A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Underwriter dalam Menyeleksi Risiko pada
Produk Asuransi Kesehatan Kumpulan
Salah satu hasil wawancara penulis dengan Kabag Teknik Underwriting Divisi Syariah, Wulan Setiyorini, ST., AAAIK., AAK., IPGD-I mengatakan bahwa
seorang Underwriter memiliki peran penting pada perusahaan asuransi karena underwriter yang menentukan apakah penutupan asuransi tersebut dapat diakomodir
oleh perusahaan atau tidak. Dan ketika seorang underwriter memutuskan untuk mengakomodir, dia harus dapat memprediksikan bahwa penutupan tersebut akan
menguntungkan bagi perusahaan. Dan jika salah, sehingga terjadi kerugian, maka underwriter sangat berkontribusi dalam kerugian tersebut.
29
Tugas seorang Underwriter pada perusahaan asuransi adalah sebagai berikut : a.
Melakukan analisa terhadap risiko b.
Melakukan perhitungan dan estimasi terhadap risiko c.
Menetapkan term dan kondisi pertanggungan yang diterapkan pada peserta d.
Menentukan premi yang dikenakan pada peserta e.
Mereview kondisi pertanggungan yang diterapkan pada peserta. Salah satu aspek yang membedakan asuransi perorangan dari asuransi
kumpulan adalah aspek underwriting. Underwriting asuransi jiwa dan asuransi kesehatan perorangan mengaharuskan seorang calon tertanggung untuk memenuhi
29
Hasil wawancara dengan Kabag teknik Underwriting Unit Syariah PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967, Wulan Setiyorini. 22 Lagustus 2010.
persyaratan underwriting yang ditetapkan oleh perusahaan asuransi. Sebaliknya, underwriting asuransi kesehatan kumpulan umumnya berfokus pada karekteristik
kelompok dan biasanya tidak mengharuskan setiap calon tertanggung kumpulan untuk memberikan evidence of insurability. Namun demikian tujuan underwriting
kumpulan sama dengan tujuan underwriting asuransi perorangan, yaitu menentukan apakah sekelompok orang mempunyai risiko rata-rata dan apakah pengalaman
kerugian kumpulan dapat diramalkan dan diterima oleh perusahaan asuransi. Dalam Asuransi kesehatan kumpulan underwriter harus mempertimbangkan :
a. Jumlah peserta
b. Analisa dilakukan secara menyeluruh terhadap peserta dan bukan perorangan
bila dibandingkan dengan asuransi kesehatan individu c.
Analisa lebih kearah seberapa besar biaya yang mungkin timbul akibat kondisi kesehatan seseorang dan bukan akibat dari kondisi kesehatan tersebut
bila dibandingkan dengan asuransi jiwa yang hanya melihat potensi meninggalnya seseorang akibat kondisi kesehatannya.
Berdasarkan penelitian yang ditemukan oeh penulis melalui wawancara yang dilakukan pada beberapa Underwriter di unit syariah PT. Asuransi Umum
Bumiputera Muda 1967, perusahaan tempat penulis melakukan penelitian dapat di jabarkan bahwa yang menjadi faktor-faktor penting yang mempengaruhi underwiter
dalam menyeleksi risiko adalah sebagai berikut : 1.
Sebaran usia peserta
Sebaran usia calon kelompok peserta menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh underwriter. Pola angka kesakitan dan pemanfaataan
pelayanan kesehatan cenderung berbentuk huruf “U” yang artinya usia balita dan usia tua mempunyai risiko yang lebih tinggi dibandingkan usia produktif.
Sebaran usia suatu calon tertanggung kumpulan harus cukup untuk menghasilkan kisaran risiko yang luas. Ini artinya, underwriter akan sangat
memperhatikan kumpulan-kumpulan dengan proporsi yang besar dari anggota yang lebih tua yang cenderung akan mengalami tingkat morbiditas dan
mortalitas yang tinggi. Kumpulan dengan perputaran anggota yang cenderung untuk meningkatkan usia rata-rata, tetapi alir anggota baru yang stabil dapat
membantu menjaga sebaran usia dikehendaki dalam suatu kumpulan, khususnya jika anggota baru tersebut berusia muda.
2. Jenis pekerjaan golongan pekerja
Jenis pekerjaan tertentu dapat mempengaruhi pola kesakitan. Underwriter akan menggunakan jenis pekerjaan untuk memprediksi kemungkinan angka
kesakitan dan memungkinkan informasi ini untuk menetukan tarif premi. Jenis-jenis pekerjaan tertentu juga bisa masuk dalam kategori faktor risiko
yang tidak bisa diterima underwriter, seperti kolompok karyawan yang sering keluar masuk, atau yang sering terpapar dengan subtansi berbahaya.
Angka kesakitan yang yang terjadi pada kelompok pekerja tertentu cenderung lebih tinggi, yaitu pada :
a. Kelompok pekerja yang bekerja dengan tingkat stress tinggi seperti
polisi dan pemadam kebakaran b.
Karyawan yang akses pelayanannya sudah tersedia seperti karyawan rumah sakit
c. Kelompok pekerja yang bekerja di daerah yang sangat panas rentan
terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan daripada mereka yang bekerja pada suhu normal
d. Industri yang tingkat penyalahgunaan obat dan alkohol tinggi seperti
klub malam e.
Usaha-usaha lainnya seperti restoran dan lapangan parkir. Mempunyai masalah kesehatan tersendiri.
