Upaya Peningkatan Penjualan Produk Pastry Di Hotel Traveller Suites Medan

(1)

UPAYA PENINGKATAN PENJUALAN PRODUK PASTRY

DI HOTEL TRAVELLER SUITES MEDAN

KERTAS KARYA

Dikerjakan Oleh

Adinda Puspita Kesuma Hati Harahap NIM : 082204057

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

PROGRAM STUDI PARIWISATA

M E D A N

2 0 1 1


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

UPAYA PENINGKATAN PENJUALAN PRODUK PASTRY

DI HOTEL TRAVELLER SUITES MEDAN

OLEH

ADINDA PUSPITA KESUMA HATI HARAHAP NIM : 082204057

Dosen Pembimbing, Dosen Pembaca,

Arwina Sufika, S.E., M.Si. Drs. Gustanto, M.Hum NIP. 1966325 198601 2 001 NIP. 19630805 198903 1 004


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya : UPAYA PENINGKATAN PENJUALAN PRODUK PASTRY DI HOTEL TRAVELLER SUITES MEDAN

Oleh : Adinda Puspita Kesuma Hati Harahap NIM : 082204057

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

Dr. Syahron Lubis, M.A. NIP.19511013 197603 1 001

PROGRAM STUDI D3 PARIWISATA Ketua,

Arwina Sufika, S.E., M.Si. NIP.19640821 199802 2 001


(4)

ABSTRAKSI

Kegiatan marketing pada sebuah perusahaan merupakan kunci sukses sebuah perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya. Begitupun juga pada usaha jasa perhotelan marketing departemen merupakan pembuka jalan bagi pasar yang dituju. Oleh karena itu marketing departemen merupakan organisasi vital yang mampu memajukan perusahaan.

Seperti misalnya dalam hal pemasaran produk pastry pada konsumen. Pihak food and beverage harus bekerja sama dengan marketing departemen dalam hal ini marketing departemen melakukan promosi, penawaran, corporate sale terhadap konsumen dan pihak food and beverage sendiri menyediakan kualitas produk yang baik atau setidaknya sesuai dengan penawaran yang dilakukan oleh pihak marketing.

Dengan demikian konsumen yang datang merasa bahwa kualitas yang tersaji sama dengan yang ditawarkan dan kemudian konsumen merasa puas dan pada akhirnya terjadi siklus penjualan makanan dan minuman yang menimbulkan keuntungan, disini dapat kita lihat bahwa marketing departemen mampu menaikkan usaha-usaha yang dilakukan oleh marketing departemen.

Selain itu juga marketing departemen mampu membuat sebuah produk hotel lebih dikenal oleh konsumen dan memiliki mutu dan kualitas. Karena alasan tersebut di atas maka, bagi setiap perusahaan barang ataupun jasa diperlukan sebuah departemen marketing untuk memasarkan produk-produk.


(5)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini. Kertas karya ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Pariwisata Jurusan Perhotelan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Adapun judul kertas karya ini adalah “Upaya Peningkatan Penjualan Produk Pastry di Hotel Traveller Suites Medan”.

Dalam penulisan kertas karya ini, penulis mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Syahron Lubis, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Arwina Sufika, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi D3 Pariwisata serta sebagai Dosen Pembimbing, yang telah banyak membantu dan memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini. 3. Drs. Gustanto, M.Hum., selaku Dosen Pembaca yang telah membantu dan


(6)

4. Seluruh Staff Pengajar pada Program Studi Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

5. Manajer Personalia Hotel Traveller Suites Medan yang telah memberikan banyak informasi dalam menyelesaikan kertas karya ini.

6. Para Staff dan Karyawan Hotel Traveller Suites Medan.

7. Ayah dan Ibu yang tercinta, yang telah banyak menbantu penulis dari segi doa, moril dan materi dari awal perkuliahan sampai selesainya kertas karya ini.

8. Saudara-saudara penulis, Indah Permata Sari Harahap, Hilman Kurniawan Harahap, Muhamad Haekal Harahap, yang telah banyak membantu dan mendukung penulis dari segi doa, moril dan materi selama penulis dalam masa perkuliahan.

9. Teman-teman Pariwisata Hotel dan Usaha Wisata stambuk 2008, Muamallah, Mazlah, Rachman R, Suri, Elfi, Eci, Cici, Nanda, Pinta, Welis, Aris Ricardo, Syamsir, Nurdin, Yenica, Cinta, Mariva, Fredy, Dedi, Yofi dan teman-teman hotel dan usaha wisata stambuk 2009. Teman-teman penulis, Nathania Devita, Efrina Julia, Libby, Rinny, Reda, Arief yang telah memeberi dukungan kepada saya dalam menyelesaikan kertas karya ini.


(7)

Akhirnya penulis berharap semoga kertas karya ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan bagi pembaca khususnya Program Studi Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Medan 5 Juni 2011 Penulis,


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAKSI ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul ... 1

1.2 Batasan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penulisan ... 3

1.4 Metode Penulisan ... 4

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II : URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Pastry ... 6

2.2 Tugas dan Tanggung Jawab Pastry ... 7

2.3 Peranan Pastry pada Hotel ... 8

2.4 Produk yang Dihasilkan oleh Pastry ... 9

2.5 Sistem Penjualan yang Ada ... 11

2.6 Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Penjualan Produk ... 15


(9)

BAB III : TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL TRAVELLER SUITES MEDAN

3.1 Sejarah Ringkas Berdirinya Hotel Traveller Suites Medan 23

3.2 Klasifikasi Hotel ... 24

3.3 Fasilitas Hotel ... 26

3.4 Tujuan Berdirinya Hotel Traveller Suites Medan ... 29

3.5 Struktur Organisasi Hotel ... 30

3.6 Peranan Le Chic Pasttiserie cafe di Hotel Traveller Suites Medan ... 30

3.7 Hubungan Struktur Organisasi Pastry Hotel Traveller Suites Medan ... 31

3.8 Struktur Organisasi Pastry Hotel Traveller Suites Medan 33

BAB IV : UPAYA PENINGKATAN PENJUALAN PRODUK PASTRY DI HOTEL TRAVELLER SUITES MEDAN 4.1 Sistem Penjualan yang dilakukan oleh Traveller Suites Medan ... 35

4.2 Produk-produk yang di Produksi oleh Hotel Traveller Suites Medan ... 37

4.3 Alternatif yang Dilakukan oleh Hotel Traveller Suites Medan Untuk Meningkatkan Penjualan ... 39

4.4 Sumber Daya Manusia yang Mendukung Pastry dan Penjualannya ... 40

4.5 Permasalahan yang Dihadapi ... 41


(10)

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 43 5.2 Saran... ... 43 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR ISTILAH LAMPIRAN


(11)

ABSTRAKSI

Kegiatan marketing pada sebuah perusahaan merupakan kunci sukses sebuah perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya. Begitupun juga pada usaha jasa perhotelan marketing departemen merupakan pembuka jalan bagi pasar yang dituju. Oleh karena itu marketing departemen merupakan organisasi vital yang mampu memajukan perusahaan.

Seperti misalnya dalam hal pemasaran produk pastry pada konsumen. Pihak food and beverage harus bekerja sama dengan marketing departemen dalam hal ini marketing departemen melakukan promosi, penawaran, corporate sale terhadap konsumen dan pihak food and beverage sendiri menyediakan kualitas produk yang baik atau setidaknya sesuai dengan penawaran yang dilakukan oleh pihak marketing.

Dengan demikian konsumen yang datang merasa bahwa kualitas yang tersaji sama dengan yang ditawarkan dan kemudian konsumen merasa puas dan pada akhirnya terjadi siklus penjualan makanan dan minuman yang menimbulkan keuntungan, disini dapat kita lihat bahwa marketing departemen mampu menaikkan usaha-usaha yang dilakukan oleh marketing departemen.

Selain itu juga marketing departemen mampu membuat sebuah produk hotel lebih dikenal oleh konsumen dan memiliki mutu dan kualitas. Karena alasan tersebut di atas maka, bagi setiap perusahaan barang ataupun jasa diperlukan sebuah departemen marketing untuk memasarkan produk-produk.


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Perkembangan pariwisata di suatu negara dilihat melalui rangkaian banyaknya hotel-hotel yang dibangun, dan jumlah wisatawan yang datang, baik dari domestik maupun mancanegara. Setiap melakukan tempat untuk beristirahat dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi yang semakin tinggi, maka hadirlah akomodasi-akomodasi yang semakin moderen dan menarik, mulai dari hotel melati, motel, sampai hotel dengan klasifikasi bintang (berdasarkan fasilitas dan jumlah kamar).

Begitu juga dengan Indonesia yang sekarang sedang gencar melakukan promosi Visit Indonesia, sebagai salah satu sarana promosi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia kepada masyarakat luar. Dengan adanya visit Indonesia ini pemerintah mengharapkan peningkatan wisatawan baik dari domestik maupun mancanegara.

Untuk menunjang itu semua tentu kita butuh menyiapkan akomodasi yang layak dan menarik agar para wisatawan merasa puas dan senang. Salah satu akomodasi tersebut adalah hotel, hotel selain tempat beristirahat juga sebagai tempat tinggal sementara para wisatawan.


(13)

Tentu para tamu ingin mendapatkan fasilitas serta pealayanan sesuai dengan keinginan mereka. Maka hotel-hotel berlomba untuk menjadi hotel yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan tamu mereka. Hotel-hotel ini menyajikan pelayan terbaik mereka agar para tamu betah dan akan tetap memilih hotel tersebut ketika ia sedang berkunjung ke daerah tersebut, selain kesetiaan para tamu, hotel juga mengharapkan promosi dari mulut ke mulut (world of mouth) sebagai bentuk promosi yang dinilai tidak banyak mengeluarkan biaya tetapi hasilnya sangat efektif.

