kepeduliannya, memelihara kesejahteraan hidup dirinya sendiri dan orang lain. b berperilaku sesuai dengan norma atau nilai
agama. c memiliki pekerjaan yang dapat menghidupi diri dan keluarganya. d berpartisipasi aktif dalam kehidupan
bermasyarakat.
b. Fitrah Suci
Nabi Muhammad SAW bersabda “ Bahwasannya seorang Mu’min apabila mengerjakan suatu dosa timbullah satu titik hitam di
hatinya, tetapi jika dia bertaubat, menarik diri dari dosa tersebut dan meminta ampun pada Allah, sucilah kembali hatinya itu. Dan jika
ditambahinya terus dosanya itu hingga tertutup oleh hatinya, itulah yang disebut ‘rona’ yang disebutkan oleh Allah dalam al-Qur’an al-
Karim”. HR. Ahmad.
53
c. Fitrah Berakhlak
Ajaran Islam menyatakan secara tegas sekali bahwa Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah kepada manusia untuk
menyempurnakan moral atau akhlak manusia. Sebagaimana sabdanya “ Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan
baiknya akhlak”.
54
Pada hadits di atas mengandung pengertian moral atau akhlak harus mendapat perhatian utama dalam proses pendidikan. Prof. Dr.
53 Muhaimin, Paradigma..., hal. 282. 54 Ibid, hal. 283.
52
N. Drijarkara S.J. dikutip oleh Muhaimin mengungkapkan “moral adalah tuntutan kodrati manusia”. Dalam pelaksanaan
pendidikannya, harus merujuk pada nilai-nilai serta metode yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW.
d. Fitrah Kebenaran
Di dalam al-Qur’an Allah menyatakan bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk mengetahui kebenaran. Sebagaimana
firmannya dalam QS. Al-Baqarah: 26. “Maka adapun orang-orang yang beriman, mereka mengetahui bahwa itu benar-benar dari Tuhan
Mereka”.
55
Karena manusia memiliki fitrah kebenaran maka Allah memerintahkan kepada manusia untuk menyelesaikan semua
persoalan yang timbul di antara mereka dengan kebenaran, sebagaimana firmannya yang berbunyi “ Maka hendaklah kamu beri
keputusan di antara manusia dengan kebenaran”. QS. As-Shad : 26.
56
Ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk mencari dan mempraktikkan kebenaran. Ini
berarti bahwa manusia mempunyai fitrah kebenaran.
e. Fitrah Kasih Sayang
Menurut al-Qur’an dalam diri manusia telah diberi Allah fitrah kasih sayang. Hal ini sebagaimana tercermin dari firmannya
55 Kementerian Agama RI., Al-Qur’an..., hal. 5. 56 Ibid, hal. 454.
53
“Dan diantara tanda-tanda kekuasan-Nya ialah Dia jadikan di antara kamu percintaan dan kasih sayang.” QS. Ar Rum: 21.
57
Dari ayat tersebut dapat dimengerti bahwa manusia memiliki fitrah kasih
sayang pada dirinya. Sekeras apapun perawakan seseorang, ternyata oleh Allah telah dianugerahkan rasa cinta dan kasih untuk
mmengarungi kehidupan. Lebih lanjut, untuk mengoptimalkan potensi atau fitrah-fitrah
yang ada pada diri manusia faktor lingkungan sangat berpengaruh. Adapun lingkungan pendidikan yang dimaksud adalah lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
a. Keluarga