Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitan
No Nama Perusahaan
Kode Emiten
1 PT. Bank Capital Indonesia Tbk
BACA 2
PT. Bank Bukopin Tbk BBKP
3 PT. Bank Danamon Indonesia Tbk
BDMN 4
PT. Bank Kesawan Tbk BKSW
5 PT. Bank CIMB Niaga Tbk
BNGA 6
PT. Bank Internasional Indonesia Tbk BNII
7 PT. Bank Swadesi Tbk
BSWD 8
PT. Bank Windu Kentjana International Tbk MCOR
9 PT. Bank Mega Tbk
MEGA 10
PT. Bank OCBC NISP Tbk NISP
11 PT. Bank Pan Indonesia Tbk
PNBN Sumber: Data diolah peneliti
3.3 Jenis Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian adalah data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka atau data kuantitatif yang diangkakan data tersebut juga
merupakan data sekunder yaitu data yang telah diolah dengan prosedur statistik. Erlina Mulyani, 2007:12. Data diperoleh dari laporan keuangan tahunan
perusahaan-perusahaaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2011, melalui situs
www.idx.co.id .
3.4 Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Metode pengumpulan
data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data skunder berupa laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan perbankan yang dipublikasikan
Universitas Sumatera Utara
dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dan mendownload melalui situs www.idx.co.id yang kemudian diolah dengan menggunakan software pengolah data
statistik untuk dianlisis serta dapat diambil kesimpulan berdasarkan analisis tersebut.
3.5 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Variabel
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat yang didefenisikan dapat diamati atau diobservasi. Konsep dapat diamati atau diobservasi
itu sangat penting, karena hal yang dapat diamati membuka kemungkinan bagi orang lain selain untuk melakukan hal yang serupa, sehingga apa yang dilakukan peneliti
terbuka untuk diuji kembali oleh orang lain Harianja, 2012 : 26. Definisi operasional memberikan pengertian terhadap konstruk atau memberikan variabel
dengan menspesifikasikan kegiatan atau tindakan yang diperlukan peneliti untuk
mengukur. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 3.5.3
Variabel Independen bebas
Menurut sugiyono 2006: 33, variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen terikat.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Tata Kelola Perusahaan. Tata Kelola Perusahaan adalah seperangkat peraturan yang mengatur
hubungan antara pemegang, pengurus pengelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah karyawan, serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal
lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu system yang mengendalikan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
3.5.2 Variabel Dependen terikat
Menurut sugiyono 2006: 33, variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat adanya variabel bebas. Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah LDR, NIM, ROA, ROE. Loan to Deposit Ratio adalah rasio antara besarnya seluruh volume
kredit yang disalurkan oleh bank dan jumlah penerimaan dana dari berbagai sumber.
Net Interest Margin adalah ukuran perbedaan antara pendapatan bunga yang dihasilkan oleh bank atau lembaga keuangan lain dan nilai bunga yang
dibayarkan kepada pemberi pinjaman mereka misalnya, deposito, relative terhadap jumlah mereka bunga produktif asset.
Return On Asset adalah salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang
digunakan. Return On Equity adalah tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh
perusahaan untuk setiap satuan mata uang yang menjadi modal perusahaan.
Tabel 3.3 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel Data
Variabel Konsep
Indikator Skala
Independen Tata Kelola
Perusahaan Merupakan system
yang mengatur, 1. pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab Dewan Rasio
Universitas Sumatera Utara
mengelola dan mengawasi proses
pengendalian usaha untuk
menaikkan nilai perusahaan,
sekaligus sebagai bentuk perhatian
kepada para pemegang saham,
kreditor dan masyarakat sekitar.
Komisaris 2. pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab Dewan Direksi.
3. kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-
komite 4. Penanganan bantuan
kepentingan 5. Penerapan fungsi kepatuhan
Bank 6. Penerapan fungsi audit
intern 7. Penerapan fungsi audit
ekstern 8. penerapan fungsi
manajemen risiko dan system pengendalian intern
9. Pengendalian dana kepada pihak terkait
10. transparansi kondisi keuangan dan non keuangan
bank 11. rencana strategi bank.
