III. TINJAUAN PUSTAKA
A. STANDAR
Standar yang didefinisikan oleh ISO adalah spesifikasi teknis atau dokumen setara yang tersedia untuk masyarakat, dihasilkan dari konsensus
atau persetujuan umum yang didasarkan kepada IPTEK atau pengalaman agar dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat serta diakui oleh badan
yang berwenang baik tingkat nasional, regional atau internasional. Standar bersifat dinamis, meningkat seiring dengan peningkatan
teknologi dan tuntutan konsumen. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya standar adalah adanya perbaikan produk menyesuaikan dengan
standar, mencegah dan menghilangkan hambatan perdagangan, meningkatkan daerah penjualan produk dan memudahkan terjadinya kerjasama IPTEK. Oleh
karena itu, pemenuhan standar lebih menjamin keberhasilan perusahaan dalam memenangkan persaingan Muhandri dan Kadarisman, 2005.
Standar memberi kontribusi yang sangat besar kepada sebagian besar aspek hidup kita, meskipun pada kenyataannya sering sekali kontribusi
tersebut tidak dapat terlihat dengan mata. Keberadaan standar akan dirasakan oleh produsen dan pengguna produk, misalnya ketika suatu produk memiliki
mutu yang kurang baik, tidak memenuhi keinginan dan persyaratan, tidak cocok dengan peralatan yang dimiliki, bahkan tidak dapat dipercaya dan
berbahaya ISO, 2006. ISO adalah pembangun standar-standar terbesar di dunia. Sampai dengan
saat ini, ISO telah menghasilkan lebih dari 16000 standar internasional. Meskipun aktivitas-aktivitas prinsip ISO adalah pengembangan dari standar-
standar teknis, standar ISO juga penting dalam hal sosial dan ekonomi. Standar ISO tidak hanya membantu menyelesaikan masalah yang terjadi pada
produksi dan distribusi tetapi juga pada seluruh masyarakat ISO, 2006.
B. INTERNATIONAL ORGANIZATION FOR STANDARDIZATION ISO
ISO adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil- wakil dari badan standar nasional setiap negara. Pada awalnya, singkatan dari
nama lembaga tersebut adalah IOS, bukan ISO. Namun saat ini sering digunakan singkatan ISO, karena dalam bahasa Yunani “isos” berarti sama
equal. ISO didirikan pada 23 Februari 1947. Standar yang ditetapkan berupa
standar-standar industrial dan komersial dunia. Meski ISO adalah organisasi non pemerintah, kemampuannya untuk menetapkan standar yang sering
menjadi hukum melalui persetujuan atau standar nasional membuatnya lebih berpengaruh dari pada kebanyakan organisasi non pemerintah lainnya, dan
dalam prakteknya ISO menjadi konsorsium dengan hubungan yang kuat dengan pihak-pihak pemerintah Anonim, 2007
a
. Penerapan ISO di suatu perusahaan berguna untuk 1 meningkatkan citra
perusahaan, 2 meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan, 3 meningkatkan efisiensi kegiatan, 4 memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan
perencanaan, pelaksanaan, pengukuran, dan tindakan perbaikan plan, do, check, act, 5 meningkatkan penataan terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan dalam hal pengelolaan lingkungan, 6 mengurangi resiko usaha, 7 meningkatkan daya saing, 8 meningkatkan komunikasi internal dan
hubungan baik dengan berbagai pihak yang berkepentingan, 9 mendapat kepercayaan dari konsumenmitra kerjapemodal Anonim, 2007
a
. C.
ISO 9001:2000
Menurut Gasperz 2006, ISO 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen mutu. ISO 9001:2000 menetapkan
persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu, yang bertujuan untuk menjamin bahwa
organisasi akan memberikan produk barang danatau jasa yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Persyaratan-persyaratan yang ditetapkan ini
dapat merupakan kebutuhan spesifik dari pelanggan, di mana organisasi yang dikontrak itu bertanggung jawab untuk menjamin kualitas dari produk-produk
tertentu, atau merupakan kebutuhan dari pasar tertentu, sebagaimana ditentukan oleh organisasi.
Standar-standar ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987, di mana ISO Technical Committee menetapkan siklus peninjauan ulang setiap
lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi. Revisi terhadap standar ISO 9000 telah
dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000 Gaspersz, 2006. ISO versi tahun 2000 mencakup beberapa seri berikut:
1. ISO 9000:2000, QMS : Fundamentals and vocabulary replacing ISO 8402 and ISO 9000-1
2. ISO 9001:2000, QMS : Requirements replacing the 1994 versions of ISO 9001, 9002, and 9003
3. ISO 9004:2000, QMS : Guidance for performance improvement replacing ISO 9004 with most parts
4. ISO 19011, Guidance for auditing management systems replacing ISO 10011 and 14011
Menurut Newslow 2001, ISO 9001:2000 didasarkan pada delapan prinsip dasar manajemen mutu, yaitu : fokus pada pelanggan, kepemimpinan,
keterlibatan orang, pendekatan proses, pendekatan sistem pada manajemen, perbaikan berkelanjutan kontinual, pendekatan fakta pada pengambilan
keputusan, dan hubungan yang saling menguntungkan dengan pemasok. Standar didasarkan pada prinsip-prinsip tersebut, tetapi prinsip bukanlah
persyaratan. Persyaratan dasar didefinisikan pada bagian 4.0 Sistem Manajemen Mutu, 5.0 Tanggung Jawab Manajemen, 6.0 Manajemen
Sumberdaya, 7.0 Realisasi Produk, dan 8.0 Pengukuran, Analisis, dan Perbaikan.
Menurut Gaspersz 2006, manfaat dari penerapan ISO 9001:2000 telah diperoleh banyak perusahaan, yaitu:
1. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan mutu yang terorganisasi dan sistematik.
2. Perusahaan yang telah bersertifikat ISO 9001:2000 diijinkan untuk mengiklankan pada media massa bahwa sistem manajemen mutu dari
perusahaan tersebut telah diakui secara internasional. Hal ini berarti meningkatkan image perusahaan serta daya saing dalam memasuki pasar
global. 3. Audit sistem manajemen mutu dari perusahaan yang telah memperoleh
sertifikat ISO 9001:2000 dilakukan secara periodik oleh registrar dari lembaga registrasi, sehingga pelanggan tidak perlu melakukan audit
sistem mutu. Hal ini akan menghemat biaya dan mengurangi duplikasi audit sistem mutu oleh pelanggan.
4. Perusahaan yang telah memiliki sertifikat ISO 9001:2000 secara otomatis terdaftar pada lembaga registrasi.
5. Meningkatkan mutu dan produktivitas dari manajemen melalui kerjasama dan komunikasi yang lebih baik, sistem pengendalian yang konsisten,
serta pengurangan dan pencegahan pemborosan, sehingga operasi internal menjadi lebih baik.
6. Meningkatkan kesadaran mutu dalam perusahaan. 7. Memberikan pelatihan secara sistematik kepada seluruh karyawan dan
manajer organisasi melalui prosedur-prosedur dan instruksi-instruksi yang terdefinisi secara baik.
Standar-standar ISO 9001:2000 cocok dengan isi dari ISO 14001 Spesifikasi Sistem Manajemen Lingkungan. Pemenuhan kedua sistem
manajemen ini dapat disempurnakan dengan sedikit atau tidak ada duplikasi atau persyaratan yang saling bertentangan Newslow, 2001.
Gambar 1. Model proses sistem manajemen mutu ISO 9001: 2000 Gaspersz, 2006
D. ISO 14001:2004