Bila ditinjau dari pengertian, hotel merupakan salah satu jenis akomodasi yang menyediakan jasa penginapan, makanan, minuman, serta jasa lainnya yang disediakan oleh hotel untuk umum dan dikelola secara komersil. Di hotel terdapat berbagai departemen yang bertugas pada bidangnya masing-masing. Satu dari bagaian hotel yang memiliki fungsi yang penting dalam pelayanan hotel adalah bagian pengelolaan makanan, khususnya pengolahan kue dan roti yang disebut dengan bagian pastry dan bakery .

Pastry merupakan salah satu section dari Food and Beverage (F&B). Yang mana pastry juga mempunyai peranan penting dalan kelancaran operasional hotel. Bagian pastry ini mempunyai tanggung jawab dalam pembuatan berbagai jenis kue dan roti, yang dibutuhkan pihak hotel maupun tamu hotel, selain itu pastry juga merupakan hasil jasa penjualan kue dan roti yang menghasilkan pendapatan atau revenue bagi perusahaan yang mengelola, dan apabila bagian ini dikelola dengan baik serta maksimal maka hotel pasti akan mendapatkan pendapatan yang lebih banyak dan dapat membantu roda perekonomian hotel tersebut.


(14)

Selain itu bagaimana cara pastry hotel dapat bertahan di tengah zaman sekarang di mana toko-toko kue banyak menjamur dengan penawaran-penawaran menarik, tetapi mereka tetap menjadi pilihan para pelanggan. Berdasarkan uraian di atas maka penulis merasa tertarik untuk mengangkat permasalahan ini untuk dijadikan judul pada kertas karya penulis dengan judul “Upaya Peningkatan Penjualan Produk Pastry di Hotel Traveller Suites Medan“.

1.2 Batasan Masalah

Adapun masalah yang dibuat dalam kertas karya ini adalah bagaimana upaya yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan produk pastry oleh Hotel Traveller Suites Medan.

1.3 Tujuan Penulisan

Dalam penulisan kertas karya sebagaimana lazimnya tentu mempunyai tujuan, adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah :

a. Untuk melengkapi salah satu syarat akademis dalam menyelesaikan Diploma III dalam Program Studi Pariwisata Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

b. Menambah wawasan penulis dan pembaca khususnya mengenai cara peningkatan penjualan produk pastry.


(15)

c. Agar dapat membandingkan antara teori yang diperoleh penulis selama duduk di bangku perkuliahan dengan kenyataan yang penulis alami pada saat Praktek Kerja Lapangan (PKL).

d. Melatih penulis untuk mengembangkan kreatifitas dalam membuat karya ilmiah.

1.4 Metode Penulisan

Penulisan kertas karya ini berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian terhadap objek yang diteliti sehingga diperoleh data-data yang aktual dan objektif. Adapun metode dan teknik yang digunakan dalam menyelesaikan kertas karya ini adalah :

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Data yang diperoleh merupakan hasil pengamatan secara langsung di lapangan.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Teknik pengumpulan data berupa teori-teori, pendapat dan peraturan-peraturan yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Selain itu penulis juga mengumpulkan data dari buku-buku, majalah yang berhubungan dengan hal yang diteliti penulis.

1.5 Sistematika Penulisan

Agar penulisan kertas karya ini tersusun secara sistemtis maka penulis membaginya ke dalam 5 bab berikut ini :


(16)

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang alasan pemilihan judul, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : URAIAN TEORITIS

Bab ini menguraikan tentang pengertian pastry, tugas dan tanggung jawab pastry, peranan pastry, produk yang dihasilkan pastry, sistem penjualan yang ada, strategi pemasaran dalam meningkatkan penjualan produk, dan efektifitas penjualan produk.

BAB III : TINJAUAN UMUM HOTEL TRAVELLER SUITE MEDAN

Mengenai sejarah berdirinya hotel, klasifikasi, fasilitas, tujuan berdirinya hotel, struktur hotel, peranan Le Chic Pasttiserie Cafe, hubungan kerja bagian pastry, dan struktur organisasi pastry.

BAB IV : UPAYA PENINGKATAN PENJUALAN PRODUK PASTRY DI HOTEL TRAVELLER SUITES MEDAN

Mengenai sistem penjualan yang dilakukan, produk yang diproduksi, alternatif yang dilakukan, SDM yang mendukung bagian pastry, permasalahan yang dihadapi.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR ISTILAH LAMPIRAN


(17)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Pastry

Berawal dari salah satu budaya Mesir, dimana mereka mengolah tepung dan pasta air untuk membungkus daging yang dimasak agar dapat menyerap cairan.

Pastry lalu berkembang di Timur Tengah dan dibawa ke Eropa oleh umat Islam di abad ke-7. Pada abad pertengahan, mulai dikenal puding dan pie. Baru setelah

memasuki abad ke-17, mulai berkembang puff pastry dan flaky pastry.

Puff Pastry awalnya ditemukan oleh pastrycook magang asal Perancis bernama Claudius Gele pada tahun 1645. Pada akhir masa magangnya, Claudius ingin membuatkan seloyang roti lezat buatannya untuk ayahnya yang sedang sakit. Dengan mempergunakan panduan diet sang ayah yang terdiri dari air, tepung dan mentega, Claudius mengolah adonan, melipat dan memasukkan mentega ke dalam adonan. Ia lakukan berulang-ulang hingga mencapai sepuluh kali lipatan, hingga akhirnya ia masukkan adonan tersebut ke dalam loyang.

Tak disangka, pengolahan adonan tersebut menghasilkan bentuk yang di luar dugaan. Berkat penemuan tak disengaja tersebut, Claudius bisa memperoleh

pekerjaan di kota Paris, hingga akhirnya ia dapat menyempurnakan penemuannya. Walau akhirnya hasil karya Claudius diklaim oleh Mosca bersaudara, namun Claudius yang meninggal pada tahun 1682 tetap dikenang sebagai penemu pastry.


(18)

Jika diartikan dalam menurut bahasa pastry memiliki arti kue kering yang berlapis-lapis dan berongga-rongga. Namun dalam dunia perhotelan pastry digunakan

sebagai nama salah satu bagian yang memproduksi makanan penutup (dessert) yang masuk ke dalam katagori food & beverage.

2.2 Tugas dan Tanggung Jawab Pastry

Setiap bagian pada hotel mempunya job discription-nya sendiri, begitupun pada bagian pastry yang memiliki job discription dan tanggung jawab yang harus mereka patuhi dan mereka emban selama jam kerja mereka. Adapun tanggung jawab dan fungsi dari bagian ini adalah :

2.2.1 Tugas Pastry

Tugas dari bagian pastry adalah sebagai berikut :

- Membuat jenis kue manis sebagai hidangan penutup (pastry and cake) - Membuat berbagai jenis ice cream

- Membuat hiasan makann dari gula (sugar modelling) 2.2.2 Fungsi Pastry

Fungsi dari bagian pastry adalah menyiapkan bahan-bahan yang akan diolah menjadi kue manis, ice cream, dan hiasan dari gula.


(19)

2.3 Peranan Pastry pada Hotel

Bagian pastry mempunyai peranan penting dan bertangung jawab untuk menyiapkan berbagai jenis hidangan penutup (dessert). Dimana pemasaran industri jasa, terutama jasa perhotelan adalah sebuah usaha yang mengarah kepada pemenuhan kebutuhan tamu, yang kemudian tamu yang datang, diharapkan mau membeli produk jasa maupun barang yang ditawarkan hotel.

Produk yang baik tidak hanya merupakan hasil produksi departemen tertentu saja melainkan juga merupakan hasil usaha departemen pemasaran, khususnya untuk proses penggunaan dan pemasyarakatan produk baik saat penjualan maupun setelah penjualan.

Sesuai dengan pengertian yang telah diterapkan bahwa selain menyediakan fasilitas kamar hotel juga menyediakan fasilitas makanan dan minuman untuk memenuhi persyaratan tersebut maka hotel menyisikan sebagai lahan hotel untuk penjualan makanan dan minuman para tamu-tamu hotel, umumnya ruangan tersebut adalah restoran dan cafe hotel.

Begitupun pastry,sebagai salah satu divisi yang memproduksi makanan ringan yang dipasarkan secara komersial tentu bukan hanya untuk memenuhi persyaratan sebuah hotel, tetapi lebih dari itu, pastry di hotel bisa menjadi pendapatan tambahan yang menjanjikan apabila dikelola dengan baik dan maksimal. Tentu dengan produk-produk yang baik serta cara pemasaran yang benar akan menghasilkan pendapatan yang maksimal.


(20)

Karena pastry sebagai penghasil makanan-makanan ringan tentu sesuatu yang pasti dibutuhkan oleh setiap tamu yang datang ke hotel, terlebih lagi apabila produk yang diproduksi memiliki rasa yang khas dan disenangi banyak orang, tentu akan menambah nilai jual produk tersebut selain itu juga dapat mempromosikan hotel.

Tetapi walaupun begitu, tidak semua hotel mengelola bagian pastry secara serius, hal ini kebanyakan disebakan hotel yang tidak ingin mengeluarkan banyak biaya untuk mendatangkan ahli pastry atau untuk membeli alat-alat keperluan pastry, selain itu mungkin pihak hotel belum melihat potensi yang dimiliki oleh pastry.

