Model Teoritis Variabel Operasional Komunikasi Pemasaran

Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti yakni istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu, yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Singarimbun, 1995: 33 Jadi kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas: promosi penjualan pakaian wanita di facebook 2. Variabel terikat: minat beli mahasiswi FISIP USU

I.8 Model Teoritis

Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut: Gambar 4 Model Teoritis

I.9 Variabel Operasional

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep di atas, maka dibuat variabel operasional yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian sebagai berikut: Variabel Bebas X Promosi penjualan pakaian wanita di facebook Variabel Terikat Y Minat beli mahasiswi FISIP USU Universitas Sumatera Utara Tabel 1 Variabel Operasional VARIABEL BEBAS VARIABEL OPERASIONAL 1. Variabel Bebas X Promosi penjualan pakaian wanita di Facebook 2. Variabel Terikat Y Minat Beli Mahasiswi FISIP USU 3. Karakteristik Responden 1. Bentuk penyajian promosi penjualan - Foto - teks 2. Isi pesan - Informasi melalui status - Kejelasan pesan - Tata cara transaksi 3. Jam promosi penjualan 4. Frekuensi promosi penjualan 5. Intensitas promosi penjualan 1. Perhatian - Frekuensi melihat promosi penjualan 2. Pengertian - Memahami dan mengerti isi promosi penjualan - Manfaat promosi penjualan 3. Penerimaan - Minat untuk membeli 1. Nama 2. Usia 3. Tahun masuk akademi 4. Jurusan 5. Uang sakupendapatan 6. Frekuensi pemakaian internet 7. Frekuensi membuka facebook Universitas Sumatera Utara I.10. Definisi Variabel Operasional I.10.1 Variabel Bebas 1. Bentuk penyajian promosi penjualan o Foto adalah gambar diam, yang dihasilkan oleh kamera yang merekam suatu obyek atau kejadian atau keadaan pada suatu waktu tertentu. o Teks adalah informasi yang dituliskan untuk memperjelas foto, misalnya detail produk seperti bahan pakaian, ukuran, warna, harga produk dan lain-lain. 2. Isi pesan o Informasi melalui status adalah informasi mengenai produk yang dituliskan pada status di account facebook, misalnya informasi produk yang sedang diskon, produk-produk baru yang tersedia dan lain-lain. o Kejelasan pesan adalah cara penyampaian informasi produk yang digunakan oleh penjual. Biasanya pesan dikemas sedemikian rupa agar menarik bagi calon pembeli. o Tata cara transaksi adalah aturan-aturan yang harus diikuti dan dipatuhi oleh pembeli dan penjual dalam melakukan transaksi jual beli melalui facebook. 3. Jam promosi penjualan adalah waktu terbaik yang umumnya digunakan untuk melakukan promosi penjualan. 4. Frekuensi promosi penjualan adalah jumlah promosi penjualan yang dilakukan dalam suatu waktu melalui status di account facebook, foto yang di-tag ke wall calon pembeli. 5. Intensitas promosi penjualan adalah tingkatan kekuatan atau efek dari promosi penjualan. Misalnya: tumbuh rasa ingin tahu dari calon pembeli untuk melihat lebih lanjut foto-foto yang di tag. Universitas Sumatera Utara

I.10.2 Variabel Terikat

1. Perhatian o Frekuensi melihat promosi penjualan adalah seberapa sering calon pembeli melihat promosi penjualan produk di facebook. 2. Pengertian o Memahami dan mengerti isi promosi adalah pemahaman dan pengertian mahasiswi sebagai calon pembeli dalam melihat promosi penjualan produk di facebook. o Manfaat promosi penjualan adalah kegunaan yang dirasakan mahasiswi sebagai calon pembeli dengan adanya promosi penjualan di facebook. 3. Penerimaan adalah stimulus atau pesan yang sampaikan kepada calon pembeli, mungkin diterima atau mungkin ditolak. o Minat untuk membeli adalah keinginan yang kuat atau rasa ingin tahu calon pembeli untuk membeli promosi penjualan produk di facebook.

I.10.3 Karakteristik Responden

1. Nama adalah identitas responden. 2. Usia adalah umur responden saat mengisi kuesioner. Tingkatan umur responden yang akan dijadikan sampel yaitu 18-24 tahun. 3. Tahun masuk akademi adalah tahun masuk responden di FISIP USU Medan. Tahun masuk yang dijadikan sampel yaitu 2008-2009. 4. Jurusan adalah dari jurusan mana responden berasal. 5. Uang sakupendapatan adalah uang yang diberikan orangtua kepada responden atau untuk mahasiswi yang sudah bekerja penghasilan selama sebulan. Universitas Sumatera Utara 6. Frekuensi pemakaian internet adalah seberapa sering responden memakai internet dalam sehari. 7. Frekuensi membuka facebook adalah seberapa sering responden membuka facebook dalam sehari. Universitas Sumatera Utara 22

BAB II URAIAN TEORITIS

II. 1. Komunikasi

Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat atau di mana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi.

