METODE PENELITIAN Hubungan Kadar Adiponektin Dan Trigliserida Serum Dengan Volume Infark Dan Outcome Pada Pasien Stroke Iskemik Akut

BAB III METODE PENELITIAN

III.1. TEMPAT DAN WAKTU Penelitian dilakukan di Departemen Neurologi FK-USURSUP.H.Adam Malik Medan dari tanggal 1 Pebruari 2008 sd 31 Oktober 2008. III.2. SUBJEK PENELITIAN Subjek penelitian diambil dari populasi pasien rumah sakit. Penentuan subjek penelitian dilakukan menurut metode sampling non random secara konsekutif. Populasi Sasaran Semua penderita stroke iskemik akut yang ditegakkan dengan pemeriksaan klinis dan CT sken otak. Populasi Terjangkau Semua penderita stroke iskemik yang dirawat di ruang rawat inap terpadu Rindu A4 Departemen Neurologi FK-USURSUP.H.Adam Malik Medan. Besar Sampel Ukuran sampel dihitung menurut rumus Madiyono, 1995 n = Z + Z 2 0,5 ln[1+r1-r Z = nilai baku normal berdasarkan nilai yang telah ditentukan =0,05 Z = 1,96 Benny Mariduk : Hubungan kadar adiponektin Dan trigliserida serum dengan volume infark dan outcome pada pasien stroke iskemik akut, 2008. USU Repository©2008 Z = 1,036 = 15 å ditetapkan oleh peneliti r = koefisien korelasi å 0,51 dari pustaka n = 1,96 + 1,036 2 0,5 ln[1+0,511-0,51 n = 31,34 ~ 32 Dibutuhkan sampel minimal sebesar 32 kasus Kriteria Inklusi 1. Semua penderita stroke isekmik pada fase akut yang dirawat di Bangsal Neurologi Rindu A4 RSUP.H.Adam Malik Medan