�����ℎ ����� ��� ����� ������ℎ ���
Dependen Loan to
Deposit Ratio
Merupakan perbandingan
antara komposisi jumlah kredit yang
diberikan dengan jumlah dana pihak
ketiga, seperti giro, tabungan,
simpanan berjangka
LDR =
����� ������ ����� ���� ��ℎ�� ������
Rasio
Net Interest Margin
Merupakan perbandingan
antara pendapatan bunga bersih baik
terhadap aktiva
NIM =
���������� ����� ����� ℎ ������ ���������
Rasio
Universitas Sumatera Utara
produktifnya
Return On Asset
Merupakan rasio untuk mengukur
efektifitas perusahaan dalam
menghasilkan laba dengan
memanfaatkan asset yang
dimiliki. ROA merupakan
peerbandingan antara laba
sebelum pajak terhadap total asset
bank.
ROA=
���� ������� ����� ���� ����� �����
Rasio
Return On Equity
Merupakan rasio untuk mengukur
kinerja manajemen bank dalam
mengolah modal untuk
menghasilkan laba bersih.
ROE merupakan perbandingan
antara laba bersih terhadap total
ekuitas perusahaan.
ROE =
���� ����� ℎ ����� �������
Rasio
Sumber ; Data diolah peneliti
3.6 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistika yang menggunaka regresi linier berganda dengan menggunakan software
SPSS. Data penelitian dikumpulkan untuk diolah, kemudian akan dianalisis untuk
Universitas Sumatera Utara
memperoleh jawaban atas permasalahan yang timbul dalam penelitian ini. Metode
dan teknik analisis dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 3.6.1
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan suatu metode dalam mengorganisasi dan menganalisis data kuantitatif, sehingga diperoleh gambaran yang teratur
mengenai satu kegiatan. Ukuran yang digunakan dalam deskripsi antara lain: frekuensi, tendensi sentral mean, median, modus, disperse standar deviasi dan
varians dan koefisien korelasi antar variabel penelitian. Ukuran yang digunakan dalam statistic deskriptif tergantung pada tipe skala pengukuran construct yang
digunakan dalam penelitian Ghozali, 2010.
3.6.2 Pengujian Asumsi Klasik
Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi- asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik yang dipenuhi meliputi ada tidaknya
autokorelasi multikolinearitas, dengan mengabaikan asumsi normalitas heteroskedasitas untuk pengujian regresi logistic. Adapun pengujian asumsi
klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.6.2.1 Uji Normalitas
Uji ini digunakan dalam tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Jika data normal digunakan uji parametik dan jika data tidak
normal digunakan non parametik atau treatment agar data normal. Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dalam bentuk
distribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data, peneliti
Universitas Sumatera Utara
menggunakan anslisis grafik dan analisis statistik. Dalam analisis grafik, dilakukan dengan melihat grafik histogram dan normal probability plot.
Sedangkan dalam analisis statistic dilakukan dengan uji Kolmograv Smirnov Uji K-S. dasar pengambilan keputusannya adalah:
1 Jika tingkat signifikansinya 0,05, maka data terdistribusi normal. 2 Jika tingkat signifikansinya 0,05, maka data terdistribusi tidak
normal.
3.6.2.2 Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi atau kesalahan pengganggu pada periode t-1. Autokorelasi
muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lain, hal ini sering ditemukan pada time series. Pada
data cross section, masalah autokorelasi relative tidak terjadi. Pengujian autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson D-W.
UJI Dorbin Watson hanya degunakan untuk autokorelasi tingkat satu first order autocorrelation mensyaratkan adanya intercept
konstanta dalam model regresi tidak ada variabel lagi di antara variabel independen Imam Gozali, 2005:96. Pengembalian keputusan
ada tidaknya autokorelasi adalah: 1 Bila nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound du
dan 4-du maka doefisien autokorelasi = 0, berarti tidak ada autokorelasi.
