22
k. Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh anak didik merupakan alat motivasi yang sangat penting. Tujuan
pengajaran yang akan dicapai sebaiknya guru beritahukan kepada anak didik, sehingga anak didik dapat memberikan alternatif
tentang pilihan tingkah laku yang harus diambil guna menunjang tercapainya rumusan tujuan pengajaran.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar. Motivasi
juga dapat memupuk optimisme dalam belajar. Salah satu bentuk motivasi dalam belajar adalah dengan mengetahui hasil belajar. Hasil belajar bisa
dijadikan sebagai alat motivasi, dengan mengetahui hasil, peserta didik akan terdorong untuk lebih giat belajar.
C. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya Nana Sudjana, 2009: 22.
Menurut Oemar Hamalik 2011: 31 hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi,
abilitas, dan keterampilan. Abdurrahman dalam Asep Jihad dan Abdul Haris, 2012: 14 mengemukakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan
yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.
23
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah pencapaian bentuk perubahan perilaku setelah
dilakukan proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pengajaran baik itu pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Hasil belajar erat kaitannya dengan dimensi proses kogintif, Lorin W. Anderson Anderson, W. Lorin, dkk, 2010: 100-102 mengemukakan
bahwa enam dimensi proses kognitif meliputi: mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.
a. Mengingat
Mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang. Pengetahuan yang dibutuhkan ini boleh jadi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural atau metakognitif. Untuk mengases pembelajaran siswa dalam kategori proses kognitif, guru
memberikan pertanyaan mengenali atau mengingat kembali dalam kondisi yang sama persis dengan kondisi ketika siswa belajar materi
yang diujikan. Guru dapat sedikit mengubah kondisinya. Pengetahuan mengingat penting sebagai bekal untuk belajar yang
bermakna dan menyelesaikan masalah karena pengetahuan tersebut dipakai dalam tugas-tugas yang lebih kompleks. Misalnya, pengetahuan
tentang ejaan beberapa kata bahasa Indonesia yang dibutuhkan oleh siswa untuk menulis esai. Apabila guru hanya terfokus pada belajar
menghafal, pengajaran dan asesmennya hanya akan terfokus pada mengingat elemen-elemen atau bagian-bagian dari pengetahuan, yang