Terutama hotel-hotel dengan klasifikasi bintang 3 (***), dimana mereka menjalankan bagian pastry pada hotel tersebut belum maksimal. Mereka mengelola pastry hanya sebagai pelengkap hotel. Padahal seharusnya pastry bisa menjadi pemasukan tambahan bagi hotel tersebut.

Oleh karena itu diharapkan hotel dengan klasifikasi bintang 3 (***) ke atas agar dapat mengelola bagian pastry hotel mereka dengan baik. Karena apabila pastry dikelola secara baik dan benar, pastry bisa menjadi mata rantai hotel yang bisa memberikan pendapatan yang menjanjikan.

2.4 Produk yang Dihasilkan oleh Pastry

Dalam mengelola makanan yang merupakan makanan penutup atau dessert dikelola oleh suatu bagian di dapur yang disebut pastry. Pastry tidak hanya mengelola kue, tetapi juga mengolah es krim, puding, snack, coklat, permen dan lain-lain. Produk-produk yang biasa dibuat di bagian pastry adalah sebagai berikut :


(21)

2.4.1 Cakes

Cakes dibuat dari campuran krim, buah-buahan dan bahan-bahan lainnya. Cakes biasa disajikan dalam keadaan dingin. Contohnya Black Forest, Tiramisu, berbagai jenis Mouse dan lain-lain.

2.4.2 Pie

Pie terdiri dari berbagai jenis, dinamakan sesuai dengan filling atau isinya. Contohnya bila pie diisi pisang maka dinamakan banana pie, pie yang diisi apel disebut apple pie dan lain-lain. Pie dibuat dari pastry dough atau puff pastry, diisi krim atau buah. Bentuk dan ukurannyapun beda-beda, sesuai cetakan dan bentuk yang diinginkan.

2.4.3 Cookies

Cookies adalah jenis kue-kue kering yang berukuran kecil dalam berbagai

macam rasa. Biasanya disajikan pada saat minum teh atau tea time. Cookies dibuat dari campuran tepung, telur, gula, lemak dan buah-buah kering,

kacang-kacangan atau coklat ditambah berbagai macam rasa. Contoh cookies yaitu Choco Chip, Almond cookies, Coconut Cookies dan lain-lain.

2.4.4 Ice Cream

Ice Cream merupakan produk yang sudah sangat popular di berbagai kalangan. Jenis-jenis ice cream dibagi menurut kadar lemaknya dan rasanyapun bermacam-macam. Ice cream adalah campuran lemak, susu, telur, gula dan berbagai macam perasa. Campuran ini kemudian dimasukkan ke dalam mesin pembuat ice cream. Adapula jenis ice Cream yang disebut Gelato yang kadar lemaknya sangat rendah. Dan ice Cream yang berasal dari sari buah-buah tanpa cream yang disebut Shorbet.


(22)

2.4.5 Permen Cokelat

Permen cokelat dibuat dari cokelat batangan dicampur krim, kacang-kacangan, alcohol atau essence yang bertujuan menciptakan berbagi jenis aroma dan rasa. Permen cokelat ini biasanya dilapisi dengan cokelat tipis yang mengkilap dan renyah atau cokelat bubuk.

2.5 Sistem Penjualan yang Ada

Menurut Dr. Basu Swastha Dh., M.B.A. (2001) antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya sering terdapat perbedaan dalam cara penjualannya. Adapun cara-cara penjualan yang dapat dilakukan adalah : (1) Penjualan Langsung, dan (2) Penjualan Tidak Langsung.

1. Penjualan Langsung

Penjualan langsung merupakan cara penjualan dimana penjual langsung berhubungan/berhadapan/bertemu muka dengan calon pembeli atau langganannya. Disini, pembeli dapat langsung mengemukakan keinginanya, bahkan sering terjadi tawar-menawar untuk mencapai kesesuaian. Penjual, sebagai alat penghubung dari perusahaan dan wakil dari perusahaan dalam menghadapi pembeli, dapat membantu pembeli untuk menentukan pilihannya. Tetapi sering terjadi

bahwa penjual justru mempengaruhi pembeli dalan selera pembelinya. Penjual langsung ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :


(23)

(a) Penjualan melalui toko, dan (b) Penjulan di luar toko (1) Penjualan Melalui Toko

Penjualan melalui toko ini sering dilakukan untuk penjualan secara eceran. Namun tidak berarti bahwa penjualan eceran itu dilakukan melalui toko. Penjualan dalam partai besarpun dapat dilakukan oleh penjual yang memiliki toko. Dalam penjualan ini pembeli harus datang ke toko untuk mendapatkan kebutuhan. Jadi, transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan pembeli terjadi di toko. Semua contoh barang yang ditawarkan oleh penjual ditempatkan di toko.

(2) Penjualan di Luar Toko

Penjualan di luar toko dapat dilakukan oleh wiraniaga dari sebuah perusahaan, oleh para pedagang kaki lima, ataupun oleh para penjaja keliling yang menawarkan barangnya ke rumah-rumah konsumen. Berbeda dengan penjual di toko di mana pembeli harus datang sendiri ke toko, maka dalam penjualan di luar toko, penjual-lah yang sering harus mendekati pembeli. Cara seperti ini tidak hanya dilakukan oleh para pengecer atau pengusaha kecil saja, melainkan pengusaha besarpun juga sering melakukannya.

2. Penjualan Tidak Langsung

Di muka telah dibahas tentang pengertian menjual beserta defenisinya dalam mana penjualan itu terjadi di antara penjual dan pembeli dengan bertemu muka. Namun dalam prakteknya terdapat variasi “menjual” yang dilakukan oleh penjual, yaitu tidak menggunakan individu atau tenaga-tenaga penjualan. Adapun faktor-faktor atau masalah yang dapat mempengaruhi terjadinya penjualan tidak langsung adalah :


(24)

• Jarak antara lokasi penjual dengan pembeli cukup jauh • Responsi masyarakat terhadap sebuah iklan atau katalog • Biasanya penggunaan wiraniaga cukup besar bagi pembeli • Terbatasnya waktu yang dimiliki oleh pembeli maupun penjual.

Karena penjual atau produsen tidak berhadapan muka secara langsung dengan calon pembeli atau langganannya, maka transaksi jual beli itu dapat dilakukan melalui : (a) Surat, (b) telepon, dan cara khusus lainnya seperti (c) mesin penjualan otomatis.

Namun penjualan secara tidak langsung ini dianggap tidak fleksibel karena penjual tidak dapat mengemukakan penawaran secara visual sehingga penjualannya kurang efektif, dan hal ini tidak akan dibahas lebih jauh.

(a) Penjualan melalui surat/pos

Prakteknya penjualan melalui surat ini sering terjadi bilamana :

• Konsumen tertarik dan membeli produk seperti yang terdapat dalam sebuah iklan atau katalog.

• Konsumen mengisi formulir pesanan yang diterima secara langsung dari penjual, atau


(25)

Biasanya, dalam katalog tercantum jenis produk yang ditawarkan beserta harganya secara lengkap. Katalog ini dapat berbentuk buku kecil, folder atau dapat dimuat dalam surat kabar. Misalnya, seringnya ditemui dalam surat kabar. Contoh, sering ditemui adanya toko buku di Jakarta

(Gramedia, Kayumanis, Indira dan sebagainya) yang mengiklan buku-buku yang ditawarkan beserta harganya. Di situ dinyatakan bahwa

pembeli yang berminat dapat mengirimkan sejumlah uang beserta ongkos kirimnya

Dalam prakteknya dijumpai pula para penyalur, atau toko-toko pengirim pesanan kepada produsen melalui pos. Pada umumnya cara

seperti ini hanya dilakukan jika pembeli bertempat tinggal jauh atau di luar kota.

(b) Penjualan Melalui Telepon

Kadang-kadang pembeli mengiginkan agar pesanannya cepat sampai atau cepat diterima oleh penjual. Untuk maksud tersebut dapatlah dilakukan dengan menggunakan telepon. Baik untuk jarak jauh ataupun dalam kota, cara tersebut mudah dilakukan. Dalam penjualan melaui telepon ini, biasanya penjual lebih mengutamakan langganan atau penbeli yang sudah dikenalnya. Di lain pihak, pembeli yang memesan lewat telepon biasanya sedah mengenal produk yang dipesan atau sudah menjadi langganan.


(26)

(c) Penjualan dengan Mesin Otomatis

Penjualan dengan mesin otomatis (automatic vending machine) ini dapat dilakukan untuk jenis produk yang relatif kecil bentuknya dan nilai per unitnya rendah, seperti permen. Dengan memasukkan koin atau barang logam ke dalam mesin, pembeli akan mendapatkan barang tersebut setelah menekan tombol.

Karena bentuk mesin ini kebanyakan kecil, tidak terlalu besar, maka pengoperasiannya sering dilakukan di dalam toko, bukannya di luar

toko. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keamanan di samping penjual sendiri dapat mengawasinya. Penjual yang menggunakan mesin otomatis ini memandang bahwa biaya yang harus dikeluarkan untuk mengoperasikannya masih lebih murah dari pada menggunakan pelayanan atau tenaga penjualan.

2.6 Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Produk

Untuk mencapai target yang diharapkan pada sebuah pemasaran tentu kita harus mempunyai strategi dalam meningkatkan penjulan produk, dengan adanya strategi ini maka perusahaan memiliki panduan untuk memasarkan produk mereka berikut strategi tersebut :


(27)

1. Perkiraan Produksi

Perkiraan produksi merupakan perkiraan volume penjualan untuk periode tertentu misalnya : satu hari, satu minggu ataupun satu bulan. Tujuan perencanaan ini adalah sebagai berikut :

• Memberikan kemudahan didalam melaksanakan pengendalian produk • Memberikan kemudahan dalam melakukan pembelian bahan-bahan

dasar pembuatan kue.