2. Memberikan persetujuan untuk ikut serta dalam penelitian ini. Kriteria Eksklusi

1. Penderita stroke yang tidak dikonfirmasi dengan pemeriksaan CT

sken otak. 2. Pasien dengan serangan stroke berulang 3. Pasien dengan gangguan fungsi hati 4. Pasien yang menggunakan obat Thiazolidinediones TZDs, obat golongan ACE inhibitors, ARBs, dan obat golongan statin. III.3. BATASAN OPERASIONAL Stroke adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal atau global, dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau menyebabkan kematian, Benny Mariduk : Hubungan kadar adiponektin Dan trigliserida serum dengan volume infark dan outcome pada pasien stroke iskemik akut, 2008. USU Repository©2008 tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler Kelompok Studi Serebrovaskuler Neurogeriatri Perdossi, 1999. Stroke iskemik adalah tanda klinis disfungsi atau kerusakan jaringan otak yang disebabkan kurangnya aliran darah ke otak sehingga mengganggu kebutuhan darah dan oksigen di jaringan otak Sjahrir,2003. Fase akut stroke adalah jangka waktu antara awal mula serangan stroke berlangsung sampai 1 minggu Misbach, 1999. Kadar adiponektin : Rentang nilai kadar adiponektin serum adalah 3,0 hingga 30 gml Peterlin dkk, 2007. Pemeriksaan kadar adiponektin diukur dengan menggunakan alat RD Systems dengan metode sandwich enzyme-linked immunosorbent assay ELISA dengan 2 macam anti-human adiponectin mouse monoclonal antibody MoAbs . Pada penelitian ini nilai rujukan kadar adiponektin adalah 2,54-6,06 gmL. Kadar trigliserida : Nilai normal trigliserida serum adalah 150 mgdL Bang dkk, 2007. Pemeriksaan kadar trigliserida pada penelitian ini menggunakan alat Hitachi 902 automatic analyzer. Hasil pengukuran memiliki nilai normal antara 40-160 mgdL. Pemeriksaan trigliserida puasa dilakukan dalam 72 jam setelah masuk rumah sakit. Kadar HDL : Nilai normal kadar HDL serum adalah ≥ 40 mgdL Bang dkk, 2007. Kadar LDL : Nilai normal kadar LDL serum adalah 130 mgdl Bang dkk, 2007. Benny Mariduk : Hubungan kadar adiponektin Dan trigliserida serum dengan volume infark dan outcome pada pasien stroke iskemik akut, 2008. USU Repository©2008 Kadar kolesterol total : Nilai normal kadar kolesterol total adalah 240 mgdL Chen dkk, 2007. Hipertensi : dinyatakan ada jika ada riwayat memakan obat anti hipertensi dan atau tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg Bang dkk, 2007 Diabetes mellitus : dinyatakan ada jika terdapat riwayat mengkonsumsi obat anti diabetes dan atau pemeriksaan gula darah puasa ≥ 110 mgdL Bang dkk, 2007. Body mass index BMI adalah berat badan dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam m 2 . Nilai normal BMI adalah 25 kgm 2 Bang dkk, 2007. Computed tomography scan : yang akan digunakan adalah X-ray CT system, merk Hitachi seri W 450. Pengukuran mean volume ditentukan dengan metode estimator volume dari software computer analisa, dengan ketebalan pemotonganslice 5-10 mm. Hasilnya akan dibaca oleh Dokter Spesialis Radiologi. Pemeriksaan CT sken dilakukan dalam 72 jam pasca onset serangan stroke. Volume Infark : Untuk mengukur volume infark digunakan formula A X B X C2 ml Pantano dkk, 1999 ; Worp dkk, 2001, dimana : A = diameter terpanjang lesi iskemik B = diameter tegak lurus lesi iskemik C = tebal potongan dimana lesi masih terlihat Benny Mariduk : Hubungan kadar adiponektin Dan trigliserida serum dengan volume infark dan outcome pada pasien stroke iskemik akut, 2008. USU Repository©2008 dengan satuan dalam cm 3 dan dikategorikan dalam 2 kelompok . Pada studi ini volume lesi akan dikategorikan dalam 2 kelompok yaitu kelompok dengan volume lesi kecil 50 cm 3 dan kelompok dengan volume lesi besar yaitu ≥ 50 cm 3 Sjahrir, 2003. Barthel Index BI : mengevaluasi 10 aktifitas dasar dalam mengurus diri sendiri makan, membersihkan diri, berpakaian, perawatan buang air besar dan buang air kecil, penggunaan toilet dan mobilitas berjalan, berpindah dan menaiki tangga. Skor maksimum dari BI adalah 100 fungsi fisik benar-benar tanpa bantuan, dan nilai terendah 0 fungsional bergantung total Sulter dkk, 1999 ; Weimar dkk, 2002 Modified Rankin Scale mRS : merupakan skala rating outcome global dengan nilai dari 0 tidak ada gangguan hingga 5 hanya terbaring ditempat tidur, inkontinensia, membutuhkan perawatan dan perhatian menetap dan 6 outcome fatal Weimar dkk, 2002. Bila MRS 1-3, dikelompokkan sebagai outcome baik sedangkan MRS 4-6 dikelompokkan sebagai outcome jelek Painthakar dan Dabhi, 2003. National Institute of Health Stroke Scale NIHSS : merupakan pengukuran kuantitatif defisit neurologis berkaitan dengan stroke yang dapat memprediksi outcome stroke jangka panjang, terdiri dari 12 item pertanyaan tingkat kesadaran, respon terhadap pertanyaan, respon terhadap perintah, gaze palsy, pemeriksaan lapangan pandang, facial palsy, motorik, ataksia, sensori, bahasa disartria, dan ekstensiinattentian. Penilaian terdiri atas tiga yaitu ≤ 5 stroke ringan, 6-13 stroke sedang Benny Mariduk : Hubungan kadar adiponektin Dan trigliserida serum dengan volume infark dan outcome pada pasien stroke iskemik akut, 2008. USU Repository©2008 dan 13 stroke berat Meyer dkk, 2002 ; Schlegel dkk, 2003 ; William dkk, 2000 III.4. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian observasional tanpa perlakuan dengan sumber data primer diperoleh dari semua penderita stroke iskemik fase akut yang dirawat di Departemen Neurologi FK-USU RSUP.H.Adam Malik Medan. a. Studi observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran kadar adiponektin dan trigliserida serum, nilai volume infark, nilai BI, mRS dan NIHSS. b. Studi korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kadar adiponektin dan trigliserida dengan volume infark, BI, MRS dan NIHSS. III.5. PELAKSANAAN PENELITIAN III.5.1. Instrumen : - Pemeriksaan laboratorium : adiponektin, trigliserida, kolesterol total, kolesterol HDL, kolesterol LDL, KGD puasa dan 2 jam PP - Head CT-scan - National Institute of Health Stroke Scale - Barthel Index - Modified Rankin Scale Benny Mariduk : Hubungan kadar adiponektin Dan trigliserida serum dengan volume infark dan outcome pada pasien stroke iskemik akut, 2008. USU Repository©2008 III.5.2. Pengambilan Sampel Semua penderita stroke iskemik akut yang telah ditegakkan dengan pemeriksaan CT sken otak yang dirawat di Bangsal Neurologi Rindu A4 RSUP.H.Adam Malik Medan yang diambil secara konsekutif yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak ada kriteria eksklusi, diambil darah venanya sebanyak 15 ml setelah terlebih dahulu berpuasa lebih kurang 8 jam. Darah yang didapat 10 ml segera dikirim ke Laboratorium Klinik Prodia untuk dilakukan pemeriksaan, dan sisanya dikirim ke Laboratorium Patologi Klinik RSUP.H.Adam Malik. Penilaian BI, mRS dan NIHSS dilakukan oleh dokter pemeriksa pada hari pertama, hari ketujuh dan hari keempat belas. Benny Mariduk : Hubungan kadar adiponektin Dan trigliserida serum dengan volume infark dan outcome pada pasien stroke iskemik akut, 2008. USU Repository©2008 III.5.3. Kerangka Operasional Suspek Penderita Stroke Anamnese Pemeriksaan Umum Pemeriksaan Neurologis CT sken otak Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi Pemeriksaan kadar trigliserida puasa Pemeriksaan kadar Adiponektin Pemeriksaan BI, MRS dan NIHSS hari ke-1, 7, 14 III.54. Variabel yang diamati Variabel bebas : - kadar adiponektin serum - kadar trigliserida serum Benny Mariduk : Hubungan kadar adiponektin Dan trigliserida serum dengan volume infark dan outcome pada pasien stroke iskemik akut, 2008. USU Repository©2008 Variabel terikat : - volume infark - Barthel Index - Modified Rankin Scale - National Institute of Health Stroke Scale III.5.5. Analisa Statistik Data hasil penelitian akan dianalisa secara statistik dengan bantuan program komputer Windows SPSS Statistical Product and Science Service. Analisis dan penyajian data dilakukan sebagai berikut : 1. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umur, jenis kelamin, suku bangsa, pekerjaan, BMI, letak lesi, riwayat hipertensi, riwayat merokok, riwayat dislipidemia, riwayat diabetes, kadar adiponektin, kadar trigliserida, skor NIHSS, skor BI dan skor mRS. 2. Untuk melihat hubungan skor volume infark, BI, MRS dan NIHSS dengan kadar adiponektin digunakan uji korelasi Pearson. 3. Untuk melihat hubungan skor volume infark, BI, MRS dan NIHSS dengan kadar trigliserida digunakan uji korelasi Spearman. 4. Untuk melihat perbedaan skor BI, MRS dan NIHSS berdasarkan nilai volume infark digunakan uji t-independent. 5. Untuk melihat perbedaan kadar adiponektin berdasarkan jenis kelamin, ada tidaknya faktor resiko stroke, profil lemak, volume infark dan Benny Mariduk : Hubungan kadar adiponektin Dan trigliserida serum dengan volume infark dan outcome pada pasien stroke iskemik akut, 2008. USU Repository©2008 lateralisasi hemisfer digunakan uji t-independent, sedangkan berdasarkan suku dan kelompok umur digunakan uji Anova. 6. Untuk melihat perbedaan kadar trigliserida berdasarkan jenis kelamin, ada tidaknya faktor resiko stroke, volume infark dan lateralisasi hemisfer digunakan uji t-independent, sedangkan berdasarkan suku dan kelompok umur digunakan uji Anova. 7. Untuk melihat perbedaan skor NIHSS, BI, mRS dan volume infark berdasarkan titik potong kadar adiponektin 6,07 gmL digunakan uji t- independent. 8. Untuk melihat perbedaan skor NIHSS, BI, mRS dan volume infark berdasarkan titik potong kadar trigliserida 150 mgdL digunakan uji t- independent. 9. Untuk melihat hubungan antara volume infark dengan skor NIHSS, BI dan mRS digunakan uji korelasi Pearson. Benny Mariduk : Hubungan kadar adiponektin Dan trigliserida serum dengan volume infark dan outcome pada pasien stroke iskemik akut, 2008. USU Repository©2008

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN