“Allah menyeru manusia ke darussalam surga, dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang Lurus
Islam”. QS.Yunus : 25 Sedangkan
secara istilah
dakwah didefinisikan
dengan mengemukakan pendapat bahwa dakwah ialah sebagai setiap kegiatan yang
bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah Swt. Sesuai dengan garis aqidah, yaitu syari’at dan akhlaq
Islamiyah.
37
Dalam buku Prinsip dan Kode Etik Dakwah, dakwah ialah mengajak dan mengumpulkan manusia untuk kebaikan serta membimbing
mereka kepada petunjuk dengan cara ber amar ma‟ruf nahyi munkar.
38
Sedangkan konsep dakwah menurut penulis adalah seruan atau ajakan yang berupa amar ma’ruf nahyi munkar baik melalui perbuatan
ataupun perkataan.
2. Unsur-Unsur Dakwah
a. Da’i Subjek Dakwah
Da’i secara etimologis berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata daa‟a yang merupakan bentuk Isim Fa‟il kata yang menunjukkan pelaku
yang artinya orang melakukan dakwah. Sedangkan secara terminologis da’i yaitu setiap muslim yang berakal Mukallaf aqil baligh dengan kewajiban
dakwah.
39
Definisi terminologis tersebut memberi pengertian, bahwa kewajiban dakwah terbebani kepada setiap muslim yang telah mencapai usia
baligh, aqil dan mukallaf, baik laki-laki maupun perempuan. Sehingga
37
Muhammad Sayyid al-Wakil, Prinsip dan Kode Etik Dakwah, Penerjemahan Nabhani Idris Jakarta Akademika Pressindo, 2002, 1
38
Ensiklopedi Islam, 280
39
Ismah Ismail, ―Strategi Dakwah di Era Millenium‖, 2
secara luas dakwah bukan hanya aktifitas yang diperlukan oleh sekelompok orang, tetapi hanya diaktifkan oleh para ulama, tidak hanya oleh para aktivis
kampus, tetapi seluruh elemen dan komponen masyarakat yang mempunyai kewajiban yang sama.
40
Dakwah merupakan kewajiban individu, tetapi harus ada kelompok khusus yang menangani dakwah secara profesional. Kewajiban dakwah
secara individu berlaku pada tingkatan wa tawaa shaw bi al-haq wa tawaa shaw bi al-shabr. Sementara itu, secara kolektif, kewajiban
dakwah membutuhkan organisasi, menejemen, dan jaringan sosial yang kuat.
41
Menjadi seorang da’i adalah suatu tugas yang sangat mulia dan memiliki beban tersendiri, karena semua yang telah didakwahkannya harus
bias masuk dan diaplikasikan dalam kehidupan keseharian dari objek dakwahnya. Idris Abdus Shomad dalam Diktat Ilmu Dakwah membagi
bekal yang harus dimilki oleh seorang da’i menjadi tiga bekal utama yakni:
1. Pemahaman yang benar dan tepat, maksudnya ialah pengetahuan
tentang hal-hal yang terkait dengan dakwah dan konsekuensinya. Baik pengetahuan ke-Islaman maupun pengetahuan ilmu dakwah
serta pengetahuan umum yang dapat menunjang dakwahnya. 2.
Ke-Islaman yang kokoh, maksudnya ialah keyakinan da’i tentang kebenaran Islam sebagai isu utama dakwahnya, yakni keimanan
40
Idris Abdu Shomad, Diktat Ilmu Dakwah Depok:T:pn.,2004, 6
41
Abdullah, “Jurnal Dakwah Islam‖ terbit 13 Februari 2013, diakses pada
tanggal 16 April 2014 dari http:dakwah-islam.orgjurnal-dakwah-islam.html