Kajian tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya

33

E. Kerangka Pikir

Anak tunanetra kurang lihat merupakan anak yang memiliki keterbatasan penglihatan namun masih dapat menerima rangsang cahaya dari luar ataupun masih dapat membaca huruf visual dengan ukuran yang diperbesar. Keterbatasan penglihatan tersebut berdampak pada pengelolaan pembelajaran yang menyesuaikan prinsip pembelajaran serta karakteristik anak tunanetra kurang lihat. Hal ini bertujuan agar anak tunanetra kurang lihat Penyesuaian prinsip belajar bagi anak tunanetra kurang lihat sesuai karakteristiknya. Anak tunanetra kurang lihat memiliki keterba- tasan penglihatan, pengalaman, dan interaksi terhadap lingkungan Anak tunanetra kurang lihat kelas 3 SDLB N 1 Bantul memiliki keaktifan belajar yang rendah Memperhatikan faktor-faktor yang meningkatkan keaktifan belajar siswa selama pem- belajaran Anak tunanetra kurang lihat aktif belajar sehingga prestasi belajar meningkat. Perlu adanya pene- litian untuk menge- tahui faktor internal dan eksternal yang menyebabkan rendahnya keaktifan belajar anak tunanetra kurang lihat. Gambar 1. Skema Kerangka Berfikir Mengenai Faktor Internal dan Eksternal Rendahnya Keaktifan Belajar Anak Tunanetra Kurang Lihat di SLB N 1 Bantul. 34 aktif selama pembelajaran sehingga mudah memahami materi pembelajaran dan prestasi belajar meningkat. Akan tetapi, anak tunanetra kurang lihat kelas 3 SDLB N 1 Bantul memiliki keaktifan belajar yang rendah. Namun, faktor- faktor penyebab rendahnya keaktifan belajar anak tunanetra kurang lihat belum diketahui. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya penelitan untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal yang menyebabkan rendahnya keaktifan belajar anak tunantera kurang lihat. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dalam penyusunan progam ataupun layanan pendidikan bagi anak tunanetra kurang lihat sehingga aktif mengikuti pembelajaran dan prestasi menjadi lebih meningkat.

F. Batasan Istilah

1. Keaktifan belajar merupakan segala bentuk kegiatan partisipasi aktif siswa selama pembelajaran yang dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan keadaan yang menjadi penyebab dari dalam diri seseorang berupa kesehatan, kecacatan, trauma, minat belajar, dan motivasi belajar dalam memperoleh ilmu pengetahuan sehingga siswa memberikan respon terhadap stimulus yang diberikan serta siswa merasa senang mengikuti proses pembelajaran. Faktor eksternal merupakan keadaan yang menjadi penyebab dari luar diri seseorang berupa penerimaan orang tua, hubungan dengan teman di sekolah, media pelajaran, dan metode belajar dalam memperoleh ilmu pengetahuan sehingga siswa memberikan respon terhadap stimulus yang diberikan serta siswa merasa senang mengikuti proses pembelajaran, diketahui melalui observasi dan wawancara. 35 2. Anak tunanetra kurang lihat adalah seseorang yang mengalami kerusakan pada indera penglihatan namun masih memiliki sisa penglihatan untuk menerima rangsang cahaya dari luar, dan mampu membaca huruf visual yang diperbesar. Anak tunanetra kurang lihat dalam penelitan ini merupakan satu siswa tunanetra kurang lihat yang memiliki permasalahan terhadap keaktifan belajar di Sekolah Dasar kelas 3 di SLB Negeri 1 Bantul.

G. Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan penelitian dibuat dan digunakan dengan tujuan untuk membantu mengungkapkan faktor internal dan faktor eksternal rendahnya keaktifan belajar anak tunanetra kurang lihat di SLB N 1 Bantul. Adapun pertanyaan penelitian tersebut adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana faktor internal yang menyebabkan rendahnya keaktifan belajar anak tunanetra kurang lihat dari segi minat belajar, motivasi belajar, dan trauma yang dialami? 2. Bagaimana faktor eksternal yang menyebabkan rendahnya keaktifan belajar anak tunanetra kurang lihat dari segi hubungan dengan teman bergul, media belajar, dan hubungan dengan orang tua?