Uji Serempak Uji F -statistik. Uji Parsial Uji t -statistik.

Y setelah di lag dalam program eviews 4.1, maka hasilnya adalah sebagai berikut : LY = 0, 831 + 0, 979 LX 1 + 0 , 041 LX 2 - 0 , 007 LX 3 + 0 , 108 LY t-1 Std Error = 0 , 055, 0 , 018 0, 018 0 , 074 t- Statistic = 17 , 856, 2 , 269, - 0 , 430 1, 466 R 2 = 0 , 993 F- statistic = 498 , 301 D-W = 1 , 913 Sumber : Lampiran 2 Signifikansi pada α 5 = 2,101 Signifikansi pada α 10 = 1,734 Signifikansi pada α 20 = 1,330 4.3. Uji kesesuaian Test of Goodness of Fit 4.3.1. koefisien Determinasi R 2 Dari hasil estimasi dapat diperoleh nilai koefisen determinasi R 2 sebesar 0.993 yang berarti bahwa variasi yang terjadi pada luas panen X 1 , harga beras X 2, , harga jagung X 3 dan ketersediaan beras tahun sebelumnya Y t-1 dapat menjelaskan ketersediaan beras Y sebesar 99, 3 .

4.3.2. Uji Serempak Uji F -statistik.

Dari keseluruhan variabel bebas yaitu luas panen X 1 , harga beras X 2, , harga jagung X 3 dan ketersediaan beras tahun sebelumnya Y t-1 secara serempak memberikan pengaruh yang sangat signifikan F hitung sebesar 498 , 301 F tabel sebesar 3, 06 α = 0.05 . Hasman Hasyim : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketersediaan Beras di Sumatera Utara, 2007 USU e-Repository © 2008

4.3.3. Uji Parsial Uji t -statistik.

Dengan melakukan pengujian secara parsial, maka pengaruh masing masing variabel bebas yakni luas panen X 1 , harga beras X 2 . harga jagung X 3 dan ketersediaan beras tahun sebelumnya Y t-1 terhadap variabel ketersediaan beras Y dapat dilihat sebagai berikut. Faktor luas panen X 1 tanda positif dari koefisen regresi bernilai 0, 979 . Hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang sangat nyata antara luas panen X 1 , dengan ketersediaan produksi beras Y. Nilai signifikansi t- hitung sebesar 17, 856 adalah lebih besar dari nilai t- tabel 2, 101 α = 0.05 artinya sangat signifikan dengan kata lain luas panen X 1 yang dimiliki dan dikelola mempunyai pengaruh yang sangat nyata terhadap ketersediaan beras Y. Sedangkan tingkat elastisitas luas panen X 1 terhadap ketersediaan beras. Y. lebih kecil dari 1 inelastis 1. Dengan demikian apabila luas panen X 1 meningkat sebesar 1 , maka akan diimbangi dengan naikya ketersediaan beras Y 1 . Sebesar 0, 979 ton ceteris paribus. Berarti sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara luas panen X 1 dengan ketersediaan beras Y. Faktor harga beras X 2 tanda positif dari koefisen regresi bernilai 0 , 041 Hal ini menunjukkan berpengaruh nyata antara harga beras X 2 dengan ketersediaan beras Y. Signifikan t- hitung sebesar 2 , 269 adalah lebih besar dari nilai t- tabel 2.101 α = 0.05 artinya harga beras X 2 menunjukkan signifikan dengan kata lain faktor harga beras X 2 mempunyai pengaruh yang nyata terhadap ketersediaan beras Y. Sedangkan tingkat elastisitas harga beras X 2 terhadap ketersediaan beras Y lebih kecil dari 1 inelastis 1. Dengan demikian apabila harga beras Hasman Hasyim : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketersediaan Beras di Sumatera Utara, 2007 USU e-Repository © 2008 X 2 naik sebesar 1 maka akan diimbangi dengan naiknya ketersediaan beras Y. sebesar 0 , 041 ton ceteris paribus. Berarti sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara harga beras X 2 dengan ketersediaan beras. Y, makin tinggi harga beras maka makin tinggi ketersediaan beras yang ditawarkan. Faktor harga jagung X 3 barang subsitusi tanda positif dari koefisen regresi bernilai -0.007 Hal ini menunjukkan pengaruh yang tidak nyata antara harga jagung X 3 dengan ketersediaan beras Y. Nilai signifikansi t- hitung sebesar - 0 , 430 adalah lebih kecil dari nilai t- tabel 2.101 α = 0.05 artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan, dengan kata lain faktor harga jagung X 3 terdapat pengaruh negatif yang tidak nyata terhadap ketersediaan beras Y. karena harga jagung lebih murah dibandingkan dengan harga beras maka pengaruh harga jagung belum menunjukkan signifikan. Sedangkan tingkat elastisitas harga jagung X 3 terhadap ketersediaan beras Y lebih kecil dari 1 inelastis 1. Dengan demikian apabila harga jagung X 3 meningkat menghasilkan sebesar 1 maka akan diimbangi dengan meng- urangi ketersediaan beras Y.sebesar -0.007 ton ceteris paribus. Berarti sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang negatif antara harga jagung X 3 dengan ketersediaan beras Y. Faktor ketersediaan beras tahun sebelumnya Y t-1 tanda positif dari koefisen regresi bernilai 0 , 108. Hal ini menunjukkan tidak ada berpengaruh nyata antara ketersediaan beras tahun sebelumnya Y t-1 dengan ketersediaan beras Y. Nilai signifikansi t- hitung sebesar 1, 466 adalah lebih kecil dari nilai t- tabel 2, 101 α = 0.05 artinya tidak signifikan dengan kata lain ketersediaan Hasman Hasyim : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketersediaan Beras di Sumatera Utara, 2007 USU e-Repository © 2008 beras tahun sebelumnya Y t-1 yang dimiliki tidak mempunyai pengaruh yang sangat nyata terhadap ketersediaan beras Y. Sedangkan tingkat elastisitas ketersediaan beras tahun sebelumnya Y t-1 terhadap ketersediaan beras. Y. lebih kecil dari 1 inelastis 1. Dengan demikian apabila tingkat elastisitas ketersediaan beras tahun sebelumnya Y t-1 meningkat sebesar 1 , maka akan diimbangi dengan naikya ketersediaan beras Y. Sebesar 0, 108 ton ceteris paribus. Berarti sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara ketersediaan beras tahun sebelumnya Y t-1 dengan ketersediaan beras Y.

4.4. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik