managerial skills,
conceptual skill, human
skill, decision making skill
dan kompetensi
kepemimpinan. 2. Pandai
bergaul dengan
orang lain. 22, 23, 24
3. Mampu menjaga
kekompakan dalam satu kelompok.
25, 26, 27
4. Mampu membentuk
hubungan baik
dengan orang lain.
28, 29, 30, 31
Kesiapan decision
making skills
1. Mampu membuat
keputusan dan bertindak efektif.
32, 33, 34 Angket
2. Mampu memecahkan
masalah yang dihadapi. 35, 36,
37,38
Kesiapan kompetensi
kepemimpin an.
1. Mampu menciptakan
situasi kerja
yang menantang
dan menyenangkan
39, 40, 41, 42, 43, 44
Angket
2. Mampu membimbing
kelompok untuk
tercapainya tujuan
bersama. 45, 46,
47,48, 49, 50
G. Teknik Pengumpulan Data
Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen yang terdiri dari angket. Angket adalah jumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden Suharsimi Arikunto 2002 :128. Pada dasarnya angket yang digunakan dalam penelitian ini
dimaksudkan untuk
mengetahui pendapat
siswa tentang
kesiapan berwirausaha kelas III program studi tata boga SMKN di Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Penggunaan angket ini berfungsi untuk mengumpulkan data yang terkait dengan kompetensi yang dimiliki siswa. Kompetensi tersebut antara
lain : kompetensi managerial skills, kompetensi conceptual skills, kompetensi human skills
, kompetensi decision making
skills dan kompetensi
kepemimpinan.
H. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan instrumen
yang dipergunakan sebagai alat ukur adalah valid, artinya alat ukur tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur Sugiono : 2003. Uji
coba validitas dilakukan di kelas 3 boga 1 dengan jumlah responden 10 siswa, 3 boga 2 dengan jumlah responden 10 siswa dan 3 boga 3 dengan
jumlah responden 10 siswa di SMKN 1 sewon dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Dalam penelitian pendapat siswa tentang kesiapan
berwirusaha kelas III Program Studi Tata Boga SMKN di Daerah Istimewa Yogyakarta digunakan teknik validitas internal.
Dalam penelitian Kesiapan berwirausaha siswa digunakan teknik validitas internal. Teknik validitas internal dapat dicapai apabila terdapat
kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan yaitu mengungkap data dari variabel yang dimaksud.
Penelitian ini menggunakan validitas empiris. Validitas empiris dalam penelitian ini dapat menggunakan teknik analisis butir, yaitu setelah
data diperoleh dan ditabulasi maka pengujian validitas instrumen dilakukan dengan bantuan program statistik. Butir instumen dikatakan
valid apabila harga koefisien relasi rxy lebih besar atau sama dengan harga korelasi r pada tabel dengan taraf signifikant α = 5 dengan r tabel
= 0,361 Sugiyono 1990: 288. Untuk mengetahui validitas instumen maka digunakan rumus
korelasi product moment sebagai berikut :
Rxy
2 2
γ γ
χ χ
γ γ
χ χ
Keterangan : Rxy
= Nilai korelasi product moment
χ
= Skor pada butir
γ
= Skor total variabel
χ
= Rerata skor butir
γ
= Rerata skor total Setelah
dilakukan analisis
validitas instrumen
dengan menggunakan komputer program SPS edisi Sutrisno Hadi dan Yuni
Pamardiningsih, dari 50 pernyataan tersebut dinyatakan valid. Dari keseluruhan item menunjukan koefisien alfa senilai 0,920 Rangkuman
analisis validitas instrumen variabel pendapat siswa tentang kesiapan berwirusaha kelas III Program Studi Tata Boga SMKN di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3. Hasil Validitas Instrumen.
No.
Indikator Jumlah
butir Jumlah butir
gugur Jumlah butir
valid 1.
Kesiapan managerial
skillss 10
10 2.
Kesiapan conseptual skill 6
6 3.
Kesiapan human skill 15
15 4.
Kesiapan decision making skill
7 7
5. Kesiapan
kompetensi kepemimpinan
12 12
Jumlah 50
50 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa item soal yang digunakan
dalam penelitian handal atau valid. Karena, setiap indikator sudah mewakili butir pernyataan yang sudah valid, sehingga tidak ada
pengantian atau penambahan butir pernyataan yang baru untuk pengambilan data berikutnya.