II. 1.1. Pengertian Komunikasi

Bermacam-macam definisi komunikasi yang dikemukakan orang untuk memberikan batasan terhadap apa yang dimaksud dengan komunikasi, sesuai dari sudut mana mereka memandangnya. Tentu saja masing-masing definisi tersebut ada benarnya dan tidak salah karena disesuaikan dengan bidang dan tujuan mereka masing-masing. Hovland, Janis dan kelley mengatakan bahwa, “communication is the process by which an individual transmits stimuli usually verbal to modify the behavior of other individuals”. Dengan kata-kata lain komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain. Pada definisi ini mereka menganggap komunikasi sebagai suatu proses, bukan suatu hal. dalam Arni, 2007: 2 Menurut Louis Forsdale 1981, ahli komunikasi dan pendidikan, “communication is the process by which a system is established, maintained and altered by means of shared signals that operate according to rules”. Komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara, Universitas Sumatera Utara dan diubah. Pada definisi ini komunikasi juga dipandang sebagai suatu proses. Kata signal maksudnya adalah signal yang berupa verbal dan nonverbal yang mempunyai aturan tertentu. Dengan adanya aturan ini menjadikan orang yang menerima signal yang telah mengetahui aturannya akan dapat memahami maksud dari signal yang diterimanya. Misalnya setiap bahasa mempunyai aturan tertentu baik bahasa lisan, bahasa tulisan maupun bahasa isyarat. Bila orang yang mengirim signal menggunakan bahasa yang sama dengan orang yang menerima, maka si penerima akan dapat memahami maksud dari signal tersebut, tetapi kalau tidak, mungkin dia tidak dapat memahami maksudnya. dalam Arni, 2007: 2-3 Brent D. Ruben 1988 memberikan definisi mengenai komunikasi manusia yang lebih komprehensif sebagai berikut: komunikasi manusia adalah suatu proses melalui mana individu dalam hubungannya, dalam kelompok, dalam organisasi dan dalam masyarakat menciptakan, mengirimkan, dan menggunakan informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain. Pada definisi inipun, komunikasi juga dikatakan sebagai suatu proses yaitu suatu aktivitas yang mempunyai beberapa tahan yang terpisah satu sama lain, tetapi berhubungan. dalam Arni, 2007: 3-4 William J. Seller 1988 memberikan definisi komunikasi yang lebih bersifat universal. Dia mengatakan komunikasi adalah proses dengan mana simbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima dan diberi arti. Kelihatannya dari definisi ini proses komunikasi yang sangat sederhana, yaitu mengirim dan menerima pesan tetapi sesungguhnya komunikasi adalah suatu fenomena yang kompleks yang sulit dipahami tanpa mengetahui prinsip dan komponen yang penting dari komunikasi tersebut. dalam Arni, 2007: 4-5 Menurut dr. Arni Muhammad 1989, komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun nonverbal antara si pengirim dan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku. Universitas Sumatera Utara

II.1.2. Proses komunikasi

Proses komunikasi ini dikategorikan dengan peninjauan dari dua perspektif, antara lain:

II.1.2.1 Proses Komunikasi dalam Perspektif Psikologis

Proses komunikasi perspektif ini terjadi pada diri komunikator dan komunikan. Ketika seorang komunikator berniat akan menyampaikan suatu pesan kepada komunikan, maka dalam dirinya terjadi suatu proses. Pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, yakni isi pesan dan lambang. Isi pesan umumnya adalah pikiran, sedangkan lambang umumnya adalah bahasa. Walter lippman menyebut isi pesan itu “picture in our head”, sedangkan Walter Hagemann menamakan “das bewustseininhalle”. Proses “mengemas” atau “membungkus” pikiran dengan bahasa yang dilakukan komunikator itu dalam bahasa komunikasi dinamakan encoding. Hasil encoding berupa pesan itu kemudian ia transmisikan atau operkan atau kirimkan kepada komunikasi. dalam Onong, 2003: 31-32 Kini giliran komunikan terlibat dalam proses komunikasi interpersonal. Proses dalam diri komunikan disebut decoding seolah-olah membuka kemasan atau bungkusan pesan yang ia terima dari komunikator tadi. Isi bungkusan tadi adalah pikiran komunikator, maka komunikasi terjadi. Sebaliknya bilamana komunikan tidak mengerti, maka komunikasi pun tidak terjadi.

