Pengertian Underwriting dan Underwriter Tujuan Underwriting dan Tugas Underwriter

tertanggung diserang penyakit dan tertanggung akan membayar premi kepada penanggung secara berkala selama waktu tertentu”. 23 Definisi di atas menjelaskan bahwa terjadi pertukaran manfaat antara premi yang dibayarkan oleh tertanggung dengan santunan yang diberikan oleh penanggung berupa biaya pengobatan dan perawatan kesehatan bila tertanggung sakit.

B. UNDERWRITING

1. Pengertian Underwriting dan Underwriter

Underwriting disebut juga seleksi risiko, adalah proses penaksiran dan penggolongan tingkat risiko yang terdapat pada seorang calon tertanggung. 24 Underwriting atau penangungan, adalah proses menyeleksi risiko dan mengklasifikasikannya sesuai dengan tingkat insurability dapat ditanggungnya, sehingga dapat ditentukannya tarif yang sesuai. Proses ini meliputi penolakan atas risiko-risiko yang tak dapat diterima. Sedangkan menurut Moch. Anwar Abdullah 1993 dalam Kamus Umum Asuransi, yang dimaksud dengan Underwriter adalah seseorang yang mempunyai tugas menetapkan diterima atau tidaknya risiko untuk penutupan asuransi, atau seseorang yang tugasnya menyeleksi risiko dan sekaligus menentukan berapa nilai dan persyaratan apa saja yang dikenakan kepada risiko tersebut. 25 23 Soeisno Djojosoedarsono, Prinsip-prinsip Manajemen Risiko Asuransi, Jakarta; Salemba Empat, 2003. H. 74 24 AM. Hasan Ali, Asuransi dalam persefektif Hukum Islam, Jakarta: Kencana, 2004, h. 89 25 Moch. Anwar Abdullah, Kamus Umum Asuransi, Jakarta : Kesaint Blanci, 1993, h. 135 Seleksi risiko tersebut dilakukan agar perusahaan mampu memprediksi keuntungan yang didapat dari proses tersebut. Bila Undewriter salah dalam menetapkan risiko calon peserta tentu saja akan memberikan kerugian bagi perusahaan.

2. Tujuan Underwriting dan Tugas Underwriter

Dalam asuransi konvensional, underwriting dilakukan untuk memilih mana objek risiko yang ditanggung dan mana yang tidak. Ini berarti seorang underwriter akan membuat suatu penilaian berdasarkan semua risiko yang diajukan kepada perusahaan, yang diperkirakannya secara kolektif akan menguntungkan. Kemudian underwriter juga akan menentukan besarnya premi dan nilai deductible dll. yang sepadan dengan nilai antisipasi klaim dari Tertanggung, biaya manajemen dan akuisisi. Dan yang juga dianggap paling penting, harus diperoleh keuntungan underwriting untuk perusahaan. Underwriting Asuransi Syariah mempunyai tujuan yang tidak jauh berbeda. Konsep dasarnya adalah adalah memberikan skema pembagian risiko yang proporsional dan adil di antara para peserta yang secara relatif homogen. Dengan dasar pemikiran ini, melalui Asuransi Syariah diharapkan para peserta saling tolong- menolong satu sama lain disertai dengan adanya perlindungan yang sifatnya mutual, maka semua peserta akan merasa aman dan menikmati perlindungan yang mereka butuhkan. Dengan tujuan tersebut diatas, maka peran underwriter Asuransi Syariah di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Menetapkan risiko yang relatif homogen dalam suatu kelompok peserta atau calon peserta. 2. Menetapkan ruang lingkup perlindungan yang dibutuhkan oleh para peserta atau calon peserta dalam kelompok tersebut. 3. Menetapkan estimasi biaya secara keseluruhan yang dibutuhkan untuk memberikan perlindungan kepada para peserta tersebut. 4. Mendistribusikan skema kontribusi yang proporsional dan adil yang selayaknya menjadi beban dari setiap peserta. 26 Pertanggungjawaban yang utama dari underwriter dalam seleksi resiko tersebut adalah memastikan risiko yang akan dicover sesuai dengan tingkat risiko yang diasumsikan oleh aktuaris. Tujuan underwriting bukan hanya menyeleksi risiko yang tidak akan menimbulkan kerugian besar saja, tetapi tujuannya adalah untuk menghindari suatu jumlah penanggungan yang tidak sebanding antar risiko ringan dan risiko berat. Jadi jelas bahwa setiap bentuk pertanggungan akan menjalani proses selections of risk atau proses underwriting. Agar perusahaan bisa mmendapatkan 26 Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syariah dalam Praktik, Jakarta: Gema Insani Press, 2006, h. 50 keuntungan, maka perusahaan harus mengadakan evaluasi terlebih dahulu terhadap semua risiko yang hendak diasuransikan.

3. Prinsip kerja underwriter Asuransi Kesehatan Kumpulan