1. Aim 2. Scope
3. Reference 4. Content
4.1 Definitions 4.2 Details
4.3 Record Retention Time Dokumen
Nomor Dokumen Waktu Simpan
5. Safety Aspects
No. Skenario Bahaya K3
Pengendalian 6. Environmental
aspects No. Aspek
Lingkungan Pengendalian
7. Related
Documents No.
Judul Dokumen Nomor Dokumen
Work ing I nst ruc t ion
N EST LE I N DON ESI A TITLE :
Pa nja ng Fa c t ory
Classification : Yellow
ISSUED BY : Document No. :
230.15.W.XXX-0 CHECKED BY :
Issued Date : APPROVED BY :
Effective Date :
Applicable to:
Department
Section
Document Change : Revision
Revised Date Page
Nature of change
00 XX-XX-XXXX
- Original issue
Lampiran 7. Format Working Instruction
1. Aim
2. Scope 3. Content
4. Safety Aspects
No Skenario Bahaya K3
Pengendalian
5. Environmental aspects
No Aspek Lingkungan
Pengendalian
6. Related Documents
No Judul Dokumen
Nomor Dokumen
Lampiran 8. Contoh Form
No. 230.XX.F.XXX-X
MONITORING LIVE INSECT
Date Check Count By
PT Nestlé Indonesia Panjang Factory
Jurnal Skripsi 2007 Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
Penerapan Integrated Management System ISO 9001, ISO 14001 dan OHSAS 18001 Studi Kasus pada Produksi Kopi Instan di PT. Nestlé Indonesia – Panjang
Factory
Adil Basuki Ahza
1
dan Intan Mayasari
2
1
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
2
Program Sarjana, Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
Abstrak
Nestlé sebagai perusahaan besar senantiasa responsif terhadap tuntutan perdagangan global agar produknya berdaya saing tinggi, mengantisipasi masyarakat yang dinamis dan
kreatif, terutama dalam konteks orientasi konsumen yang tidak lagi pada harga produk yang murah dan bermutu, tetapi juga produk yang dihasilkan tidak merusak lingkungan, serta
memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja karyawannya. Oleh sebab itu, Integrated Management System IMS merupakan prioritas penting sistem manajemen bagi Nestlé saat ini.
Perubahan sistem manajemen internal menjadi IMS dilatarbelakangi oleh faktor luar dan dalam perusahaan. Faktor dari luar berupa tuntutan konsumen agar sistem manajemen internal
Nestlé diubah menjadi sistem manajemen yang berlaku secara internasional. Faktor dari dalam diantaranya adalah adanya beragam sistem yang berjalan paralel, berbeda area implementasi
dan tanggung jawab, serta konflik implementasi, pengendalian, dan pemeliharaan. Dengan demikian IMS diharapkan dapat menjadi pendekatan yang sinergis, menghemat waktu, usaha, dan
biaya, mencegah konflik, pengulangan, dan duplikasi, serta memudahkan pemeliharaan dokumen.
Kegiatan magang ini bertujuan mengidentifikasi pemenuhan terhadap implementasi Integrated Management System, mempelajari proses produksi kopi instan di PT. Nestlé Indonesia
- Panjang Factory, bekerja sesuai dengan peraturan perusahaan, serta melatih keterampilan dan kemampuan komunikasi personalhuman relation sebelum memasuki dunia kerja yang
sebenarnya. Sasaran dari kegiatan magang adalah untuk menguji hipotesa bahwa penerapan ISO 9001, ISO 14001, serta OHSAS 18001 berhasil dan dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
Kegiatan magang ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana implementasi IMS sudah terpenuhi dan kesesuaiannya dengan penerapan pedoman yang digunakan di
perusahaan agar continual improvement dapat dilaksanakan.
Hingga program magang ini berakhir, implementasi IMS baru mencapai tahap internal audit pertama dan ternyata ditemukan temuan mayor, minor, dan improvement. Temuan mayor
diantaranya berupa aktivitas tanpa dokumen dan tidak adanya surat pengangkatan MR. Temuan minor diantaranya terdapat log book yang tidak ditandatangani, tidak ada record hasil kalibrasi,
Quality Monitoring Scheme yang tidak update, prosedur keadaan darurat tidak diuji coba secara teratur, dsb. Temuan improvement yaitu berupa dokumen eksternal Nestec belum didstribusikan,
beberapa form belum diregistrasi, terdapat dokumen lama yang belum distempel “obsolete”, beberapa checklist, log book, dan log sheet belum diberi nomor, dsb.
Kekurangan dalam pemenuhan implementasi IMS ini adalah komunikasi mengenai IMS kepada karyawan, khususnya pada soft floor, komitmen dari beberapa IMS champions, kurangnya
kekonsistensian dalam pelaksanaan sistem, serta sedikitnya jumlah IMS champion yang cukup menghambat proyek IMS yang ditargetkan hanya enam bulan. Dalam melaksanakan proyek besar
ini sebaiknya jumlah IMS champions ditambah, komunikasi mengenai IMS kepada seluruh karyawan lebih efektif, komitmen dari IMS champions dipertahankan, serta konsistensi
pelaksanaan IMS dapat ditingkatkan.
