Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
Ruang Terbuka Non Hijau Publik yang secara institusional harus disediakan oleh pemerintah di dalam peruntukan lahan di kota-kota di Indonesia. Ruang
publik juga dapat didefinisikan sebagai tempat di mana setiap orang memiliki hak untuk memasukinya tanpa harus membayar uang masuk atau uang
lainnya. Ruang publik dapat berupa jalan termasuk pedestrian, tanah perkerasan pavement, public squares, dan taman park. Hal ini berarti
bahwa ruang terbuka hijau open space publik seperti jalan dan taman serta ruang terbuka non-hijau publik seperti tanah perkerasan plaza dan public
squares dapat difungsikan sebagai ruang publik. Dengan adanya permasalahan di atas, maka peneliti merasa
pengawasan penyelenggaraan reklame oleh Pemerintah Kota Yogyakarta menarik untuk diteliti agar kepentingan-kepentingan yang ada di masyarakat
dapat diselesaikan dengan menerapkan kebijakan yang sesuai dengan kepentingan tersebut. Sehingga untuk mengetahui secara mendalam
pengawasan iklan media ruang terbuka tersebut, maka peneliti berusaha mencari fakta dan jawaban melalui penelitian dengan judul
“Pengawasan Reklame dalam Upaya Memaksimalkan Fungsi Ruang Publik Di Kota
Yogyakarta ”.