83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dan hasil analisis penelitian yang telah dikemukakan pada bab-bab terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Mekanisme tentang perubahan status bentuk hukum PT. Pegadaian
Persero dari Perum menjadi Persero dilakukan dengan pengalihan bentuk badan hukum BUMN yang mulanya didirikan dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 10 tahun 1990 tentang pengalihan bentuk Perusahaan Jawatan Perjan Pegadaian menjadi Perusahaan Umum Perum
Pegadaian, sebagaimana telah diganti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 103 tahun 2000 tentang Perusahaan Umum Perum Pegadaian
lalu diubah menjadi Perusahaan Persero dengan Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2011 tentang perubahan status bentuk hukum Perusahaan
Umum Perum Pegadaian menjadi Perusahaan Perseroan Persero. Perum Pegadaian sebelum melakukan pengalihan bentuk hukum dari
Perum Menjadi Persero telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan untuk melakukan pengalihan bentuk perusahaan dan hasilnya memang
Pegadaian sudah layak untuk dilakukan perubahan bentuk hukum perusahaan Pegadaian.
Setelah memenuhi persyaratan untuk melakukan peralihan bentuk hukum maka mekanisme peralihan bentuk hukum Perusahaan Pegadaian mengacu
kepada Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2005 tentang
84
Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, dan Perubahan bentuk badan hukum Badan Usaha Milik Negara dan mengacu juga pada Peraturan
Pemerintah No. 51 tahun 2011 tentang Perubahan bentuk badan hukum Perusahaan Umum Perum Pegadaian menjadi Perusahaan Perseroan
Persero. Tata cara tersebut dimulai dari pengusulan dari Menteri kepada Presiden
setelah dilakukan dengan penuh pengkajian dan pertimbangan dengan mengeluarkan Surat Keputusan dari Menteri setelah melakukan
pengkajian, lalu Direksi BUMN menyusun rancangan perubahan bentuk badan hukum yang ditandatangani oleh Direksi dan Dewan Pengawas
BUMN yang akan melakukan perubahan bentuk badan hukum setelah itu rancangan tersebut disampaikan kepada menteri untuk mendapatkan
persetujuan dan menteri menyampaikan rancangan Peraturan Pemerintah mengenai Perubahan Bentuk Badan Hukum BUMN kepada Presiden
untuk ditandatangani dan diberlakukan, setelah berlakunya Peraturan Pemerintah mengenai perubahan bentuk badan hukum Perum menjadi
Persero selanjutnya mekanisme dilakukan sesuai dengan mekanisme pendirian Perseroan Terbatas yang sudah diatur dalam Undang-Undang
Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 2.
Alasan perubahan bentuk PT. Pegadaian Persero dari Perusahaan Umum Perum menjadi Perusahaan Perseroan Persero yakni, untuk
mengoptimalkan peran dari Pegadaian yang merupakan salah satu BUMN dan mampu mempertahankan keberadaannya dalam perkembangan
85
perekonomian dunia yang semakin terbuka dan kompotitif, sehingga perlu budaya korporasi dan profesionalisme pada perusahaan Pegadaian. Yang
harus dibarengi dengan peningkatan efisiensi dan produktifitas dari perusahaan Pegadain. Hal ini menyebabkan Pegadaian harus memiliki
modal tambahan agar hal tersebut dapat terwujud. IPO Initial Public Offering merupakan alternatif pendanaan yang dapat diperoleh dari luar
perusahaan dengan menjual saham kepada masyarakat umum sehingga pegadaian mendapatkan modal demi pengembangan perusahaan tanpa
membebani keseluruhan modal perusahaan dari APBN. Dalam melakukan IPO Pegadaian harus memenuhi persyaratan-persyaratan Go Publik atau
penawaran umum, serta harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan BAPEPAM, yang salah satu syarat tersebut mengisyaratkan
perusahaan yang ingin melakukan IPO haruslah berbentuk PT. 3.
Akibat Hukum yang timbul dari beralihnya status badan hukum perusahaan pegadaian yaitu, bubarnya Perusahaan lama yaitu Perum
Pegadaian karena sudah beralih menjadi PT. Pegadaian Persero dan beralihnya kekayaan yang ada pada Perum Pegadaian ke PT. Pegadaian
Persero serta beralih juga segala hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang dimiliki oleh Perum Pegadaian ke PT. Pegadaian Persero. Dengan
berubah menjadi Persero maka modal perusahan terbagi menjadi saham- saham yang sebagian bisa dimiliki oleh Publik, berbeda pada saat Perum
yang seluruh modalnya dimiliki oleh Negara hal ini juga akan mengakibatkan bentuk tanggung jawab dalam pengelolaan perusahaan
86
Pegadaian yang pada Persero pengurusan perusahaan bertanggung jawab pada RUPS sebagai kekuasaan tertinggi. Pegadaian mengikuti prinsip-
prinsip yang terdapat pada Perusahaan PT pada umumnya.
B. SARAN