Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran 4-D

42 tahap evaluasi, baik evaluasi formatif maupun evaluasi sumatif sehingga produk tersebut memenuhi validitas dan efektivitas. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model Alessi Trollip 2001 dikombinasikan dengan model pengembangan perangkat pembelajaran S. Thiagarajan 1974.

F. Kajian Mengenai Model Pengembangan

1. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran 4-D

Model pengembangan perangkat pembelajaran 4-D dikembangkan oleh S. Thiagarajan, Semmel, dan Semmel 1974. Model ini dikenal dengan sebutan Four-D 4-D Model karena memiliki empat tahapan dalam pelaksanaannya. Keempat tahap tersebut yaitu Define, Design, Develop, dan Disseminate. a. Define Pendefinisian Tahap pendefinisian bertujuan untuk menentukan dan mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan dalam proses pembelajaran. Dalam tahapan ini terdapat lima langkah, yaitu analisis awal-akhir front-end analysis, analisis siswa learner analysis, analisis tugas task analysis, analisis konsep concept analysis, dan terakhir perumusan tujuan pembelajaran specifying instructional objectives. Analisis awal-akhir Front-end analysis bertujuan untuk menetapkan masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran. Analisis siswa Learner analysis dilakukan untuk mempertimbangkan karakteristik siswa yang meliputi latar belakang, gaya belajar siswa, 43 pengetahuan, perkembangan kognitif siswa, minat siswa, dan pengalaman siswa, baik sebagai kelompok maupun individu. Analisis tugas Task analysis bertujuan untuk menguraikan tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh siswa dan mengelompokkannya sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran. Analisis konsep Concept analysis dilakukan untuk mengidentifikasi konsep-konsep utama yang akan diajarkan kepada siswa, menyusun secara sistematis, dan merinci konsep-konsep yang relevan, serta mengaitkan satu konsep dengan konsep lainnya yang relevan sehingga membentuk suatu peta konsep pembelajaran. Langkah terakhir yaitu perumusan tujuan pembelajaran Specifying instructional objectives yang menjadi dasar desain pembelajaran dan penyusunan tes. b. Design Perancangan Tujuan dari tahap perancangan ini adalah mendesain prototype dari perangkat pembelajaran yang hendak dihasilkan. Tahap ini terdiri dari empat langkah, yaitu: 1 menyusun tes sesuai dengan kriteria penilaian, 2 pemilihan media yang digunakan dalam pembelajaran, 3 pemilihan format pembelajaran yang berkaitan dengan media, penggunaan strategi pembelajaran, serta pemanfaatan teknik pembelajaran, 4 membuat rancangan awal dari kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media yang tepat dan dalam urutan yang sesuai. 44 c. Develop Pengembangan Tahap develop pengembangan bertujuan untuk memodifikasi prototype dari perangkat pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya. Pada tahap ini dilakukan penilaian formatif kemudian revisi berdasarkan umpan balik yang diperoleh sebelum nantinya menjadi produk akhir. Dua langkah pada tahap ini adalah: 1 Expert appraisal, produk dinilai oleh para ahli dari segi teknik maupun pembelajaran, 2 Developmental testing, produk pengembangan diujikan di lapangan atau dalam kelas yang sesungguhnya untuk mendapatkan respon, reaksi, dan komentar terhadap produk. d. Disseminate Penyebaran Tahap disseminate penyebaran dilakukan setelh dihasilkan produk akhir dari tahap pengembangan. Langkah-langkah pada tahap ini yaitu: 1 penilaian sumatif terhadap produk, 2 pengemasan produk akhir, 3 penyebaran dan penerapan. Penelitian dan pengembangan produk multimedia interaktif aksara Jawa pada dasarnya menggunakan model 4-D yang dikembangkan oleh Thiagarajan, Semmel, dan Semmel 1974 dengan modifikasi. Modifikasi dilakukan pada tahap Design dan Develop. Tahap Design menggunakan model pengembangan multimedia pembelajaran yang dikembangkan Alessi Trollip, sedangkan tahap Develop menyesuaikan dengan tahap evaluasi dari model pengembangan desain pembelajaran Dick Carey. 45

2. Model Pengembangan Multimedia Pembelajaran Alessi Trollip