Pengaruh Musik Mozart terhadap Peningkatan Konsentrasi Siswa SMA YAPIM Medan

(1)

KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH MUSIK MOZART TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI SISWA SMA YAPIM

MEDAN

WIDIA WATI 135102086

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH MUSIK MOZART TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI SISWA SMA YAPIM

MEDAN

WIDIA WATI 135102086

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH MUSIK MOZART TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI SISWA SMA YAPIM

MEDAN

WIDIA WATI 135102086

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

(3)

PENGARUH MUSIK MOZART TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI SISWA SMA YAPIM MEDAN

TAHUN 2014 ABSTRAK

Widia Wati

Latar belakang : Proses belajar pada hakikatnya merupakan kegiatan mental yang tidak dapat dilihat. Lingkungan yang tidak memadai dapat menghambat proses belajar. Untuk mendapatkan hasil belajar yang efektif diperlukan perhatian yang konsentratif. Ada tiga hal yang mempengaruhi konsentrasi, yaitu kekuatan dari luar, bermacam informasi dan kemauan. Musik Mozart merupakan kekuatan dari luar.

Tujuan penelitian : untuk mengetahui pengaruh musik Mozart terhadap peningkatan konsentrasi siswa.

Metodologi : Desain penelitian yang digunakan adalahquasy eksperimentdengan two group pretest-posttest. Jumlah populasi 70 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratisfied random sampling. Jumlah sampel 40 orang. Analisis data menggunakan ujit-dependentdant-independent.

Hasil : Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok intervensi sebelum diberi perlakukan musik Mozart nilai rata-rata 8,45 dan setelah diberi perlakuan musik Mozart menjadi 8,35, nilai p = 0,755. Pada kelompok kontrol sebelum diberi perlakuan musik Jazz nilai rata-rata 7,45 dan setelah diberi perlakuan musik Jazz menjadi 7,85, nilai p = 0,510. Maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan peningkatan konsentrasi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kelompok intervensi dan kontrol. Hasil nilai pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dapat disimpulkan tidak ada pengaruh musik Mozart terhadap peningkatan konsentrasi siswa ( nilai p = 0,742).

Kesimpulan : Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa musik klasik Mozart tidak selalu dapat mempengaruhi konsentrasi. Maka disarankan untuk meningkatkan konsentrasi belajar siswa dapat menggunakan jenis musik lain yang merupakan jenis musik yang diminati siswa.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan Karunia-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul Pengaruh Musik Mozart terhadap Peningkatan Konsentrasi Siswa SMA YAPIM Medan dengan tepat waktu. Penelitian ini ditujukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan D-IV Bidan Pendidik di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan proposal ini penulis telah banyak mendapat bantuan dan dukungan baik moril maupun materil. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis banyak mengucapkan terimakasih kepada :

1. dr. Dedi Ardinata, M.kes. selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Nur Asnah S, S.Kep, Ns, M.Kep. selaku Ketua Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara serta penguji I 3. Nur Asiah, S.Kep, Ns, M. Biomed, selaku pembimbing dan penguji III yang telah memberikan dukungan, arahan, dan doa selama menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Ibu Evi Karota Bukit, S. Kp, MNS, selaku pembantu dekan II sekaligus penguji II

5. Seluruh staf dan dosen program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

6. Orang tua dan adik yang penulis cinta dan sayangi yang telah memberikan dukungan dan doa selama penulis menyelesaikan proposal ini.


(5)

7. Seluruh sahabat-sahabat yang senantiasa memberikan dukungan, bantuan dan semangat dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Rekan-rekan mahasiswi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Sumatera Utara yang telah memberikan dukungan dan masukan kepada penulis.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam penyelesaian proposal ini. Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat kekurangan disana-sini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan masukan yang membangun demi kesempurnaan proposal ini.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya penulis.

Medan, 28 Juni 2014 Penulis

Widia Wati Nim : 135102086


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR SKEMA ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ...v

DAFTAR TABEL ... vi

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah...3

C. Tujuan Penelitian...3

1. Tujuan Umum...3

2. Tujuan Khusus... 3

D. Manfaat Penelitian...4

BAB II TINJAUAN TEORITIS ...5

A. Musik Klasik ...5

1. Pengertian Musik Klasik. ...5

2. Ciri-ciri Musik Pada Zama Klasik... 5

3. Pengaruh Musik pada Otak ...6

4. Manfaat Terapi Musik... 7

5. Pengaruh Musik Mozart terhadap Kecerdasan dan Konsentrasi ...9

B. Konsentrasi (Pemusatan Perhatian)...11

1. Pengertian Konsentrasi...11

2. Pembagian Atensi (Perhatian)... 12

3. Konsentrasi Efektif...13

BAB III KERANGKA KONSEP...16

A. Kerangka Konsep ...16

B. Hipotesa...17

C. Defenisi Operasional ...17

BAB IV METODE PENELITIAN ...18

A. Desain Penelitian...18

B. Populasi Dan Sampel...19

C. Tempat Penelitian Dan Waktu Penelitian ...20

D. Etika Penelitian ...20

E. Instrumen Penelitian...21

F. Uji Validitas dan Reabilitas ...21

G. Prosedur Pengumpulan Data ...22

H. Analisa Data ...22

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ...24

A. Hasil ...24


(7)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...33 A. Kesimpulan ...33

B. Saran...34 DAFTAR PUSTAKA


(8)

DAFTAR SKEMA

Skema 1 Kerangka konsep ...16 Skema I Desain penelitian...19


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Penjelasan Kepada Calon Responden Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP ) Lampiran 3 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 : Jawaban Kuesioner Lampiran 5 : Master Tabel

Lampiran 6 : Daftar Riwayat Hidup Lampiran 7 : Surat Penelitian

Lampiran 8 : Surat Balasan Penelitian Lampiran 9 : Lembar Konsul


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Data Demografi pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol siswa di SMA YAPIM Medan .26 Tabel 5.2Peningkatan Konsentrasi Sebelum dan Sesudah Diberikan Perlakuan

Musik Mozart pada kelompok Intervensi di SMA YAPIM Medan...26 Tabel 5.3 Peningkatan Konsentrasi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan musik Jazz pada Kelompok Kontrol di SMAYAPIM Medan ... ..27 Tabel 5.4Nilai Gain ScorePeningkatan Konsentrasi pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol di SMA YAPIM Meda ... 27 Tabel 5.5Hasil UjiT-Test DependentPengaruh Peningkatan konsentrasi setelah Duberikan Perlakuan Musik Mozart pada Kelompok Intervensi di

SMAYAPIM Medan ... ... ...28

Tabel 5.6Hasil UjiT-Test DependentPengaruh Peningkatan konsentrasi setelah Duberikan Perlakuan Musik Jazz pada Kelompok Kontrol di SMA

YAPIM Medan .. ..28

Tabel 5.7 Uji T-Test Independent Pengaruh Peningkatan Konsentrasi pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol di SMA YAPIM


(11)

PENGARUH MUSIK MOZART TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI SISWA SMA YAPIM MEDAN

TAHUN 2014 ABSTRAK

Widia Wati

Latar belakang : Proses belajar pada hakikatnya merupakan kegiatan mental yang tidak dapat dilihat. Lingkungan yang tidak memadai dapat menghambat proses belajar. Untuk mendapatkan hasil belajar yang efektif diperlukan perhatian yang konsentratif. Ada tiga hal yang mempengaruhi konsentrasi, yaitu kekuatan dari luar, bermacam informasi dan kemauan. Musik Mozart merupakan kekuatan dari luar.

Tujuan penelitian : untuk mengetahui pengaruh musik Mozart terhadap peningkatan konsentrasi siswa.

Metodologi : Desain penelitian yang digunakan adalahquasy eksperimentdengan two group pretest-posttest. Jumlah populasi 70 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratisfied random sampling. Jumlah sampel 40 orang. Analisis data menggunakan ujit-dependentdant-independent.

Hasil : Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok intervensi sebelum diberi perlakukan musik Mozart nilai rata-rata 8,45 dan setelah diberi perlakuan musik Mozart menjadi 8,35, nilai p = 0,755. Pada kelompok kontrol sebelum diberi perlakuan musik Jazz nilai rata-rata 7,45 dan setelah diberi perlakuan musik Jazz menjadi 7,85, nilai p = 0,510. Maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan peningkatan konsentrasi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kelompok intervensi dan kontrol. Hasil nilai pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dapat disimpulkan tidak ada pengaruh musik Mozart terhadap peningkatan konsentrasi siswa ( nilai p = 0,742).

Kesimpulan : Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa musik klasik Mozart tidak selalu dapat mempengaruhi konsentrasi. Maka disarankan untuk meningkatkan konsentrasi belajar siswa dapat menggunakan jenis musik lain yang merupakan jenis musik yang diminati siswa.


(12)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dewasa ini pendidikan berperan sangat penting dalam kehidupan manusia, hal tersebut hampir menjadi suatu syarat mutlak untuk menuju kelangsungan hidup yang lebih berkualitas, lembaga-lembara formal maupun informal bersaing dalam meningkatkan prestasi belajar didikannya, untuk mencapai prestasi tersebut dinilai dari keberhasilan belajar (Hendra. 2010. hlm. 1).