3. Lokasi tempat tinggal peserta yang dominan
Lokasi kelompok bisa menjadi pertimbangan underwriter karena akan berkaitan dengan fasilitas pelayanan. Banyak pengusaha menginginkan perwakilan
perusahaan asuransi dapat membantu masalah-masalah sehari-hari yang muncul berkaitan dengan program asuransi yang mereka beli. Untuk membantu dalam hal
solitisasi, instalasi kelompok serta menangani berbagai pertanyaan yang diajukan pemegang polis dekat dengan perusahaan asuransi. Sebagai tambahan, lokasi
merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan ketika perusahaan asuransi menawarkan sejumlah paket pelayanan kesehatan yang mensyaratkan adanya
jaringan pemberi pelayanan kesehatan PPK.
4. Ketersediaan sarana kesehatan
Underwriter bisa saja menolak sebuah kelompok yang memiliki sejumlah karyawan yang tinggal di lokasi-lokasi dimana perusahaan asuransi tidak mempunyai
fasilitas pelayanan yang dekat dengan pemagang polis. 5.
Luas jaminan yang diminta Luas jaminan yang diminta oleh kelompok calon tertanggung akan menjadi
pertimbangan underwriter dalam menentukan tarif yang akan diberikan. Underwriter akan menentukan tarif yang akan dibebankan sesuai dengan luas jaminan yang
diminta dan risiko yang ada pada calon kelompok tertanggung sebelumnya. 6.
Pengalaman pertanggungan pada periode sebelumnya Khusus untuk perusahaan yang pernah mengikuti asuransi pada perusahaan
sebelumnya, maka underwriter membutuhkan alasanketerangan pengusaha yang memindahkan karyawanyya dari suatu perusahaan asuransi ke perusahaan asuransi
lain, underwriter juga akan mencari informasi ke perusahaan asuransi sebelumnya mengenai pengalaman klaim dan riwayat pembayaran premi pada perusahaan.
Selain keenam hal diatas, faktor-faktor penting yang berpengaruh bagi underwriter dalam menyeleksi risiko adalah sebagai berikut :
1. Proses seleksi risiko yang dilakukan underwriter dalam menjalankan
tugasnya harus sesuai dengan kebijakan underwriting yang dibuat oleh manajemen perusahaan. Proses ini berpatokan pada kelengkapan surat
permintaan asuransi dan sumber informasi lainnya mengenai data
informasi calon kelompok tertanggung. Hal ini harus diperhatikan agar seleksi risiko yang yang dilakukan dapat mengahasilkan keputusan
underwriting yang tepat dan menghindari dari calon kelompok tertanggung yang dengan sengaja tidak memberikan informasi mengenai
kondisi kelompoknya secara jujur. 2.
Informasi dari Agen mengenai calon tertanggung. Informasi Agen mempunyai peran penting dalam proses seleksi risiko yang dilakukan
underwriter karena mereka adalah orang yang berhubungan langsung dengan calon tertanggung. Agen diharapakan mampu memastikan bahwa
seluruh pertanyaan dalam surat pengajuan asuransi sudah terjawab dengan benar. Agen juga harus melaporkan apa saja yang mereka ketahui dan apa
saja yang mereka curigai mengenai calon tertanggung yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi keputusan seleksi risiko. Apabila agen sudah
melengkapi surat pengajuan asuransi dengan jelas dan akurat, tentu hal ini akan membantu underwriter untuk melakukan penaksiran risiko dan
membuat keputusan yang sesuai dengan kondisi calon tertangung.
3. Informasi dari calon pemegang polis dan calon tertanggung. Kejujuran
mengenai informasi yang diberikan oleh calon tertanggung dalam mengisi surat pengajuan asuransi menjadi faktor penting bagi underwriter dalam
menyeleksi risiko. Terkadang ada beberapa calon tertanggung tidak memberikan informasi yang lengkap dan benar saat pengisiian surat
pengajuan asuransi. Tentu, Hal ini dapat mempengaruhi underwriter dalam menyeleksi risiko.
4. Khusus untuk perusahaan yang pernah mengasuransikan karyawannya
pada perusahaan asuransi lain, maka informasi dari perusahaan asuransi sebelumnya mengenai pengalaman klaim kumpulan, falsafah
uunderwriting dan panduan umum underwriting perusahaan asuransi yang terdahulu serta tingkat kenaikan jumlah uang pertanggungan kumpulan
sejak dimulianya masa pertanggungan calon kelompok tersebut menjadi hal penting bagi underwriter dalam menyeleksi risiko.
5. Underwriter haruslah seorang yang qualified dan profesional. Selain itu
latar belakang pendidikan pun underwriter pada pekerjaan ini sangat berpengaruh khususnya dalam seleksi risiko. Untuk menghasilkan
keputusan underwriting dengan kecermatan, ketelitian dan kesesuaian antara risiko dari calon tertanggung yang buruk maka perlu dianalisa dari
hasil pemeriksaan kesehatan. Untuk itu latar pendidikan medis bagi underwriter dapat berpengaruh dalam proses seleksi risiko.
Setelah melakukan seleksi risiko underwriter akan membuat keputusan underwriting. Langkah-langkah yang harus ditempuh Underwriter agar dapat
menghasilkan keputusan Underwiting yang adil, baik untuk perusahaan dan calon tertanggung adalah sebagi berikut :
a. Melakukan analisa secara objektif
b. Menerapkan prinsip adverse selection
c. Komposisi biaya akuisisi operasional perusahaan, biaya klaim dan margin
sudah diperhitungkan dan diterapkan pada premi yang dikenakan pada peserta.
d. Diberlakukan penerapan term dan kondisi yang dapat berbeda pada awal
pertanggungan dan pada periode perpanjangan polis tergantung pada kondisi realisasi.
e. Memberikan kompensasi kepada peserta berupa diskon premi atau
penambahan jaminan jika realisasi lebih menguntungkan dari yang diperkirakan.
B. Kendala-kendala yang ditemui underwriter dalam menyeleksi risiko