II.1.2.2 Proses Komunikasi dalam Perspektif Mekanistis

Proses ini berlangsung ketika komunikator mengoperkan atau “melemparkan” dengan bibir, kalau lisan atau tangan jika tulisan pesannya sampai ditangkap komunikan. Penangkapan pesan dari komunikator oleh komunikan itu dapat dilakukan dengan indera telinga atau indera mata, atau indera-indera lainnya. Universitas Sumatera Utara Proses komunikasi dalam perspektif mekanistis dapat diklasifikasikan menjadi proses komunikasi secara primer dan secara sekunder. dalam Onong, 2003: 32

1. Proses Komunikasi secara Primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran oleh komunikator kepada kepada komunikan dengan menggunakan suatu lambang symbol sebagai media atau saluran. Lambang ini umumnya bahasa, tetapi dalam situasi-situasi komunikasi tertentu lambang-lambang yang dipergunakan dapat berupa kial gesture, yakni gerak angggota tubuh, gambar, warna, dan lain sebagainya. dalam Onong, 2003: 33

2. Proses Komunikasi secara Sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Komunikator menggunakan media kedua ini karena komunikan yang dijadikan sasaran komunikasinya jauh tempatnya atau banyak jumlahnya atau kedua-duanya, jauh dan banyak. Kalau komunikan jauh, dipergunakanlah surat atau telepon; jika banyak dipakailah perangkat pengeras suara; apabila jauh dan banyak; dipergunakan surat kabar, radio atau televisi. Komunikasi dalam proses secara sekunder ini semakin lama semakin efektif dan efisien karena didukung oleh teknologi komunikasi yang semakin canggih, yang ditopang pula oleh teknologi-teknologi lainnya yang bukan teknologi komunikasi. dalam Onong, 2003: 37-38 Universitas Sumatera Utara

II. 2. Komunikasi massa

Proses komunikasi pada awalnya dibagi menjadi dua kategori, yakni komunikasi antarpesona dan komunikasi massa Blake Haroldsen, 1979: 32. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi, media komunikasi massa pun semakin canggih dan kompleks, serta memiliki kekuatan yang lebih dari masa-masa sebelumnya, terutama dalam hal menjangkau komunikan. Sebagaimana dikemukakan Marshall Mcluhan, kita sekarang hidup dalam desa dunia global village, karena media massa modern memungkinkan berjuta-juta orang di seluruh dunia untuk berkomunikasi ke hamper setiap pelosok dunia.

II.2.1 Pengertian Komunikasi Massa

Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner Rakhmat, 2003: 188, yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang mass communication is message communicated through a mass medium to a large number of people. Menurut Gerbner 1967 “Mass communication is the tehnologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of messages in industrial societies”. Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industry Rakhmat, 2003: 188. Dari definisi Gerbner tergambar bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jarak waktu yang tetap. Proses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan, melainkan harus oleh lembaga, dan membutuhkan suatu teknologi tertentu, sehingga komunikasi massa akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri. Universitas Sumatera Utara Dalam definisi Meletzke, komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada public yang tersebar Rakhmat, 2003: 188. Istilah tersebar menunjukkan bahwa komunikan sebagai pihak penerima pesan tidak berada di satu tempat, tetapi tersebar di berbagai tempat. Definisi komunikasi massa menurut Freidson dibedakan dari jenis komunikasi lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa dialamatkan kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok dan bukan hanya satu atau beberapa individu atau sebagian khusus populasi. Komunikasi massa juga mempunyai anggapan tersirat akan adanya alat-alat khusus untuk menyampaikan komunikasi agar komunikasi itu dapat mencapai “pada saat yang sama” semua orang yang mewakili berbagai lapisan masyarakat Rakhmat, 2003:188. Wright mengemukakan definisinya sebagai berikut: bentuk komunikasi baru dapat dibedakan dari corak-corak yang lama karena memiliki karakteristik utama sebagai berikut, diarahkan pada khalayak yang relatif besar, heterogen dan anonim, pesan disampaikan secara terbuka, seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak secara serentak, bersifat sekilas; komunikator cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya besar. Rakhmat, 2003: 189 Kompleksnya komunikasi massa dikemukakan oleh Severin Tankard, Jr 1992: 3 yaitu komunikasi massa adalah sebagian keterampilan, sebagian seni dan sebagian ilmu. Ia adalah keterampilan dalam pengertian bahwa ia meliputi teknik-teknik fundamental tertentu yang dapat dipelajari seperti memfokuskan kamera televisi, mengoperasikan tape recorder atau mencatat ketika berwawancara. Ia adalah seni dalam pengertian bahwa ia meliput i tantangan-tantangan kreatif seperti menulis skrip untuk program televisi, mengembangkan tata letak yang estetis untuk iklan majalah atau menampilkan teras berita yang memikat bagi sebuah kisah berita. Ia adalah ilmu dalam pengertian bahwa ia meliputi prinsip-prinsip tertentu tentang bagaimana berlangsungnya komunikasi yang dapat dikembangkan dan dipergunakan untuk membuat berbagai hal menjadi lebih baik. dalam Elvinaro, 2007: 5 Ahli komunikasi lainnya, Joseph A. Devito merumuskan definisi komunikasi massa yang pada intinya merupakan penjelasan tentang pengertian massa serta media yang digunakan. Ia mengemukakan definisinya dalam dua item, yakni: Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa Universitas Sumatera Utara banyaknya. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar- pemancar yang audio danatau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya: televisi, radio siaran, surat kabar, majalah dan film Effendy, 1986:26. Rakhmat merangkum definisi-definisi komunikasi massa menjadi: komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat Rakhmat, 2003:189. Effendy 1993:50 mendefinisikan komunikasi massa sebagai penyebaran pesan dengan menggunakan media yang ditujukan kepada massa yang abstrak, yakni sejumlah orang yang tidak tampak oleh si penyampai pesan.

