Rumusan Masalah Tujuan Penelitian
10
a. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk
Srini M. Iskandar 1997: 2 mengatakan IPA sebagai disiplin produk merupakan kumpulan hasil kegiatan empirik dan kegiatan
analitik yang dilakukan oleh para ilmuwan selama berabad-abad. Bentuk IPA sebagai produk adalah fakta-fakta, konsep-konsep,
prinsip-prinsip, dan teori-teori IPA. Hasil dari kegiatan empirik dalam IPA merupakan fakta-fakta, sedangkan konsep-konsep,
prinsip-prinsip, dan teori-teori dalam IPA merupakan hasil dari kegiatan analitik.
Fakta dalam IPA adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada, atau peristiwa-peristiwa yang
betul-betul terjadi dan sudah dikonfirmasi secara obyektif. Konsep IPA adalah suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta IPA.
Konsep merupakan penghubung antara fakta-fakta yang ada hubungannya.
Prinsip IPA adalah generalisasi tentang hubungan diantara konsep-konsep IPA. Hukum-hukum alam adalah prinsip-prinsip
yang sudah diterima meskipun juga bersifat tentatif sementara tetapi karena mengalami pengujian-pengujian yang lebih keras
daripada prinsip, maka hukum alam bersifat lebih kekal. Teori ilmiah merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-fakta,
konsep-konsep, dan prinsip-prinsip yang saling berhubungan.
11
b. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai Proses
IPA sebagai suatu proses merupakan cara kerja, cara berpikir dan cara memecahkan masalah untuk memahami bagaimana
mengumpulkan fakta-fakta,
menghubungkan fakta-fakta,
menginterpretasikannya dan menarik kesimpulan. Jadi, yang dimaksud proses IPA adalah metode ilmiah. Untuk anak SD,
metode ilmiah
dikembangkan secara
bertahap dan
berkesinambungan sehingga anak SD dapat melakukan penelitian sederhana. Sri Sulistyorini 2007: 9 menjelaskan tahapan dari
suatu proses penelitian atau eksperimen, yakni meliputi: 1 observasi; 2 klasifikasi; 3 interpretasi; 4 prediksi; 5
hipotesis; 6 mengendalikan variabel; 7 merencanakan dan melaksanakan penelitian; 8 inferensi; 9 aplikasi; dan 10
komunikasi. c.
Ilmu Pengetahuan Alam sebagai sikap ilmiah Sikap ilmiah adalah suatu sikap yang selalu ingin
mendapatkan jawaban yang benar dari obyek yang diamati. Ciri sikap ilmiah antara lain obyektif terhadap fakta, tidak tergesa-gesa
mengambil keputusan, berhati terbuka, tidak mencampur adukkan fakta dengan pendapat, bersifat hati-hati, dan ingin menyelidiki
Srini M. Iskandar, 1997: 12. Dari penjelasan di atas dapat dismpulkan bahwa hakikat IPA
dibangun atas dasar proses ilmiah, produk ilmiah, dan sikap ilmiah.