Observasi Wawancara Angket Kuesioner

34

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian dapat menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Observasi

Teknik observasi merupakan metode mengumpulkan data dengan mengamati langsung di lapangan. Proses ini berlangsung dengan pengamatan yang meliputi melihat, merekam, menghitung, mengukur, dan mencatat kejadian. Observasi bisa dikatakan merupakan kegiatan yang meliputi pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Observasi terlebih dahulu harus menetapkan aspek-aspek tingkah laku apa yang hendak diobservasi, lalu dibuat pedoman agar memudahkan dalam pengisian observasi. Pengisian hasil observasi dalam pedoman yang dibuat sebenarnya bisa diisi secara bebas dalam bentuk uraian, mengenai gejala yang nampak dari perilaku individu yang diobservasi, bisa pula dalam bentuk memberi tanda cek list pada kolom jawaban hasil observasi, jika pedoman observasi yang dibuat telah disediakan jawabannya berstruktur. 6

2. Wawancara

Untuk memperoleh data yang memadai sebagai Cross Ceks, peneliti juga menggunakan teknik wawancara dengan subyek yang terlibat dalam interaksi sosial yang dianggap memiliki pengetahuan, mendalami situasi dan mengetahui informasi untuk mewakili obyek penelitian. 7 Dalam penelitian ini penulis mengadakan wawancara langsung dengan guru untuk mengetahui kemampuan guru dalam pengelolaan kelas selama proses pembelajaran berlangsung. 6 Nana Sudjana dan Ibrahim, op.cit., h. 109 7 Iskandar, op.cit., h. 78 35

3. Angket Kuesioner

Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan yang disusun secara logis, sistematis tentang konsep yang menerangkan tentang variabel-variabel yang diteliti. Penyebaran kuesioner atau angket kepada subjek penelitian bertujuan untuk memperoleh data atau informasi mengenai masalah penelitian yang menggambarkan varibel-variabel yang diteliti. 8 Dalam penelitian ini, metode angket digunakan untuk memperoleh data tentang keterkaitan antara keteladanan beragama orang tua dengan hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa. Skala pengukuran dari angket yang disebarkan kepada responden menggunakan skala likert. Skala Likert atau skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena atau gejala sosial yang terjadi, hal ini secara spesifik telah ditetapkan oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variabel penelitian. 9 Pertanyaan atau pernyataan akan dijawab oleh responden berbentuk skala likert yang mempunyai gradasi dari sangat posittif dan sangat negatif yang diungkapkan melalui kata-kata sebagai berikut: Tabel 1 Instrumen skala likert Pernyataan Positif Selalu 4 Sering 3 Kadang-kadang 2 Tidak pernah 1 8 Ibid. 9 Ibid., h. 83 36

4. Tes