Motivasi Perjalanan Wisata URAIAN TEORITIS

manusia untuk dapat memenuhi kebutuhan. Dalam pengertian ini yang termasuk dalam prasarana adalah : a Prasarana Umum Prasarana umum yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan orang banyak umum yang bertujuan untuk membantu kelancaran roda perekonomian, yang termasuk dalam kelompok ini adalah : • Sistem penyediaan air bersih • Pembangkit tenaga listrik • Sistem jaringan jalan raya dan rel kereta api • Sistem telekomunikasi • Airport, pelabuhan laut, terminal, stasiun b Kebutuhan Masyarakat Banyak Prasarana yang menyangkut kebutuhan masyarakat banyak, dan termasuk dalam kelompok ini adalah rumah sakit, kantor pos, apotik, pompa bensin, bank.

2.4 Motivasi Perjalanan Wisata

Untuk memahami makna kegiatan pariwisata yang sebenarnya, kita harus mengetahui bagaimana hubungan antara motif perjalanan dengan perjalanan yang aktual diadakan. Dengan memahami bagaimana motif yang menyebabkan Universitas Sumatera Utara seseorang mengambil keputusan untuk benar-benar mengadakan perjalanan, maka dari sinilah kita dapat mengerti makna kegiatan pariwisata Soekadijo 1997:35 . Berikut ini adalah beberapa motivasi perjalanan wisata yang dibuat oleh Mclntosh 1997 yang diklasifikasikan berdasarkan kebutuhan, yaitu : 1. Motif Fisik , yaitu motif-motif yang berhubungan dengan kebutuhan badaniah, seperti olahraga, istirahat,kesehatan, dan sebagainya. 2. Motif Budaya, yaitu semua hal yang bersifat budaya dan menjadi motif bagi wisatawan, bukan hanya berupa atraksi saja. Wisatawan datang ke suatu tujuan wisata untuk mempelajari atau sekedar untuk mengenal serta memahami tata cara dan kebudayaan bangsa atau daerah lain, yaitu berupa kebiasaan, kehidupan sehari-hari, kebudayaannya yang berupa bangunan, musik,tarian dan sebagainya. 3. Motif Interpersonal, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan keinginan untuk bertemu dengan keluarga, teman, tetangga, berkenalan dengan orang-orang tertentu, atau sekedar dapat melihat tokoh-tokoh terkenal: penyanyi, penari, bintang film, tokoh-tokoh politik, dan sebagainya. 4. Motif Status atau Motif Prestise. Banyak orang beranggapan bahwa orang yang pernah mengunjungi tempat-tempat tertentu dengan sendirinya dianggap melebihi sesamanya yang tidak pernah berpergian. Orang yang pernah berpergian ke daerah-daerah lain dianggap atau merasa naik gengsi atau statusnya. Dalam wisata aktif prestise itu sangat penting untuk negara-negara berkembang atau negara bekas jajahan. Universitas Sumatera Utara Klasifikasi yang dibuat oleh Mclntosh tersebut dapat dibagi lagi menjadi motif-motif yang lebih kecil lagisubkelas. Motif-motif yang lebih kecil itu oleh international Union of Official Travel Organization IUOTO sekarang WTO dijadikan sebagai acuan untuk menentukan tipe perjalanan wisata. Di bawah ini tercantum beberapa subkelas motif wisata beserta tipe wisatanya Soekadijo 1997 : 38 A. Motif bersenang-senang atau tamasya • Ingin mengumpulkan pengalaman sebanyak-banyaknya. • Mendengarkan dan menikmati setiap hal yang menarik perhatian. • Tidak terikat pada satu sasaran yang telah ditentukan dari tempat asalnya place of origin . • Biasanya suka berpindah-pindah dari satu objek wisata ke objek wisata lainnya untuk menikmati pemandangan alam setempat, pesta rakyat, hiruk-pikuk kota besar, atau ketenangan tempat yang sepi, monumen, peninggalan sejarah, dan sebagainya. B. Motif rekreasi • Untuk memulihkan kesegaran jasmani dan rohani. Kegiatannya bisa berupa mendaki gunung, membaca, mengerjakan hobi, sightseeing, berbelanja, dan sebagainya. • Hanya menghabiskan waktu di satu tempat saja, tidak berpindah- pindah. Universitas Sumatera Utara C. Motif wisata bisnis • Untuk menghadiri kunjungan bisnis, pertemuan-pertemuan bisnis, termasuk perjanjian kerjasama. • Untuk menghadiri pekan raya dagang. • Untuk menghadiri pameran dan meninjau proyek. D. Motif kebudayaan • Tidak hanya mengunjungi satu tempat untuk menyaksikan dan menikmati atraksi wisata. • Untuk mempelajari atau meneliti tentang keadaan setempat, menaambah pengalaman, dan bagi seniman biasanya untuk memperkaya diri dan mempertajam penghayatannya terhadap karya seni. • Untuk menyaksikan berbagai peristiwa khusus special event , misalnya: upacara keagamaan, penobatan raja, pemakaman tokoh tersohor, pertunjukan kesenian yang terkenal, upacara adat, dan sebagainya. • Untuk mengetahui atau melihat cara hidup suatu suku atau masyarakat. E. Motif wisata olahraga Dalam hubungan pariwisata dengan olahraga harus dibedakan antara pesta olahraga atau pertandingan olahraga sporting events dan olahraga Universitas Sumatera Utara sebagai kegiatan berolahraga. Untuk tipe wisata seperti ini, mampu mendatangkan jumlah wisatawan yang cukup besar ke suatu daerahnegara. Misalanya: Asean Games, World Cup, atau European Cup. Dalam pesta olahraga, yang menjadi atraksi yaitu kegiatan pertandingan olahraga. Sedangkan dalam kegiatan olaharaga yang menjadi atraksinya adalah fasilitas untuk berolaharaga, misanya: lapangan golf, jalur ski, lapangan sepak bola, dan sebaginya. Selain itu, yang menjadi wisatawan di tempat itu tidak untuk menyaksikan olahraga, akan tetapi untuk berolahraga. F. Motif spiritual • Untuk berziarah ke tempat-tempat yang dianggap suci. • Untuk melakukan ibadah keagamaan, seperti: ibadah haji dan umroh. • Untuk berziarah ke makam pahlawan, makam-makam yang dianggap keramat serta makam para leluhur. G. Motif wisata konvensi • Untuk menghadiri pertemuan nasional maupun internasional untuk membicarakan masalah kenegaraan. • Untuk menghadiri pertemuan-pertemuan tahunan antara ahli-ahli di bidang tertentu. Universitas Sumatera Utara • Untuk menghadiri kerjasama internasional guna membicarakan masalah-masalah yang sifatnya global. • Untuk menghadiri ataupun menyelenggarakan seminar, simposium, lokakarya, dan sebagainya H. Motif interpersonal • Untuk bertemu seseorang, misalnya: keluarga atau artis. • Untuk menyaksikan pertunjukan yang dilakukan oleh manusia, misalnya: konser musik dan pertujukan tari-tarian erotis. I. Motif kesehatan • Untuk mengunjungi tempat-tempat sumber air mineral spa yang dianggap memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit. • Untuk menjalani operasi, terapi, dan check-up. • Untuk menjalani pengobatan alternatif, termasuk menjalani pengobatan melalui dukun. J. Motif wisata sosial • Perjalanan wisata yang diberi subsidi sepenuhnya ataupun hanya dengan membayar separuh harga. • Untuk menjalakan misi kemanusiaan. • Untuk menjadi relawan dalam perang atau bencana alam. Universitas Sumatera Utara

BAB III GAMBARAN UMUM PT ANGKASA PURA II