2.3.2. Personal dan Kualifikasi
Ada sementara orang yang menganggap bagian humas merupakan orang sewaan dari orang-orang kaya, yang menginginkan orang-orang kaya tersebut bisa
mempertahankan image yang bersih di mata masyarakat. Meski, orang tersebut misalnya melakukan hal-hal yang kotor. Yang dimaksud dengan orang kaya
adalah para manager atau pengusaha sedangkan orang miskin adalah karyawan. Ada pula yang melihat miring seperti diantara para wartawan ada yang menuduh
humas adalah orang-orang yang pekerjaannya menutup-nutupi kesalahan organisasi. Para wartawan berpendapat demikian karena begitu sukar atau sering
mendapat rintangan ketika ingin menginterview manager atau memperoleh bahan berita.
Anggapan khalayak seperti itu timbul oleh karena bagian humas tidak melaksanakan fungsi humas sebagaimana mestinya, atau pegawai di bagian
tersebut tidak mengetahui apa itu fungsi humas. Padahal berkarier di bidang humas adalah suatu dedikasi. Berkarier di bidang ini bukan jalan pintas, tetapi
perlu dasar pendidikan yang tepat, serta perlu kerja keras untuk menguasai bidang ini. Wright menyatakan beberapa kualifikasi yang dibutuhkan karyawanpegawai
bagian humas adalah: 1.
Integrity yaitu integritas terhadap pekerjaan sebagai humas. 2.
Truthfulness yaitu perilaku yang dapat dipercaya oleh orang lain. 3.
Sense of fair play yaitu menerapkan fair play dalam setiap tindakan.
Sabaruddin: Strategi Program Layanan Bagian Hubungan masyarakat pada Kantor Walikota Lhokseumawe. USU e-Repository © 2008.
4. Sound judgedment yaitu menyuarakan keadilan dalam setiap pendapatnya
5. Orderly thinking yaitu memiliki berbagai alternatif pemikiran.
6. Creativity yaitu memiliki kreativitas dalam pekerjaannya
7. Energy yaitu memiliki semangat dalam bekerja.
8. Versatility yaitu kemampuan untuk menanggulangi persoalan.
Kualifikasi lain yang dibutuhkan sebagai pegawai humas, adalah: 1.
Public relations knowledge yaitu memiliki pengetahuan tentang kehumasan. 2.
Public relations ability yaitu memiliki kemampuan sebagai Humas. 3.
Management ability yaitu memiliki kemampuan dalam manajemen. 4.
Ability work tinder pressure yaitu mampu bekerja di bawah tekanan. 5.
Sensitivity to situations yaitu mampu bekerja dalam berbagai situasi. 6.
Communication skills yaitu mempunyai kemampuan berkomunikasi. 7.
A wide range of general knowledge yaitu mempunyai pengetahuan yang luas dari berbagai bidang.
8. Patience yaitu memiliki jiwa yang sabar.
9. The courage of ones own convictions
10. The ability to bounce back cheerfully, when under pressure yaitu mampu bekerja
dengan penuh perhatian atau teliti dalam keadaan dibawah tekanan. Seorang humas tidak hanya harus memahami teori-teori public relations,
tetapi juga menguasai masalah praktek. Kolonel William P. Nuckols, Direktur Kursus Public Relations pada United Army Air Forces Effendy:1993 telah memberikan
Sabaruddin: Strategi Program Layanan Bagian Hubungan masyarakat pada Kantor Walikota Lhokseumawe. USU e-Repository © 2008.
sebuah ilustrasi kepada para tarunanya mengenai Public Relations, PR adalah cermin yang anda pegang di depan organisasi anda, organisasi yang anda wakili, dan
publik dapat melihat segala sesuatu yang terdapat pada cermin tersebut. Jika cermin itu kotor, retak dan banyak goresan, akan merefleksikan pantulan image yang rusak
dari wajah organisasi anda sendiri. Tetapi apabila cermin itu bersih cemerlang, akan terlihat bagaimana organisasi Anda itu sebenarya, terang dan jelas.
Sementara Jefkins menyebutkan ada tujuh kriteria yang merangkum keahlian seorang public relations, yaitu:
1. Mampu menghadapi semua orang yang memiliki aneka ragam karakter dengan
baik. 2.
Mampu berkomunikasi dengan baik. 3.
Pandai mengorganisasikan segala sesuatu. 4.
Memiliki integritas personal yang baik. 5.
Memiliki imajinasi. 6.
Kemampuan mencari tahu. 7.
Mampu melakukan penulisan dan mengevaluasi hasil-hasil dari suatu kampanye PR, serta belajar dari hasil tersebut.
2.3.3 Kelebihan Adanya Bagian Humas