2. Reliabilitas Reliabilitas instrumen merupakan kepastian suatu alat ukur dalam
apa yang diukur, artinya alat ukur itu akan dipergunakan untuk memberikan hasil yang sama Sugiyono 2003 : 109. Sedangkan menurut
Masni Singarimbun 1989 : 140 Reabilitas adalah indek yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Jadi, reliabilitas menentukan bahwa instrumen yang digunakan
sebagai alat pengumpul data terpercaya dan dapat diandalkan. Untuk menguji keterandalan instrumen digunakan rumus koefisien alpha. Rumus
ini digunakan mengingat dalam instrumen ini tidak terdapat jawaban yang
salah dan yang benar non dikotomoimelainkan variasi skor yang berkisar antara 1-4. hal ini sesuai pendapat Nunnaly yang dikutip oleh Astama
1999 bahwa jika instrumen mempunyai kategori jawaban lebih dari 2, artinya tidak dikotomi, maka perhitungan reliabilitasnya lebih tepat
menggunakan koefisien alpha. Rumus koefisien alpha cronbach yang digunakan adalah sebagai berikut :
2 1
2 1
1 1
s s
K K
r
tt
Keterangan :
tt
r := Koefisien reliabilitas
K
= Jumlah item
2 1
s = Jumlah varian skor tiap item
2 1
s = Varian total
Adapun hasil analisis tingkat realibilitas instrumen dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4. Rangkuman Analisis Tingkat Realibilitas Instrumen. Variabel
rtt P
Kesimpulan Kesiapan
0,950 0,000
Reliabel Berdasarkan tabel tersebut realibilitas instrumen variabel pendapat
siswa tentang kesiapan berwirusaha kelas III Program Studi Tata Boga SMKN di Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 50 butir pernyataan,
karena rtt 0,920 dan p = 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki realibilitas yang tinggi serta menunjukan bahwa
instrumen penelitian adalah andal sehingga dapat digunakan untuk mengambil data.
Sebagai tolak ukur tinggi rendahnya realibilitas instrumen dapat digunakan klasifikasi yang digunakan oleh Suharsimi Arikunto 1999 :
245. Tabel 5. Tolak Ukur Reabilitas Instrumen.
Kriteria Kategori
Antara 0,800 – 1,00 Tinggi
0,600 – 0,799 Cukup
0,400 – 0,599 Agak handal
0,200 – 0,399 Rendah
0,200 Sangat rendah
I. Analisis Data
Setelah data tersebut terkumpul dan ditabulasi maka selanjutnya data tersebut dianalisis. Analisa menurut Sugiyono 2004 :88 merupakan proses
mencari dan menyusun secara sistematis, data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah
dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Teknik analisa data dimaksudkan untuk mencari jawaban atas pertanyaan penelitian
atau tentang permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan analisis diskriptif dengan persentase analisis statistic yang digunakan adalah distribusi frekuensi, rerata M, standar deviasi SD,
Median Me, Modus Mo Jawaban responden direduksi dan diikategorikan sesuai dengan
jawaban angket. Pemberian skor dibuat dengan skala likert dengan skor 1
sampai 4 dengan tujuan menghindari pemeliharaan jawaban yang cenderung kenilai tengah.
Menurut Suharsimi Arikunto 1999 – 18 cara yang digunakan untuk mengidentifikasi skor rata-rata data pengelompokan.
Tabel 6. Kategori Kecenderungan Data. Kriteria pembanding
Kategori Mi + 1,5 SD
Siap Mi sd Mi+1,5Mi
Cukup siap Mi – 1,5 SDi sd Mi
Kurang siap Mi – 1,5 SDi
Tidak siap Keterangan :
M
i
: Rerata ideal = ½ skor terendah + skor tertinggi SD
i
: Standar deviasi = 16 skor tertinggi – skor terendah Sedangkan untuk mengetahui skor ketercapaian kesiapan berwirausaha
siswa kelas III Program Studi Tata Boga SMKN di Daerah Istimewa Yogyakarta dari keseluruhan kompetensi yaitu :
Skor ketercapaian = nilai rerata : skor maksimal × 100
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN