BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Musik Klasik
1. Pengertian Musik Klasik
Menurut Hendra 2010, dalam Utomo Natalia, 1999, hlm. 30 menyatakan bahwa musik klasik merupakan musik yang memiliki nilai seni dan
nilai ilmiah yang tinggi. Musik klasik yang paling sering didengarkan adalah musik klasik barat karya musisi seperti Mozart, Bach, Bethoven, Handel, Hydn
dan lain sebagainya. Para musisi klasik pada zaman tersebut memiliki variasi yang berbeda, baik
dari segi irama, melodi, dan frekuensi. Mozart memiliki keunggulan dalam kesederhanaan dan kemurnian bunyi, Bach mampu membuat jalinan musik yang
serba rumit bagaikan hitungan matematika, sedangkan Bethoven menciptakan musik yang dapat membangkitkan gelombang-gelombang emosi yang naik-turun
Hendra, 2010, dalam Campbell, 2001, hlm. 30.
2. Ciri-ciri Musik Pada Zaman Klasik
Menurut Hendra 2010, hlm. 29, menyatakan ciri-ciri musik pada zaman klasik anatara lain adalah sebagai berikut :
a. Musik klasik menggunakan peralihan dinamik dari lembut sampai keras crescendo dan dari keras menjadi lembut decressendo
b. Perubahan-perubahan tempo terjadi dengan percepatan accelerundo dan perlambatan ritardando
c. Hiasanoramentik diperhemat pemakainya
Universitas Sumatera Utara
d. Pemakaian akord tiga nada
3. Pengaruh Musik Klasik Pada Otak
Menurut Yanuarita 201, hlm. 43, musik memiliki kekuatan untuk mengobati penyakit dan meningkatkan kemampuan pikiran seseorang. Musik
dapat meningkatkan, memulihkan, dan memlihara kesehatan fisik,mental, emosional, sosial dan spiritual. Musik memiliki pengaruh besar terhadap pikiran.
Hal tersebut terbukti dari efek yang tercipta dari musik tersebut. ada musik yang membuat gembira, sedih,
terharu, tearsa sunyi, mengingat masa lalu, meningkatkan konsentrasi, dan lain sebagainya.
Musik memliki 3 bagian penting yaitu bit beat, ritme, dan harmoni. Bit dapat memepengaruhi tubuh, ritme dapat mempengaruhi jiwa, sedangkan harmoni
dapat mempengaruhi roh. Setiap musik yang kita dengarkan walaupun hal tersebut tidak senagaja didengarkan, akan berpengaruh pada otak. Terdapat 3 sistem saraf
yaitu sebagai berikut, Yanuarita 2012, hlm. 44 :
a. Sistem otak yang memproses perasaan
Musik adalah bahasa jiwa yang mampu meembawa perasaan kearah mana saja. Musik yang didengarkan akan merangsang sistem saraf sehingga
menghasilkan perasaan.
b. Sistem otak kognitif
Aktivasi sistem ini bisa terjadi walaupun seseorang tidak mendengarkan atau memperhatikan musik yang sedang diputar. Musik akan merangsang system
ini secara otomatis walau tanpa disimak atau memperhatikan. Jika sistem ini dirangsang maka seseorang dapat meningkatkan memori, daya ingat,
konsentrasi, kemampuan belajar, kemampuan matematika, analisis, logika,
Universitas Sumatera Utara
intelegensi, kemampuan memilah, disamping itu juga adanya perasaan bahagia dan timbulnya keseimbangan sosial.
c. Sistem otak yang mengontrol kerja otak
Musik dapat secara langsung dalam mempengaruhi kerja otot. detak jantung dan pernafasan bisa melambat tergantung alunan musik yang didengarkan.
Berbagai penelitian yang dilakukan para ahli telah membuktikan bahwa musik dapat mempengaruhi dalam mengembangkan imajinasi dan pikiran
kreatif.
