Termasuk faktor pendukung terselenggaranya pendidikan karakter religius anak adalah dengan adanya fasilitas seperti mushalla yang bagus,
tempat wudlu yang bersih, adanya laboratorium bahasa Arab dan bahasa Inggris, adanya laboratorium komputer yang mengajari siswa untuk kreatif
dan lebih mensyukuri nikmat karena kemudahan yang di dapat.
B. Temuan Data
Dari paparan dan analisis data seperti yang diuraikan di atas, dapat diperoleh temuan data sebagai berikut:
1. Pentingnya mendidik karakter religius siswa SD Integral Luqman Al- Hakim adalah sebagai berikut;
a. Mewujudkan manifestasi iman di seluruh bidang kehidupan. b. Mewujudkan lulusan religius yang mampu hidup membawa diri di
tengah-tengah modernitas lingkungan masyarakat. c. Anggapan bahwa penerapan pendidikan karakter di sekolah dasar
negeri kurang ditajamkan. 2. Adapun gambaran karakter religius siswa adalah sebagai berikut:
a. Berkaitan dengan moral knowing diantaranya: siswa sudah mengetahui mengenai mengapa ia harus berjilbab
b. Berkaitan dengan moral feeling diantaranya: 1 siswa berempati terhadap temannya yang kesusahan, yang ditunjukkan dengan
menghiburnya, dan membantu semampu yang mereka bisa. 2 siswa mencintai hal yang baik yang ditunjukkan dengan peduli lingkungan.
c. Berkaitan dengan moral doingmoral behaviour diantaranya: 1 siswa melakukan budaya senyum, salam, berjabat tangan, dan menyapa,
serta melakukan aktifitas sosialisasi lainnya seperti menanyakan kabar, berkenalan dan lain sebagainya, 2 siswa melakukan aktivitas
peribadatan tidak berdasarkan tekanan , melainkan karena terbiasa,
132
seperti shalat duha berjamaah, shalat duhur berjamaah, shalat rawatib, membaca dan menghafal Al-Qur’an, 3 siswa memakai busana
muslim tanpa keluhan, 4 siswa berbagi makanan kepada teman- temannya, 5 siswa mengajari teman lain supaya bisa seperti dirinya,
6 siswa terbiasa menata sandal ketika akan memasuki masjid, 7 siswa terbiasa memulai dan mengahiri pelajaran dengan doa.
3. Metode yang digunakan guru dalam mendidik karakter religius siswa di SDI Luqman Al-Hakim diantaranya:
a. Metode tauladan atau uswah digunakan guru dalam memberi contoh siswa terkait perbuatan yang mulia, seperti cara berbusana, cara
bersikap, membaca al-Quran, dan menata sandal. b. Metode Pembiasaan digunakan guru dalam membiasakan siswa
melakukan kegiatan ibadah duha, duhur, senyum, salam, sapa, membuang sampah pada tepatnya, membaca al-Qur’an dan berjabat
tangan. c. Metode Nasihat dan tanya jawab digunakan untuk pemahan moral,
supaya anak mengetahui apakah sesuatu itu benar atau salah. d. Metode memberi perhatian ditunjukkan guru dalam pemanggilan
anak dengan sebutan “Nak”, merapikan baju siswa, mengusap rambut siswa yang berantakan, serta menanyai kabar, dan membujuk
untuk mau bersekolah kembali. e. Metode punishment dan menakut-nakuti digunakan guru dalam
mencegah perbuatan melanggar siswa seperti tidak menata sandal ketika masuk masjid, atau tidak memakai pasangan sandal secara
benar.
C. Pembahasan Hasil Temuan