Belajar merupakan proses perubahan melalui kegiatan atau suatu prosedur latihan, baik latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah. Proses belajar pada hakikatnya merupakan kegiatan mental yang tidak dapat dilihat. Artinya, proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang belajar tidak bisa disaksikan, namun yang bisa disaksikan adalah gejala-gejala perubahan perilaku (Sanjaya. 2013. hlm. 229).

Lingkungan yang tidak memadai dapat menghambat proses belajar. Anggota kelompok atau peserta didik yang terlalu banyak dapat menjadi salah satu hambatan terjadinya proses belajar yang efektif. Untuk mendapatkan hasil belajar yang efektif diperlukan perhatian yang konsentratif. Suasana di sekitar dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perhatian konsentratif, seperti kelas yang terlalu besar dengan bermacam-macam perangsang disekitarnya seperti kegaduhan, keributan, kekacauan, dan lain sebagainya (Ahmadi. 2009. hlm. 147).

Menurut Suwanti (2008, dalam Herman, 1996. hlm. 2) menyatakan bahwa ada tiga hal yang mempengaruhi konsentrasi, yaitu kekuatan dari luar, bermacam informasi dan kemauan. Dalam penelitian ini, peneliti ingin melakukan penelitian


(13)

yang berhubungan dengan kekuatan dari luar (eksternal) yaitu berupa stimulus musik klasik Mozart untuk merangsang daya konsentrasi siswa. Musik dapat dijadikan sebagai suatu alternatif dalam menghadapi permasalahan konsentrasi. Penggunaan musik dalam belajar bukanlah hal baru, musik dalam jenis tertentu diketahui dapat merangsang otak, otak menjadi terbuka dan reseptif pada informasi. Musik mengurangi stres, meredakan ketegangan, meningkatkan energi dan memperbesar daya konsentrasi.

Penelitian yang dilakukan (Lerik & Prawitasari, 2005, hlm. 211) yang berjudul The Effect of Music Therapy on Depression Among Students di Universitas Gadjah Mada yang dilakukan kepada mahasiswa Universitas Gadja Mada ditemukan adanya pengaruh terapi musik klasik Mozart terhadap penurunan depresi mahasiswa. Depresi adalah kelompok gangguan klinis yang ditandai hilangnya perasaan kendali dan pengalaman subjektif adanya penderitaan berat, efek-efek yang muncul seperti kesedihan, keputusasaan, gangguan makan, gangguan tidur, menarik diri, kehilangan konsentrasi, ide yang meloncat-loncat, tegang, kehilangan energi dan adanya kecemasan.

Usaha untuk mengatasi gangguan konsentrasi dapat dilakukan dengan melakukan suatu aktifitas yang dikerjakan sambil mendengarkan musik instrumental klasik yang tenang. Musik klasik memiliki manfaat untuk mengaktifkan otak kanan yang mengatur emosi sehingga dapat menjadi lebih tenang dan hal tersebut dapat meningkatkan konsentrasi. Musik klasik ciptaan Mozart adalah salah satu jenis music klasik yang dapat meningkatkan konsentrasi (Hakim, 2012, hlm. 23).


(14)

Menurut Suwanti (2011, dalam Campbell,1997. hlm. 2) terapi musik dapat menciptakan suasana yang menyenangkan, musik juga diketahui dapat mempengaruhi proses kognitif. Musik klasik karya Mozart memiliki kemurnian dan kesederhanaan serta memiliki nilai seni yang tinggi.

Penggunaan musik Mozart pada penelitian ini dikarenakan musik mozart memiliki irama, melodi dan frekuensi-frekuensi tinggi, sehingga mampu merangsang dan memberikan daya konsentrasi kepada daerah-daerah kreatif dan motivatif dalam otak sehingga dapat menggugah daya konsentrasi (Suwanti, 2011, dalam Champbell, 1997. hlm. 2).

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas yang menjadi perumusan masalah adalah bagaimanakah pengaruh musik mozart terhadap peningkatan konsentrasi pada siswa-siswi SMA YAPIM Medan .

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh musik klasik mozart terhadap peningkatan konsentrasi pada siswa SMA YAPIM Medan

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasi karakteristik responden.

b. Untuk mengidentifikasi peningkatan konsentrasi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan musik Mozart pada kelompok intervensi.


(15)

c. Untuk mengidentifikasi peningkatan konsentrasi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan musik Jazz pada kelompok kontrol d. Untuk mengetahui pengaruh musik Mozart terhadap peningkatan

konsentrasi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi pendidikan Universitas Sumatera Utara

Sebagai bahan bacaan, pendokumentasian dan pemasukan untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengaruh musik klasik Mozart terhadap peningkatan konsentrasi

2. Bagi Responden

Sebagai informasi dan masukan yang bisa menambah wawasan sehingga informasi dan amsukan tersebut dapat dijadikan sebagai alternatif yang berguna dalam mengatasi masalah dalam konsentrasi belajar.

3. Bagi peneliliti selanjutnya

Sebagai bahan tambahan refrensi untuk melanjutkan penelitian berikutnya, khususnya terntang pengaruh musik klasik Mozart terhadap peningkatan konsentrasi.


(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Musik Klasik

1. Pengertian Musik Klasik

Menurut Hendra (2010, dalam Utomo & Natalia, 1999, hlm. 30) menyatakan bahwa musik klasik merupakan musik yang memiliki nilai seni dan nilai ilmiah yang tinggi. Musik klasik yang paling sering didengarkan adalah musik klasik barat karya musisi seperti Mozart, Bach, Bethoven, Handel, Hydn dan lain sebagainya.

Para musisi klasik pada zaman tersebut memiliki variasi yang berbeda, baik dari segi irama, melodi, dan frekuensi. Mozart memiliki keunggulan dalam kesederhanaan dan kemurnian bunyi, Bach mampu membuat jalinan musik yang serba rumit bagaikan hitungan matematika, sedangkan Bethoven menciptakan musik yang dapat membangkitkan gelombang-gelombang emosi yang naik-turun ( Hendra, 2010, dalam Campbell, 2001, hlm. 30).

2. Ciri-ciri Musik Pada Zaman Klasik

Menurut Hendra ( 2010, hlm. 29), menyatakan ciri-ciri musik pada zaman klasik anatara lain adalah sebagai berikut :

a. Musik klasik menggunakan peralihan dinamik dari lembut sampai keras (crescendo)dan dari keras menjadi lembut(decressendo)

b. Perubahan-perubahan tempo terjadi dengan percepatan(accelerundo)dan perlambatan(ritardando)


(17)

d. Pemakaianakordtiga nada

3. Pengaruh Musik Klasik Pada Otak

Menurut Yanuarita (201, hlm. 43), musik memiliki kekuatan untuk mengobati penyakit dan meningkatkan kemampuan pikiran seseorang. Musik dapat meningkatkan, memulihkan, dan memlihara kesehatan fisik,mental, emosional, sosial dan spiritual. Musik memiliki pengaruh besar terhadap pikiran. Hal tersebut terbukti dari efek yang tercipta dari musik tersebut. ada musik yang membuat gembira, sedih, terharu, tearsa sunyi, mengingat masa lalu, meningkatkan konsentrasi, dan lain sebagainya.

Musik memliki 3 bagian penting yaitu bit (beat), ritme, dan harmoni. Bit dapat memepengaruhi tubuh, ritme dapat mempengaruhi jiwa, sedangkan harmoni dapat mempengaruhi roh. Setiap musik yang kita dengarkan walaupun hal tersebut tidak senagaja didengarkan, akan berpengaruh pada otak. Terdapat 3 sistem saraf yaitu sebagai berikut, Yanuarita (2012, hlm. 44) :

a. Sistem otak yang memproses perasaan

Musik adalah bahasa jiwa yang mampu meembawa perasaan kearah mana saja. Musik yang didengarkan akan merangsang sistem saraf sehingga menghasilkan perasaan.

b. Sistem otak kognitif

Aktivasi sistem ini bisa terjadi walaupun seseorang tidak mendengarkan atau memperhatikan musik yang sedang diputar. Musik akan merangsang system ini secara otomatis walau tanpa disimak atau memperhatikan. Jika sistem ini dirangsang maka seseorang dapat meningkatkan memori, daya ingat, konsentrasi, kemampuan belajar, kemampuan matematika, analisis, logika,


(18)

intelegensi, kemampuan memilah, disamping itu juga adanya perasaan bahagia dan timbulnya keseimbangan sosial.

c. Sistem otak yang mengontrol kerja otak

Musik dapat secara langsung dalam mempengaruhi kerja otot. detak jantung dan pernafasan bisa melambat tergantung alunan musik yang didengarkan. Berbagai penelitian yang dilakukan para ahli telah membuktikan bahwa musik dapat mempengaruhi dalam mengembangkan imajinasi dan pikiran kreatif.

4. Manfaat Terapi Musik

Menurut Yanuarita (2012, hlm. 45), terdapat 10 manfaat utama dari terapi musik yang dikemukakan oleh pakar terapi musik, sebagai berikut :

a. Relaksasi, mengistirahatkan tubuh dan pikiran

Terapi musik dapat memberikan kesempatan bagi tubuh dan pikiran untuk mengalami relaksasi yang sempurna. Dalam kondisi relaksasi yang sempurna tersebut, seluruh sel dalam tubuh akan mengalami reproduksi, penyembuhan alami berlangsung, produksi hormon tubuh diseimbangkan dan pikiran mengalami penyegaran.

b. Meningkatkan kecerdasan

Penelitian yang dilakukan oleh Frances Rauscher et al dari Universitas California telah membuktikan tentang hal ini. Penelitian ini juga membuktikan masa dalam kandungan dan bayi adalah waktu yang tepat menstimulasi otak anak agar menjadi cerdas.