Mengurangi persoalan makanan yang tersisa (left over)

• Membantu mendorong meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan.

• Membuat evaluasi perbandingan antara target dan produksi

Dengan dilakukannya perkirtaan produksi maka diharapkan bahwa hal-hal yang dapat berkaitan dengan permintaan, pembelian bahan kue dan penjadwalan dapat diketahui untuk dilakukan tindakan lebih lanjut. 2. Putaran Menu

Putaran menu dalam penjualan roti dan kue perlu dilakukan untuk menghindari kebosanan para tamu. Perputaran menu memiliki kelebihan-kelebihan dalam proses penjualan adalah sebagai berikut :

• Perputaran menu dapat membantu dalam persiapan standar resep, prosedur persiapan bagian dapur dan juga sebagai alat untuk standar pelatihan karyawan, arus kerja yang lebih efisien dan penggunaan peralatan yang lebih baik pula.


(28)

• Penjadwalan kerja akan lebih dahulu memperkirakan tingkat produksi, yang kemudian dalam pengambilan keputusan tentang penambahan atau pengurangan karyawan.

• Menarik kesimpulan tentang roti dan kue yang paling laku untuk dijual sehingga pada akhirnya keseluruhan menu merupakan menu yang paling populer.

3. Rekord Hasil Pengelolahan

Rekord penjualan makanan dan minuman ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan volume penjualan, sehingga dapat diketahui kapan hari-hari padat (high season) dan hari-hari sepi (low season). Dan selanjutnya memudahkan perusahaan dalam hal kosting belanja harian.

4. Standardisasi Hasil Pengelolahan

Standar hasil pengolahan aialah berat bersih makanan yang diolah. Standar hasil bahan pengelolahan ini dilakukan untuk semua bahan : Keuntungan penggunaan standar hasil pengelolahan antara lain :

• Mendapatkan ukuran yang tepat sehingga harga jual sesuai dengan dibayar tamu

• Mendapat acuan dalam menggunakan bahan mentah

• Sebagai barometer pengecekan bahan yang dibeli oleh bagian purchasing


(29)

5. Standar Resep Makanan

Standar resep ialah sebuah aturan langkah-langkah serta jadwal tertulis untuk memproduksi jenis-jenis makanan tertentu, menemukan yang akan di produksi, menggunakan standar resep dalam mengelolah makanan, akan diperoleh keuntungan-keuntungan antara lain :

• Biaya dapat ditetapkan secara akurat setiap jenis makanan, dan biaya tersebut dihitung pula biaya per-porsi makanan. Untuk keperluan penentuan harga jual.

• Standar resep juga membantu pelaksanaan pembelian bahan kue, juga dalam memenuhi permintaan-permintaan internal. Dengan memprihatinkan perhitungan perkiraan produksi.

Sebagai acuan bagi bagian pastry/dapur sewaktu hendak mengelola kue dan roti.

• Standar resep digunakan sebagai dasar penyusutan standar porsi. • Sebagai alat untuk membantu dalam merencanakan menu,

penambahan jenis makanan ke dalam menu.

Dengan dilakukan pengendalian produksi maka diharapkan akan timbul ke permukaan semua permasalahan yang biasanya tidak diketahui permasalahan

tersebut, selanjutnya dibahas dan dilihat secara seksama untuk memperoleh jalan keluarnya. Kemudian akan ditemukan ketentuan-ketentuan yang bila dijalankan akan meningkatkan penjualan kue dan roti.


(30)

Adapun ketentuan-ketentuan tersebut antara lain :

• Mampu menentukan harga makanan dan minuman yang cukup bersaing dengan hotel lainnya namun cukup memperoleh profit dalam penjualan.

• Mengetahui menu yang populer yang lebih diminati oleh tamu hotel dari sektor departemen Food and Beverage

• Mengurangi pengeluaran pada pembelian bahan-bahan kue dan roti.

Dari kesimpulan di atas dapat kita lihat bahwa strategi pemasaran yang dilakukan oleh marketing departemen dengan cara mengkoordinasikannya ke food and beverage departemen mampu meningkatkan penjualan makanan dan minuman. Hal-hal di atas adalah hal yang harus diperhatikan oleh bagian intern hotel agar pemasaran produk mereka berhasil.

Selain dari strategi pemasaran dari intern perusahaan, hal yang juga perlu diketahui adalah bagaimana strategi pemasaran. Adith Raharjo (2008) memiliki beberapa saran untuk strategi promosi yang dinilai lebih efektif untuk meningkatkan penjualan produk, yang mana diantaranya :

Memberikan voucher

Yaitu melakukan promosi kepada tamu yang menginap di hotel, dengan memberikan voucher belanja di cafe/restoran yang bisa berbentuk dalam voucher belanja ataupun voucher potongan harga.


(31)

• Lewat Media Massa

Media massa banyak macamnya, diantaranya ada media cetak dan media elektronik. Promosi yang dapat dilakukan adalah seperti membuat iklan di tabloid, koran harian, dan media cetak lainnya. Cara mengemas iklan yang baik dapat meng-sugesti pembaca untuk mencoba apa yang mereka baca.

• Lewat Radio

Setiap orang pasti senang mendapatkan sesuatu yang gratis, maka dengan diadakannya kuis lewat radio dengan pertanyaan yang mengarah pada produk dan perusahaan yang kita iklankan diharapkan dapat membuat pendegar radio lebih akrab dengan produk/perusahaan yang kita promosikan. Tentunya dengan hadiah yang menarik menambah nilai lebih untuk para pendengar radio.

Lewat Spanduk/Billboard

Memasang spanduk dan billboard di tempat yang tepat seperti jalan utama kota atau jalan yang selalu ramai, membuat iklan tersebut sering dilihat dan diperhatikan, selain tempat yang tepat. Kemasan iklan yang menarik juga menjadi daya tarik bagi pembacanya seperti, warna, gambar, serta kata-kata yang unik dan menarik merupakan hal-hal yang membuat pembaca iklan tertarik untuk mengetahui tentang iklan tersebut.


(32)

Hal-hal di atas adalah upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan-perusahaan untuk mempromosikan perusahaan mereka yang diharapkan menaikan penjualan produk tersebut.

2.7 Efektifitas Penjualan Produk Pastry

Penjualan produk pastry dapat dilakukan dengan berbagai cara agar dapat mendapat keuntungan yang maksimal dari penjualan tersebut. Berikut adalah beberapa cara yang efektif untuk memasarkan produk-produk pastry.

1. Membuat outlet di area hotel

Dengan mendirikan outlet di area hotel maka para tamu hotel dapat mengetahui bahwa hotel tersebut menjual kue dan roti yang di produksi oleh hotel itu sendiri. Kebanyakan dari sebagian hotel meletakkan outlet pastry mereka pada bagian lobby hotel. Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara mempromosikan produk-produk pastry mereka, di lain hal biasanya para tamu yang baru sampai di hotel adalah tamu dari perjalan jauh maka dengan diletakkannya outlet di dekat lobby hotel diharapkan para tamu tergugah dengan melihat produk-produk yang ditawarkan, selain dari letak outlet cara penataan kue dan roti yang menarik, serta warna kue dan roti yang serasi menjadi daya tarik tersendiri bagi tamu yang tergoda untuk membeli kue dan roti tersebut.


(33)

2. Menawarkan Produk melalui Set Menu di Cafe Hotel

Memasukkan jenis-jenis kue dan roti ke dalam set menu cafe hotel adalah salah satu cara penjualan yang efektif. Dengan memasukkan nama disertai dengan gambar produk diharapkan dengan adanya gambar dapat meng-sugesti tamu untuk membeli produk yang ditawarkan. Selain itu pramusaji dari cafe hotel juga dapat membantu mempromosikan kue atau roti sebagai makanan penutup yang menarik.

3. Menjalin Kerjasama dengan Cafe/Coffe Shop untuk Menjualkan Produk

Pastry

Menawarkan produk pastry kepada cafe/coffee shop di luar hotel juga merupakan salah satu cara yang efektif untuk menjual produk pastry hotel. Cafe dan coffee shop adalah tempat untuk menghabiskan waktu dan berbincang yang tidak formal, maka biasanya mereka tidak menawarkan makanan berat (dinning set) pada set menu mereka tetapi mereka lebih memilih makanan ringan pendamping minuman mereka seperti kue, roti, keripik, kacang, dan lain-lain.

Maka dari hal itu hotel dapat menwarkan produk pastry mereka kepada cafe/coffee shop di luar dari hotel meraka agar mereka mendapat keuntungan yang lebih.


(34)

BAB III

TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL TRAVELLER SUITES

MEDAN

3.1 Sejarah Ringkas Berdirinya Traveller Suites Medan

Ide untuk mendirikan perusahaan dan menjalankan usaha perhotelan lahir sebagai akibat dari dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia dan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. 101 bulan september 1986, yaitu keputusan tentang pemberian fasilitas yang sebesar-besarnya kepada pengusaha-pengusaha yang berniat untuk berusaha di bidang perhotelan sebagai upaya untuk mendorong kemajuan pariwisata Indonesia.

