Sekresi Hormon Tiroksin Hormon

tiroksin atau T4 disebut juga dengan tetraiodotironin atau disebut juga denagan Levotiroksin Ernst Mutschler, 1991. Kekurangan sekresi hormon tiroid akan menyebabkan penurunan kecepatan metabolisme basal kira-kira 40 sampai 50 persen dibawah normal, sedangkan kelebihan sekresi hormon tiroksin akan menyebabkan naiknya kecepatan metabolisme basal sampai setinggi 60 sampai 100 persen diatas normal. Sekresi kelenjar tiroid diatur oleh hormon perangsang tiroid TSH yang disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior Guyton, Hall, 1997.

2.2.3. Sekresi Hormon Tiroksin

Kelenjar tiroid mensekresikan dua macam hormon yaitu T4 tetraiodotironin dan T3 triiodotironin. Kira-kira 93 persen kelenjar tiroid mensekresikan hormon tetraiodotironin dan 7 persennya adalah triiodotironin. Akan tetapi, hampir semua tetraiodotironin akhirnya diubah menjadi triiodotironin didalam jaringan, sehingga secara fungsional keduanya penting. Secara kualitatif, fungsi kedua hormon sama, tetapi berbeda dalam kecepatan dan intensitas kerjanya. Triiodotironin empat kali lebih kuat daripada tetraiodotironin, namun jumlah didalam darah jauh lebih sedikit dan keberadaannya dalam darah jauh lebih singkat daripada tetraiodotironin Guyton, Hall, 1997. Sekresi hormon tiroid diatur oleh system hipotalamus hipofisis. Mekanisme kerja system endokrin dikendalikan oleh hipotalamus, yaitu suatu organ tubuh yang terletak dibawah otak sebesar biji kacang yang mempunyai system syaraf tertentu. Hipotalamus mempengaruhi kelenjar pituitary atau hipofisis yang dapat mengeluarkan hormon tiroksin Anna Poedjiadi, 1994. Kelenjar tiroid terdiri dari folikel-folikel yang tertutup, diameternya antara 100 sampai 300 mikrometer yang dipenuhi dengan bahan sekretorik yang disebut koloid dan dibatasi oleh sel epitel kuboid yang mengeluarkan hormonnya kebagian folikel itu. Unsur utama dari koloid itu adalah glikoprotein tiroglobulin, yang mengandung hormon tiroid didalam molekul-molekulnya. Begitu hormon yang disekresikan sudah masuk ke dalam folikel, hormon itu akan diabsorbsi kembali melalui epitel folikel kedalam darah, sebelum dapat berfungsi dalam tubuh. Setiap menit, jumlah aliran darah didalam kelenjar tiroid lima kali lebih besar daripada berat kelenjar tiroid itu sendiri, yang merupakan suplai darah yang sama banyaknya dengan bagian lain dalam tubuh Guyton, Hall, 1997. Untuk menjaga agar tingkat aktivitas metabolisme dalam tubuh tetap normal, maka setiap saat harus disekresikan hormon tiroid dengan jumlah yang tepat, dan agar hal ini dapat terjadi, ada mekanisme umpan balik spesifik yang bekerja melalui hipotalamus dan kelenjar hipofisis anterior untuk mengatur kecepatan sekresi tiroid. Hormon perangsang tiroid TSH, yang disebut juga dengan tirotropin, merupakan salah satu hormon kelenjar hipofisis anterior, yaitu suatu glikoprotein. Hormon ini meningkatkan sekresi tiroksin dan triiodotironin oleh kelenjar tiroid. Sekresi TSH oleh hipofisis anterior diatur oleh satu hormon hipotalamus, Hormon Pelepas-Tirotropin TRH, yang disekresikan oleh ujung- ujung saraf didalam eminensia mediana hipotalamus dan kemudian diangkut ke hipofisis anterior dalam darah porta hipotalamus-hipofisis. Sampai saat ini belum diketahui dengan tepat inti didalam eminensia mediana yang bertanggung jawab untuk menimbulkan sekresi TRH Guyton, Hall, 1997. Salah satu rangsangan yang telah diketahui dengan baik untuk meningkatkan kecepatan sekresi TRH oleh hipotalamus, dan sekresi TSH oleh hipofisis anterior adalah menempatkan tubuh pada rasa dingin, keadaan ini akan meningkatkan pengeluaran hormon tiroid dan dapat meningkatkan kecepatan metabolisme basal. Berbagai reaksi emosional juga dapat mempengaruhi pengeluaran TRH dan TSH, secara tidak langsung hal ini dapat mempengaruhi sekresi hormon tiroid. Sebaliknya, rasa gembira dan kecemasan yang merupakan kondisi yang sangat merangsang system saraf simpatis menyebabkan penurunan sekresi TSH, dan keadaan ini meningkatkan kecepatan metabolisme dan panas tubuh dan menyebabkan timbulnya suatu reaksi inversi terhadap pusat pengaturan panas Guyton, Hall, 1997. Meningkatnya hormon tiroid didalam cairan tubuh akan menurunkan sekresi TSH oleh hipofisis anterior. Bila kecepatan sekresi hormon tiroid meningkat, maka kecepatan sekresi TSH akan menurun. Hampir semua efek penurunan umpan balik ini terjadi, walaupun seluruh hipofisis anterior telah dipisahkan dari hipotalamus. Oleh karena itu mungkin sekali bahwa peningkatan hormon tiroid menghambat sekresi TSH oleh hipofisis anterior terutama melalui suatu efek langsung terhadap hipofisis anterior itu sendiri, walaupun dapat juga secara sekunder karena banyak efek-efek yang lebih lemah, yang bekerja melalui hipotalamus Guyton, Hall, 1997 Mekanisme umpan balik juga dipakai untuk menjaga agar konsentrasi hormon tiroid dalam sirkulasi darah tetap berada dalam konsentrasi normal. Bila ada efek umpan balik yang melewati hipotalamus yang membantu umpan balik langsung pada kelenjar hipofisis sendiri, maka pengaruh keadaan ini menjadi sangat lambat dan sedikitnya disebabkan oleh adanya perubahan pada kecepatan metabolisme dipusat pengatur suhu tubuh dalam hipotalamus, yang telah diketahui mempunyai efek yang bermakna pada pengaturan system hormon tiroid Guyton, Hall, 1997.

2.2.4. Pembentukan dan Sekresi Hormon Tiroid