(19)

c. Meningkatkan motivasi

Motivasi merupakan hal yang hanya bisa dihasilkan dari perasaan dan mood (suasana hati) tertentu. Dari hasil penelitian, ternyata jenis musik tertentu bisa meningkatkan motivasi, semangat dan meningkatkan level energi seseorang. d. Pengembangan diri

Musik yang didengarkan menentukan kualitas pribadi diri. Hasil penelitian membuktikan bahwa seseorang yang mempunyai masalah perasaan, biasanya cenderung mendengarkan music yang sesuai dengan perasaanya. Apabila musik yang didengarkan adalah musik motivasi, perasaan yang bermasalah akan berubah secara sendirinya menjadi lebih menyenangkan.

e. Meningkatkan kemampuan mengingat

Terapi musik dapat meningkatkan daya ingat dan mencegah kepikunan. Hal ini terjadi karena bagian otak yang memproses music terletak berdekatan dengan memori (ingatan). Atas dasar inilah maka banyak sekolah-sekolah modern di Amerika dan Eropa untuk meningkatkan prestasi akademik siswa menerapkan terapi musik.

f. Kesehatan jiwa

Berawal dari pendapat seorang ilmuan Arab, Abu Nasr al-Farabi (873-950 M) yang dituangkan dalm bukunya Great Book About Music , yaitu musik dapat membuat rasa tenang, sebagai pendidikan moral, mengendalikan emosi, pengembangan spiritual, serta penyembuhan gangguan psikologi.

g. Mengurangi rasa sakit

Musik berkerja pada system syaraf otonom yaitu bagian system saraf yang bertanggung jawab mengontrol tekanan darah, denyut jantun, fungsi otak,


(20)

mengontrol perasaan dan emosi. Ketika seseorang sakit, dia akan merasa takut, frustasi dan marah, hal inilah yang membuat otot-otot tubuh menjadi menegang, sehingga menyebabkan rasa sakit yang semakin parah. Mendengarkan musik dapat menimbulkan rasa rileks untuk meregangkan otot-otot yang tegang.

h. Menyeimbangkan tubuh

Menurut penelitian para ahli, stimulasi musik membantu menyeimbangkan organ keseimbangan yang terdapat ditelingan dan otak. Jika organ keseimbangan sehat, maka kerja organ tubuh lainnya juga menjadi seimbang dan lebih sehat.

i. Meningkatkan kekebalan tubuh

Riset yang dilakukan para ahli mengenai efek musik terhadap tubuh manusia, telah menyimpulkan bahwa : Apabila jenis musik yang didengar sesuai dan dapat diterima oleh tubuh manusia, dapat bereaksi dengan mengeluarkan sejenis hormon (serotonin). Hormon tersebut dapat menimbulkan rasa nikmat sehingga tubuh akan menjadi lebih kuat dengan mmeningkatnya system kekebalan tubuh dan membantu menjdi lebih sehat.

j. Meningkatkan olahraga

Mendengarkan musik ketika berolahraga dapat menjadikan olahraga yang lebih baik dengan beberapa cara, di antaranya meningkatkan daya tahan, meningkatkan mood dan mengalihkan dari setiap pengalaman yang tidak nayaman selama olahraga.


(21)

5. Pengaruh Musik Mozart Terhadap Kecerdasan Dan Konsentrasi IstilahMozart effect(efek Mozart) diciptakan pada 1995 oleh para ilmuwan di Universitas California yang menemukan bahwa ternyata siswa mendapat nilai yang lebih baik pada tes IQ spasial setelah mendengarkan musik Mozart. Para ilmuwan juga mencoba musik trance, musik minimalis,audio-books, dan instruksi relaksasi, namun tidak ada yang berpengaruh seperti musik Mozart (Indocropcirles, 2012¶ 3)

Frances Rauscher, Gordon Shaw, dan Katherine Ky dari Pusat Neurobiologi Pembelajaran dan Memori, menulis dalam makalah mereka yang diterbitkan dalam Neuroscience Letter bahwa, Setelah 36 mahasiswa mendengarkan Sonata (duo piano) K. 448 karya Mozart selama 10 menit, mereka berhasil mencetak 8 9 poin lebih tinggi pada subtes IQ spasial Skala Kecerdasan Stanford-Binet dibandingkan setelah mereka mendengarkan instruksi relaksasi atau tidak mendengarkan apa-apa. Kegiatan ini hanya berlangsung 10-15 menit. (Indocropcirles, 2012¶ 4).

Riset yang dilakukan di University of California dan berlangsung tahun 1993 dengan melibatkan sejumlah remaja yang gemar mendengarkan Mozart 1871 Sonata D mayor dengan dua piano. Tercatat rata-rata memiliki kemampuan nalar lebih baik ketimbang orang dewasa yang mendengarkan musik lain dalam sebuah ruang yang hening (Republika, 2010 ¶5)

Musik Mozart tidak hanya berperan dalam kecerdasan tetapi juga dalam peningkatan konsentrasi. Penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa dengan mendengarkan Mozart secara signifikan dapat membantu untuk memfokuskan pikiran dan meningkatkan kinerja otak. Sebuah studi menemukan bahwa


(22)

mendengarkan minuet gaya musik tertentu tari klasik yang disusun oleh Mozart dapat meningkatkan kemampuan seseorang, baik muda maupun tua, untuk berkonsentrasi dan menyelesaikan tugas. Para ilmuwan mengatakan bahwa temuan ini semakin membuktikan bahwa musik memainkan peran penting dalam perkembangan otak manusia (Tempo, 2012¶ 2).

Hasil penelitian lain yang melibatkan 25 anak-anak berusia 8-9 tahun dan 25 orang dewasa berusia 65-75 tahun. Mereka diminta menyelesaikan tugas Stroop. Hasilnya, kedua kelompok usia ini mampu mengidentifikasi warna dengan cepat dan sedikit kesalahan saat mendengarkan musik Mozart yang asli. Sementara, saat mendengarkan aransemen Mozart, mereka cenderung lebih lambat dan banyak kesalahan. Ini menunjukkan bahwa musik yang beraturan dengan harmoni dan melodi yang indah seperti musik Mozart mampu meningkatkan fungsi kognisi. Studi sebelumnya menyatakan bahwa komposisi musik Mozart yang memberi manfaat kognisi disebut sebagai "Mozart Effect" (Tempo, 2012¶ 7)

B. Konsentrasi (Pemusatan Perhatian) 1. Pengertian Konsentrasi

Pengaruh musik dalam konsentrasi belajar disebabkan oleh minimal tujuh faktor. Faktor-faktor tersebut yaitu (1) emosi tertentu yang dibangkitkan oleh jenis music tertentu, (2) preferensi musik siswa, (3) pengethuan siswa tentang topik yang dipelajari, (4) teknik berpikir yang dibutuhkan, (5) volume music, (6) karakter musik dan (7) waktu pemutaran musik (Salim, 2010, hlm. 26).

Konsentrasi dalam kamus bahasa inggris berbetuk dalam kata kerja (verb), yaitu concentrate yang memiliki pengertian memusatkan dan dalam kata bentu


(23)

kata benda (nuon) yaitu consentration yang berarti pemusatan. Maka konsentrasi adalah suatu proses pemusatan pikiran kepada suatu objek tertentu (Hakim, 2002, hlm. 1).

Konsentrasi disebut juga dengan Perhatian / Atensi yaitu kemampuan seseorang untuk memahami hal-hal atau tujuan, atau diperhitungkan dalam pertimbangan. Dari sudut pandang psikologi, perhatian bukanlah konsep yang unik, tapi nama yang diberikan untuk berbagai fenomena. Secara tradisional, telah dipertimbangkan dalam dua cara yang berbeda, tetapi terkait (shvoong, 2012¶ 1).

Perhatian berhubungan erat denga kesadaran jiwa pada suatu objek yang dituju pada suatu waktu. Terang tidaknya kesadaran tersebut pada suatu objek tidaklah tetap, adakalanya meningkat dan adakalanya menurun. Taraf kesadaran seseorang dapat meningkat apabila jiwa individu tersebut meningkat dalam bereaksi pada objek yang dituju. Pemusatan kesadaran jiwa hanya pada satu objek yang menjadi sasaran semnetara yang lain dikesampingkan (Ahmadi, 2009, hlm. 142).

Menurut Matlin (1994, dalam Rahayu & Mulyati, 2006, hlm. 10) mengatakan perhatian mengarah pada konsentrasi dimana perhatian merupakan proses pengamatan beberapa pesan sekaligus, dan mengambil satu pesan kemudian mengabaikan yang lainnya. Berarti perhatian melibatkan proses seleksi terhadap beberapa objek yang hadir, dan seseorang memilih satu objek, sementara objek yang lain diabaikan.

Menurut Hakim (2003, dalam Rahayu & Mulyati, 2006, hlm. 12), menyatakan bahwa konsentrasi merupakan suatu proses memaksimalkan perhatian atau memfokusan seseorang pada suatu objek kegiatan yang sedng


(24)

dilakukannya. Proses utama dalam konsentrasi yaitu menghadirkan pikiran ke dalam diri dan memfokuskan pikiran yang sudah hadir dalam diri kepada suatu objek.