Universitas Sumatera Utara
2 Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound dl maka koefisien autokorelasi 0, berarti ada
autokoralesi positif. 3 Bila nilai DW lebih besar dari 4-dl maka koefisien autokorelasi
0, berarti ada autokorelasi negatif. 4 Bila nilai DW terletak antara du dan dl atau DW terletak antara 4-
du dan 4-dl, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
3.6.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidasamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut
homoskedastisitas jika berbeda tersebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas Erlina Mulyani, 2007; 108 Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu
model dapat dilihat dari grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID, dimana sumbu Y
adalah Y yang telah dipredeksi dan sumbu X adalah residual yang telah di
studentized. Dasar pengambilan keputusan adalah:
Universitas Sumatera Utara
1 Jika ada pola tertentu bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas. 2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Imam Ghozali, 2005: 105
Uji asumsi klasik yang digunakan hanya terbatas pada ketiga uji di atas, sedangkan uji multikolinearitas tidak digunakan, karena
multikolinearitas merupakan suatu kondisi dimana terdapat korelasi antara variabel-variabel independen suatu penelitian, atau dengan kata
lain bersifat orthogonal. Variabel independen yang orthogonal adalah variabel yang memiliki nilai korelasi diantara sesamanya sama dengan
nol. Model regresi yang diguanakan penulis dalam penelitian ini hanya menggunakan satu variabel independen, yaitu Tata Kelola Perusahaan
maka uji multikolinearitas tidak dilakukan.
3.6.3 Persamaan Regresi
Hipotesis diuji dengan analisis regresi linear sederhana. Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel independen yaitu pengaruh struktur
GCG secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu kinerja
keuangan yang duproksikan dengan LDR, NIM, ROA, ROE.
Model 1: Y
₁ = a + b₁X + e
Universitas Sumatera Utara
Model 2 : Y
₂ = a + b₂X + e Model 3 :
Y ₃ = a + b₃X + e
Model 4 : Y
₄ = a + b₄X + e Keterangan:
Y ₁
= Loan to Deposit RatioLDR Y
₂ = Net Interest Margin NIM
Y ₃
= Return On Asset ROA Y
₄ = Return On Equity ROE
a = Nilai intercept
b ₁; b₂; b₃; b₄ = Koefisien Regresi
e = Error Tingkat Kesalahan
3.6.4 Pengujian Hipotesis
Adapun pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan dengan
cara sebagai berikut : 3.6.4.1
Adjusted R²
Pengujian adjusted R² digunakan untuk mengukur proporsi atau presentase sumbangan variabel independen yang di teliti terhadap variasi
naik turunnya variabel dependen. Adjusted R² berkisar antara nol sampai dengan 1 0
≤ adjusted R² ≤ 1 atau antara 0 sampai dengan 100. Hali ini berarti bila adjusted R² = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh
antara variabel independen terhadap variabel dependen. Bila adjusted r
Universitas Sumatera Utara
semakin besar mendekati 1 atau 100, menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila
adjusted R² semakin kecil mendekati 0, maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
3.6.4.2 Uji Parsial Uji t
“Uji parsial digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial dalam menerangkan variansi
dependen. Uji parsial ini dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel” Ghozali, 2010. Uji-t digunakan untuk menunjukkan
seberapa jauh pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria
sebagai berikut: 1.
Jika t hitung t tabel pada α 0.05, maka hipotesis ditolak koefisien regresi tidak signifikan. Ini berarti secara parsial
variabel independen tesebut tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
2. Jika t hitung t tabel pada α 0.05 maka hipotesis diterima
koefisien regresi signifikan. Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut memiliki pengaruh signifikan terhadap
variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
BAB 1V ANALISIS HASIL PENELITIAN
4.1 Data Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan persamaan regresi linear sederhana. Analisis data
dimulai dengan mengolah data berupa laporan tahunan perusahaan makanan dan minuman yang menjadi sampel penelitian yang laporan tahunan diperoleh dari situs
Bursa Efek Indonesia www.idx.co,id. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan, terdapat 11 perusahaan yang memenuhi kriteria dari perusahaan dan 11 perusahaan tersebut
dijadikan sampel penelitian dan diamati periode 2009-2011. Tabel 4.1
Sampel Penelitian
No Nama Perusahaan Kode Emiten
1 PT. Bank Capital Indonesia Tbk
BACA
Universitas Sumatera Utara
2 PT. Bank Bukopin Tbk
BBKP 3
PT. Bank Danamon Indonesia Tbk BDMN
4 PT. Bank Kesawan Tbk
BKSW 5
PT. Bank CIMB Niaga Tbk BNGA
6 PT. Bank Internasional Indonesia Tbk
BNII 7
PT. Bank Swadesi Tbk BSWD
8 PT. Bank Windu Kentjana International Tbk
MCOR 9
PT. Bank Mega Tbk MEGA
10 PT. Bank OCBC NISP Tbk
NISP 11
PT. Bank Pan Indonesia Tbk PNBN
Sumber:lampiran i
4.2
Analisis Hasil Penelitian 4.2.1
Analisis statistik deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum dan generalisasi Sugiono, 2006: 142. Deskripsi suatu data dilihat dari nilai rata_rata
mean, standar deviasi, variasi, maksimum dan minimum. Berikut adalah
penjelasan hasil statistik deskriptif masing-masing variabel penelitian: 4.2.1.1
Good Corporate Governance - GCG X
Tabel 4.2 berikut menyajikan deskripsi total skor penerapan struktur GCG sampel perusahaan:
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Total Skor Penerapan Struktur GCG
Descriptive Statistics
Universitas Sumatera Utara
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation GCG
33 1.0000
2.7100 1.616667
.4660249 Valid N listwise
33
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Berdasarkan tabel 4.2 dapat dideskripsikan bahwa variabel skor
penerapan struktur GCG perusahaan sampel memiliki rata-rata sebesar 1.616667 dengan nilai minimum sebesar 1.00 dan nilai maksimum
sebesar 2.71. besarnya nilai standar deviasi adalah , hal ini adalah peningkatand maksimum yang mungkin adalah +0.4660249 sedangkan
penurunan nilai rata_rata skor penerapan stuktur GCG yang mungkin adalah -0. 4660249.
4.2.1.2 Loan to Debt Ratio – LDR
�₁
Tabel 4.3 berikut menyajikan deskripsi total LDR dari setia
sampel perusahaan: Tabel 4.3
Statistik Deskriptif Total LDR
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation LDR
33 50.3000
98.3000 77.861212
12.8266896 Valid N listwise
33
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Berdasarkan tabel 4.3 dapat dideskripsikan bahwa variabel LDR
perusahaan sampel memiliki rata-rata sebesar 77.861212 dengan nilai minimum sebesar 50.3 dan nilai maksimumnya sebesar 98.3.
besarnya nilai rata-rata LDR adalah peningkatan maksimum yang
Universitas Sumatera Utara
mungkin adalah +12.8266896 sedangkan penurunan nilai rata-rata LDR mungkin adalah -12.8266896.
4.2.1.3 Net Interest Margin – NIM
�₂
Tabel 4.4 berikut menyajikan deskripsi total NIM dari setia sampel perusahaan:
Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Total NIM
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation LN_NIM
13 -3,52
1,83 -,8756
1,70757 Valid N listwise
13
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Berdasarkan tabel 4.4 dapat dideskripsikan bahwa variabel NIM
perusahaan sampel memiliki rata-rata sebesar -0,8756 dengan nilai minimum sebesar -0,352 dan nilai maksimumnya sebesar 1,83.
besarnya nilai rata-rata NIM adalah peningkatan maksimum yang mungkin adalah +1.70757 sedangkan penurunan nilai rata-rata NIM
mungkin adalah -1.70757.
4.2.1.4 Return On Assets – ROA
�₃
Tabel 4.5 berikut menyajikan deskripsi total NIM dari setia sampel perusahaan:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Total ROA
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation ROA
33 -.0700
3.8000 1.923727
1.0425661 Valid N listwise
33
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Berdasarkan tabel 4.5 dapat dideskripsikan bahwa variabel ROA
perusahaan sampel memiliki rata-rata sebesar 1.923727 dengan nilai minimum sebesar -.0.07 dan nilai maksimumnya sebesar 3.8.
besarnya nilai rata-rata ROA adalah peningkatan maksimum yang mungkin adalah +1.0425661 sedangkan penurunan nilai rata-rata ROA
mungkin adalah -1.0425661.
4.2.1.5 Return On Equity – ROE
�₄
Tabel 4.6 berikut menyajikan deskripsi total ROE dari setia
sampel perusahaan: Tabel 4.6
Statistik Deskriptif Total ROE
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation LN_ROE
12 -,72
4,15 1,6708
1,37841 Valid N listwise
12
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Berdasarkan tabel 4.6 dapat dideskripsikan bahwa variabel ROE
perusahaan sampel memiliki rata-rata sebesar 1.6708 dengan nilai minimum sebesar -.0.72 dan nilai maksimumnya sebesar 4.15.
Universitas Sumatera Utara
besarnya nilai rata-rata ROE adalah peningkatan maksimum yang mungkin adalah +1.37841 sedangkan penurunan nilai rata-rata ROE
mungkin adalah -1.37841.
