamin A
0 S1 9. Vitamin
B1 mg
10. Vitamin C
mg 11. Air
10 g Sumber : Tabel Komposisi Pangan Indonesia, 2009.
e. Cokelat
Cokelat berasal dari kata “Teobrama Cacao” yang berarti makanan para dewa, sehingga semua orang sangat terobsesi akan cokelat Cucu
Cahyana Yeni Ismayani, 2004:5. Di Indonesia pada umumnya ada tiga macam cokelat diantaranya
yaitu dark cooking chocolate, milk cooking chocolate dan white
cooking chocolate. Dark cooking chocolate warnanya lebih gelap sehingga warna kue lebih pekat, rasanya pahit dibanding dengan dua
jenis cokelat lainnya. Milk cooking chocolate memakai bahan susu sehingga warnanya pun lebih putih dan agak manis. White cooking
chocolate berwarna putih, terbuat dari lemak yang dihasilkan dari biji buah cokelat yang dicampur susu. Cokelat ini mempunyai rasa yang
manis dan beraroma vanili. Adapun jenis cokelat yang digunakan dalam pembuatan brownies menurut Indriani 2006:4 yaitu Dark Cooking
Chocolate karena rasanya tidak terlalu manis dan berwarna cokelat tua. Adapun kandungan Gizi pada Cokelat yang dimaksud yaitu :
Tabel 5. Kandungan Gizi pada Cokelat Batangan tiap 100 gram
No. Unsur Gizi Kadar100 gram Bahan
1. Energi
527 kalori 2.
Protein 2.0 g
3. Lemak
29.8 g 4. Karbohidrat
62.7 g
5. Kalsium 63
mg 6. Fosfor
287 mg
7. Besi 2.8
mg 8.
Vitamin A 30 SI
9. Vitamin B1
0.03 mg
10. Vitamin C
mg 11. Air
1.4 g Sumber : Tabel Komposisi Pangan Indonesia, 2009.
4. Proses Pembuatan Brownies