Sesuai dengan pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa konsentrasi merupakan kemampuan seseorang dalam melakukan pemusatan perhatian pada satu objek yang berada diantara objek-objek yang lainnya. Pemusatan/pemfokusan pikiran tersebut harus dilakukan secara maksimal dengan menghadirkan pikiran kedalam diri individu, kemudian pikiran yang sudah hadir difokuskan kepada objek/kegiatan yang sedang dilakukan.

2. Pembagian Atensi (Perhatian)

Menurut (Sternberg, 2008, hlm. 84) menyatakan bahwa perhatian dapat dibagi dua menjadi 2 bagian, yaitu sebagai berikut :

a. Atensi terbagi (devided attention)

Devided attention yaitu suatu perhatian yang terjadi ketika seseorang dihadapkan pada dua tugas atau lebih secara bersamaan waktu, dan kemudian orang tersebut menggeserkan sumberdaya atensi untuk mengalokasikan hal-hal tersebut dengan bijak sesuai dengan yang dibutuhkan orang tersebut. b. Atensi selekstif( selective attention)

Selective attention merupakan perhatian yang diberikan seseorang pada pilihan-pilihan yang terkait dengan stimuli yang diberikan perhatian olehnya dengan mengabaikan stimuli-stimuli yang lain yang tidak menjadi pilihannya. Misalnya seseorang bisa memberikan perhatian pada kegiatan membaca buku teks atau mendengarkan kuliah sembari mengabaikan stimuli yang lain yang ada disekelilingnya.


(25)

3. Konsentrasi Efektif

Konsentrasi yang efektif merupakan suatu proses terfokusnya perhatian seseorang terhadap suatu objek/kegiatan yang sedang dilakukan dengan maksimal, hal tersebut terjadi secara secara otomatis dan mudah karena orang yang bersangkutan tersebut mampu menikmati kegiatan yang sedang dilakukannya. Maka dapat disimpulkan dari defenisi tersebut, jika seseorang merasa sulit berkonsentrasi salah satu penyebab utamanya adalah orang tersebut belum mampu menikmati kegiatan yang sedang dilakukannya (Hakim, 2002, hlm. 5)

a. Prinsip terjadinya konsentrasi yang efektif

Menurut (Hakim, 2002, hlm. 6), terdapat 7 prinsip konsentrasi yang efektif yaitu sebagai berikut :

1) Konsentrasi pada hakikatnya merupakan kemampuan seseorang dalam mengendalikan kemauan, pikiran dan perasaannya. Dengan kemampuan tersebut seseorang akan mampu mefokuskan sebagian besar perhatiannya pada objek yang dikehendaki.

2) Agar tercapai konsentrasi yang efektif dan mudah maka seseorang harus bisa menikmati setiap hal yang difokuskannya dengan mengendalikan kemauan, pikran dan perasaannya.

3) Apabila seseorang sudah menikmati hal menjadi perhatian/pemfokusannya maka konsentrasi akan terjadi secara otomatis. 4) Kemauan yang kuat dan konsisten merupakan hal utama dalam

membentuk konsentrasi yang efektif.

5) Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari diri seseorang sangat dibutuhkan dalam mendapatkan konsentrasi yang efektif.


(26)

6) Tidak hanya faktor internal namun juga untuk mendukung terjadinya konsentrasi yang efektif namun dibutuhkan juga faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu/seseorang tersebut.

7) Salah satu prinsip utama dalam mewujudkan konsentrasi efektif adalah dengan menikmati kegiatan yang menjadi perhatiannya/yang sedang dilakukannya.

b. Faktor-faktor pendukung terjadinya konsentrasi efektif

Menurut (Hakim, 2002, hlm. 6), terdapat 2 faktor yang mendukung terjadinya konsentrasi yang efektif terdiri faktor internal dan eksternal. Faktor einternal terdiri atas faktor jasmaniah dan faktor rohaniah yaitu sebagai berikut :

1) Faktor jasmaniah terdiri dari beberapa hal seperti kondisi badan yang normal menurut standar kesehatan atau terbebas dari penyakit yang serius, kondisi badan yang fit, cukup tidur dan istirahat, cukup makan dan minum serta memiliki kecukupan gizi, seluruh panca indera berfungsi dengan baik, tanda-tanda vital normal serta tidak mengalami suatu nyeri karena tertentu dan lain sebagainya.

2) Faktor rohaniah terdiri dari beberapa hal sebagai berikut yaitu kondisi kehidupan sehari-hari cukup tenang, memiliki sifat baik terutama sifat sabar dan konsisten, taat beribadah sebagi penunjang dalam ketenangan dan pengendalian diri, tidak mempunyai banyak masalah pengganggu, tidak emosional, tidak stress berat, memiliki rasa percaya diri yang cukup, tidak mudah putus asa dan mempunyai kemauan keras yang tidak mudah padam dan tidak mengalami gangguan mental serta lain-lain sebaginya.


(27)

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berada diluar diri individu yang terdiri atas beberapa hal berikiut ini yaitu lingkungan sekitar harus cukup tenang dan bebas dari suara-suara yang mengganggu pendegaran, udara sekitar yang harus cukup nyaman, bebas dari polusi dan bau-bauan yang menyengat sehingga menimbulkan rasa ketidaknyamanan penerangan disekitar lingkungan juga harus cukup sehingga tidak menimbulkan kesukaran bagi pandangan mata., orang-orang disekitar lingkungan juga harus orang-orang yang bisa mneunjang suasana tenang. Suasana kelas yang besar dengan berbagai jenis orang didalamnya dapat menjadi masalah dalam konsentrasi. setiap orang akan sulit konsentrasi kerja yang efektif jika dia dihadapkan dengan orang-orang yang tidak bisa berkerja sama dengannya, tersedia fasilitas yang cukup menunjang kegiatan yang dilakukan seprti suasana kelas yang nyaman untuk proses pengajaran.


(28)

BAB III

KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep

Kerangka konseptual dalam penelitian ini menjelaskan hubungan antar variabel-variabel yang akan diamati dan diukur melalui penelitian yang akan dilakukan. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu musik Mozart, dan variabel dependen adalah peningkatan konsentrasi. Dalam penelitian ini terdapat 2 kelompok penelitian, kelompok 1 disebut sebagai kelompok intervensi yaitu kelompok yang mendapat perlakuan musik Mozart, sedangkan kelompok 2 disebut kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak mendapat perlakuan musik Mozart. Hubungan tersebut dapat dilihat pada skema dibawah ini :

Skema 1 : Kerangka Konsep

Keterangan : : Pengaruh

: : Variabel yang akan diteliti Pretest

Subtes Aritmatika yang terdiri dari 15 soal selama 30 menit Kontrol Intervensi Musik Mozart 10 menit Posttest Subtes Aritmatika yang terdiri dari 15 soal selama 30 menit Konsentrasi dengan menggunakan gain score a. Meningkat b. Menurun Musik Jazz 10 menit


(29)

B. Hipotesa

Hipotesa dalam penelitian ini adalah hipotesa alternatif (Ha) yaitu ada pengaruh musik Mozart terhadap peningkatan konsentrasi Siswa SMA Yapim Medan.

C. Defenisi Operasional No

. Variabel

Defenisi

Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala 1. Musik Mozart Jenis Musik klasik yang didengarkan yaitu musik Mozart Sonata (duo piano) K. 448

Laptop dengan pengeras suara

- -

-2. Konsentrasi Merupakan hasil dari jawaban kuesioner yang dihitung dengangain score. Semakin tinggigain scoremaka semakin tinggi tingkat konsentrasi. Kuesioner Subtes Aritmatika

Gain Score Rasio

3. Usia Umur siswa

SMA YAPIM yang dihitung sejak lahir hingga ulang tahun terakhir

Kuesioner Wawancara Tahun Rasio

4 Jenis Kelamin Pertanda gender siswa SMA YAPIM dan merupakan bawaan lahir.

Kuesioner Wawancara a. Laki-laki b. Perempuan


(30)

BAB IV

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitianquasy eksperimentalyang melibatkan 2 kelompok yang akan dilakukan pretest dan posttest. Kelompok pertama adalah kelompok intervensi yang akan diberi perlakukan musik Mozart sedangkan kelompok kedua adalah kelompok kontrol tidak mendapatkan perlakukan musik Mozart. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh musik Mozart terhadap peningkatan konsentrasi siswa SMA YAPIM Medan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi musik Mozart. Rancangan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut

Variabel Pretest Perlakuan Postest

Kelompok Intervensi 01 X 02

Kelompok Kontrol 01 Y 02

Keterangan :

01 : Konsentrasi responden sebelum dilakukan perlakuan musik Mozart/Jazz X : Perlakuan musik Mozart

Y : Perlakuan musik Jazz


(31)

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa-siswi kelas 1 SMA Yapim Medan yaitu sebanyak 70 orang yang terdiri atas dua kelas dengan masing-masing kelas sebanyak 35 orang.

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dilakukan dengan statisfiend random sampling yaitusuatu metode yang digunakan pada populasi yang terdapat perbedaan atau strata tertentu dengan menggunakan rumus sebagai berikut dengan taraf signifikan 0,1 :

=

+ ( )

=

( , )

=

( . )

=

.

=41

Maka pengambilan sampel dapat dilakukan sebagai berikut : Kelas IA : = × 41 = 20

Kelas IB : = × 41 = 20

Maka besar jumlah besar sampel yaitu sebanyak 40 orang yang terbagi atas dua kelompok yaitu 20 kelompok kontrol dan 20 kelompok intervensi.

Kriteria sampel dalam penelitian ini yaitu terdiri dari kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi yaitu sebagai berikut :

a. Responden yang bersedia menjadi responden penelitian.

b. Responden yang sehat jasmani dan rohani ketika menjadi subjek penelitian.


(32)

c. Responden yang tidak menyukai musik Mozart pada kelompok intervensi.

d. Responden yang tidak menyukai musik Jazz pada kelompok kontrol. e. Responden yang merupakan urutan rangking 1-20

Sedangkan kriterian Eksklusi dalam penelitian ini yaitu : a. Responden yang tidak bersedia menjadi responden penelitian. b. Responden yang tidak hadir pada saat penelitian.

c. Responden yang sakit/mengalami masalah kejiwaan

d. Responden yang menyukai musik Mozart pada kelompok intervensi. e. Responden yang menyukai music Jazz pada kelompok kontrol. f. Responden yang memiliki peringkat 21 sampai seterusnya.

C. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA YAPIM Medan di Singa Mangaraja. 2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai dari bulan Februari 2014 sampai dengan Mei 2014.

D. Etik Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah proposal disetujui oleh Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan masalah etik, yaitu memberikan penjelasan kepada calon responden penelitian tentang tujuan, manfaat dan prosedur pelaksanaan penelitian.


(33)

Pengambilan data pada penelitian ini tidak merugikan responden. Peneliti menjunjung tinggi prinsip menghormati manusia, karena manusia adalah makhluk mulia yang harus dihormati. Maka responden memilki hak dalam menetukan pilihan antara mau dan tidak untuk diikutsertakan menjadi subjek penelitian. Lembar persetujuan (Informed concent) ditandatangani berdasarkan keinginan objek penelitian. Kerahasiaan informasi dijamin oleh peneliti, baik innformasi maupun masalah-masalah lainnya (Hidayat, 2007, hlm. 157). Untuk menjaga kerahasiaan maka instrumen penelitian akan diberi kode tertentu tanpa nama dan hanya peneliti yang mempunyai akses terhadap informasi tersebut.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang berisi tes Intelegensi WCIS (Wechler Children Intelegence Scale). Wechler meyakini bahwa integensi terdiri atas elemen-elemen spesifik yang dapat didefinisikan dan diukur secara terpisah. Dalam penelitian ini memakai subtes aritmatika (arithmatic) yang memiliki fungsi utama untuk mengukur konsentrasi (consentration). Subtes aritmatika terdiri atas 15 pertanyaan yang relatif mudah (Kaplan & Saccuzzo, 2012, hlm. 254). Kuesioner tersebut terdiri dari dua bagian, yang pertama adalah data demografi dan bagian kedua adalah soal-soal yang berisikan subtes aritmatika.

F. Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen penelitian ini telah teruji validitas dan reabilitasnya. Uji validitas telah dilakukan dengan caracontent validityyang telah diuji oleh seorang


(34)

ahli psikologi terapan yaitu Ibu Elviati achmad, Psi dan kuesioner dinyatakan valid dengan CVI(Content Validity Indeks)sebanyak 0,72.

Uji reabilitas telah diujikan kepada 10 respomden yang diteliti dan data di analisa dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

% =

Skor yang digunakan yaitu antara 40%-80%. Hal tersebut dikarenakan soal yang mempunyai persentase 40% kebawah terlalu sulit untuk digunakan kepada responden penelitian sedangkan soal yang memiliki persentase 80% keatas terlalu mudah.

G. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan di Yayasan Perguruan Indonesia Membangun Taruna (YAPIM) yang berada di Jalan air bersi, No. 59 Medan, Kecamatan Medan baru. Peneliti mengumpulkan responden sesuai dengan kriteria penelitian untuk menjelaskan tentang manfaat, tujuan dan proses pengumpulan data. Setelah responden bersedia untuk menjadi responden penelitian maka diminta untuk menandatangani surat persetujuan (Informed concent). Kemudian responden diminta untuk menjawab 15 soal subtes aritmatika untukpretest.

Peneliti melaksanakan intervensi berupa memutar alunan musik Mozart selama 10 menit setelah responden selesai menjawab soal pretest pada kelompok intervensi. Setelah alunan musik Mozart selesai diputar kemudian responden diminta untuk menjawab soalposttest.

Kelompok kontrol diberikan perlakukan yang sama dengan kelompok intervensi kecuali penggunaan musik yang berbeda. Pada kelompok kontrol,


(35)

musik yang diberikan setelah menjawab soal pretest adalah musik Jazz. Setelah alunan musik Jazz selesai diputar maka respondent diminta untuk menjawab soal posttest.

Soal pretest dan posttest yang telah diisi kemudian dihitung dengan menggunakan Gain Score. Selanjutnya data yang diperoleh dikumpulkan untuk di analisa. Menghitung gain (peningkatan) konsentrasi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol yang dipakai yaitu gainternormalisasi. Adapun rumus dari gain yang ternormalisasi yang digunakan adalah sebagai berikut (Pratama, 2011¶ 5) Normalisasi gain (g) = (skor posttest-pretest)/(skor maksimum-skor pretest)

H. Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS. Untuk menganalisa data tersebut peneliti melakukan dengan 2 cara yaitu sebagai berikut :

1. Univariat

Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Karakteristik tersebut yakni data yang bersifat kategori akan dicari frekuensi dan persentase. Sedangkan data yang bersifat numerik, akan dicari dengan menggunakan mean, median dan standar deviasi.

2. Bivariat

Analisis ini digunakan untuk menguji pengaruh musik Mozart terhadap peningkatan konsentrasi siwa SMA Yapim Medan. Uji t- dependendigunakan untuk membandingkan peningkatan konsentrasi kelompok intervensi sebelum dan sesudah diberi perlakuan musik mozart dan kelompok kontrol sebelum


(36)

dan sesudah di beri perlakuan musik Jazz. Ujit- independen digunakan untuk mebandingkan peningkatan konsentrasi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol setelah dilakukan perlakuan musik Mozart dengan taraf signifikan 95% ( = 0,05). Pedoman dalam menerima hipotesa adalah apabila p < 0,05 maka H0ditolak, dan apabila p > 0,05 maka H0 gagal ditolak. Data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel.


(37)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang pengaruh musik mozart terhadap peningkatan konsentrasi siswa YAPIM Medan. Jumlah responden yang mematuhi kriteria dalam penelitiann ini adalah 40 orang yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu 20 kelompok intervensi dan 20 kelompok kontrol. Semua kelompok intervensi dilakukan perlakuan musik mozart sedangkan kelompok kontrol di berikan perlakuan musik jazz.

1. Analisis Univariat

Analisis univariat ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Analisis ini meliputi karakteristik demografi yaitu umur dan jenis kelamin serta gain score pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Data yang bersifat kategori dicari dengan frekuensi dan persentase. Sedangkan data yang bersifat numerik dicari dengan mean, median dan standart deviasi.

Berdasarkan tabel 5.1 diperoleh bahwa pada kelompok intervensi, mayoritas responden berdasarkan usia yaitu 16 tahun sebanyak 11 orang (55%) sedangkan berdasarkan jenis kelamin yaitu perempuan sebanyak 15 orang (75%).

Pada kelompok kontrol, mayoritas responden berdasarkan usia yaitu 16 dan 17 tahun sebanyak 9 orang (45%) sedangkan berdasarkan jenis kelamin yaitu perempuan sebanyak 13 orang (65%)


(38)

Tabel 5.1

Distribusi Responden Berdasarkan Data Demografi pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol

di SMA YAPIM Medan Tahun 2014

Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol

Karakteristik F % F %

Umur

15 1 5 -

-16 11 55 9 45

17 7 35 9 45

18 1 5 2 10

Jenis Kelamin

Laki-laki 5 25 7 35

perempuan 15 75 13 65

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, pada kelompok intervensipretestmempunyai nilai rata-rata yaitu 8,45 dengan SD 1,731 dan pada posttest, nilai rata-rata yaitu 8,35 dan SD yaitu 1,785. hal tersebut dapat dilihati pada tabel 5.2 dibawah ini.

Tabel 5.2

Peningkatan Konsentrasi Sebelum dan Sesudah Diberikan Perlakuan Musik Mozart pada Kelompok Intervensi

di SMA YAPIM Medan Tahun 2014

Variabel Pretest Posttest

Mean SD Mean SD

Peningkatan Konsentrasi 8,45 1,731 8,35 1,785

Berdasarkan hasil penelitian pada kelompok kontrol, pretest mempunyai nilai rata-rata yaitu 7,45 dengan SD 3,017. dan pada posttest, nilai rata-rata yaitu 7,85 dengan SD yaitu 2,834. hal tersebut dapat dilihat pada tabel 5.3 di bawah ini


(39)

Tabel 5.3

Peningkatan Konsentrasi Sebelum dan Sesudah Diberikan Perlakuan Musik Jazz pada Kelompok Kontrol

di SMA YAPIM Medan Tahun 2014

Variabel Pretest Posttest

Mean SD Mean SD

Peningkatan Konsentrasi 7,45 3,017 7,85 2,834

Berdasarkan penelitian gain score pada kelompok kontrol mempunyai nilai rata-rata gain score lebih tinggi daripada kelompok intervensi yaitu 40 dengan SD 2,664. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 5.4 dibawah ini.

