Catatan Lapangan I Saran

193 WRD mengatakan “sakit”. Guru memisah RK dan membawa RK ke halaman jurusan A. GR mengajak subjek WRD untuk bergabung bersama RK dan teman-teman yang lain tetapi subjek tidak mau dan memilih untuk menyendiri di kursi dekat kamar mandi. Saat GR mengajak WRD, RK sempat mengatakan, “Emoh karo WRD, aku ra gelem karo WRD Tidak mau dengan WRD, aku tidak mau dengan WRD”. Ibunya menghampiri subjek dan memberi subjek bekal yang dibeli dari kantin. Ketika makanan tumpah dan peneliti menawarkan tissue kepada subjek justru subjek terlihat seperti takut dan meminta ibunya untuk ada di depannya. Ibunya membujuk subjek kalau peneliti hanya ingin member tissue, kemudia subjek meminta ibunya untuk mengambilkan tissue dari peneliti namun hanya dengan menunjuk tissue tersebut, tidak memintanya secara verbal. Ketika ditanya oleh peneliti, subjek hanya diam sambil tersenyum sebentar dan menggerak-gerakkan kakinya. Bel masuk berbunyi, subjek masuk kelas diantar oleh ibunya sampai pintu kelas. Pelajaran kedua adalah matematika. Guru mengulang materi perkalian bersusun dua digit. Guru memberikan soal untuk dikerjakan, kemudian subjek mengerjakan sambil bercanda dengan GR di kelas. Subjek terlihat lebih ceria dan mau mengerjakan tugas secara mandiri dan lebih cepat selesai. Ketika guru mengoreksi hasil pekerjaan subjek, guru mengatakan bahwa masih ada jawaban yang belum tepat dan meminta subjek untuk meneliti pekerjaannya. GR menggoda subjek dan mereka tertawa bersama. Subjek mengerjakan kembali soal-soal tersebut dan terlihat antusias untuk menyelesaikan tugas secara mandiri. 194 Guru tetap memberikan pujian karena subjek berhasil menyelesaikan tugas secara mandiri. Pujian juga diberikan kepada GR karena GR juga mengerjakan tugas. Subjek dan GR tampak lebih semangat. Mata pelajaran ketiga adalah Ilmu Pengetahuan Alam IPA. Materi pelajarannya adalah proses terjadinya hujan. Guru menyiapkan media belajar ilustrasi proses terjadinya hujan dan menjelaskan sedikit tentang hujan kemudian guru mengeluarkan peralatan untuk membuat media tersebut. Masing-masing diberikan satu paket yang dibutuhkan untuk membuat media tersebut. Subjek terlihat lebih bersemangat dan antusias mengikuti pelajaran. Guru menjelaskan cara membuat dan meminta mereka untuk membuat media. Subjek senang dengan pelajaran tersebut, ditunjukkan dengan subjek dapat tertawa ketika GR menggodanya dan mengajaknya lomba menyelesaikan tugas tersebut. Subjek tepuk tangan ketika berhasil menyelesaikan tugas membuat media belajar ilustrasi proses terjadinya hujan dan tersenyum sambil menunjuk hasil pekerjaannya.

3. Catatan Lapangan III

Jumat, 21 Agustus 2015 Pukul 09.00 – 10.30. Guru meminta subjek dan GR untuk menyalakan komputer. Pelajaran pertama adalah membaca dan menulis menggunakan komputer secara bergantian. Subjek awalnya terlihat kurang bersemangat ketika membaca dan meminta GR untuk membaca terlebih dahulu. Setelah berselang beberapa lama, subjek mau membaca dan menulis menggunakan komputer meskipun guru harus meminta subjek sampai lebih dari tiga kali agar subjek mau membaca. Pelajaran selanjutnya adalah guru 195 mengajak subjek dan GR untuk bermain catur yang ada pada komputer sebagai latihan sebelum subjek menggunakan papan catur yang sesungguhnya. Subjek terlihat lebih cekatan ketika menggunakan komputer dibanding dengan GR. Ketika GR menemui kesulitan, subjek WRD tanpa diminta oleh guru pun subjek mau membantu GR memainkan catur tersebut yang ada pada komputer dengan menunjukkan arah bidak catur. Subjek WRD terlihat lebih bersemangat ketika pelajaran tersebut.

4. Catatan Lapangan IV

Sabtu, 22 Agustus 2015 Pukul 09.00 – 10.30. Pelajaran setelah jam istirahat adalah agama dengan materi hafalan surat pendek beserta artinya. Sebelum masuk pada materi, guru mereview kembali materi yang diajarkan pada pertemuan sebelumnya. Ketika subjek diberi pertanyaan oleh guru, subjek hanya diam. Review telah usai kemudian masuk dalam materi. Guru dengan siswa-siswa bersama menghafalkan surat pendek, siswa lain mengikuti dengan semangat namun subjek WRD tetap diam dan menyandarkan kepala di meja. Guru meminta siswa lain menghafalkan surat pendek dan membacanya keras satu persatu. Tiba saat subjek mendapat giliran, tetapi subjek tetap diam dan menolak untuk membaca surat pendek. Guru memberikan motivasi kepada subjek bahwa ketika subjek ingin pandai maka subjek harus aktif dan bacaan yang dihafalkan bersama-sama akan digunakan saat beribadah sholat. Meskipun guru memberikan motivasi akan tetapi subjek tetap diam saja dan menyandarkan tubuhnya di kursi. Subjek kurang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran ini. Guru menyadari bahwa