4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji regresi linier sederhana. Uji ini terdiri dari uji normalitas data, uji
autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.
4.2.2.1 Hasil Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
secara normal. Bila asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel yang kecil. Cara yang
digunakan oleh peneliti untuk menguji normalitas data adalah menggunakan analisis grafik dan analisis statistik. Jika tingkat
signifikansinya 0,05, maka data terdistribusi normal. Jika tingkat
signifikansinya 0,05, maka data terdistribusi tidak normal. Hasil
pengujian normalitas data dapat dilihat dibawah ini: 1 Terhadap variabel dependen LDR
Hasil pengujian normalitas terhadap variabel dependen LDR akan disajikan pada tabel 4.7 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Uji Normalitas 1
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 33
Normal Parameters
a,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 12,21799357
Most Extreme Differences Absolute
,124 Positive
,101 Negative
-,124 Kolmogorov-Smirnov Z
,710 Asymp. Sig. 2-tailed
,694 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Berdasarkan tabel 4.7, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi
variabel independen dan variabel dependen LDR menunjukkan data terdistribusi secara normal, karena hasil signifikansinya adalah 0,694 dan
diatas nilai signifikansi 0,05 dengan kata lain variabel residual terdistribusi secara normal.
Uji normalitas juga dapat dilihat dari grafik histogram yang akan disajikan pada gambar 4.1 dan normal probability plot yang akan
disajikan pada gambar 4.2 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Grafik Histogram 1
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Berdasarkan gambar 4.1, terlihat bahwa grafik histogram pola
distribusi yang tidak melenceng ke kiri atau ke kanan menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal.
Gambar 4.2
Universitas Sumatera Utara
Normal P-P Plot 1
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Berdasarkan gambar 4.1, pada grafik normal plot terlihat bahwa
titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini menunjukkan datatelah terdistribusi
normal. 2 Terhadap variabel dependen NIM
Hasil pengujian normalitas terhadap variabel dependen NIM akan disajikan pada tabel 4.8 berikut ini:
Tabel 4.8 Uji Normalitas 2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 13
Normal Parameters
a,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 1,56009608
Most Extreme Differences Absolute
,134 Positive
,134 Negative
-,121 Kolmogorov-Smirnov Z
,483 Asymp. Sig. 2-tailed
,974 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Berdasarkan tabel 4.8, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi
variabel independen dan variabel dependen NIM menunjukkan data terdistribusi secara normal, karena hasil signifikansinya adalah 0,974 dan
diatas nilai signifikansi 0,05 dengan kata lain variabel residual terdistribusi secara normal.
Uji normalitas juga dapat dilihat dari grafik histogram yang akan disajikan pada gambar 4.3 dan normal probability plot yang akan
disajikan pada gambar 4.4 berikut ini
Gambar 4.3 Grafik Histogram 2
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Berdasarkan gambar 4.3, terlihat bahwa grafik histogram pola
distribusi yang tidak melenceng ke kiri atau ke kanan menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4 Normal P-P Plot 2
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Berdasarkan gambar 4.4, pada grafik normal plot terlihat bahwa
titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini menunjukkan datatelah terdistribusi
normal. 3 Terhadap variabel dependen ROA
Hasil pengujian normalitas terhadap variabel dependen ROA akan disajikan pada tabel 4.9 berikut ini:
Tabel 4.9 Uji Normalitas 3
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 33
Normal Parameters
a,b
Mean 0E-7
Std. Deviation ,89527310
Most Extreme Differences Absolute
,099
Universitas Sumatera Utara
Positive ,088
Negative -,099
Kolmogorov-Smirnov Z ,567
Asymp. Sig. 2-tailed ,905
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Berdasarkan tabel 4.9, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi
variabel independen dan variabel dependen ROA menunjukkan data terdistribusi secara normal, karena hasil signifikansinya adalah 0,905 dan
diatas nilai signifikansi 0,05 dengan kata lain variabel residual terdistribusi secara normal.
Uji normalitas juga dapat dilihat dari grafik histogram yang akan disajikan pada gambar 4.5 dan normal probability plot yang akan
disajikan pada gambar 4.6 berikut ini
Gambar 4.5
Universitas Sumatera Utara
Grafik Histogram 3
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Berdasarkan gambar 4.5, terlihat bahwa grafik histogram pola
distribusi yang tidak melenceng ke kiri atau ke kanan menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal.