Berpedoman dari Surat Keputusan Bersama Menteri tersebut yang menjadi landasan hukum demi terciptanya iklim investasi yang bagus khususnya di dunia pariwisata, maka dari pada itu PT. Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk, dengan mengandeng 1 unit badan usaha yang sudah sangat terkenal dengan manajemen hotelnya di seluruh dunia, maka berdirilah Quality Suites Medan pada tahun 1999. Berbekal dengan segudang pengalaman dalam memanage hotel di seluruh dunia, Quality Suites Medan mampu berdiri sejajar dengan hotel lain sekelasnya yang ada di Medan.

Mengusung suatu nama besar bukanlah hal yang mudah bagi Quality Suites Medan, dimana dengan konsep suites (apartment) yang ditawarkan kepada konsumen sudah pasti memberikan suatu kesan tersendiri sehingga Quality Suites Medan mampu memberikan standart layanan Internasional kepada para tamunya.


(35)

Pada tahun 2006 Quality Suites beralih nama dan manajemen menjadi Traveller Suites Medan. Mengusung konsep hotel Apartment berbintang empat (****) yang terdiri dari 52 unit suites (kamar), dimana masing-masing kamar sudah dilengkapi dengan kamar tidur utama, kamar mandi, ruang tamu, dapur dan ruang makan. Selain itu Traveller Suites Medan juga memiliki fasilitas meeting room dan banquet, yang khusus dirancang untuk mengakomodasi acara bisnis dan sosial berukuran kecil dan menengah.

Traveller Suites Medan berada di pusat kota dan pusat perbelanjaan, juga dekat dengan sarana transportasi udara yaitu Bandara Polonia Medan, sehingga memudahkan akses bagi para tamu-tamunya, yang memang pada dasarnya ditunjukkan pada tamu dikalangan bisnis ataupun para expatriat yang bekerja di kota Medan, yang sangat memperhitungkan waktu dalam hal pekerjaannya.

3.2 Klasifikasi Hotel

Traveller Suites Medan merupakan salah satu yang berklasifikasi bintang 4 (****) yang ada di kota Medan setelah Best Western, Danau Toba Hotel, Hotel Tiara Medan, Novotel Soechi, Emerarld Garden dan Hotel Polonia.

Traveller Suites Medan terletak di Jalan Listrik No. 15 Medan, yang dapat dikategorikan ke dalam City Hotel karena hotel ini terletak di tengah-tengah kota, lokasinya tidak terlalu jauh dari pusat perbelanjaan, pusat hiburan dan tempat-tempat bisnis lainnya.


(36)

Menurut Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi Indonesia No. KM 37-PW.304/MPPT-86 tentang penggolongan hotel, maka Traveller Suites

Medan dapat digolongkan sebagai sebagai berikut : 1. Type of plan (Berdasarkan penjualan kamar)

Berdasarkan perencanaan harga kamar Hotel Traveller Suites Medan, maka hotel ini termasuk kontinental plan, dimana harga kamar termasuk sarapan pagi

(kontinental/American Breakfeast)

2. Type of Size (Berdasarkan ukuran hotel)

Ditinjau dari ukuran hotel atau banyaknya jumlah kamar yang dioperasikan di atas 50 kamar maka hotel ini dapat dikategorikan sebagai above average hotel.

3. Type of patronage (Berdasarkan kriteria golongan tamu yang menginap) Dari persentase yang terbesar jumlah tamu yang menginap, kebanyakan tamu yang menginap bersal dari golongan pengusaha (businesman), sehingga hotel ini dapat digolongkan sebagai Busines Hotel.

4. Long of stay (Berdasarkan lamanya tamu yang menginap)

Jika dilihat dari dari lamanya tamu menginap, tamu-tamu yang menginap di hotel ini dapat digolongkan ke dalam residential hotel, dimana tamu yang menginap untuk jangka waktu yang panjang, sesuai dengan konsep apartement-nya.

5. Location (Berdasarkan lokasi hotel)

Ditinjau dari segi lokasinya maka hotel ini dapat digolongkan ke dalam klasifikasinya city hotel, karena lokasinya terletak di tengah kota.


(37)

6. Under the goverment (Berdasarkan penggolongan bintang)

Di Indonesia pengklasifikasian berdasarkan syarat bintang ini ditentukan oleh pemerintah melalui Dirjen Pariwisata dengan keputusan No. 14/U/11/88 tanggal 25 Febuari 1988 tentang pelaksanaan ketentuan usaha dan pengolongan hotel sebagai tindak lanjut atas berlakukan keputusan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi dengan No. KM 94/HK-103/MPPT/87 tanggal 28 Desember 1987 tentang ketentuan usaha dan pengolongan hotel. Dalam hal ini penggolongan hotel digantungkan ke dalam lima golongan kelas berdasarkan kelengkapan, kondisi bagunan, peralatan, pengelolaan serta pelayanan yang sesuai dengan persyaratan pengolongan hotel.

Berdasarkan faktor syarat bintang maka hotel diklasifikasikan mulai dari bintang satu (*) sampai bintang lima (*****). Jika dilihat dari jumlah kamar dan fasilitas yang dimiliki serta kualitas pelayanan maka Pemerintah menetapkan melalui Dirjen Pariwisata bahwa Hotel Traveller Suites Medan memiliki klasifikasi bintang empat (****).

3.3 Fasilitas Hotel

Untuk menarik perhatian para tamu, dan memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka maka Traveller Suites Medan sebagai hotel apartement yang menyandang perikat bintang 4 (****) bertaraf internasional, berupaya untuk memberikan kepuasan dan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada para tamu melalui penyediaan fasilitas yang sesuai dengan standar yang sudah dimiliki oleh Traveller Suites Medan sebagai berikut :


(38)

3.3.1 Kamar

Traveller Suites Medan saat ini memiliki 52 kamar suites dengan fasilitas sebagai berikut :

Seluruh kamar dilengkapi dengan central air conditioning, bath shower, TV colour, Video program, musik, IDD telephone sistem, mini bar, kaca hias, meja tulis, ruang tamu, ruang makan dan dapur.

Traveller Suites Medan mempunyai 2 (dua) type kamar istimewa yang dinamakan Penthouse suites dan Honeymoon suites yang mampu ditempati hingga 6 (enam) orang dengan fasilitas yang sangat lengkap.

 Traveller Suites Medan juga mempunyai jenis kamar yang terdiri dari : - 8 kamar dengan 1 bedroom

- 8 kamar dengan 2 bedroom - 8 kamar dengan 3 bedroom - 26 kamar dengan 3 bedroom suites

Traveller Suites Medan menggunakan sistem waktu chek in dari 1.00 pm sampai waktu check out pukul 12.00 pm

3.3.2 Food and Beverage Outlet - Kakatua Cafe House

Terletak di lantai 1 dengan kapasitas kursi hingga 150 kursi, yang menyajikan aneka makanan Indonesia, Eastern dan Western Food dengan jam buka 06.00-23.00 WIB.


(39)

- Room Sercive

Dengan pelayanan cepat, siap untuk menerima pesanan makanan dari kamar dibuka 24 jam.

- Le Chic Pasttiserie Boulangerie Cafe

Terletak di lobby hotel dengan jam buka 10.00-12.00 WIB, yang menyajikan aneka produk pastry dan cakes.

3.3.2 Fasilitas Lainnya - Griya Dome

Yaitu suatu fasilitas yang digunakan untuk event-event besar seperti pernikahan, peluncuran produk, dan pameran yang merupakan bagian dari Traveller Suites Medan yang berada di Komplek Perumahan Griya Riatur tepatnya di Jalan Tengku Amir Hamzah Medan yang menampung antara 1.000-2.000 orang, dengan konsep standing party.

- Meeting Room dan Executive Meeting Room

Terletak di lantai 1 dengan maksimum kapasitas 60 orang dilengkapi dengan aneka peralatan meeting untuk kebutuhan.

Banquet and Converence Facilities Tabel

Class Room Round Table U-Shape Theater Rest. Style Meeting Room 30 35 35 60 - Exc.Meeting room - 7 - - - Kakatua Section - - - - 48-60 Kakamuda Section - 28 21 - 30

Suites - 25 25 25 -


(40)

- Dome Eucalypt’s Spa

Terletak di lantai 1, jam buka 10.00-20.00 WIB dengan pelayanan body treatment, hand and foot treatment, dan aneka paket perawatan lainnya.

- Swimming Pool, Fitnes Center & sauna

Terletak di lantai 1 dan gratis digunakan oleh tamu hotel.

3.4 Tujuan Berdirinya Hotel Traveller Suites Medan

Dengan semakin semaraknya dekade kunjungan wisata Indonesia yang digalakkan oleh pemerintah, sudah pasti akan berpengaruh terhadap peningkatan pelayanan hotel ataupun apartement yang menyediakan jasa akomodasi yang bermutu dan berskala internasional.

Hotel Traveller Suites Medan mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Berusaha dan berupaya memberikan kepuasan tersendiri kepada kamu

2. Berupaya memberikan pelayanan yang memuaskan dan juga penampilan menarik serta memelihara keramah-tamahan kepada tamu hotel.

3. Menciptakan dan menjaga kebersihan hotel, khususnya pada kamar, sehingga dapat meninggalkan kesan tersendiri pada tamu yang tinggal atau menginap di kamar hotel tersebut.

4. Turut mensukseskan program yang sudah dicanangkan oleh pemerintah dalam hal penyediaan sarana akomodasi yang baik guna menunjang dunia kepariwisataan Indonesia.

5. Menciptakan suasana yang baik secara berkesan sehingga tamu akan datang kembali ke hotel tersebut.


(41)

3.5 Stuktur Organisasi Hotel

Traveller Suites Medan menerapkan sistem organization line and staff organization, ciri-ciri adalah sebagai berikut :

- Antara organisasi dan fungsional

- Adanya kerjasama antara line personel dan staff personel - Organisasinya besar dan kompleks

Line personel adalah karyawan yang melaksanakan tugas-tugas pokok perusahaan, sedangkan staff personel merupakan penunjang pelaksanaan tugas-tugas perusahaan (manajemen).