4. Manfaat Terapi Musik
Menurut Yanuarita 2012, hlm. 45, terdapat 10 manfaat utama dari terapi musik yang dikemukakan oleh pakar terapi musik, sebagai berikut :
a. Relaksasi, mengistirahatkan tubuh dan pikiran
Terapi musik dapat memberikan kesempatan bagi tubuh dan pikiran untuk mengalami relaksasi yang sempurna. Dalam kondisi relaksasi yang sempurna
tersebut, seluruh sel dalam tubuh akan mengalami reproduksi, penyembuhan alami berlangsung, produksi hormon tubuh diseimbangkan dan pikiran
mengalami penyegaran.
b. Meningkatkan kecerdasan
Penelitian yang dilakukan oleh Frances Rauscher et al dari Universitas California telah membuktikan tentang hal ini. Penelitian ini juga membuktikan
masa dalam kandungan dan bayi adalah waktu yang tepat menstimulasi otak anak agar menjadi cerdas.
Universitas Sumatera Utara
c. Meningkatkan motivasi
Motivasi merupakan hal yang hanya bisa dihasilkan dari perasaan dan mood suasana hati tertentu. Dari hasil penelitian, ternyata jenis musik tertentu bisa
meningkatkan motivasi, semangat dan meningkatkan level energi seseorang.
d. Pengembangan diri
Musik yang didengarkan menentukan kualitas pribadi diri. Hasil penelitian membuktikan bahwa seseorang yang mempunyai masalah perasaan, biasanya
cenderung mendengarkan music yang sesuai dengan perasaanya. Apabila musik yang didengarkan adalah musik motivasi, perasaan yang bermasalah
akan berubah secara sendirinya menjadi lebih menyenangkan.
e. Meningkatkan kemampuan mengingat
Terapi musik dapat meningkatkan daya ingat dan mencegah kepikunan. Hal ini terjadi karena bagian otak yang memproses music terletak berdekatan
dengan memori ingatan. Atas dasar inilah maka banyak sekolah-sekolah modern di Amerika dan Eropa untuk meningkatkan prestasi akademik siswa
menerapkan terapi musik.
f. Kesehatan jiwa
Berawal dari pendapat seorang ilmuan Arab, Abu Nasr al-Farabi 873-950 M yang dituangkan dalm bukunya
Great Book About Music , yaitu musik dapat membuat rasa tenang, sebagai pendidikan moral, mengendalikan emosi,
pengembangan spiritual, serta penyembuhan gangguan psikologi.
g. Mengurangi rasa sakit
Musik berkerja pada system syaraf otonom yaitu bagian system saraf yang bertanggung jawab mengontrol tekanan darah, denyut jantun, fungsi otak,
Universitas Sumatera Utara
mengontrol perasaan dan emosi. Ketika seseorang sakit, dia akan merasa takut, frustasi dan marah, hal inilah yang membuat otot-otot tubuh menjadi
menegang, sehingga menyebabkan rasa sakit yang semakin parah. Mendengarkan musik dapat menimbulkan rasa rileks untuk meregangkan otot-
otot yang tegang.
h. Menyeimbangkan tubuh
Menurut penelitian para ahli, stimulasi musik membantu menyeimbangkan organ keseimbangan yang terdapat ditelingan dan otak. Jika organ
keseimbangan sehat, maka kerja organ tubuh lainnya juga menjadi seimbang dan lebih sehat.
i. Meningkatkan kekebalan tubuh
Riset yang dilakukan para ahli mengenai efek musik terhadap tubuh manusia, telah menyimpulkan bahwa : Apabila jenis musik yang didengar sesuai dan
dapat diterima oleh tubuh manusia, dapat bereaksi dengan mengeluarkan sejenis hormon serotonin. Hormon tersebut dapat menimbulkan rasa nikmat
sehingga tubuh akan menjadi lebih kuat dengan mmeningkatnya system kekebalan tubuh dan membantu menjdi lebih sehat.
j. Meningkatkan olahraga
Mendengarkan musik ketika berolahraga dapat menjadikan olahraga yang lebih baik dengan beberapa cara, di antaranya meningkatkan daya tahan,
meningkatkan mood dan mengalihkan dari setiap pengalaman yang tidak nayaman selama olahraga.
