Dalam pelaksanaannya di sekolah, pendidikan karakter berfungsi pertama, menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang
dianggap penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian kepemilikan peserta didik yang khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan.
Kedua, mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilai-nilai yang dikembangkan oleh sekolah. Ketiga, membangun koneksi
yang harmoni, dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter secara bersama.
76
Pengembangan nilai-nilai religiusitas dalam semangat pendidikan karakter, diharapkan terwujud dalam perilaku anak baik ketika proses
sekolah, maupun setelah proses sekolah. Penguatan nilai-nilai religiusitas diharapakan dapat direfleksikan dalam kesehariannya sehingga berlanjut
ketika mereka dewasa dan siap dalam melaksanakan tugas-tugas sosialnya.
5. Butir-Butir NilaiKarakter
Indonesia Heritage Foundation dikutip oleh Abdul Majid merumuskan sembilan karakter dasar yang menjadi tujuan pendidikan
karakter. Kesembilan karakter tersebut yaitu: a. Cinta kepada Allah dan semesta beserta isinya,
b. Tanggung jawab, disiplin dan mandiri, c. Jujur,
d. Hormat dan santun, e. Kasih sayang, peduli, dan kerja sama,
76 Dharma Kesuma, Pendidikan Karakter: Teori dan Praktik di Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011, hal. 9.
62
f. Percaya diri, kreatif, kerja keras dan pantang menyerah, g. Keadilan dan kepemimpinan,
h. Baik dan rendah hati, i. Toleransi, cinta damai dan persatuan.
77
Untuk menghadapi tantangan kemajuan zaman, Dharma Kesuma menggagas butir-butir nilai yang urgen diterapkan untuk mengahadapi
fenomena modernisasi saat ini.
78
Tabel. 2.1 Nilai-nilai yang dianggap penting dalam kehidupan manusia di abad ke 21
Nilai yang
terkait dengan diri sendiri
Nilai yang terkait dengan orang atau
makhluk lain Nilai
yang terkait dengan
ketuhanan Jujur
Senang membantu Ikhlas
Kerja keras Toleransi
Ihasan Tegas
Murah senyum Iman
Sabar Pemurah
Taqwa Ulet
Koperatif mampu bekerjasama
Dan sebagainya Ceria
Komunikatif Teguh
Amar ma’ruf
menyeru kebaikan Terbuka
Nahi munkar
mencegah kemungkaran
Visioner Peduli manusia,
alam Mandiri
Adil Tegar
Dan sebagainya Pemberani
Reflektif Tanggung jawab
Disiplin Dan sebagainya
77 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan ..., hal. 42. 78 Dharma Kesuma, Pendidikan..., hal. 12.
63
Kesembilan butir karakter yang dirumuskan di atas, kesemuanya tidak luput dari ajaran-ajaran agama Islam. Hal ini seperti yang dikutip
Majid bahwa spiritualitas dan nilai-nilai agama tidak bisa dipisahkan dari pendidikan karakter.
79
Mengintegrasikan nilai-nilai agama pada semua mata pelajaran serta membawa budaya religius di sekolah merupakan
tuntutan yang urgen dilaksanakan di lingkungan lembaga pendidikan formal.
B. Tinjauan tentang Ciri-Ciri Orang Berkarkter Religius
Merujuk pada penjelasan sebelumnya, bahwa karakter religius merupakan penghayatan terhadap ajaran-ajaran agama, maka bisa dipastikan
akan tercermin dari sikap dan tingkah lakunya sehari-hari, yang selanjutnya menjadi sifat yang melekat hingga dewasa. Meski sifat keberagamaan terletak
jauh di dalam lubuk hati, dan merupakan rahasia atau intimitas jiwa dengan Sang Esa, dalam pelaksanaannya ada ciri khas karakter orang yang religius
sehingga bisa diindera melalui sikap yang ditampilkan. Menurut Abdul Majid ada sepuluh profil atau ciri khas yang mesti ada
pada pribadi seorang muslim antara lain: 1. Salimul Aqidah aqidah yang bersih. Dengan aqidah yang bersih, seorang
muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah SWT. 2. Shahihul Ibadah ibadah yang benar. Dalam melaksanakan ibadah, harus
merujuk pada sunnah Nabi SAW. 3. Matinul Khuluq akhlak yang kokoh merupakan sikap dan perilaku yang
harus dimiliki seseorang dalam hubungannya dengan Allah maupun sesama manusia.
4. Qawwiyl Jismi kekuatan jasmani 5. Mutsaqqoful Fikri intelek dalam berfikir
6. Mujahadatul Linafsihi berjuang melawan hawa nafsu
79 Abdul Majid, dkk, Pendidikan ..., hal. 58.
64