Gambar 4.6 Normal P-P Plot 3
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Berdasarkan gambar 4.6, pada grafik normal plot terlihat bahwa
titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini menunjukkan datatelah terdistribusi
normal. 4 Terhadap variabel dependen ROE
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengujian normalitas terhadap variabel dependen ROE akan disajikan pada tabel 4.10 berikut ini:
Tabel 4.10 Uji Normalitas 4
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 12
Normal Parameters
a,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 1,35540977
Most Extreme Differences Absolute
,158 Positive
,141 Negative
-,158 Kolmogorov-Smirnov Z
,548 Asymp. Sig. 2-tailed
,925 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Berdasarkan tabel 4.10, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi
variabel independen dan variabel dependen ROE menunjukkan data terdistribusi secara normal, karena hasil signifikansinya adalah 0,925 dan
diatas nilai signifikansi 0,05 dengan kata lain variabel residual terdistribusi secara normal.
Universitas Sumatera Utara
Uji normalitas juga dapat dilihat dari grafik histogram yang akan disajikan pada gambar 4.7 dan normal probability plot yang akan
disajikan pada gambar 4.8 berikut ini
Gambar 4.7 Grafik Histogram 4
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Berdasarkan gambar 4.7, terlihat bahwa grafik histogram pola
distribusi yang tidak melenceng ke kiri atau ke kanan menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.8 Normal P-P Plot 4
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Berdasarkan gambar 4.8, pada grafik normal plot terlihat bahwa
titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini menunjukkan datatelah terdistribusi
normal. Berdasarkan tabel 4.7 – 4.9 dan gambar 4.1 – 4.9 dapat
disimpulkan bahwa ketiga variabel memenuhi asumsi normalitas.
4.2.2.2 Hasil Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah daalm model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu t-1 sebelumnya. Jika terjadi autokorelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya Imam Ghazali, 2005; 95. Model regresi yang baik adaalah regresi bebas
Universitas Sumatera Utara
dari autokorelasi. Hasil ini pengujian autokorelasi penelitian ini dapat
dilihat dibawah ini:
1 Terhadap variabel dependen LDR Hasil pengujian autokorelasi terhadap variabel LDR akan disajikan
pada tabel 4.11 berikut ini :
Tabel 4.11 Uji Autokorelasi 1
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,304
a
,093 ,063
12.4134939 1,394
a. Predictors: Constant, GCG b. Dependent Variable: LDR
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Berdasarkan tabel 4.11, dapat dilihat bahwa nilai DW adalah
sebesar nilai 1.394 ini dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikan 5 jumlah sampel 11 n=11 dan jumlah
variabel independen sebanyak 1 k=1, maka dari tabel statistic Durbin- Watson didapatkan nilai batas bawah DL sebesar 0.9273 dan nilai batas
atas DU sebesar 1.3241. nilai DW berada diantara DU dan 4-DU
Universitas Sumatera Utara
1.3241 1.394 2,6759, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
autokorelasi baik positif maupun negatif. 2 Terhadap variabel dependen NIM
Hasil pengujian autokorelasi terhadap variabel NIM akan disajikan pada tabel 4.12 berikut ini:
Tabel 4.12 Uji Autokorelasi 2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,407
a
,165 ,089
1,62947 2,288
a. Predictors: Constant, GCG b. Dependent Variable: LN_NIM
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Berdasarkan tabel 4.12, dapat dilihat bahwa nilai DW adalah
sebesar nilai 2.288 ini dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikan 5 jumlah sampel 11 n=11 dan jumlah
variabel independen sebanyak 1 k=1, maka dari tabel statistic Durbin- Watson didapatkan nilai batas bawah DL sebesar 0.9273 dan nilai batas
atas DU sebesar 1.3241. nilai DW berada diantara DU dan 4-DU
Universitas Sumatera Utara
1.3241 2.288 2,6759, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
autokorelasi baik positif maupun negatif. 3 Terhadap variabel dependen ROA
Hasil pengujian autokorelasi terhadap variabel ROA akan disajikan pada tabel 4.13 berikut ini
Tabel 4.13 Uji Autokorelasi 3
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,512
a
,263 ,239
.9095984 2,696
a. Predictors: Constant, GCG b. Dependent Variable: ROA
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Berdasarkan tabel 4.13, dapat dilihat bahwa nilai DW adalah
sebesar nilai 2.696 ini dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikan 5 jumlah sampel 11 n=11 dan jumlah
variabel independen sebanyak 1 k=1, maka dari tabel statistic Durbin- Watson didapatkan nilai batas bawah DL sebesar 0.9273 dan nilai batas
atas DU sebesar 1.3241. nilai DW berada diantara DU dan 4-DU 1.3241
2.696 2,6759, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi baik positif maupun negatif.
4 Terhadap variabel dependen ROE Hasil pengujian autokorelasi terhadap variabel ROE akan disajikan
pada tabel 4.14 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Uji Autokorelasi 4
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,182
a
,033 -,064
1,42157 1,735
a. Predictors: Constant, GCG b. Dependent Variable: LN_ROE
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Berdasarkan tabel 4.14, dapat dilihat bahwa nilai DW adalah
sebesar nilai 1.735 ini dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikan 5 jumlah sampel 11 n=11 dan jumlah
variabel independen sebanyak 1 k=1, maka dari tabel statistic Durbin- Watson didapatkan nilai batas bawah DL sebesar 0.9273 dan nilai batas
atas DU sebesar 1.3241. nilai DW berada diantara DU dan 4-DU 1.3241
1.735 2,6759, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi baik positif maupun negatif.
4.2.2.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas Imam Ghozali, 2005: 105. Untuk pengujian ini peneliti menggunakan
alat analisis grafik scatterplot. Deteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada
grafik scatterplot disekitar nilai X, Y ₁, Y₂, Y₃, dan Y₄. jika ada pola
Universitas Sumatera Utara
tertentu, maka telah terjadi gejala heteroskedastisitas. Hasil pengujian
gejala heteroskedastisitas dalam penelitian ini dapat dilihat dibawah ini:
1 Terhadap variabel dependen LDR Hasil pengujian heteroskedastisitas terhadap variabel dependen
LDR akan disajikan pada gambar berikut ini:
Gambar 4.9 Grafik Scatterplot 1
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Berdasarkan gambar, pada grafik scatterplot terlihat bahwa titik-
tik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. maka dapat disimpulkan bahwa terjadi gejala
heteroskedestisitas. 2 Terhadap variabel dependen NIM
Hasil pengujian heteroskedastisitas terhadap variabel dependen NIM akan disajikan pada gambar berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.10 Grafik Scatterplot 2
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Berdasarkan gambar, pada grafik scatterplot terlihat bahwa titik-
titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. maka dapat disimpulkan bahwa terjadi gejala
heteroskedestisitas. 3 Terhadap variabel dependen ROA
Hasil pengujian heteroskedastisitas terhadap variabel dependen ROA akan disajikan pada gambar berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.11 Grafik Scatterplot 3
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Berdasarkan gambar, pada grafik scatterplot terlihat bahwa titik-
titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. maka dapat disimpulkan bahwa terjadi gejala
heteroskedestisitas. 4 Terhadap variabel dependen ROE
Hasil pengujian heteroskedastisitas terhadap variabel dependen ROE akan disajikan pada gambar berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.12 Grafik Scatterplot 4
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Berdasarkan gambar, pada grafik scatterplot terlihat bahwa titik-
titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. maka dapat disimpulkan bahwa terjadi gejala
heteroskedestisitas.
4.3 Hasil Analisis Regresi Sederhana
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil dari pengujian
dengan regresi sederhana dapat dilihat dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
a. Terhadap variabel dependen LDR
Tabel 4.15 Variables EnteredRemoved 1
Variables EnteredRemoved
a
Model Variables
Entered Variables
Removed Method
1 GCG
b
. Enter a. Dependent Variable: LDR
b. All requested variables entered.