Line personel dan Staff personel di dalam usaha perhotelan dapat juga disebut sebagai service area employee dan back office employee.Service area employee merupakan petugas yang melaksanakan tugas perusahaan yang langsung berhubungan dengan tamu, sedangkan back office employee merupakan petugas yang menunjang kegiatan area pelayanan dan tidak langsung berhubungan dengan para tamu.

3.6 Peranan Le Chic Passtiserie Cafe di Hotel Traveller Suites Medan

Le Chic Cafe berada pada lobby hotel dengan jam buka 10.00-12.00 WIB, yang menyajikan aneka produk pastry dan cakes, le chic cafe adalah cafe yang menjajakan produk-produk hasil kreasi dari dapur pastry hotel. Setiap yang hendak memesan kue atau roti dari dapur pastry pembeli harus memesan melalui Le Chic Cafe, lalu Le Chic Cafe yang akan melaporkan pesanan kepada dapur pastry.


(42)

Peranan Le Chic Cafe tentu sangat penting terhadap hotel Traveller Suites Medan.Karena Le Chic Cafe telah memasarkan produknya hingga dikenal oleh

banyak orang sehingga menghasilkan pendapatan yang cukup membantu hotel, dan tidak bisa dipandang sebelah mata. Selain itu pihak dapur pastry mempunyai

tema pada setiap bulannya yang mana hasil karya tersebut dipamerkan di etalase outlet Le Chic Cafe, yang tentu menjadi nilai tambah terhadap cafe tersebut.

3.7 Hubungan Struktur Organisasi Pastry Hotel Traveller Suites Medan

Operasional yang baik dan lancar dapat terwujud apabila kerjasama yang baik antara satu bagian dengan bagian lain di dalam suatu hotel. Pada bagian pastry dibutuhkan koordinasi serta kerjasama maka kelangsungan operasional bagian pastry akan mengalami hambatan. Hubungan kerja dengan bagian pastry dengan bagian lain yang meliputi :

3.7.1 Restaurant dan Room Service

Bagian ini merupakan bagian yang berkaitan dengan pastry dan akan menjual produk pastry kepada tamu-tamu hotel. Dengan kerja sama yang baik antara restoran dan room service dengan pastry akan menjamin kelancaran pekerjaan dapur. 3.7.2 Stewarding

Stewarding menyediakan seluruh alat-alat bersih yang diperlukan oleh pastry. Bagian ini juga mencuci dan merawat semua peralatan dan perlengkapan yang ada pada bagian pastry. Mereka juga bertugas dan bertanggung jawab terhadap area pastry. Perlu diketahui bahwa kebersihan area pastry tidak termasuk dalam bidang pekerjaan bagian Houseman.


(43)

3.7.3 Store Room

Bagian ini bertugas menyiapkan bahan-bahan yang akan diolah bagian pastry. Store room akan menyimpan yang dituntut oleh masing-masing bahan. Bahan-bahan yang rusak karena salah satu tata cara penyimpanan akan menyebabkan rusaknya product dan dapat merusak reputasi pastry.

3.7.4 Sales Convention

Tugas dari bagaian ini adalah memberikan kepada bagian pastry mengenai event yang akan berlangsung di Banquet. Pemberitahuan ini dikenal dengan

nama Event Order, yaitu lembaran yang berisi nama dan waktu acara, nama pemesan atau perusahaan pemesan, jumlah undangan yang akan hadir,

menu makanan yang dipesan serta harga perlengkapan dan harga keseluruhan. 3.7.5 Bar

Pada bagian ini pastry bertugas menyediakan aneka macam snack yang akan dijual di bagian bar sebagai makanan pengiring (accompagment meal) sewaktu tamu memesan minuman.

3.7.6 Engineering dan Maintenance

Kerjasama dengan bagian ini terutama dalam hal pengoperasian peralatan dapur seperti mesin chiller (pendingin), oven serta exhaust fan. Hubungan kerjasama dengan bagian ini sangat diperlukan, karena jika setiap terjadi kerusakan pada peralatan atau pemadaman listrik maka bagaian pastry akan melaporkan kepada bagaian engineering dan maintenance untuk segera diperbaiki.


(44)

3.8 Stuktur Organisasi Pastry Hotel Traveller Suites Medan

Di dalam kegiatan pastry diharapkan dapat berjalan dengan baik, tepat dan efisien. Agar hasil yang dikerjakan dapat memberikan kepuasan terhadap tamu yang menikmati produk yang dihasilkan oleh karyawan yang bekerja di pastry.

Untuk mencapai tujuan itu perlu dilakukan pembagaian tugas dan tanggung jawab agar setiap karyawan dapat bertanggung jawab berdasarkan ilmu dan kemampuan. Tugas pastry di Traveller Suites Medan

1. Executive Chef

• Bertangung jawab dalam opreasional di bagaian dapur apabila sibuk, maka akan dibantu oleh sous chef.

• Bertugas membuat laporan pengawasan dalam departemen dapur dan operasional.

• Mengatur dan menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan sebelum dapur dibuka.

• Mengawasi beberapa bagian dalam departemen dapur

• Memberikan pengarahan dan saran-saran untuk setiap karyawan dalam operasional dapur.

2. Chef De Partie

Bertugas sebagai wakil dari sous chef untuk mengawasi kelancaran seksi-seksi yang dibawahnya.


(45)

3. Demi Chef

Bertugas dan mengawasi kelancaran proses persiapan makanan di bagian tempat berwenang.

4. First Cook

Bertugas mengawasi pekerjaan dari second cook

5. Second Cook

Bertugas untuk melakukan tugas-tugas yang diberikan first cook dan menangani segala pesanan makan

6. Cook Helper


(46)

BAB IV

UPAYA PENINGKATAN PENJUALAN PRODUK PASTRY

DI HOTEL TRAVELLER SUITES MEDAN

4.1 Sistem Penjualan yang Dilakukan oleh Traveller Suites Medan 4.1.1 Membuat Stole Le Chic Pada Lobby Hotel

Le Chic adalah wujud fisik dari produk-produk dapur pastry hotel. Di tempat ini produk-produk yang dihasilkan oleh dapur pastry hotel ditampilkan secara menarik dan rapi. Produk disusun dengan menarik di dalam etalase sehingga para tamu dapat melihat dan memilih sendiri kue dan roti yang mereka inginkan. Stole ini diletakkan di lobby dengan beberapa alasan selain untuk mempermanis lobby hotel, hal lain yang menjadi pertinbangan adalah untuk meng-sugesti tamu yang baru datang ke hotel untuk membeli produk-produk tersebut. Setelah tamu melakukan perjalanan jauh maka diharapkan hadirnya Le Chic di lobby hotel dapat memuaskan rasa letih atau lapar dari tamu. Selain itu biasanya para tamu menjadikan lobby sebagai tempat untuk bertemu dengan seseorang, dengan harapan sambil menunggu mereka dapat menikmati Le Chic dan tertarik untuk membeli. Jenis kue dan roti yang ditawarkan di sini diantaranya : Avocado mousse, Black forrest, Bluberry Chesse Cake, Strawberry Short Cake, Philadelphia, Tiramisu dan masih banyak lainnya, sedangkan untuk roti Le Chic memiliki beberapa pilihan diantaranya : donat dengan berbagai topping seperti topping kacang mete, topping coklat, topping keju, selain itu masih ada roti abon, serta roti dengan isi kacang itam, selai strawberry dan lainnya. Selain bisa menikmati produk di Le Chic Cafe para pembeli juga bisa memesan kue melalui telepon, dan kue dapat diantar ataupun diambil ke tempat.


(47)

4.1.2 Menjalin Kerjasama dengan Restoran dan Coffee Shop di Luar Hotel

Le Chic Cafe melakukan pelebaran penjualan produk dengan menawarkan produk dapur pastrynya di luar hotel, yaitu dengan bekerjasama dengan beberapa restoran dan coffee shop.

Salah satu tempat yang memakai produk pastry Le Chic Cafe adalah Starbuck Coffe yang berada di lantai I Sun Plaza dan juga Starbucks yang berada di Cambridge City Plaza pada lantai I. Produk-produk yang ditawarkan oleh Le Chic Cafe adalah jenis kua dan roti, untuk jenis kue mereka menawarkan Avocado Mousse, Bluberry Chesse Cake, Straeberry Short Cake, Praline Cake, chocolate fudge, Tiramissu dan untuk jenis roti mereka menawarkan Almond Croissant, Skone Raisin, Happy Muffin, Bluberry Muffin, Skinny Muffin, Espresso Brownies dan masih banyak lagi. Kue dan roti yang ditawarkan di atas sangat cocok untukl dinikmati dengan kopi yang dijual di Starbucks. Kalau kopi khas dengan rasa paitnya maka roti-roti yang ditawarkan manis dan asin.

Setiap pagi Le Chic mengantarkan pesanan ke gerai-gerai mereka dengan setiap hari berkisar 30-35 buah setiap harinya, dan pada akhir minggu permintaan akan lebih banyak.

Selain coffe shop, salah satu restoran di Cambridge city, Dante juga memesan kue dari Le Chic, kue-kue yang mereka pesan sebagai makanan penutup (dessert) mereka lebih senang memilih kue dengan dominan rasa manis yaitu Choco Flava, Tiramisu, Brownies cheese dan banyak lainnya. Untuk restoran ini, mereka tidak memesan setiap hari tetapi hanya memesan pada akhir pekan dimana pengunjung restoran mereka meningkat.