Keywords : Integrated Management System IMS, ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001
PENDAHULUAN Latar Belakang
PT Nestlé Indonesia – Panjang Factory merupakan pabrik yang memproduksi kopi
instan dan mixes dengan merek Nescafe. Bahan baku yang digunakan adalah biji kopi
yang berasal dari daerah Lampung dan wilayah lainnya. Nestlé memiliki berbagai
peralatan modern guna menghasilkan produk yang berkualitas tinggi secara efisien. Dengan
NQS, Nestlé selalu memperhatikan dan mengusahakan tercapainya konsistensi mutu
dan kepuasan pelanggan yang selalu diperbaiki secara berkelanjutan melalui
praktek cara produksi yang baik dan benar, peningkatan skill dan kompetensi sumber
daya manusia, proses produksi yang ramah lingkungan dan selalu memprioritaskan
keselamatan dan kesehatan kerja K3, serta pentaatan pada persyaratan peraturan
perundangan-undangan dan persyaratan lainnya yang berlaku.
Perubahan sistem manajemen dari internal Nestlé menjadi IMS disebabkan oleh
faktor dari luar dan dari dalam Nestlé sendiri. Faktor dari luar adalah adanya tuntutan
konsumen agar sistem manajemen internal Nestlé diubah menjadi sistem manajemen
yang berlaku secara internasional, baik terhadap mutu, keselamatan dan kesehatan
kerja, serta lingkungan. Faktor utama dari dalam diantaranya adalah adanya beragam
sistem yang berjalan bersamaan, berbeda area implementasi dan tanggung jawab, serta
konflik implementasi, pengendalian, dan pemeliharaan. Dengan demikian IMS
diharapkan dapat menjadi pendekatan yang sinergis, menghemat waktu, usaha, dan biaya,
mencegah konflik, pengulangan, dan duplikasi, serta memudahkan pemeliharaan
dokumen, sehingga akan terbentuk sistem yang terstruktur dan terkendali.
PT. NI - PF menganggap bahwa ISO merupakan standar manajemen yang dinilai
paling fair dalam perdagangan dunia. Oleh sebab itu, PT. NI – PF perlu
menginkorporasikan ISO 9001:2000 di dalam Integrated Management System Nestlé
sebagai standar sistem manajemen mutu dan ISO 14001:2004 sebagai standar sistem
manajemen lingkungan.
Selain itu, PT. NI – PF juga menerapkan standar sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja OHSAS Occupational Health and Safety Assessment
Series 18001:1999 yang diterbitkan oleh British Standards Institution BSI. OHSAS
18001 dikembangkan serta disesuaikan dengan ISO 9001 dan ISO 14001 untuk
memfasilitasi organisasi dalam mengintegrasikan sistem manajemen mutu,
lingkungan, dan K3 BSI, 1999.
Tujuan
Secara umum, tujuan magang adalah untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam
menganalisa, observasi serta memecahkan masalah yang ada dalam suatu industri
pangan berdasarkan disiplin ilmu yang telah dipelajari melalui proses pelibatan kerja
sesuai peraturan perusahaan. Proses bekerja seperti layaknya pekerja di industri pangan
sesuai dengan aturan perusahaan memungkinkan adanya peran aktif mahasiswa
dalam memberikan masukan dan menjadi media bertukar pikiran dengan manajemen
dan pegawai perusahaan, serta melatih keterampilan dan kemampuan komunikasi
personal serta human relation sebelum memasuki dunia kerja yang sebenarnya.
Secara khusus, kegiatan magang ini bertujuan mengidentifikasi pemenuhan
terhadap implementasi Integrated Management System serta mempelajari proses
produksi kopi instan di PT. Nestlé Indonesia - Panjang Factory.
Sasaran
Sasaran dari kegiatan magang ini adalah untuk menguji hipotesa bahwa
penerapan ISO 9001, ISO 14001, serta OHSAS 18001 berhasil dan dapat
meningkatkan kinerja perusahaan.
Manfaat
Kegiatan magang ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana
implementasi IMS sudah terpenuhi dan kesesuaian dengan penerapan pedoman yang
digunakan di perusahaan agar continual improvement dapat dilaksanakan.
DESKRIPSI KEGIATAN MAGANG
Deskripsi Kegiatan Kegiatan magang ini dilaksanakan di
PT. Nestlé Indonesia – Panjang Factory PT. NI-PF pada tanggal 1 Februari 2007 sampai
dengan 31 Mei 2007, setiap hari Senin hingga Jumat pada pukul 08.00-16.00 WIB. Kegiatan
ini dilakukan pada departemen Safety Health and Environment, dengan mengkaji tentang
strategi yang digunakan dalam Integrated Management System IMS serta
kesesuaiannya terhadap implementasi pada seluruh kegiatan di perusahaan.
Pelaksanaan Magang a. Metodologi
1. Identifikasi Masalah