Karakteristik Demografi Subjek Penelitian

IV.2.1. Karakteristik Demografi Subjek Penelitian

Insiden stroke berdasarkan jenis kelamin dilaporkan lebih tinggi pada laki-laki daripada wanita dengan ratio 1,3:1,0 Sacco dan Boden- Albala, 2001. Winbeck dkk, 2002 melaporkan jumlah pasien laki-laki sebesar 58,3 dibandingkan dengan wanita sebesar 41,7 pada penderita stroke iskemik. Pada studi Machfoed, 2003 terhadap pasien stroke di 35 rumah sakit di Jawa Timur, didapatkan persentase stroke iskemik pada pria 59,7 598 dari 1002 kasus stroke iskemik sedangkan pada wanita sebesar 40,2. Pada studi Paithankar dkk, 2003 didapatkan jumlah penderita laki-laki lebih banyak dari perempuan yaitu 56,7 laki- laki dan 43,3 perempuan. Sedangkan Appelros dkk, 2003 yang meneliti stroke serangan pertama untuk mengetahui prediktor kematian, dependency dan rekurensinya dalam setahun melaporkan jumlah pasien wanita sebesar 55 sedangkan pria sebanyak 45 Pada penelitian ini didapati lebih banyak laki-laki dibandingkan perempuan yaitu 53,1 n=17 laki-laki dan 46,9 n=15 perempuan. Usia sebagai faktor resiko penentu dalam kejadian stroke. Insiden stroke meningkat sesuai dengan meningkatnya usia, dan mayoritas stroke terjadi pada usia 65 tahun Sacco dan Boden-Albala, 2001. Sedangkan pada usia muda lebih jarang, akan tetapi mempunyai dampak yang buruk terhadap penderita maupun keluarganya. Secara umum disepakati bahwa dewasa muda mempunyai kesempatan untuk hidup akibat stroke dibandingkan dengan usia yang lebih tua. Namun sebagian besar Benny Mariduk : Hubungan kadar adiponektin Dan trigliserida serum dengan volume infark dan outcome pada pasien stroke iskemik akut, 2008. USU Repository©2008 penderita yang hidup mempunyai sekuele fisik, emosional, maupun sosial yang mengganggu kualitas hidupnya Nedeltchev dkk, 2004. Rentang umur pasien yang dijumpai pada studi ini adalah dari umur 42 tahun sampai dengan 85 tahun, dengan sebaran umur terbanyak pada kelompok 60-69 tahun yaitu 13 orang 40,6 dengan rerata usia 62,16±11,51 tahun. Kita dkk, 1999 mendapati sebaran usia terbanyak pada stroke iskemik adalah pada kelompok 65-74 tahun sebesar 32,06 dengan rerata usia 70,6 tahun untuk pria dan 73,4 tahun untuk wanita. Studi Machfoed, 2003 melaporkan usia rerata untuk stroke iskemik adalah 77,43 tahun. Sedangkan Tonam dkk, 2004 melaporkan usia terbanyak pada kelompok 56-75 tahun sebesar 67,85. Hipertensi merupakan faktor resiko mayor terhadap stroke iskemik dimana pada tekanan darah yang lebih tinggi resiko stroke lebih besar. Tekanan darah, khususnya tekanan darah sistolik meningkat dengan bertambahnya usia Goldstein dkk, 2006. Dari keseluruhan pasien pasien yang diteliti pada studi ini dijumpai sebanyak 78,1 n=25 menderita hipertensi dan umumnya penderita ini tidak memakan obat secara teratur atau bahkan tidak memakan obat sama sekali. Arenillas dkk, 2003 melaporkan penderita stroke iskemik dan TIA yang mengalami hipertensi sebesar 76,1. Paithankar, 2003 menemukan jumlah pasien hipertensi sebanyak 43,2. Machfoed, 2003 mendapati 73,1 penderita stroke iskemik mengalami hipertensi. Tonam dkk, 2004 melaporkan faktor resiko hipertensi sistolik sebesar 83,93. Benny Mariduk : Hubungan kadar adiponektin Dan trigliserida serum dengan volume infark dan outcome pada pasien stroke iskemik akut, 2008. USU Repository©2008 Pada penelitian ini faktor resiko diabetes melitus sebesar 28,1, merokok 46,9, dislipidemia 6,3 dan riwayat stroke pada keluarga 18,8. Machfoed, 2003 melaporkan faktor resiko diabetes mellitus sebesar 