(48)

Sedangkan untuk Gelato Bar mereka hanya memesan roti tawar atau yang juga disebut dengan toast bread, mereka memesan roti tawar sebagai roti untuk membuat sajian-sajian di restoran mereka. Biasanya mereka melakukan pemesanan pada akhir pekan dimana tamu mereka selalu ramai.

4.2 Produk-produk yang Diproduksi oleh Hotel Traveller Suites Medan

Kue dan roti yang dihasilkan oleh dapur pastry hotel ada berbagai macam mereka memiliki sekitar 30 jenis roti dan kue yang diproduksi. Berikut ini sebagian nama kue dan roti yang diproduksi oleh dapur pastry hotel : Avocado Mousse, Bluberry Chesse Cake, Tiramissu, Espreso Brownies, Skone Raisin. Chocolate Fudge, Chocolate Praline, Vanili cookies cake, Green Tea cake, Bluberry Mufin, Skinny Mufin, Happy Mufin dan masih banyak lainnya.

Berikut cara membuat beberapa kue yang diproduksi dapur pastry : 1. Espresso Brownies

Bahan :

Blue Band melted 150 gr Coklat batang 150 gr

Kuning telur 2 butir

Telur utuh 3 butir foto : Espresso Brownies Gula 190 gr sumber : www.google.com Tepung Terigu 130 gr


(49)

Cara pengelolaannya :

• Tim coklat batangan dengan uap air lalu masukan mentega aduk lalu diamkan. • Aduk dengan mixer tepung, gula, telur utuh dan kuning telur aduk dengan mixer

kekuatan sedang kira-kira 5 menit, matikan mixer masukkan tim coklat dan mentega serta masukkan air kopi aduk dengan menggunakan spatula sampai merata.

• Masukkan adonan ke dalam loyang 30 x 10 cm

• Panggan di dalam oven dengan suhu 250 derajat selama kurang lebih 30 menit • Brownies siap disajikan dengan hiasan yang anda inginkan.

2. Skinny Muffin Bahan :

Telur 2 buah Butter 38 gr

Gula 100 gr Susu Cair 50 cc Salad Oil 125 cc Soda Powder 5 gr Tepung Cakra 150 gr

Gula Palem 20 gr foto : Skinny Muffin

Air jeruk nipis 2 Sdm Sumber :


(50)

Cara pengolahannya :

• Masukkan semua bahan ke dalam blender, lalu pasangkan ke atas motor blender tutup dan hidupkan blender.

• Apabila macet, matikan motor blender dan rapikan adonan dengan menggunakan pisau roti lalu tutup kembali dan hidupkan motor blender.

• Jika adonan sudah menyatu dengan baik maka adonan siap digunakan,

• Siapkan cetakan muffin lalu tuangi adonan ke cetakan secara merata, lalu taburi dengan bluberry sambil dimasukkan ke dalam adonan.

• Sebagai sentuhan akhir, taburkan kacang almong di atas adonan. • Masukkan adonan ke dalam oven dengan panas 200 derajat celcius. • Setelah 20 menit lihat adonan apakah sudah bisa diangkat atau belum. • Setelah masak maka skinny muffin siap disajikan.

4.3 Alternatif yang Dilakukan oleh Hotel Traveller Suites Medan untuk Meningkatkan Penjualan

Melihat apa yang telah dilakukan dengan pemasaran hotel sudah hampir maksimal, mereka selalu menawarkan produk mereka ke tempat-tempat yang mungkin membutuhkan produk yang mereka tawarkan.

Alternatif yang dilakukan oleh hotel adalah dengan selalu menawarkan produk-produk baru yang segar sebagai tema pada setiap bulannya. Seperti ketika bulan Febuary mereka menawarkan kue yang dibuat untuk merayakan valentine.


(51)

Ketika menjelang lebaran maka mereka menawarkan kue-kue kering sebagai pilihan untuk kue lebaran. Dan ketika menjelang tutup tahun mereka pun melakukan paket tahun baru dimana kue dibuat sesuai dengan momen tahun baru dan natal.

Hal-hal tersebut menjadi nilai lebih di tengah-tengah telah banyaknya toko-toko roti yang menjamur dimana-mana.

4.4 Sumber Daya Manusia yang Mendukung Pastry dan Penjualannya

Untuk memasarkan dan memproduksi kue dan roti dengan baik dan benar tentu membutuhkan tenaga yang telah terampil dan berpengalaman di bidangnya. Sumber daya manusia (SDM) yang membantu untuk dapur pastry tentu seseorang yang berpengalaman di bidang kue dan roti. Untuk executive chef mereka menggunakan seorang yang telah menyelesaikan Program D III Jurusan Tata Boga, pengalaman dan keahlian tentu menjadi nilai tambah bagi perusahaan. Sedangkan untuk posisi demi chef, first cook, second cook manajemen hotel menggunakan ahli-ahli tamatan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) Tata Boga yang lebih berpengalaman dengan praktek pembuatan produk-produk pastry.

Di Le Chic Cafe sebagai tenaga bantuan mereka memakai pegawai yang tamat dari Sekolah Menengah Atas (SMA) yang telah berpengalaman di bidang penjualan makanan. Dengan bantuan motivasi dari F&B manager mereka diajarkan untuk lebih mengembangkan kemampuan mereka.


(52)

4.5 Permasalahan yang Dihadapi

Setiap pekerjaan atau usaha pasti memiliki kendala. Baik itu kendala yang berakibat besar maupun berakibat kecil. Namun hal-hal tersebut sebaiknya dihindari agar pihak perusahaan tidak merugi dan mendapatkan hal yang maksimal dalam hal produksi dan penjualannya.

Masalah yang sering dihadapi di dapur pastry adalah seringnya terjadi barang kosong, terutama ketika mereka hendak mengerjakan pesanan dari pembeli. Hal ini tentu menghambat pekerjaan dan tentu tidak efisien waktu dan berujung pada penundaan pekerjaan berikutnya. Terkadang barang yang kosong adalah barang-barang yang vital, seperti tepung terigu, gula pasir, mentega. Ini tentu sangat tidak efektif dan merugikan perusahaan, seharusnya mereka dapat menerima pesanan tetapi karena kosongnya barang terpaksa menolak pesanan.

Hal lain yang menjadi kendala adalah transportasi yang belum cukup memenuhi standar bagi produk yang akan diantar ketempat pemesan. Untuk produk pastry yang di antar pihak hotel tidak memiliki mobil khusus untuk mengantarkan kue dan roti tersebut. Sehingga terkadang kue pesanan harus menunggu hingga adanya kendaraan yang bisa digunakan. Selain itu jenis mobil yang digunakan adalah mobil penumpang bisa sehingga suhu yang digunakanpun suhu ruang. Kebanyakan kue dari pastry hotel adalah kue yang mengunakan cold cream yang harus ditaruh di tempat sejuk dan dingin. Hal ini menjadi salah satu kendala karena apabila jarak yang ditempuh jauh maka kue bisa meleleh dan rasa dari kue tersebut bisa rusak. Inilah beberapa masalah yang dihadapi oleh dapur pastry hotel yang belum menemukan jalan keluarnya.


(53)

4.6 Solusi untuk Mengatasi Masalah

Hal yang sebaiknya dilakukan untuk menghindari terjadinya kekosongan barang adalah, pihak pastry selalu memeriksa bahan-bahan yang kiranya akan habis, jangan sampai menunggu barang tersebut habis. Ketika barang yang dibutuhkan akan habis maka pihak pastry melapor kepada accounting untuk membelikan barang yang dibutuhkan tersebut. Sehingga apabila barang kosong di toko langganan atau ada kendala lain yang tidak diduga bisa teratasi dengan cermat.

Executive Chef bisa juga meminta barang-barang yang bagian pastry butuhkan kepada accounting berdasarkan CO (Captain Order) yang telah ada di dapur Pastry, dengan adanya CO Executive Chef dapat memprediksikan barang yang mereka butuhkan dan memintanya kepada bagian Accounting maka Accounting bisa memesan bahan-bahan yang dibutuhkan ke toko langganan mereka. Sehingga ketika bahan-bahan hendak dipakai, bahan-bahan tersebut dapat diantar atau dijemput oleh pihak hotel maupun pihak toko tersebut.

Untuk kendala kendaraan yang mengantarkan kue yang perlu diantar, sepertinya pihak hotel mulai memikirkan angkutan khusus untuk mengangkut kue dan roti dari dapur pastry hotel. Yaitu mobil dengan di disain khusus untuk mengentar kue/makanan dingin, mobil dengan pendingin sesuai dengan kebutuhan dari kue/makanan yang hotel tawarkan kepada tamu. Dengan adanya kendaraan ini pihak hotel dapat memastikan kue pesanan tamu sampai dalam keadaan segar .


(54)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pastry adalah suatu bagian dari hotel yang penting dan dapat membantu menambah income kepada hotel. Maka divisi ini sebaiknya diperhatikan dan

dimanfaatkan dengan baik dan benar. Hal ini dapat dilihat dari apa yang Hotel Traveller Suites Medan lakukan, meraka benar-benar memanfaatkan hasil

dapur pastry-nya dengan maksimal, mulai dari menjual di gerai sendiri, bekerjasama dengan coffee shop di luar hotel hingga menawarkan kerjasama dengan beberapa perusahaan besar. Ada baiknya hotel lain yang pastry-nya belum dimanfaatkan dengan maksimal layak mencontoh apa yang telah dilakukan oleh Hotel Traveller Suites.

