Humas dalam Departemen TINJAUAN PUSTAKA

berjalan efektif dan dengan biaya yang efisien, sudah sewajarnya suatu organisasi perlu mempertimbangkan efektivitas masing-masing media massa.

2.5. Humas dalam Departemen

Konsep humas untuk departemen, merujuk pada pendapat Bertrand R Canfield 1993 adalah sebagai berikut: 1 Mengabdi kepada kepentingan umum. Yang dimaksud dengan kepentingan umum adalah publik internal dan eksternal yang harus dibina dan dijaga hubungannya. Di sini, meskipun humas diangkat oleh pimpinan, namun untuk tercapainya tujuan dari organisasi yang bersangkutan, maka sudah sewajarnya tetap memperhatikan pelayanan secara maksimal kepada publik yang memerlukan informasi. Yang penting adalah bagaimana seorang pejabat humas dapat menyakinkan pimpinannya dengan argumentasi yang masuk akal, sehingga pimpinan organisasi dapat memahami, bahwa salah satu fungsi humas adalah memberikan pelayanan kepada publik. 2 Memelihara komunikasi yang baik. Komunikasi yang baik diartikan sebagai hubungan komunikatif dengan publik eksternal dan internal. Dalam memelihara hubungan ini, humas tidak memandang seseorang dari kedudukan, umur dan pekerjaannya, semuanya patut dihargai sama sebagai manusia. Sabaruddin: Strategi Program Layanan Bagian Hubungan masyarakat pada Kantor Walikota Lhokseumawe. USU e-Repository © 2008. 3 Menitikberatkan moral yang baik. Hal ini dapat difahami karena seorang kepala dasarnya mewakili organisasinya sehingga citra seorang kepala humas akan membawa organisasi yang diwakilinya. Beberapa pihak yang terkait secara langsung dan tidak langsung berhubungan dengan bagian humas adalah : a. Pemerintah asing termasuk lembaga-lembaga asing. b. Pemerintah melalui departemen terkait.. c. Lembaga pendidikan, LSM, dan sebagainya. Menurut Effendy 2000:109 kalau saja hubungan masyarakat itu hanya dalam pengertian state of being dan yang dipraktekkan method of communication. Maka istilah hubungan masyarakat dapat dipertanggungjawabkan. Tetapi apabila kegiatan yang dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat itu hanyalah mengadakan hubungan dengan khalayak di luar organisasi, misalnya penyebaran press release ke media masa, mengundang wartawan untuk jumpa pers atau wisata pers maka istilah hubungan masyarakat tersebut tidaklah tepat apabila dimaksudkan sebagai terjemahan public relations. Pada public relations melekat dua aspek yang hakiki yang tidak bisa tidak ada. Apabila tidak ada kedua aspek tersebut, maka nama lembaga atau nama kegiatan itu bukanlah public relations. Kedua aspek tersebut adalah Sabaruddin: Strategi Program Layanan Bagian Hubungan masyarakat pada Kantor Walikota Lhokseumawe. USU e-Repository © 2008. a. Sasaran public relations adalah publik intern dan publik ekstern. b. Kegiatan public relations adalah komunikasi dua arah timbal balik.

2.6. Pelayanan