19,7, merokok 31,4, dislipidemia 13,3 dan riwayat stroke sebesar 18,2. Tonam dkk, 2004 melaporkan faktor resiko diabetes mellitus sebesar 22,2, merokok 28,58 dan hiperkolesterolemia 72. Arenillas dkk, 2003 mendapatkan faktor resiko diabetes mellitus 55, merokok 36,7 dan hiperkolesterolemia 76,1. Umumnya klasifikasi status berat badan ditentukan oleh indeks massa tubuh IMT dan peningkatan berat tubuh berhubungan dengan peningkatan resiko stroke Goldstein dkk, 2006. Pada penelitian ini terdapat 62,5 pasien n=20 dengan overweight IMT ≥ 25 kgm 2 dan 37,5 n=12 yang tidak overweight dimana rerata IMT adalah 24,91±3,12 kgm 3 dengan nilai terendah 20 kgm 2 dan tertinggi 31,3 kgm 3 . Efstathiou dkk, 2005 mendapati nilai rerata IMT adalah 27,8±5,1 kgm 2 . Sedangkan pada studi Chen dkk, 2005 mendapati nilai rerata IMT pada stroke iskemik adalah 24,2±3,8 kgm 2 . Lokasi lesi berdasarkan lateralisasi pada studi ini pada hemisfer kiri sebesar 46,9 n=15 dan hemisfer kanan 53,1 n=17. Hasil ini berbeda dengan penelitian Fink dkk, 2002 yang melaporkan jumlah pasien stroke iskemik hemisfer kiri sebesar 52,9 dan hemisfer kanan 47,1. Chen dkk, 2005 mendapatkan kadar rerata adiponektin plasma pada pasien serebrovaskuler iskemik yaitu 4,2±3,7 gdL. Bang dkk, 2007 Benny Mariduk : Hubungan kadar adiponektin Dan trigliserida serum dengan volume infark dan outcome pada pasien stroke iskemik akut, 2008. USU Repository©2008 mendapatkan kadar rerata adiponektin pada lesi iskemik intra kranial yaitu 6,13±2,86 gdL. Sedangkan Efstathiou dkk, 2005 mendapatkan kadar rerara adiponektin pada stroke iskemik yang pertama yaitu 6,1±3,1 gmL. Pada penelitian ini didapatkan rerata kadar adiponektin sebesar 6,07±5,37 gmL dengan kadar adiponektin terendah sebesar 1,29 gmL dan kadar tertinggi sebesar 22,78 gmL. Nilai adiponektin serum memperlihatkan variasi yang luas pada manusia 1-30 gmL dan individu yang sehat memiliki kadar adiponektin berkisar 6-20 gmL Efstathiou dkk,2005. Sehingga nilai rerata adiponektin pada studi ini dapat digolongkan kedalam interval yang normal. Pada penelitian ini kadar rerata trigliserida serum adalah 120,53±46,93 mgdL dengan nilai terendah 84 mgdL dan tertinggi 290 mgdL. Pada studi Tanne dkk, 2001 mendapatkan kadar rerata trigliserida serum pada pasien stroke iskemik adalah 178±108 mgdL. Chen dkk, 2005 mendapatkan kadar rerata trigliserida pada penyakit serebrovaskuler 156,52±113,04 mgdl 1,8±1,3 mmolL. Pada penelitian ini dilakukan pemeriksaan profil lemak lainnya seperti kolesterol total, HDL dan LDL dan masing masing nilainya 195,28±48,97 mgdL, 34,84±8,58 mgdL dan 138,03±45,29 mgdL. Pada penelitian Chen dkk, 2005 terhadap pasien stroke iskemik didapatkan nilai rerata kadar kolesterol total, HDL dan LDL masing-masing 204,42±50,14 mgdL, 38,46±11,54 mgdL dan 130,76±42,31 mgdL sedangkan pada kontrol masing-masing nilainya 204,42±42,43 mgdL, 46,15±15,38 mgdL Benny Mariduk : Hubungan kadar adiponektin Dan trigliserida serum dengan volume infark dan outcome pada pasien stroke iskemik akut, 2008. USU Repository©2008 dan 123±34,74 mgdL. Sedangkan pada penelitian Tanne dkk, 2001 mendapati kadar rerata pada pasien stroke masing-masing 228±43 mgdL, 37,2±10,6 mgdL dan 157±38 mgdL dan pada kelompok kontrol 225±43 mgdL, 38,8±10,9 mgdL dan 154±37 mgdL. Pada kedua penelitian terakhir tampak kadar kolesterol total dan LDL yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok kontrol sedangkan kadar HDL lebih tinggi pada kelompok kontrol.

IV.2.2. Hubungan variabel dengan kadar adiponektin