Tabel 5.4

NilaiGain ScorePeningkatan Konsentrasi pada Kelompok Intervensi dan Kontrol di SMA YAPIM

Medan Tahun 2014

No. Kelompok N Mean SD

1 Intervensi 20 10 1,410

2 Kontrol 20 40 2,664

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat digunakan untuk menguji pengaruh musik Mozart terhadap peningkatan konsentrasi siswa SMA YAPIM Medan. Dalam menganalisa data secara bivariat, digunakan ujia t-test dependent dan uji t-test independent.

a. UjiT-Test Dependent

Pengujian data yang dilakukan dengan menggunakan uji t-test dependent yaitu membandingkan data pada pretest dan posttest sehingga diperoleh perbandingan pretest dan posttest pada kelompok intervensi yang diberikan


(40)

perlakuan musik Mozart dan kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan musik Mozart.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, pengaruh musik Mozart terhadap peningkatan konsentrasi sisiwa SMA YAPIM Medan pada kelompok intervensi mempunyai nilai rata-rata pada pretest yaitu 8,45 dengan nilai SD 1,731. Sedangkan pada posttest mempunyai nilai rata-rata yaitu 8,35 dengan SD 1,785. Perbedaan mean pada kelompok intervensi yaitu 100 dengan SD yaitu 1,410. Hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0,755, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata peningkatan konsentrasi siswa pretestdan posttestpada kelompok intervensi.

Tabel 5.5

Hasil UjiT-Test Dependent Pengaruh Peningkatan Konsentrasi Setelah Diberikan Perlakuan Musik Mozart pada Kelompok Intervensi

di SMA YAPIM Medan Tahun 2014

Variabel Pretest Posttest Perbedaan

Peningkatan konsentrasi pada kelompok Intervensi

Mean SD Mean SD Mean SD P N

8,45 1,731 8,35 1,785 100 1,410 0,755 20

Pada kelompok kontrol mempunyai nilai rata-rata pada pretest yaitu 7,45 dengan SD 3,017. Pada posttest mempunyai nilai rata-rata yaitu 7,85 dengan SD 2,834. Perbedaan mean pada kelompok kontrol yaitu 400 dengan SD yaitu 2,664. Hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0,510, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata peningkatan konsentrasi siswa pretest dan


(41)

posttest pada kelompok kontrol. Hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel 5.5 dibawah ini.

Tabel 5.6

Hasil UjiT-Test Dependent Pengaruh Peningkatan Konsentrasi Setelah Diberikan Perlakuan Musik Jazz pada Kelompok Kontrol

di SMA YAPIM Medan Tahun 2014

Variabel Pretest Posttest Perbedaan

Peningkatan konsentrasi pada kelompok control

Mean SD Mean SD Mean SD P N

7,45 3,017 7,85 2,834 400 2,664 0,510 20

b. UjiT-Test Independent

Pengujian data yang dilakukan dengan menggunakan uji t-test independent yaitu membandingkan data gain score kelompok intervensi dan gain score kelompok kontrol sehingga diperoleh perbandingan pada kelompok intervensi yang diberikan perlakuan musik Mozart dan kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan musik Mozart.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ditemukan bahwa rata-rata peningkatan konsentrasi setelah diberikan perlakukan musik Mozart pada kelompok intervensi yaitu 10 dengan SD 1,410 serta SE 0,315. Sedangkan pada kelompok kontrol mempunyai nilai rata-rata yaitu 40 dengan SD 2,664 serta SE 0,596. Hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0,742. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap perubahan tingkat konsentasi pada


(42)

kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel 5.7 dibawah ini.

Tabel 5.7

Hasil UjiT-Independent Pengaruh Peningkatan Konsentrasi pada Kelompok Intevensi dan Kelompok Kontrol

di SMA YAPIM Medan Tahun 2014

No. Kelompok Mean SD SE Nilai P N

1 Intervensi :

Peningkatan konsentrasi 10 1,410 0,315

0,742

20

2 Kontrol :

Peningkatan konsentrasi 40 2,664 0,596 20

B. Pembahasan

Pada pembahasan akan diuraikan tentang hasil penelitian dan membandingkan hasil penelitian ini dengan literatur untuk melihat pengaruh music Mozart terhadap peningkatan konsentrasi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

Hasil penelitian berdasarkan karakteristik responden pada kelompok intervensi sebagian besar adalah yang berumur 16 tahun dengan jenis kelamin perempuan. Sedangkan pada kelompok kontrol sebagian besar adalah yang berumur 16 dan 17 tahun dengan jenis kelamin perempuan.

Menurut Piaget perkembangan kognitif remaja yang berumur 11 tahun ke atas atau awal remaja hingga dewasa berada pada tahap operasi formal yaitu operasi-operasi berpikir tidak lagi terbatas pada obyek-obyek konkrit, tetapi dapat pula pada proposisi verbal dan kondisi hipotetik (Anggelina & Wahyuni, 2013, hlm. 4).


(43)

Nilai pretest pada kelompok intervensi memiliki nilai rata-rata yaitu 8,45 dan satandar deviasi 1,731. Pada posttest, nilai rata-rata yaitu 8,35 dan standart deviasi yaitu 1,785. Sedangkan pada kelompok kontrolpretestmemiliki nilai rata-rata yaitu 7,45 dan satandar deviasi 3,017 dan pada posttest, nilai rata-rata yaitu 7,85 dan standart deviasi yaitu 2,834. Nilai gain score (peningkatan) pada kelompok kontrol mempunyai nilai rata-rata lebih tinggi daripada gain score kelompok intervensi yaitu 40 dengan satandar deviasi 2,664.

Tingginya gain score pada kelompok kontrol dapat disebabkan oleh penggunaan musik Jazz yang diberikan oleh peneliti. Musik Jazz mempunyai pengaruh pada perkembangan saraf - saraf otak karena memiliki ritme yang teratur dan bergenre yang sangat berperan dalam proses pematangan hemisfer otak kanan. Selain itu, juga dapat berpengaruh pada hemisfer sebelah kiri yang disebabkan karena adanya cross-over (dari kanan ke kiri dan juga sebaliknya) (Kompasiana, 2012 ¶ 5).

Hasil uji t-dependent diperoleh pada kelompok intervensi memperoleh nilaiprettestrata-rata 8,45 dengan standar deviasi 1,731. Sedangkan padaposttest memperoleh nilai rata-rata 8,35 dengan standar deviasi 1,785. Nilai rata-rata perbedaan antara pengukuran pertama dan pengukuran kedua adalah 100 dengan standar deviasi 1,410. Hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0,755, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata peningkatan konsentrasi siswa pretestdan posttestpada kelompok intervensi. Sedangkan hasil uji t-dependent pada kelompok kontrol mempunyai nilai rata-rata pada pretest yaitu 7,45 dengan standart deviasi 3,017. Pada posttestmempunyai nilai rata-rata yaitu 7,85 dengan standart deviasi 2,834. Perbedaan mean pada kelompok kontrol


(44)

yaitu 400 dengan standart deviasi yaitu 2,664. Hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0,510, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata konsentrasi siswaprettestdanposttestpada kelompok kontrol.

Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh penggunaan musik Mozart dan musik jazz dalam meningkatkan konsentrasi siswa. Hal tersebut menunjukkan bahwa musik Mozart mapun musik Jazz sama-sama tidak selalu dapat meningkatkan konsentrasi belajar.

Musik Mozart adalah bagian dari jenis musik klasik. Menurut Penelitian yang dilakukan Sigman (2005, hal 17), mengenai efektifitas penggunaan musik latar di kelas dalam meningkatkan konsentrasi, menghasilkan kesimpulan, bahwa musik tidak mempengaruhi konsentrasi belajar. Hal ini terbukti dari tidak adanya perbedaan yang signifikan hasil survei dengan menggunakan skala Likert antara pretestdanposttestpada penelitian tersebut.

Pengaruh musik dalam konsentrasi belajar disebabkan oleh minimal tujuh faktor. Faktor-faktor tersebut yaitu (1) emosi tertentu yang dibangkitkan oleh jenis musik tertentu, (2) preferensi musik siswa, (3) pengethuan siswa tentang topik yang dipelajari, (4) teknik berpikir yang dibutuhkan, (5) volume music, (6) karakter musik dan (7) waktu pemutaran musik (Salim, 2010, hlm. 26).

Penelitian yang dilakukan oleh Salim (2010, hlm 31), menyatakan bahwa musik yang dipakai dalam proses pembelajaran memiliki pengaruh terhadap konsentrasi belajar siswa. Pengaruh tersebut dapat bersifat positif ataupun negatif tergantung dari faktor penyebabnya.

Hasil uji t-independentdiperoleh rata-rata peningkatan konsentrasi setelah diberikan perlakukan musik Mozart pada kelompok intervensi yaitu 10 dengan


(45)

standar deviasi 1,410. Sedangkan pada kelompok kontrol mempunyai nilai rata-rata yaitu 40 dengan standar deviasi 2,664. Hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0,742. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap perubahan tingkat konsentasi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa musik klasik Mozart tidak selalu mempengaruhi tingkat konsentrasi belajar siswa. Menurut Chou dalam Salim (2010, hlm. 29), menemukan bahwa musik dapat selalu mengganggu konsentrasi belajar seseorang. Chou berhipotesa bahwa hal tersebut karena musik klasik memiliki melodi yang menarik perhatian yang dapat mempengaruhi konsentrasi belajar seseorang.

