Zikir Lisan Pengertian Zikir

manusia, sebagai karunia Allah kepada manusia. Oleh karena itu, melalui Al- Quran Allah memerintahkan agar manusia memelihara dan memanfaatkan potensi tersebut dengan sebaik-baiknya, untuk memahami, berfikir dan memikirkan tentang fenomena alam, merenungkan, dan menelaah Al-Quran, dan diri manusia sendiri. Berfikir dan bertafakur tentang penciptaan langit dan bumi, bahtera yang luas dan membawa berbagai hal yang bermanfaat bagi kehidupan kita, memikirkan tentang diri kita sendiri sebagai sosok ciptaan dan hamba Allah yang diciptakan dengan teramat indah dan sempurna, merenungkan dan memikirkan makna dan serta kandungan Al-Quran adalah bentuk dari zikir kepada Allah, yakni zikir pikir. Sungguh betapa penting dan berharganya Al-Quran bagi manusia, oleh karena itu sudah seharusnya jika kita menjadikannya sebagai pegangan dan landasan dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Serta menjadikanya sebagai bahan bacaan dan perenungan dalam keseharian kita. Karena membaca, merenungi dan men-tadabburi makna serta isi dan kandungan Al-Quran adalah perintah Allah, yang memiliki kualitas nilai pahala yang sangat besar di sisi Allah Alfandi Haryanto, 2008.

2. Zikir Lisan

Zikir lisan dapat dimaknai dengan zikir yang diucapkan dengan lisan dan dapat didengar oleh telinga, didengar oleh orang yang bersangkutan maupun orang lain. Menyebut dan mengingat Allah dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni zikir yang dilakukan dengan suara yang pelan sirr atau berbisik hams dan dengan zikir yang dilaksanakan dengan suara yang keras dan bersama-sama jahr, seperti tilawah qori istighatsah atau doa bersama yang dewasa ini sering dilakukan kelompok organisasi keislaman. Zikir dengan cara ini sangat baik bagi pemula sebab dengan menyebut dan mengingat nama Allah dengan lisan, maksudnya diucapkan dengan lisan dan dapat didengar telinga orang yang bersangkutan dapat membantunya untuk menghilangkan dan menghapuskan hal- hal lain yang melintas dalam pikiran selain Allah. Selain itu, zikir dengan lisan secara bersama-sama tilawah, istighatsah, doa bersama dan lain-lain, juga dapat dijadikan sebagai metode dakwah Islamiah yang sangat baik bagi perkembangan dan kemajuan Islam di masa depan Alfandi Haryanto, 2008. Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah: dalam pandangan Allah jika hati kita buruk. Hati adalah komponen psikis manusia yang harus senantiasa dijaga agar tidak mudah sakit atau bahkan mati, karena sesungguhnya hati kita ini mudah terserang penyakit dan mati. Hati atau qalbu akan rusak ketika hati tidak diisi dengan energi dan makanan, dan sumber energi yang di butuhkan hati tiada lain adalah zikrullah Muhammad Makhdlori, 2008. Dalam Firman Allah: kesengsaraan, dan ia tidak berarti berdiam disudut-sudut masjid atau diam dirumah dengan mempraktekan zikir tanpa memiliki pengaruh apapun didalam masyarakatnya, lingkungannya, keluarganya atau dirinya sendiri. Oleh karena itu, seseorang yang berzikir kepada Allah ‘azzawa wa jalla dan bekerja adalah lebih disukai oleh Allah dan lebih dekat pada rahmat dan karunia-Nya dari pada seseorang yang berzikir yang tidak bekerja Abdul Rosul, 2007.

2.1.4. Pengaruh Bacaan Zikir Bagi Kesehatan Jiwa