digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
34
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. Metode Penelitian
Penelitian ini berbentuk classroom research activity atau penelitian yang berbentuk tindakan. Tindakan yang dilakukan ialah berupa tindakan
didalam kelas atau PTK. Menurut, Suharsimi, Suhardjono dan Supardi menyatakan mengenai pengertian PTK dengan memisahkan kata-kata dari
penelitian–tindakan–kelas:
29
1. Penelitian adalah menunjukkan kegiatan mencermati suatu objek, dengan
menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk mendapatkan data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu dalam
hal yang diminati. 2.
Tindakan menunjukkan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, dalam penelitian berbentuk rangkaian
siklus kegiatan untuk peserta didik. 3.
Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik, yakni sekelompok peserta didik
dalam waktu sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
Penelitian ini dilakukan oleh peneliti bekerjasama dengan guru yang bersangkutan. Penelitian tindakan kelas ini termasuk penelitian kualitatif.
Untuk melakukan penelitian ini diperlukan kerjasama antara guru dan peneliti
29
Rido Kurniyanto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Surabaya: LAPIS PGMI paket 3.2009 l 9
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
untuk mendapatkan jawaban daari suatu permasalahan yang terdapat dalam proses pembelajaran khususnya pembelajaran didalam kelas.
Ciri-ciri penelitian tindakan kelas menurut Suharsimi Ari Kunto: 1.
Bersifat inkuirireflektif,yaitu permaslahan dalam PTK merupakan permasalahan yang nyata dalam proses pembelajaran didalam kelas.
2. Kooperatif, yaitu adanya kerjasama antara peneliti dengan guru kelas
dalam mengadakan perbaikan proses pembelajaran. 3.
Reflektif, yaitu penelitian bersifat berkelanjutan untukmengetahui sejauh mana peningkatan dari pelaksaanaan tindakan yang dilakukan untuk
kemudian melakukan proses perbaikan pada siklus selanjutnya.
30
PTK ini menggunakan model Penilitian Tindakan Kelasdari Kurt Lewwin yang berbentuk spiral dari siklus I kesiklus II. Dan setiap siklus,
kegiatan yang dilakukan meliputiplanning, actuating, observation, dan reflection. Sebelum melakukan kegiatan diatas, terlebih dahulu peneliti harus
mengidentifikasi permasalahan yang akan diangkat. Untuk siklus selanjutnya, dilakukan setelah refleksi dan perencanaan ulang.
31
Berikut gambaran model penelitian menurut Kurt Lewwin.
30
Rido Kurniyanto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Surabaya: LAPIS PGMI paket 3.2009 10
31
Tim penyusun, Penilitian Tindakan Kelas Surabaya: UINSA Press. 200712