dan 123±34,74 mgdL. Sedangkan pada penelitian Tanne dkk, 2001 mendapati kadar rerata pada pasien stroke masing-masing 228±43
mgdL, 37,2±10,6 mgdL dan 157±38 mgdL dan pada kelompok kontrol 225±43 mgdL, 38,8±10,9 mgdL dan 154±37 mgdL. Pada kedua
penelitian terakhir tampak kadar kolesterol total dan LDL yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok kontrol sedangkan kadar HDL lebih
tinggi pada kelompok kontrol.
IV.2.2. Hubungan variabel dengan kadar adiponektin
Pada suatu sampel berbasis populasi yang besar pada remaja ras Kaukasius, anak perempuan memperlihatkan rerata konsentrasi
adiponektin yang lebih tinggi daripada anak laki-laki Tarquini dkk, 2007. Pada penelitian ini didapatkan kadar rerata adiponektin pada perempuan
lebih tinggi daripada laki-laki 4,92±4,87 gdL vs 7,37±5,78 gmL walaupun perbedaannya tidak signifikan. Hal ini sesuai dengan hasil studi
Chen dkk, 2005 yang juga tidak menjumpai perbedaan yang bermakna antara pasien wanita dan pria 9,2±10,2 gmL vs 8,9±10,8 gdL.
Pada penelitian ini tidak dijumpai perbedaan yang bermakna kadar adiponektin antar suku dan kelompok umur. Ras mempengaruhi kadar
adiponektin Tarquini dkk,2007. Namun pada penelitian ini semua sampel masih dalam ras yang sama, dan peneliti belum mendapatkan data kadar
adiponektin berdasarkan suku di Indonesia. Pada orang dewasa, adiponektin berkurang oleh hormon seks seperti androgen dimana
Benny Mariduk : Hubungan kadar adiponektin Dan trigliserida serum dengan volume infark dan outcome pada pasien stroke iskemik akut, 2008.
USU Repository©2008
hormon ini ditekan oleh usia Tarquini dkk, 2007. Pada studi Bang dkk, 2007 memperlihatkan kadar adiponektin meningkat sejalan dengan usia.
Pada penelitian ini ditemukan perbedaan rerata kadar adiponektin berdasarkan faktor resiko stroke walaupun tidak mencapai tingkat
kemaknaan secara statistik. Pada pasien hipertensi kadar rerata adiponektin lebih tinggi daripada penderita non hipertensi. Pada studi
Chen dkk, 2007 mendapati perbedaan bermakna berdasarkan adanya hipertensi diastolik, diabetes dan merokok. Sedangkan berdasarkan
adanya hipertensi sistolik dan indeks massa tubuh tidak dijumpai perbedaan bermakna kadar adipinektin.
Pada penelitian ini kadar rerata adiponektin berdasarkan profil lemak dijumpai lebih rendah pada pasien dengan kadar kolesterol total,
LDL dan trigliserida yang tinggi, sedangkan pada kadar HDL yang rendah dijumpai kadar adiponekti yang lebih rendah, walaupun perbedaan ini
tidak bermakna secara statistik. Pada studi Chen dkk, 2007 dijumpai perbedaan bermakna kadar adiponektin berdasarkan kadar HDL, LDL dan
trigliserida, sedangkan berdasarkan total kolesterol tidak dijumpai perbedaan bermakna.
Berdasarkan volume infark , tidak dijumpai perbedaan bermakna pada kadar adiponektin walaupun tampak lebih tinggi rerata adiponektin
pada volume infark yang lebih kecil. Saat dianalisa perbandingan volume infark berdasarkan kadar adiponektin dimana titik potong yang diambil
adalah 6,06 nilai rerata, juga tidak tampak perbedaan yang signifikan
Benny Mariduk : Hubungan kadar adiponektin Dan trigliserida serum dengan volume infark dan outcome pada pasien stroke iskemik akut, 2008.
USU Repository©2008
rerata volume infark antara kedua kelompok. Demikian juga berdasarkan lateralisasi hemisfer, kadar rerata adiponektin lebih tinggi pada lesi di
hemisfer kiri. Penulis belum menemukan studi perbandingan kadar adiponektin berdasarkan volume infark dan lateralisasi hemisfer.
Berdasarkan titik potong kadar adiponektin 6,06 , dijumpai perbedaan skor NIHSS, BI dan mRS yang menunjukkan outcome yang
lebih baik pada pasien dengan kadar adiponektin yang lebih tinggi. Perbedaan ini signifikan hanya pada skor NIHSS hari ketujuh dan skor BI
hari ke-14. Efstathiou dkk, 2005 mendapatkan perbedaan yang bermakna skor NIHSS saat masuk rumah sakit dengan kadar adiponektin, dimana
skor NIHSS15 merupakan prediktor mortalitas dalam 5 tahun setelah serangan stroke pertama.