Kue-kue yang dihasilkan oleh dapur pastry mempunyai rasa yang lezat dan khas beda dengan toko kue lainnya, membuat pembeli selalu ingin kembali untuk memesan kue, hal yang paling diperhatikan dari produksi produk pastry adalah standar resep yang telah ditentukan serta bahan-bahan baku dengan kualitas terbaik, maka menghasilkan kue dengan rasa yang baik dan memiliki rasa yang khas.

Kelangkaan bahan baku pastry merupakan kendala yang cukup mengganggu kelancaran pekerjaan para staff pastry dalam memproduksi produk-produk pastry. Hal tersebut harus dicari jalan keluarnya agar tidak mengganggu kenyamanan bekerja serta ketepatan hasil produksi.


(55)

5.2 Saran

Melihat penjualan produk pastry oleh Hotel Traveller Suites Medan yang baik dan berpotensi mengembangkan produk pastry lainnya, seperti permen coklat, berbagai macam puding, dan ice cream karena pada intinya pastry adalah satu divisi yang memproduksi makanan manis sebagai hidangan penutup. Hal ini bisa dikembangkan dengan membuka gerai ice cream di lobby hotel berdampingan dengan gerai kue pada lobby hotel.

Pihak dapur pastry juga harus rutin melakukan eksplorasi terhadap produk-produknya agar pembeli tidak merasa bosan dan jenuh dengan menu yang itu-itu saja, hal lain yang tidak kalah menarik adalah dengan mengkombinasikan kue yang ada dengan hasil alam dari Indonesia, seperti buah markisa, pisang, nenas dan buah lainnya yang khas dari Indonesia. Karena selain menghilangkan rasa bosan dengan menu kue yang itu-itu saja juga merupakan salah satu cara promosi kepada tamu hotel, terutama bagi tamu mancanegara.

Gaya hidup yang sehat merupakan salah satu tren yang sedang terjadi di zaman sekarang. Maka ada baiknya jika pihak dapur pastry menciptakan kue

dengan bahan dasar sayur-sayuran seperti bayam,wortel,sawi,brokoli dan lain-lain. Dimana diharapkan pihak dapur pastry dapat menciptakan kue yang lezat juga enak.


(56)

Foto : Bangunan Hotel Traveller suites Medan Sumber :

foto : Kolam Berenang Hotel Traveller Suites Sumber: www. hotel.indoprofile.com


(57)

STRUKTUR ORGANISASI PASTRY

Sumber : Hotel Traveller Suites

EXECUTIVE CHEF

CHEF PASTRY

CHEF DE PARTIE

DEMI CHEF KITCHEN ARTIST

FIRST COOK

SECOND COOK


(58)

Foto : Logo dari Le Chic Pasttiserie Boulangerie Cafe Sumber :

foto : salah satu bentuk dari outlet pastry Sumber :


(59)

Foto : gerai pastry pada hotel hitlon Jeddah Sumber :

Foto : outlet pastry J.W.Mariot italy Sumber :www.google.com


(60)

Foto : outlet pastry yan menyediakan tempat untuk menunggu Sumber :

Foto : contoh dari produk pastry


(61)

Foto : aneka macam produk pastry Sumber :

Foto : macam-macam chesse cakes Sumber : www.google.com


(62)

DAFTAR PUSTAKA

Azizah, Nur. 2009. Pengelolahan Kue dan Roti. Medan : USU

Kotler, Philip. 1999. Pemasaran Perhotelan dan Kepariwisataan. Jakarta : Prehalindo

Raharjo, Adith. 2008. 5 Rahasia Sukses Bisnis Restoran. Jakarta : Penebar Plus Sugiarto, Endar dan Sri Sulastiningrum. 1996. Pengantar Akomodasi Restoran.

Jakarta : Gramedia

Sulistio, Agus.1999. Manajemen Penyelenggara Hotel. Bandung : Alfa Beta Swastha, Basu. 2001. Manajemen Penjualan. Jakarta : FE Universitas Indonesia Yoeti, Oka A. 1999. Strategi Pemasaran Hotel. Jakarta : Gramedia


(63)

DAFTAR ISTILAH

Apartement : Ruangan yang memiliki ruangan-ruangan lagi di dalammnya, ukurannya lebih besar dari kamar hotel.

Banquet : Bagian yang bertugas menagani pelaksanaan acara yang akan diadakan di hotel atau sering juga disebut function

Bar : Tempat penjualan minuman, baik minuman beralkohol maupun non alkohol

Billboard : Papan yang berisikan iklan

City hotel : Hotel yang lokasinya di tengah kota, biasanya digunakan bagi bussinesman.

Continental plan : Harga kamar yang sudah termasuk sarapan pagi. Dessert : Makanan penutup

Dinning set : Paket makanan yang lengkap dari hidangan pembuka, hidangan utama, hingga hidangan penutup.

Event order : Kertas yang bertuliskan acara-acara yang akan diadakan di hotel dan menyebutkan apa saja yang harus dipersiapkan

oleh masing-masing departement. Expatriat : Pekerja yang datang dari luar negeri


(64)

Honeymoon suite : Kamar yang biasanya digunakan oleh pasangan yang sedang berbulan madu, kamar ini biasanya menghadap ke sebuah pemandangan.

Job discription : Kertas yang bertuliskan ketentuan bekerja para karyawan Long of stay : Menentukan lamanya tamu menginap di hotel

Outlet : Gerai yang biasanya menyajikan sesuatu, seperti kue, minuman, dan lain-lain

Pastry : Jenis kue kering yang berlapis-lapis, dalam hotel pastry digunakan sebagai nama bagian yang memproduksi makanan penutup

Pastry cook : Orang yang membuat pastry

Penthose suite : Kamar yang terletak di lantai paling atas hotel dengan fasilitas, ruang tamu, kamar tidur, dapur dan kamar mandi.

Puff pastry : Adonan dasar pastry

purchasingI : Bagian yang menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan oleh tiap divisi hotel

revenue : Pendapatan

room service : Bagian dari hotel yang melayani pelayanan kamar staff organization : Divisi karyawan

suites : Kamar hotel/apartemen yang terdiri atas, ruang tamu, kamar tidur dan kamar mandi


(65)

type of petronage : Kriteria golongan tamu yang menginap di hotel type of plan : Perencanaan harga kamar hotel

type of size : berdasarkan dari ukuran dan banyaknya kamar yang beroperasi di hotel tersebut


(1)

Foto : outlet pastry yan menyediakan tempat untuk menunggu Sumber :


(2)

Foto : aneka macam produk pastry Sumber :

Foto : macam-macam chesse cakes Sumber : www.google.com


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Azizah, Nur. 2009. Pengelolahan Kue dan Roti. Medan : USU

Kotler, Philip. 1999. Pemasaran Perhotelan dan Kepariwisataan. Jakarta : Prehalindo

Raharjo, Adith. 2008. 5 Rahasia Sukses Bisnis Restoran. Jakarta : Penebar Plus Sugiarto, Endar dan Sri Sulastiningrum. 1996. Pengantar Akomodasi Restoran.

Jakarta : Gramedia

Sulistio, Agus.1999. Manajemen Penyelenggara Hotel. Bandung : Alfa Beta Swastha, Basu. 2001. Manajemen Penjualan. Jakarta : FE Universitas Indonesia Yoeti, Oka A. 1999. Strategi Pemasaran Hotel. Jakarta : Gramedia


(4)

DAFTAR ISTILAH

Apartement : Ruangan yang memiliki ruangan-ruangan lagi di dalammnya, ukurannya lebih besar dari kamar hotel.

Banquet : Bagian yang bertugas menagani pelaksanaan acara yang akan diadakan di hotel atau sering juga disebut function

Bar : Tempat penjualan minuman, baik minuman beralkohol maupun non alkohol

Billboard : Papan yang berisikan iklan

City hotel : Hotel yang lokasinya di tengah kota, biasanya digunakan bagi bussinesman.

Continental plan : Harga kamar yang sudah termasuk sarapan pagi. Dessert : Makanan penutup

Dinning set : Paket makanan yang lengkap dari hidangan pembuka, hidangan utama, hingga hidangan penutup.

Event order : Kertas yang bertuliskan acara-acara yang akan diadakan di hotel dan menyebutkan apa saja yang harus dipersiapkan

oleh masing-masing departement. Expatriat : Pekerja yang datang dari luar negeri


(5)

Honeymoon suite : Kamar yang biasanya digunakan oleh pasangan yang sedang berbulan madu, kamar ini biasanya menghadap ke sebuah pemandangan.

Job discription : Kertas yang bertuliskan ketentuan bekerja para karyawan Long of stay : Menentukan lamanya tamu menginap di hotel

Outlet : Gerai yang biasanya menyajikan sesuatu, seperti kue, minuman, dan lain-lain

Pastry : Jenis kue kering yang berlapis-lapis, dalam hotel pastry digunakan sebagai nama bagian yang memproduksi makanan penutup

Pastry cook : Orang yang membuat pastry

Penthose suite : Kamar yang terletak di lantai paling atas hotel dengan fasilitas, ruang tamu, kamar tidur, dapur dan kamar mandi.

Puff pastry : Adonan dasar pastry

purchasingI : Bagian yang menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan oleh tiap divisi hotel

revenue : Pendapatan


(6)

type of petronage : Kriteria golongan tamu yang menginap di hotel type of plan : Perencanaan harga kamar hotel

type of size : berdasarkan dari ukuran dan banyaknya kamar yang beroperasi di hotel tersebut