Konsentrasi efektif merupakan suatu proses terfokusnya perhatian seseorang terhadap suatu objek/kegiatan yang sedang dilakukan dengan maksimal, hal tersebut terjadi secara otomatis dan mudah karena orang yang bersangkutan tersebut mampu melakukan kegiatan yang sedang dilakukannya. Jika seseorang merasa sulit berkonsentrasi salah satu penyebab utamanya adalah orang tersebut belum mampu menikmati kegiatan yang sedang dilakukan (Hakim, 2002, hlm. 5).

Tidak adanya pengaruh penggunaan musik Mozart terhadap peningkatan konsentrasi siswa dikarenakan bahwa musik tersebut adalah jenis musik yang jarang didengar dan asing bagi siswa. Hal tersebut membuat siswa tidak menyukainya dan kemudian akan menimbulkan perasaan yang tidak nyaman. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Raharja & Hum (2011) yang menyatakan bahwa musik yang akrab dengan siswa akan memiliki efek postif sedangkan musik yang tidak akrab atau jarang didengar seperti klasik Barat


(46)

memiliki efek negatif pada kenyamanan belajar. Hal tersebut membuat sulit berkonsentrasi sehingga prestasi mereka turun.

Penelitian yang dilakukan oleh Jakob Pietschnig, Martin Voracek and Anton K. Formann di University of Vienna, Austria menemukan bahwa tidak ada efek apapun terhadap kemampuan kognitif apabila orang dewasa atau bayi sering mendengar lagu klasik. Berdasarkan penelitian tersebut yang melibatkan 3000 partisipator menemukan bahwa tidak ada stimulus atau sesuatu yang mendorong peningkatan kemampuan spasial seseorang setelah mendengarkan musik Mozart (Tempo, 2012¶ 1).

Penelitian yang dilakukan oleh Sigman dan Budi Rahaja juga menyimpulkan bahwa musik klasik tidak memberikan efek terhadap konsentrasi, bahkan mengganggu konsentrasi belajar. Atas dasar itu, maka perlu dilakukan kembali penelitian lebih lanjut untuk melihat pergaruh musik klasik terhadap daya tahan konsentrasi dalam belajar (Hidayat, hlm 166).

C. Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah peneliti memiliki keterbatasan waktu penelitian, tidak melakukan pengontrolan objek penelitian yang baik seperti tidak melakukan seleksi terlebih dahulu kepada responden tentang penerimaannya kepada musik Mozart, tidak melakukan kalibrasi alat, dan juga tidak mengontrol dalam cara penggunaan musik dalam penelitian.

D. Implikasi Untuk Model Pembelajaran

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa musik Mozart tidak berpengaruh terhadap peningkatan konsentrasi, Beberapa penelitian yang dilakukan oleh


(47)

peneliti yang lain juga telah menunjukkan bahwa musik Mozart tidak berpengaruh pada pengingkatan konsentrasi. Hal tersebut dikarenakan bahwa musik klasik adalah musik yang asing bagi siswa dan menyebabkan timbulnya rasa tidak suka. Rasa tidak suka tersebut kemudian akan berpengaruh terhadap perasaan dan pikiran dan juga konsentrasi. Intinya jika menggukan musik sebagai metode untuk meningkatkan knsentrasi, maka sebaiknya musik yang digunakan adalah musik yang sesuai dengan kesukaan siswa.


(48)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Sebagian besar kelompok intervensi berumur 16 tahun (55%) dengan jenis kelamin perempuan (75%). Sedangkan pada kelompok kontrol, sebagian besar yaitu berumur yaitu 16 dan 17 tahun (45%) dengan jenis kelamin perempuan (65%).

Hasil uji t-dependent diperoleh diperoleh nilai p= 0,755, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata peningkatan konsentrasi pretest dan posttest pada kelompok intervensi. Sedangkan pada kelompok kontrol hasil uji statistis diperoleh nilai p= 0,510, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata konsentrasi siswa pretest dan posttest pada kelompok kontrol.

Hasil uji t-independent diperoleh nilai p= 0,742. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap perubahan tingkat konsentasi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa musik klasik Mozart tidak selalu mempengaruhi tingkat konsentrasi belajar siswa. Selain menggunakan musik Mozart pada kelompok intervensi, penelitian ini juga menggunakan musik Jazz untuk perbandingan pada kelompok kontrol.


(49)

B. Saran

1. Bagi institusi pendidikan Universitas sumatera utara

Untuk lebih memperbanyak referensi tentang musik Mozart sehingga peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian ini.

2. Bagi Responden

Untuk dapat digunakan sebagai alternative dalam menunjang keberhasilan dalam belajar khususnya untuk peningkatan konsentrasi dengan menggunakan musik.

3. Bagi peneliti selanjtnya

Mengingat kelemahan-kelemahan pada penelitian ini diharapkan pada peneliti selanjutnya untuk dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut. Diharapkan juga untuk menggunakan earphone dalam penggunaan musik Mozart pada masing-masing responden penelitian.


(50)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. H. (2009).Psikologi Umum. Jakarta : Rineka Cipta.

Raharja, B & Hum, M (2011) Efek Musik Terhadap Prestasi Anak Usia Prasekolah: Studi Komparasi Efek Lagu Anak, Dolanan Jawa, Dan Musik Klasik.Cakrawala Pendidikan Edisi Juni 2009.

Hakim, T. (2002).Mengatasi Gangguan Konsentrasi.Jakarta: Puspa Swara.

Hendra, A. (2010). Pengaruh Pemberian Musik Klasik Terhadap Prestasi Belajar Matematika Anak. Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapianata,29.

Hidayat, A. A. (2007). Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika.

Indocropcicles. (2012 Februari, 03). Misteri Musik Mozart terhadap Kesehatan dan Kecerdasan. Retrieved November 08, 2013, from www. indocropcircles. wordpress.com/2012/02/03/misteri-musik-mozart-terhadap-kesehatan-dan kecerdasan.

Kaplan, R. M. & Saccuzzo, D. P. (2012). Psychological Testing Principles, Applications and Issues.Jakarta Selatan: Salemba Humanik.

Kompasiana. (2012, 06 03). Jazz dan Manfaatnya. Retrieved 06 27, 2014, from Kompasiana: http://hiburan.kompasiana.com/musik/2012/07/27/jazz-dan-manfaatnya-480321.html.. Jazz dan Manfaatnya

Lerik, C. M. & Prawitasari, J. E. (2005). Pengaruh Terapi Musik terhadap Depresi di Antara Mahasiswa. Program Psikologi Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada,211.

Pratama, F. (2011, Juni 26). Analisa Data. Retrieved Desember 19, 2013, from www. Scribd.com: http://www. Scribd.com/ doc/58769376/Analisis-Data.

Republika. (2010, 05 03). Benarkan musik mozart mampu tingkatkan kecerdasan ? Retrieved 06 2014, 27, from Republika.co.id: http://www.republika.co.id/berita/gayahidup/parenting/10/05/13/115495-

benarkah-musik-mozart-mampu-tingkatkan-kecerdasan-Shvoong. (2012, September 13). Pengertian Konsentrasi Perhatian Atensi. Retrieved November 08, 2013, from id. shvoong.com: http://id.


(51)

shvoong.com/social-sciences/psychology/2317229-pengertian-konsentrasi-perhatian-atensi.

Salim, D. (2010). Pengaruh Musik terhadap Konsentrasi Belajar Siswa Kelas 2 SMUK 1 Salatiga. Staf Pengajar Seni Fakultas Pertunjukan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, 26-31

Sternberg, R. J. (2008).Psikologi Kognitif.Jogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suwanti, I. (2011). Pengaruh Musik klasik (Mozart) terhadap Perubahan Daya Konsentrasi Anak Autis SLB Aisyiyah 08 Mojokerto. Jurnal Keperawatan.

Tempo. (2012,07 02). Musik mozart paling efektif tingkatkan konsentrasi.

Retieved 11 08,2013, from www.tempo.com :

http://tempo.co/read/news/readnews/2012/07/02/06092840/musik-mozart-paling-efektif-tingkatkan konsentrasi

Yanuarita, F. A. (2012). Memaksimalkan Otak Melalui Senam Otak (Brain Gym). Yogyakarta: Teranova Books.


(52)

Lampiran I

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN

Assalamu alaikum Wr.Wb

Dengan Hormat,

Nama saya widia wati, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Musik Mozart Terhadap Peningkatan Konsentrasi Siswa SMA YAPIM Medan

Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui penagruh dari musik Mozart terhadap peningkatan konsentrasi mahasiswa dalam menghadapi kesulitan konsentrasi sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif yang berguna dalam pemecahan masalah kesulitan dalam konsentrasi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh musik mozart terhadap peningkatan konsentrasi sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan musik mozart.