Universitas Sumatera Utara
5. Pengaruh Musik Mozart Terhadap Kecerdasan Dan Konsentrasi
Istilah Mozart effect efek Mozart diciptakan pada 1995 oleh para ilmuwan di Universitas California yang menemukan bahwa ternyata siswa mendapat nilai
yang lebih baik pada tes IQ spasial setelah mendengarkan musik Mozart. Para ilmuwan juga mencoba musik trance, musik minimalis, audio-books, dan
instruksi relaksasi, namun tidak ada yang berpengaruh seperti m
usik Mozart Indocropcirles, 2012¶ 3
Frances Rauscher, Gordon Shaw, dan Katherine Ky dari Pusat Neurobiologi Pembelajaran dan Memori, menulis dalam makalah mereka yang diterbitkan
dalam Neuroscience Letter bahwa, Setelah 36 mahasiswa mendengarkan Sonata duo piano K. 448 karya Mozart selama 10 menit, mereka berhasil mencetak 8
9 poin lebih tinggi pada subtes IQ spasial Skala Kecerdasan Stanford-Binet dibandingkan setelah mereka mendengarkan instruksi relaksasi atau tidak
mendengarkan apa-apa. Kegiatan ini hanya berlangsung 10-15 menit. Indocropcirles, 2012¶ 4.
Riset yang dilakukan di University of California dan berlangsung tahun 1993 dengan melibatkan sejumlah remaja yang gemar mendengarkan Mozart
1871 Sonata D mayor dengan dua piano. Tercatat rata-rata memiliki kemampuan nalar lebih baik ketimbang orang dewasa yang mendengarkan musik lain dalam
sebuah ruang yang hening Republika, 2010 ¶5 Musik Mozart tidak hanya berperan dalam kecerdasan tetapi juga dalam
peningkatan konsentrasi. Penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa dengan mendengarkan Mozart secara signifikan dapat membantu untuk memfokuskan
pikiran dan meningkatkan kinerja otak. Sebuah studi menemukan bahwa
Universitas Sumatera Utara
mendengarkan minuet gaya musik tertentu tari klasik yang disusun oleh
Mozart dapat meningkatkan kemampuan seseorang, baik muda maupun tua, untuk berkonsentrasi dan menyelesaikan tugas. Para ilmuwan mengatakan bahwa
temuan ini semakin membuktikan bahwa musik memainkan peran penting dalam perkembangan otak manusia Tempo, 2012¶ 2.
Hasil penelitian lain yang melibatkan 25 anak-anak berusia 8-9 tahun dan 25 orang dewasa berusia 65-75 tahun. Mereka diminta menyelesaikan tugas Stroop.
Hasilnya, kedua kelompok usia ini mampu mengidentifikasi warna dengan cepat dan sedikit kesalahan saat mendengarkan musik Mozart yang asli. Sementara, saat
mendengarkan aransemen Mozart, mereka cenderung lebih lambat dan banyak kesalahan. Ini menunjukkan bahwa musik yang beraturan dengan harmoni dan
melodi yang indah seperti musik Mozart mampu meningkatkan fungsi kognisi. Studi sebelumnya menyatakan bahwa komposisi musik Mozart yang memberi
manfaat kognisi disebut sebagai Mozart Effect Tempo, 2012¶ 7
B. Konsentrasi Pemusatan Perhatian
1. Pengertian Konsentrasi
Pengaruh musik dalam konsentrasi belajar disebabkan oleh minimal tujuh faktor. Faktor-faktor tersebut yaitu 1 emosi tertentu yang dibangkitkan oleh jenis
music tertentu, 2 preferensi musik siswa, 3 pengethuan siswa tentang topik yang dipelajari, 4 teknik berpikir yang dibutuhkan, 5 volume music, 6
karakter musik dan 7 waktu pemutaran musik Salim, 2010, hlm. 26. Konsentrasi dalam kamus bahasa inggris berbetuk dalam kata kerja verb,
yaitu concentrate yang memiliki pengertian memusatkan dan dalam kata bentu
Universitas Sumatera Utara