40
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yaitu faktor yaitu faktor yang berasal dari luar diri anak tersebut yang meliputi faktor keluarga, faktor sekolah
maupun lingkungan. Faktor keluarga meliputi cara mendidik anak, hubungan orang tua dengan anak, keadaan ekonomi keluarga,
suasana belajar di rumah. Faktor sekolah meliputi faktor metode dan strategi pengajaran yang digunakan, hubungan guru dengan siswa,
hubungan antar sesama siswa, disiplin sekolah, media pengajaran yang digunakan, keadaan gedung, kurikulum, serta cara belajar
peserta didik. Sedangkan faktor lingkungan yang dimaksud meliputi lingkungan tempat bergaul, serta lingkungan dimana anak tinggal.
Berdasarkan dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ada dua faktor
yang dapat
menimbulkan dampak
dalam pelaksanaan
pembelajaran keterampilan memasak membuat permen asem,yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Dua faktor tersebut mempunyai pengaruh
besar terhadap pembelajaran keterampilan membuat permen asem. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam anak sedangkan
faktor eksternal adalah faktor yang berwasal dari luar yaitu pengaruh dari lingkungan.
D. Kerangka Pikir
Anak tunagrahita ringan adalah anak yang memiliki intelektual di bawah rata-rata yang mengalami hambatan dalam kognitif, afektif, dan
psikomotor yang berpengaruh terhadap proses penerimaan pembelajaran.
41
Pembelajaran pada anak tunagrahita ditekankan pada aspek psikomotor dan aktualisasi diri. Pembelajaran untuk anak tunagrahita ringan memiliki tujuan
untuk mengembangkan dan memaksimalkan kemampuan yang masih dimiliki oleh anak. Dalam hal ini pembelajaran harus mampu memberi ruang gerak
terhadap keberagaman karakter dan kondisi anak tunagrahita. Pembelajaran pada anak tunagrahita salah satunya difokuskan pada pembelajaran
keterampilan yang disesuaikan kemampuan, bakat dan minat. Salah satunya yaitu pembelajaran keterampilan membuat permen asem.
Pembelajaran keterampilan membuat permen asem adalah proses pembentukan kecakapan atau pelatihan keterampilan memasak membuat
permen tradisional berbahan dasar buah asem yang bertujuan agar anak tunagrahita ringan mempunyai bekal terampil secara mandiri mulai dari
tahap: persiapan alat dan bahan, pengolahan bahan adonan, sampai pada tahap akhir melakukan pengemasan agar permen asem tetap terjaga
kebersihannya. Untuk membuat permen asem diperlukan kemampuan prasarat seperti: emosinya stabil, memiliki minat dan bakat, kemauan,
motivasi semangat belajar yang tinggi, tanggung jawab akan tugas serta cekatan dalam mengerjakan pekerjaan.
Kenyataannya sebagian besar anak tunagrahita ringan mengalami kesulitan dalam konsentrasi, daya ingatnya lemah, mudah bosan dan cepat
lelah, emosi tidak stabil, tidak mampu menyimpan instruksi yang sulit, serta cenderung pasif tidak mempunyai inisiatif untuk melakukan suatu pekerjaan.
Kondisi semacam itu maka pembelajaran keterampilan membuat permen
42
asem pada anak tunagrahita ringan harus di sesuaikan dengan minat, bakat dan kemampuannya. Selain itu juga pembelajaran yang ada harus memenuhi
beberapa komponen yang digunakan untuk memperoleh keberhasilan dan memperlancar pembelajaran keterampilan. Komponen tersebut antara lain
tujuan, kegiatan belajar mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi. Pembelajaran keterampilan membuat permen asem juga tidak terlepas dari
beberapa faktor yang akan mempengaruhi keberhasilan pembelajaran.
E. Pertanyaan Penelitian