35 2.
Anak tunanetra kurang lihat adalah seseorang yang mengalami kerusakan pada indera penglihatan namun masih memiliki sisa penglihatan untuk
menerima rangsang cahaya dari luar, dan mampu membaca huruf visual yang diperbesar. Anak tunanetra kurang lihat dalam penelitan ini
merupakan satu siswa tunanetra kurang lihat yang memiliki permasalahan terhadap keaktifan belajar di Sekolah Dasar kelas 3 di SLB Negeri 1
Bantul.
G. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian dibuat dan digunakan dengan tujuan untuk membantu mengungkapkan faktor internal dan faktor eksternal rendahnya
keaktifan belajar anak tunanetra kurang lihat di SLB N 1 Bantul. Adapun pertanyaan penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana faktor internal yang menyebabkan rendahnya keaktifan belajar
anak tunanetra kurang lihat dari segi minat belajar, motivasi belajar, dan trauma yang dialami?
2. Bagaimana faktor eksternal yang menyebabkan rendahnya keaktifan belajar
anak tunanetra kurang lihat dari segi hubungan dengan teman bergul, media belajar, dan hubungan dengan orang tua?
36
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif
descriptive research
. Suharsimi Arikunto 2005: 234 menyatakan bahwa “penelitian
deskriptif hanya bermaksud menggambarkan atau menerangkan gejala, tidak dimaksudkan untuk menguji
hipotesis”. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini diharapkan mampu
menghasilkan data yang bersifat deskriptif mengungkap faktor-faktor penyebab menjadikan anak tunanetra kurang lihat di SLB Negeri 1 Bantul
mengalami keaktifan belajar yang rendah. Dalam penelitian ini, siswa tidak mendapatkan perlakuan dari peneliti. Peneliti hanya mengamati dan
mengumpulkan informasi mengenai faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya keaktifan belajar anak tunanetra kurang lihat dari guru saat
pembelajaran di kelas, orang tua, dan lingkungan sekolah melalui observasi dan wawancara.
B. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SLB Negeri 1 Bantul yang beralamat di Jalan Wates Km 3, Kalibayem. Tempat tersebut dipilih karena terdapat
permasalahan dalam keaktifan belajar anak tunanetra kurang lihat. SLB Negeri 1 Bantul merupakan lembaga sekolah yang memberikan layanan
khusus salah satunya bagi anak tunanetra kurang lihat dan tempat bagi subjek
37
penelitian menjalani pendidikan. Setting penelitian dilakukan pada waktu pembelajaran di dalam kelas.
C. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan selama dua bulan mulai dari mengurus perijinan dan melakukan pengambilan data. Adapun kegiatan yang dilakukan
yakni sebagai berikut : Tabel 1. Waktu Pengambilan Data
Kegiatan Alokasi Waktu
1. Mengurus Perijinan
Minggu I dan II 2015 2.
Melakukan Penelitian Pengambilan data di sekolah
Minggu II, III, IV 2015 3.
Merefleksikan Data Minggu V dan VI 2015
D. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian merupakan satu orang anak tunanetra kurang lihat kelas 3 SDLB di SLB Negeri 1 Bantul. Subjek merupakan siswa
pindahan dari Sekolah Dasar regular yang berada di dekat tempat tinggalnya yaitu daerah Kulon Progo. Adapun keadaan anak tunanetra kurang lihat di
kelas 3 SLB Negeri 1 Bantul yang menjadi subjek penelitian antara lain: 1.
Merupakan anak tunanetra kurang lihat
low vision
menggunakan media baca huruf visual yang diperbesar.
2. Subjek kurang percaya diri dan sulit menyampaikan ide selama
pembelajaran, 3.
Subjek pasif mengikuti pelajaran, 4.
Tidak mudah bergaul dengan teman-temannya.