Hakikat Pemberian Tugas Tugas

24

3. Tugas

a. Hakikat Pemberian Tugas

Oemar Hamalik 2010 : 89, mengemukakan bahwa suatu tugas adalah suatu satuan kecil tingkah laku performance, yang mempnyai perangsang khusus yang dapat diidentifikasi kapan mulai terjadinya, yang mencakup serangkaian tindakan yang berkaitan dengan lainnya urutan, waktu, dan maksud, dan yang memiliki hasil akhir yang spesifikdan dapat diidentifikasi. Syaiful Sagala 2010 : 219, menyatakan bahwa pemberian tugas adalah cara penyajian bahan pelajaran diman guru memberikan tugas tertentu agar murid melakkan kegiatan belajar, kemudian harus mempertanggungjawabkannya. Tugas yang diberikan oleh guru dapat memperdalam bahan pelajaran mengecek bahan yang telah dipelajari dan merangsang anak untuk aktif belajar baik secara individual maupun kelompok. Mulyana Sumantri dan Johar Permana 2001 : 151, menyatakan bahwa metode pemberian tugapenugasan diartikan sebagai suatu cara interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk dikerjakan peserta didik di sekolah maupun di rumah secara perorangan atau kelompok. Ibrahim dan Nana Syaodih 2003 : 48, memgemukakan bahwa pemberian tugas bukan ditujukan untuk menghukum atau mempersulit siswa, tapi mempejelas, memperkaya, memperdalam bahan yang 25 diberikan dalam kelas. Dengan demikian pemberian tugas hendaknya disesuaikan dengan bahan ajar. Tugas biasa dilakukan oleh guru setelah suatu bahasn dibicarakan di kelas atau pada saat guru harus meninggalkan kelas karena suatu kepentingan atau sebagai dampak dari kegiatan ceramah guru atau dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Kesimpulan dari beberapa pendapat diatas yaitu pemberian tugas merupakan suatu cara interaksi belajar yang ditandai dengan adanya tugaspekerjaan tertentu dari guru yang harus dikerjakan siswa secara individual maupun kelompok untuk memperdalam bahan pelajaran dan memiliki hasil akhir. b. Langkah-langkah Pemberian Tugas W.S.Winkel 2004 : 569, menyatakan bahwa agar pemberian tugas memenuhi fungsi sebagai alat evaluasi, maka perlu diusahakan sebagai berikut: 1 Siswa memahami gambaran yang jelas mengenai materi dan maam prestasi yang diharapkan. 2 Siswa mengetahui berapa waktu yang diberikan kepadanya untuk menyelesaikan tugas dan kapan tugas itu harus diserahkan. 3 Siswa mengetahui bahan baku apa yang harus dipergunakan, sumber- sumber apa yang dapat dipergunakan dan berapa pengeluaran yang diperkenankan. 4 Unsur-unsur apa yang akan dievaluasi dan berapa bobot yang akan diberikan pada masing-masing unsur. 26 5 Berapa halaman yang harus ditulis dan berapa lam tugas dilakukan. Sementara itu Syaiful Djamara dan Azwan Zain 2006 : 86 mengemukakan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pemberian tugas, yaitu: 1 Fase pemberian tugas Dalam fase ini tugas yang diberikan kepada siswa harus mempertimbangkan: a Tujuan yang akan dicapai. b Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang ditugaskan tersebut. c Sesuai dengan kemampuan siswa. d Ada petunjuksumber yang dapat membantu pekerjaan siswa. e Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut. 2 Langkah pelaksanaan tugas a Diberikan bimbinganpengawasan oleh guru. b Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja. c Diusahakandikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain. d Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik dan sistematik. 3 Fase mempertanggungjawabkan tugas a Laporan siswa baik lisantertulis dari apa yang dikerjakan. b Ada tanya jawabdiskusi. 27 c Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes nontes atau cara lainnya. Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan pemberian tugas harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dirumuskan, dalam pengerjaannya harus dilakukan oleh peserta didik tersebut atau tidak menyuruh orang lain untuk mengerjakan, kemudian selanjutnya adanya timbal balik berupa penilaian hasil pekerjaan agae siswa mengetahui hasil pekerjaanya.

c. Jenis-jenis Tugas

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW MEMANFAATKAN PANEL DAN WIRING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN PADA SISWA KELAS XI TKR DI SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 2 21

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM EFI PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (PKKR) KELAS XII JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN (TKR) DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN SLEMAN.

4 14 224

KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KELISTRIKAN OTOMOTIF SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA.

0 7 142

PERAN BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK 45 WONOSARI.

0 2 118

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS TERSTRUKTUR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT OTOMOTIF DASAR SISWA KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

1 1 184

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN KELAS XI JURUSAN OTOMOTIF SMK NEGERI 2 WONOSARI TAHUN PELAJARAN 2015-2016.

2 7 186

PENGARUH KELENGKAPAN PERALATAN PRAKTIK BENGKEL OTOMOTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN KELAS XI JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN.

4 16 103

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL PADA MATA DIKLAT TEORI PEMELIHARAAN SASIS DAN PEMINDAH TENAGA (PSPT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 2 249

MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN: (Siswa Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung) - repositoryUPI S TM 1106541 Title

0 0 4

271 MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI SISTEM STATER PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS XI TKR SMK TAMANSISWA JETIS TAHUN PELAJARAN 20152016

0 0 7