Saya akan membagikan kuesioner yang terdiri dari 15 soal subtes aritmatika yang merupakan bagian dari tes IQ sebelum dilakukan perlakuan musik mozart. Namun peneliti bukanlah mengetes IQ responden melainkan hanya melihat seberapa banyak soal dari kuesioner yang dapat dijawab responden dengan atau tanpa musik mozart. Kuesioner tersebut kemudian diberikan untuk


(53)

dijawab kembali apabila sudah diberikan perlakuan musik mozart pada kelompok intervensi dan musik pop pada kelompok kontrol.

Partisipasi saudari bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Setiap data yang ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan peneliti. Untuk penelitian ini saudari tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila saudari membutuhkan penjelasan, maka dapat menghubungi saya :

Nama : Widia Wati

Alamat : Jl. Dr. Mansyur, gg. Sipirok, depan mesjid Al-ghuron

No. HP : 0856-6767-7485

Terimakasih saya ucapkan kepada saudari yang telah ikut berpartisipasi pada penelitian ini. Keikut sertaan saudari dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan saudari bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah saya persiapkan.

Medan, 2014

Peneliti

Widia Wati Nim : 135102086


(54)

Lampiran II

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)

No. Responden :

Umur :

Alamat :

Setelah mendapat penjelasan dari penelitian tentang Pengaruh musik Mozart terhadap peningkatan konsentrasi siswa SMA YAPIM Medan . Maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.

Demikian surat pernyataan ini untuk dapat digunakan seperlunya.

Medan, 2014


(55)

Lampiran III

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH MUSIK MOZART TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI SISWA SMA

YAPIM MEDAN

No. Responden :

Umur :

Jenis kelamin :

1. Dari survey terhadap 100 orang diketahui 60 orang memiliki radio, 25 memliki televise dan 30 orang tidak memiliki keduanya. Berapa orang yang memiliki keduanya ?

a. 10 c. 17

b. 15 d. 45

2. Sebuah pabrik memproduksi baju dan celana. Jumlah produksi harian keduanya mencapai 1.500 potong dengan jumlah baju 4 kali lipat dari jumlah celana. Berpakah jumlah celana yang diproduksi oleh pabrik tersebut ?

a. 200 potong c. 300 potong b. 250 potong d. 400 potong 3. Lengkapilah deret angka dibawah ini !

1 2, 2 3, 3 4, 4 5, ..

a. 1/6 c. 1/3 b. 5/6 d. 2/5 4.

Berapakah nilai x dan y ? a. 5 dan 1 c. 4 dan 8 b. 8 dan 6 d. 0 dan 5

5. Tina memiliki makanan untuk 9 ekor selama 108 hari. Berapa harikah persedian tersebut cukup untuk 27 ekor ayam ?

a. 243 c. 36

b. 3 d. 12

6. Karena dipanaskan, sebuah besi yang panjangnya 40 cm memuai menjadi 60 cm. Setelah dipanaskan, berapakah panjang besi yang berukuran 60 cm ?

a. 90 cm c. 70 cm 2 7 8 9

1 4 7 2 5 6 x Y 3 0 3 2


(56)

b. 80 cm d. 100 cm

7. Jali berangkat dari papua ke Jakarta pada pukul 07.00 dan tiba 4 jam kemudian. Waktu di papua adalah 3 jam lebih cepat dari waktu di Jakarta. Pada pukul berapakah Jali tiba di Jakarta ?

a. 08.00 c. 10.00 b. 09.00 d. 11.00 8. Lengkapi deret angka dibawah ini !

2,1;3,2;4,3;5,4;

a. 6,5 c. 5,6 b. 4,5 d. 7,6

9. Sebuah perusahaan penerbit buku menghabiskan waktu selama 120 hari untuk mengerjakan sebuah buku. Proses pembuatan buku tersebut melalui tiga tahapan, yaitu (1) pengetikan yang memakan waktu ½ dari jumlah hari, (2) editing yang memakan waktu ¼ hari dari jumlah hari. dan (3) adalah proses percetakan. Berapakah jumlah hari yang dibutuhkan untuk proses percetakan ?

a. 60 c. 30

b. 50 d. 20

10. Perhatikan tabel berikut ! 15 10 7

23 15 10 ? 25 17

Berapakah nilai yang tepat untuk mengisi tabel diatas ? a. 7 b. 9 c. 15 d. 38 11. Lengkapilah deret angka dibawah ini !

15, 5, 10, 10, 5, 20, ., 40

a. 5 c. 0

b. 15 d. 20

12. Lengkapilah deret angka dibawah ini ! 3, 5, 2, 4, 1,

a. 7 c. 4

b. 6 d. 3

13. Sebidang tanah berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 26 m dan lebar 10 m. Luas tanah tersebut adalah

a. 260 m2 c. 420 m2 b. 380 m2 d. 450 m2

14. Untuk membangun sebuah rumah diperlukan waktu 20 hari dengan 5 orang pekerja. Jika sang pemilik rumah ingin rumahnya selesai dalam tempo 4 hari, berapakah jumlah pekerja yang dibutuhkan ?

a. 16 orang c. 25 orang b. 20 orang d. 28 orang 15. Carilah nilai yang kosong !

16 = 40; 25 = 50; 64 = .

a. 60 c. 80


(57)

Lampiran IV

KUNCI JAWABAN

1. B 2. C 3. B 4. C 5. C 6. B 7. A 8. A 9. D 10. C 11. D 12. A 13. C 14. C 15. A


(58)

Lampiran V

MASTER TABEL

PENGARUH MUSIK MOZART TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI SISWA SMA YAPIM MEDAN

TAHUN 2014

No U JK Intervensi U JK Kontrol

Pre Post Gain Pre Post Gain

1 15 1 10 10 0 17 1 7 10 3

2 17 2 8 9 1 16 2 8 7 -1

3 17 2 7 6 -1 16 2 11 12 1

4 16 2 8 7 -1 16 2 10 10 0

5 17 2 8 9 1 16 2 9 11 2

6 17 1 8 8 0 17 2 10 9 -1

7 16 2 6 7 1 16 1 6 8 2

8 16 2 7 7 0 17 1 10 12 2

9 18 1 6 6 0 18 2 9 8 -1

10 17 2 8 8 0 17 2 3 8 5

11 16 2 10 8 -2 18 1 6 8 2

12 16 2 6 6 0 16 1 10 11 1

13 16 2 8 8 0 16 1 12 10 -2

14 16 1 12 12 0 17 2 3 6 3

15 17 1 10 12 2 16 2 3 2 -1

16 16 2 9 10 1 16 2 3 6 3

17 16 2 11 9 -2 17 2 5 6 1

18 17 2 8 10 2 17 1 8 5 -3

19 16 2 11 7 -4 17 2 11 4 -7

20 16 2 8 8 0 17 2 5 4 -1

Total -2 Total 8

Keterangan : U = Umur

JK= Jenis kelamin 1 Laki-laki 2 Perempuan


(59)

Lampiran VI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Widia Wati

Tempat/Tanggal lahir : Alue Papeun, 05 Januari 1992

Agama : Islam

Alamat : Jl. Coet mambong, Des. Blang Dalam Tunong, Kec. Nisam. Kab. Aceh Utara

Riwayat Pendidikan :

1. SD Negeri 1 Nisam (1998-2004) 2. SMP Negeri 1 Nisam (2004-2007) 3. SMA Negeri 1 Nisam (2007-2010) 4. D III Akbis STIKes Sumut (2010-2013)


(60)

(61)

(62)

(63)

(1)

Lampiran V

MASTER TABEL

PENGARUH MUSIK MOZART TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI SISWA SMA YAPIM MEDAN

TAHUN 2014

No U JK Intervensi U JK Kontrol

Pre Post Gain Pre Post Gain

1 15 1 10 10 0 17 1 7 10 3

2 17 2 8 9 1 16 2 8 7 -1

3 17 2 7 6 -1 16 2 11 12 1

4 16 2 8 7 -1 16 2 10 10 0

5 17 2 8 9 1 16 2 9 11 2

6 17 1 8 8 0 17 2 10 9 -1

7 16 2 6 7 1 16 1 6 8 2

8 16 2 7 7 0 17 1 10 12 2

9 18 1 6 6 0 18 2 9 8 -1

10 17 2 8 8 0 17 2 3 8 5

11 16 2 10 8 -2 18 1 6 8 2

12 16 2 6 6 0 16 1 10 11 1

13 16 2 8 8 0 16 1 12 10 -2

14 16 1 12 12 0 17 2 3 6 3

15 17 1 10 12 2 16 2 3 2 -1

16 16 2 9 10 1 16 2 3 6 3

17 16 2 11 9 -2 17 2 5 6 1

18 17 2 8 10 2 17 1 8 5 -3

19 16 2 11 7 -4 17 2 11 4 -7

20 16 2 8 8 0 17 2 5 4 -1

Total -2 Total 8

Keterangan :

U = Umur

JK= Jenis kelamin 1 Laki-laki 2 Perempuan


(2)

Lampiran VI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Widia Wati

Tempat/Tanggal lahir : Alue Papeun, 05 Januari 1992

Agama : Islam

Alamat : Jl. Coet mambong, Des. Blang Dalam Tunong, Kec. Nisam. Kab. Aceh Utara

Riwayat Pendidikan :

1. SD Negeri 1 Nisam (1998-2004) 2. SMP Negeri 1 Nisam (2004-2007) 3. SMA Negeri 1 Nisam (2007-2010) 4. D III Akbis STIKes Sumut (2010-2013)


(3)

(4)

(5)

(6)