dan ubikayu masing masing kelebihan 6 700 ha dan 170 ha, tetapi masih belum dihitung kebutuhan jagung dan ubi kayu untuk industri pakan ternak
Sumarno, 2006. Permintaan terhadap beras digunakan variabel konsumsi di dalam rumah,
diluar rumah di rumah makan dan hotel, konsumsi makanan hasil industri pengolahan dan kebutuhan untuk cadangan rumah tangga. Dengan metode
bantuan Tabel inputoutput BPS tahun 1990 dan 1995. Data konsumsi beras di dalam rumah diperoleh dari Susenas, kebutuhan beras untuk bahan baku industri
pengolahan diperoleh dari rasio angka transaksi antara konsumsi industri dan konsumsi di dalam rumah. Hasilnya dapat diperkirakan komposisi penggunaan
beras pada tahun 1999 yaitu 79,6 di dalam rumah, 10,8 di luar rumah di rumah makan dan hotel dan 9,6 makanan hasil industri. Secara umum
terdapat kecenderungan penurunan konsumsi beras perkapita di dalam rumah yang diiringi peningkatan konsumsi di luar rumah dan konsumsi produk produk
industri makanan Pusat Pengembangan Ketersediaan Pangan, 2007.
2.7. Kerangka Berfikir
Beras sebagai bahan pangan pokok bagi penduduk, yang mengandung karbohidrat sebagai sumber energi menyumbangkan sekitar 53 kebutuhan
kalori dan juga memenuhi kebutuhan protein per hari menyumbangkan sekitar 47 , ketergantungan penduduk terhadap pangan beras meningkat sampai saat ini.
Ketersediaan beras di provinsi Sumatera Utara secara umum dibatasi bersumber dari produksi beras lokal, kesemuanya itu telah mampu untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi oleh penduduk. Ketersediaan beras yang berasal dari produksi beras lokal belum merata setiap bulan dimana untuk priode Januari
Hasman Hasyim : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketersediaan Beras di Sumatera Utara, 2007 USU e-Repository © 2008
sampai dengan April tingkat ketersediaan jauh melebihi kebutuhan, sedangkan pada bulan yang lain, ketersediaan produksi jauh dibawah kebutuhan. stok
pangan beras yang dikuasai oleh pemerintah daerah guna mengatasi rawan pangan transien masih relatif kecil.
Analisis faktor fahtor yang mempengaruhi ketersediaan beras dipengaruhi oleh luas panen, harga beras, harga jagung dan ketersedian beras tahun
sebelumnya. Hal ini dapat dianalisis selama dua puluh tahun priode tahun 1987 sampai dengan tahun 2006 di Sumatera Utara.
Dalam analisis ini melihat bagaimana luas panen, harga beras, harga jagung dan ketersedian beras tahun sebelumnya. Dalam hal ini mempengaruhi
ketersediaan beras Y di Sumatera Utara, dapat dilihat pada Gambar 2.3.
KETERSEDIAAN BERAS PENAWARAN BERASton
HARGA JAGUNG rp
HARGA BERAS rp
LUAS PANEN ha
KETERSEDIAAN BERAS TAHUN SEBELUMNYA ton
Gambar 2. 3. Skema Kerangka Berfikir, Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Ketersediaan Beras Di Sumatera Utara
Hasman Hasyim : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketersediaan Beras di Sumatera Utara, 2007 USU e-Repository © 2008
2.8. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka berfikir, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh positif luas panen X
1
terhadap ketersediaan beras di Sumatera Utara Y, ceteris paribus.
2. Terdapat pengaruh positif harga beras X
2
terhadap ketersediaan beras di Sumatera Utara Y. ceteris paribus.
3. Terdapat pengaruh positif, harga jagung X
3
terhadap ketersediaan beras di Sumatera Utara Y. ceteris paribus.
4. Terdapat pengaruh positif ketersediaan beras tahun sebelumnya Y
t-1
terhadap ketersediaan beras di Sumatera Utara Y. ceteris paribus.
Hasman Hasyim : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketersediaan Beras di Sumatera Utara, 2007 USU e-Repository © 2008
BAB III METODE PENELITIAN