13
Setiap guru harus memahami kegunaan dan alasan mengapa pelajaran IPA penting untuk diajarkan di sekolah dasar. Srini M.
Iskandar 1997: 16 menyebutkan beberapa alasan yang menyebabkan mata pelajaran IPA dimasukkan ke dalam suatu kurikulum sekolah,
yaitu: a.
IPA berfaedah bagi suatu bangsa. b.
IPA memberikan kesempatan untuk berpikir kritis. c.
Memecahkan masalah dengan berpikir kritis, meskipun sederhana. d.
Mata pelajaran IPA mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu dapat membentuk kepribadian anak secara keseluruhan.
Proses pembelajaran IPA di sekolah dasar menekankan pada pengalaman langsung sebagai pendorong laju perkembangan kognitif
anak. Siswa perlu diberi kesempatan untuk berlatih keterampilan- keterampilan proses IPA. Muhammad dalam Trianto, 2010: 150
menjelaskan tujuan melatihkan keterampilan proses pada pembelajaran IPA adalah sebagai berikut.
a. Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
b. Menuntaskan hasil belajar siswa secara serentak, baik keterampilan
produk, proses, maupun keterampilan kinerjanya. c.
Menemukan dan membangun sendiri konsepsi. d.
Memperdalam konsep, pengertian, dan fakta yang dipelajari.
14
e. Mengembangkan pengetahuan teori atau konsep dengan kenyataan
dalam kehidupan bermasyarakat. f.
Sebagai persiapan dan latihan dalam menghadapi kenyataan hidup di dalam masyarakat.
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, pembelajaran IPA di SD lebih menekankan pada keterampilan proses dan pemberian
pengalaman langsung
kepada siswa
sesuai dengan
tahap perkembangan
kognitifnya. Salah
satu tujuan
dari melatih
keterampilan proses
pada pembelajaran
IPA adalah
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
B. Motivasi
1. Pengertian Tentang Motivasi
Menurut Hamzah B. Uno 2010: 3 motivasi berasal dari kata ―motif‖, yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam
diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Mc. Donald dalam Oemar Hamalik, 2011: 158 menjelaskan
motivasi adalah perubahan energi dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Motivasi menurut Wlodkowsky Sugihartono, 2007: 78 merupakan suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan
perilaku tertentu dan yang memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut. Motivasi memegang peranan yang sangat penting dalam
15
pencapaian hasil belajar. Motivasi yang tinggi dapat menggiatkan aktivitas belajar siswa.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan yang terdapat dalam diri seseorang
untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.
2. Ciri-ciri Motivasi
Orang yang memiliki motivasi tinggi tercermin dari ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai sukses meskipun menghadapi
berbagai kesulitan. Menurut Sardiman 2014: 83 motivasi yang ada pada setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Tekun menghadapi tugas, dapat bekerja terus-menerus dalam
waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai. b.
Ulet menghadapi kesulitan, tidak mudah putus asa dan tidak cepat puas dengan pestasi yang telah dicapainya.
c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah.
d. Lebih senang bekerja mandiri.
e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin, hal-hal yang bersifat
mekanis, berulang-ulang begitu saja sehingga kurang kreatif. f.
Dapat mempertahankan pendapatnya, kalau sudah yakin akan sesuatu.
g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini.
h. Senang mencari dan memecahkan masalah.
16
Nana Sudjana 2009: 61 menjelaskan motivasi belajar siswa dapat dilihat dari beberapa hal, antara lain:
a. Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran.
b. Semangat siswa untuk melakukan tugas-tugas belajarnya.
c. Tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas-tugas belajarnya.
d. Reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan
guru. e.
Rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
3. Prinsip-prinsip Motivasi
Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar. Syaiful Bahri Djamarah 2011: 152 mengemukakan prinsip-
prinsip motivasi dalam belajar sebagai berikut. a.
Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar
Seseorang melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya. Motivasi adalah sebagai dasar penggerak yang
mendorong seseorang untuk belajar. Bila seseorang sudah termotivasi untuk belajar, maka dia akan melakukan aktivitas
belajar dalam rentangan waktu tertentu. Oleh karena itu, motivasi diakui sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar
seseorang.