IV.2.3. Hubungan variabel dengan kadar trigliserida
Pada penelitian ini, kadar trigliserida serum lebih tinggi pada kelompok wanita daripada pria namun perbedaannya tidak bermakna
secara statistik, demikian juga berdasarkan suku dan antar kelompok umur. Dharmalingam dkk, 2004 mendapatkan perbedaan signifikan antara
kadar trigliserida puasa dimana kadar trigliserida pada pria lebih tinggi daripada pasien diabetes wanita 171±119,6 vs 127,06±69,93.
Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan populasi penelitian, dimana pasien pada studi ini juga melibatkan pasien non-diabetes.
Pada penelitian ini kadar trigliserida tidak berbeda secara bermakna berdasarkan adanya fakor resiko seperti hipertensi, diabetes,
Benny Mariduk : Hubungan kadar adiponektin Dan trigliserida serum dengan volume infark dan outcome pada pasien stroke iskemik akut, 2008.
USU Repository©2008
merokok, riwayat dislipidemia, riwayat stroke pada keluarga maupun berdasarkan indeks massa tubuh. Pada pasien dengan kadar trigliserida
≥ 150 mgdL, proporsi pasien diabetes 33,33; hipertensi 83,33; merokok
33 dan tidak ada yang memiliki BMI yang tinggi data tidak dicantumkan. Pada studi Tanne dkk, 2001 mendapatkan bahwa pada
pasien stroke dengan kadar trigliserida yang tinggi 200 mgdL memiliki proporsi untuk menderita diabetes 29, hipertensi 35, perokok
14 dan indeks massa tubuh yang lebih tinggi 27,6±3,7 kgm
2
. Perbedaan ini kemungkinan disebabkan penelitian ini bukan ditujukan
untuk mencari proporsi masing-masing faktor resiko. Berdasarkan luas tidaknya volume infark, dijumpai kadar trigliserida
lebih tinggi pada pasien dengan volume infark yang kecil, namun perbedaan tidak bermakna secara statistik. Sedangkan saat dianalisa
perbedaan rerata volume infark berdasarkan titik potong kadar trigliserida 150 mgdL, dijumpai perbedaan signifikan p=0.010 rerata volume infark
antara kadar trigliserida tinggi dan yang rendah. Volume infark lebih besar pada kadar trigliserida yang rendah. Hasil penelitian ini sesuai dengan
studi Pikija dkk, 2006 yang mendapatkan bahwa kadar serum trigliserida puasa
≥ 1,70 mmolL 150 mgdl yang diukur dalam 24 jam setelah tiba di rumah sakit berhubungan signifikan dengan volume infark yang lebih
kecil 29 cm
3
. Berdasarkan lateralisasi hemisfer, ditemukan kadar trigliserida serum lebih tinggi pada lesi di hemisfer kanan, tetapi penulis
Benny Mariduk : Hubungan kadar adiponektin Dan trigliserida serum dengan volume infark dan outcome pada pasien stroke iskemik akut, 2008.
USU Repository©2008
belum menemukan hasil penelitian lainnya yang membandingkan kadar trigliserida berdasarkan lateralisasi hemisfer.
Pada penelitian ini tidak didapati perbedaan bermakna skor NIHSS, BI dan mRS antara pasien yang memiliki kadar trigliserida tinggi dan
rendah. Dziedzic dkk, 2004 mendapatkan terdapat perbedaan bermakna kadar trigliserida antara penderita stroke yang parah dan ringansedang
yang diukur dengan Scandinavian Stroke Scale. IV.2.4. Hubungan adiponektin dengan skor NIHSS, BI, mRS dan
volume infark
Pada penelitian ini kadar adiponektin memiliki korelasi negatif dengan skor NIHSS ; korelasi positif dengan skor BI dan korelasi negatif
dengan skor mRS. Korelasi ini bermakna kecuali untuk hubungan NIHSS hari ke-14. Sedangkan untuk volume infark dan kadar adiponektin
terdapat korelasi negatif r=-0,139 ;p=0,449. Pada studi Efstathiou dkk, 2005 dijumpai korelasi negatif antara skor NIHSS saat masuk rumah sakit
dengan nilai adiponektin r=-0,20 ; p=0,066 dan setelah disesuaikan menurut usia mencapai kemaknaan r=-0,29 ; p=0,035 sedangkan untuk
volume infark memperlihatkan korelasi negatif dengan kadar adiponektin r=-0,51 ; p=0,021. Hasil penelitian ini untuk NIHSS hari pertama sesuai
dengan NIHSS saat masuk dimana keduanya memperlihatkan korelasi yang negatif terhadap kadar adiponektin. Untuk korelasi dengan volume
infark hasil ini juga sesuai dimana terdapat korelasi yang negatif, walaupun pada penelitian ini tidak mencapai tingkat kemaknaan secara
Benny Mariduk : Hubungan kadar adiponektin Dan trigliserida serum dengan volume infark dan outcome pada pasien stroke iskemik akut, 2008.
USU Repository©2008
statistik. Pada studi Bang dkk, 2007 juga mendapatkan tidak dijumpai korelasi yang bermakna antara kadar adiponektin dan volume infark yang
diukur dengan digital-weighted imaging.
IV.2.5. Hubungan trigliserida dengan skor NIHSS, BI, mRS dan volume infark