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Metode yang digunakan untuk melakukan analisis regresi sederhana adalah
metode enter tabel 4.15
Tabel 4.16 Regresi Linear Sederhana
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 91,406
7,913 11,551
,000 GCG
-8,378 4,709
-,304 -1,779
,085 a. Dependent Variable: LDR
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.16 diperoleh model persamaan
regresi sederhana sebagai berikut: Y
₁ = 91,406 - 8,378 X + e 1 Konstanta sebesar 91,406 menyatakan bahwa jika nilai skor penerapan
struktur GCG = 0 tidak ada, maka LDR akan sebesar 91,406
Universitas Sumatera Utara
2 Koefisien X b ₁ = -8,378 menunjukkan bahwa GCG X berpengaruh negatif
terhadap LDRY ₁. hal ini berarti bahwa jika variabel skor penerapan struktur
GCG ditingkatkan, maka akan meningkatkan LDR sebesar -8,378 3 Standar error e menunjukkan tingkat kesalahan pengganggu.
b. Terhadap variabel dependen NIM
Tabel 4.17 Variables EnteredRemoved 2
Variables EnteredRemoved
a
Model Variables
Entered Variables
Removed Method
1 GCG
b
. Enter a. Dependent Variable: LN_NIM
b. All requested variables entered.
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Metode yang digunakan untuk melakukan analisis regresi sederhana adalah
metode enter tabel 4.17
Tabel 4.18 Regresi Linear Sederhana
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 1,630
1,757 ,928
,373 GCG
-1,490 1,009
-,407 -1,476
,168 a. Dependent Variable: LN_NIM
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.18 diperoleh model persamaan
regresi sederhana sebagai berikut: Y
₂ = 1,630 – 1,490X + e
Universitas Sumatera Utara
1 Konstanta sebesar 1,630 menyatakan bahwa jika nilai skor penerapan struktur GCG = 0 tidak ada, maka NIM akan sebesar 1,630
2 Koefisien X b ₁ = -1,490 menunjukkan bahwa GCG X berpengaruh negatif
terhadap NIM Y ₂. hal ini berarti bahwa jika variabel skor penerapan struktur
GCG ditingkatkan, maka akan meningkatkan NIM sebesar -1,490 3 Standar error e menunjukkan tingkat kesalahan pengganggu.
c. Terhadap variabel dependen ROA
Tabel 4.19 Variables EnteredRemoved 3
Variables EnteredRemoved
a
Model Variables
Entered Variables
Removed Method
1 GCG
b
. Enter a. Dependent Variable: ROA
b. All requested variables entered.
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Metode yang digunakan untuk melakukan analisis regresi sederhana adalah
metode enter tabel 4.19
Tabel 4.20 Regresi Linear Sederhana
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 3,777
,580 6,514
,000 GCG
-1,146 ,345
-,512 -3,323
,002 a. Dependent Variable: ROA
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.20 diperoleh model persamaan regresi sederhana sebagai berikut:
Y ₃ =3,777 – 1,446X + e
1 Konstanta sebesar 3,777 menyatakan bahwa jika nilai skor penerapan struktur GCG = 0 tidak ada, maka ROA akan sebesar 3,777
2 Koefisien X b ₁ = -1,446 menunjukkan bahwa GCG X berpengaruh
negatif terhadap ROA Y ₃. hal ini berarti bahwa jika variabel skor
penerapan struktur GCG ditingkatkan, maka akan meningkatkan ROA sebesar -1,446
3 Standar error e menunjukkan tingkat kesalahan pengganggu. d. Terhadap variabel dependen ROE
Tabel 4.21 Variables EnteredRemoved 4
Variables EnteredRemoved
a
Model Variables
Entered Variables
Removed Method
1 GCG
b
. Enter a. Dependent Variable: LN_ROE
b. All requested variables entered.
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Metode yang digunakan untuk melakukan analisis regresi sederhana adalah
metode enter tabel 4.21
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.22 Regresi Linear Sederhana
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant ,682
1,740 ,392
,703 GCG
,657 1,123
,182 ,585
,571 a. Dependent Variable: LN_ROE
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2013 Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.22 diperoleh model persamaan
regresi sederhana sebagai berikut: Y
₄ =0,682 + 0,657X + e 1 Konstanta sebesar 0,628 menyatakan bahwa jika nilai skor penerapan
struktur GCG = 0 tidak ada, maka ROA akan sebesar 0,628 2 Koefisien X b
₁ = O,657 menunjukkan bahwa GCG X berpengaruh positif terhadap ROEY
₄. hal ini berarti bahwa jika variabel skor penerapan struktur GCG ditingkatkan, maka akan meningkatkan ROE
sebesar 0,657. 3 Standar error e menunjukkan tingkat kesalahan pengganggu.
4.4 Hasil Pengukuran Adjusted