C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi penilaian subyektif dan penilaian obyektif.
1. Penilaian Subyektif
Penilaian Subyektif adalah penilaian yang menggunakan panelis sebagai instrumennya. Penilaian subyektif meliputi uji inderawi dan uji
organoleptik : a.
Uji Inderawi Uji inderawi adalah suatu pengujian terhadap sifat karakteristik
bahan pangan dengan menggunakan indera manusia termasuk indera penglihatan, penciuman, perasa, peraba dan pendengaran Bambang
Kartika, 1998:2. Mutu atau kualitas suatu bahan merupakan kumpulan sifat-sifat
khas indera sensorik yang meliputi indera penglihatan, indera perabaan, indera pengecap, dan indera pendengaran yang dapat
membedakan masing-masing satuan dari bahan tersebut, dan mempunyai pengaruh nyata di dalam menentukan derajat penerimaan
konsumen terhadap bahan-bahan tersebut Bambang Kartika, 1998:1- 2.
Pada uji inderawi, setelah makanan diterima, akan segera dapat diamati bentuk dan warnanya baru kemudian aroma. Pada saat makanan
masuk ke mulut terjadi pengamatan beberapa sifat inderawi berturut- turut rasa, suhu bahan, kemudian tekstur akan teramati selama makanan
tersebut dikunyah. Akhirnya mutu atau kualitas dari makanan tersebut dapat dievaluasi secara keseluruhan. Bambang Kartika, 1998:6.
Menurut Bambang Kartika 1998:3 karakteristik pengujian inderawi meliputi : penguji melakukan penginderaan dengan perasaan,
methode pengujian yang dipergunakan telah pasti, pada umumnya penguji telah melakukan seleksi dan latihan sebelum pengujian,
subyektifitas penguji relatif kecil karena penguji bekerja seperti sebuah alat penganalisa dan pengujian dilakukan dalam bilik-bilik pengujian
dewan hasil pengujian akan dianalisa dengan methode statistik. b. Uji organoleptik
Penilaian organoleptik adalah suatu disiplin ilmu yang digunakan untuk mengungkap, mengukur, menganalisa dan menafsir reaksi indera
penglihatan, perasa, pembau dan peraba ketika menangkap karakteristik produk.
Karakteristik pengujian organoleptik menurut Bambang Kartika 1988:4 adalah penguji cenderung malakukan penilaian berdasarkan
kesukaan, penguji tanpa melakukan latihan, penguji umumnya tidak melakukan penginderaan berdasarkan kemampuan seperti dalam
pengujian inderawi, pengujian dilakukan di tempat terbuka sehingga diskusi kemungkinan terjadi. Pada waktu melakukan uji kesukaan ini
digunakan tingkat kesukaan panelis terhadap sampel. Uji kesukaan merupakan pengujian yang panelisnya
mengemukakan responnya yang berupa senang tidaknya terhadap sifat
bahan yang diuji. Pada pengujian ini digunakan panelis yang belum terlatih. Panelis diminta untuk mengemukakan pendapatnya secara
spontan tanpa membandingkan dengan sampel standar. Oleh karena itu pengujian dilakukan secara berurutan, tidak disajikan secara bersama-
sama Bambang Kartika, 1988:56.
2. Penilaian Obyektif