43
kelainan atau sel yang sudah rusak akibat hipertensi, agar penderita kembali hidup dengan kualitas normal Sidabutar, R.P.1996.
2.2.6. Penanggulangan hipertensi dibagi menjadi dua yaitu : a. Penatalaksanaan non farmakologis
Kadang-kadang dapat mengendalikan dengan tetap mengamati, bila pada akhir periode pengamanan tekanan darah tetap atau lebih tinggi tindakan
penatalaksanaan farmakologis dapat ditambahkan, bila tekanan darah menurun, tetap dapat di teruskan Budisetio. M.2001.
b. Penatalaksanaan Secara Farmakologis
Penatalaksanaan keputusan ini untuk mulai memberikan obat anti hipertensi berdasarkan beberapa faktor seperti derajat peniggian tekanan darah, terdapatnya
kerusakan organ target, manifestasi klinis penyakit kardiovaskuler, obat-obat anti hipertensi yang sudah terbukti kegunaannya bagi penderita. Tersedianya golongan
obat mampu memanipulasi tekana darah, baik yang bekerja secara sistematik maupun perifer Sidabutar, R.P.1996.
2.2.6 Berdasarkan Pengobatan Hipertensi Sebaiknya disertai Beberapa Prinsip Yaitu :
a. Pengobatan hipertensi sekunder lebih mendahulukan pengobatan kausal,
pengobatan hipertensi esensial bertujuan untuk menurunkan tekanan darah
Roslina : Analisa Determinan Hipertensi Esensial Di Wilayah Kerja Tiga Puskesmas Kabupaten Deli Serdang Tahun 2007, 2008
USU Repository © 2008
44
dengan harapan dapat memperpanjang umur dan mengurangi timbulnya komplikasi.
b. Upaya menurunkan tekanan darah dapat dicapai dengan menggunakan anti
hipertensi dengan pengobatan jangka panjang bahkan seumur hidup. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan obat hipertensi :
1. Harga obat relatif murah dan terjangkau oleh penderita
2. Mempunyai efektifitas yang tinggi
3. Tidak menimbulkan intoleransi
4. Mempunyai toksisitas dan efek samping yang ringan atau minimal
5. Memungkinkan pengobatan obat secara oral
6. memungkinkan penggunaan obat jangka panjang
Penatalaksanaan non farmakologis yaitu tindakan-tindakan mengurangi faktor resiko yang telah diketahui akan menyebabkan atau menimbulkan komplikasi seperti
menurunkan berat badan, menghentikan kebiasaan merokok, alkohol, dan megurangi asam garam, kalsium dan magnesium, sayuran serta olah raga dinamik, seperti lari,
berenang, bersepeda, salah satu anjuran yang umumnya sulit dilakukan, anjuran hidup tanpa stres terutama dalam kondisi kehidupan Sidabutar,R.P.1996. Untuk
pencegahan Puskesmas dapat berfungsi sebagai :
Peranan Puskesmas
Puskesmas adalah sebagai ujung tombak sistem pelayanan kesehatan di negara kita, melakukan upaya penanganan pertama pada penderita hipertensi. Peranan
khusus Pelayanan Kesehatan
Roslina : Analisa Determinan Hipertensi Esensial Di Wilayah Kerja Tiga Puskesmas Kabupaten Deli Serdang Tahun 2007, 2008
USU Repository © 2008
45
Pertama :
Salah satunya yang berhubungan erat dengan masyarakat adalah : melakukan kesehatan pencegahan, memberikan penyuluhan pada masyarakat dan
bahaya hipertensi yang tidak terkendali dengan baik. Kedua :
Secara tidak langsung berkaitan dengan tugas dalam menjaga kesehatan, yaitu dalam mencegah penyakit yang dapat menimbulkan hipertensi esensial.
Ketiga :
Dengan memahami komplikasi jangka panjang dari hipertensi dan komplikasi akibat tingginya tekanan darah, petugas kesehatan seyogianya dapat menghindarkan
terjadinya komplikasi dalam tugas sehari-hariSidabutar,R.P.1996
Roslina : Analisa Determinan Hipertensi Esensial Di Wilayah Kerja Tiga Puskesmas Kabupaten Deli Serdang Tahun 2007, 2008
USU Repository © 2008
46
2.3. Landasan Teori