II.2.2 Bentuk-Bentuk Media Massa

Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah memiliki ketergantungan dan kebutuhan terhadap media massa yang lebih tinggi daripada masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi karena pilihan mereka yang terbatas. Masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih tinggi memiliki lebih banyak pilihan dan akses banyak media massa, termasuk bertanya langsung pada sumberahli dibandingkan mengandalkan informasi yang mereka dapat dari media massa tertentu dalam Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala, 2004: 103. Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni media massa tradisional dan media massa modern.

II.2.2.1 Media Massa Tradisional

Media massa tradisional adalah media massa dengan otoritas dan memiliki organisasi yang jelas sebagai media massa dimana terdapat ciri-ciri seperti: Universitas Sumatera Utara a. Informasi dari lingkungan diseleksi, diterjemahkan dan didistribusikan b. Media massa menjadi perantara dan mengirim informasinya melalui saluran tertentu. c. Penerima pesan tidak pasif dan merupakan bagian dari masyarakat dan menyeleksi informasi yang mereka terima. d. Interaksi antara sumber berita dan penerima sedikit. Nurudin, 2007 Macam-macam Media Massa Tradisional 1. Surat Kabar Menurut Agee et. al, 2001: 108, secara ketomporer surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder. Fungsi utama media adalah: 1 to inform menginformasikan kepada pembaca secara objektif tentang apa yang terjadi dalam suatu komunitas, negara dan dunia; 2 to comment mengomentari berita yang disampaikan dan mengembangkannya ke dalam fokus berita; 3 to provide menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan barang dan saja melalui pemasangan iklan di media. Sedangkan fungsi sekunder media, adalah: 1 untuk kampanye proyek-proyek yang bersifat kemasyarakatan, yang sangan diperlukan untuk membantu kondisi-kondisi tertentu; 2 memberikan hiburan kepada pembaca dengan sajian cerita komik, kartun dan cerita-cerita khusus; 3 melayani pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi agen informasi dan memperjuangkan hak. Keberadaan surat kabar di Indonesia ditandai dengan perjalanan panjang melalui lima periode yakni masa penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, menjelang kemerdekaan dan awal kemerdekaan, serta zaman orde lama dan serta orde baru. Surat kabar sebagai media massa dalam masa orde baru mempunyai misi menyebarluaskan pesan-pesan pembangunan dan sebagai alat mencerdaskan rakyat Indonesia. Dari empat fungsi media massa informasi, edukasi, hiburan dan persuasif, fungsi yang paling menonjol pada surat kabar adalah informasi. Hal ini sesuai dengan tujuan utama khalayak membaca surat kabar, yaitu keingintahuan akan setiap peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Karenanya sebagian besar rubrik surat kabar terdiri dari berbagai jenis berita. Namun demikian, fungsi hiburan surat kabar pun tidak terabaikan karena tersedianya rubrik artikel ringan, feature laporan perjalanan, laporan tentang profil seseorang yang unik, rubrik-rubrik bergambar atau komik, serta cerita bersambung. Begitu pula fungsinya Universitas Sumatera Utara mendidik dan memepengaruhi akan ditemukan pada artikel ilmiah, tajuk rencana atau editorial dan rubrik opini. Fungsi pers, khususnya surat kabar pada perkembangannya bertambah, yakni sebagai alat kontrol sosial yang kosntruktif. Elvinaro, 2007: 111-112

2. Majalah

Edisi perdana majalah yang diluncurkan di Amerika Serikat pada pertengahan 1930- an memperoleh kesuksesan besar. Majalah telah membuat segmentasi pasar tersendiri dan membuat fenomena baru dalam dunia media massa cetak di Amerika. Munculnya nama-nama majalah seperti Scientific American, Psychology Today dan Playboy secara aktif membentuk segmen pembaca baru Dominick, 2000: 209. Menurut Dominick pula, klasifikasi majalah dibagi ke dalam lima kategori utama, yakni: 1 general consumer magazine majalah konsumen umum; majalah konsumen umum ini menyajikan informasi tentang produk dan jasa yang diiklankan pada halaman-halaman ternteu, konsumen majalah ini siapa saja; 2 business publication majalah bisnis; melayani secara khusus informasi bisnis, industri atau profesi dan pembacanya terbatas pada kaum profesional; 3 literacy reviews and academic journal kritik sastra dan majalah ilmiah; pada umumnya memiliki sirkulasi di bawah 10 ribu, dan banyak diterbitkan oleh organisasi- organisasi nonprofit, universitas, yayasan atau organisasi profesional; 4 newsletter majalah khusus terbitan berkala; Media ini dipublikasikan dengan bentuk khusus, 4-8 halaman dengan perwajahan khusus pula; Media ini didistribusikan secara gratis atau dijual secara berlangganan; 5 public relations magazine majalah humas; diterbitkan oleh perusahaan, dan dirancang untuk sirkulasi pada karyawan perusahaan, agen, pelanggan dan pemegang saham; Jenis publikasi penerbitan ini berbeda sedikit dengan periklanan, kendati menjadi bagian dari promosi organisasi atau perusahaan yang mensponsori penerbitan. Dominick, 2000: 209 Mengacu pada sasaran khalayaknya yang spesifik, maka fungsi utama media berbeda satu dengan yang lainnya. Majalah berita seperti Gatra mungkin lebih berfungsi sebagai media informasi tentang berbagai peristiwa dalam dan luar negeri, dan fungsi berikutnya adalah hiburan. Majalah wanita dewasa Femina, meskipun isinya relatif menyangkut berbagai informasi dan tips masalah kewanitaan, lebih bersifat menghibur. Fungsi informasi dan mendidik mungkin menjadi prioritas berikutnya. Majalah pertanian Trubus fungsi Universitas Sumatera Utara utamanya adalah memberi pendidikan mengenai cara bercocok tanam, sedangkan fungsi berikutnya mungkin informasi.

3. Radio Siaran

Sebelum tahun 1950-an, ketika televisi menyedot banyak perhatian khalayak radio siaran, banyak orang memperkirakan bahwa radio siaran berada diambang kematian. Radio adalah media massa elektronik tertua dan sangat luwes. Selama hampir satu abad lebih keberadaannya, radio siaran telah berhasil mengatasi persaingan keras dengan bioskop, rekaman kaset, televisi, televisi kabel, electronic games dan personal casset players. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya Dominick. 2000: 242. Keunggulan radio siaran adalah berada dimana saja: di tempat tidur ketika orang akan tidur atau bangun tidur, di dapur, di dalam mobil, di kantor, di jalanan, di pantai dan berbagai tempat lainnya. Radio memiliki kemampuan menjual bagi pengiklan yang produknya dirancang khusus untuk khalayak tertentu. Elvinaro, 2007: 121 Perkembangan radio siaran di Indonesia dimulai dari masa penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, zaman kemerdekaan dan zaman Orde Baru. Mark W. Hall dalam buku Broadcast Journalism mengemukakan bahwa perbedaan mendasar antara media cetak dengan radio siaran ialah media cetak dibuat untuk konsumsi mata, sedangkan radio siaran untuk konsumsi telinga. Sebaiknya kita ingat kembali ciri-ciri komunikasi massa, yang membedakan media massa satu dengan media massa lainnya adalah stimulasi alat indera. Universitas Sumatera Utara

4. Televisi

Televisi mengalami perkembangan secara dramatis, terutama melalui pertumbuhan televisi kabel. Transmisi program televisi kabel menjangkau seluruh pelosok negeri dengan bantuan satelit diterima langsung pada layar televisi di rumah dengan menggunakan wire atau microwave wireless cables yang membuka tambahan saluran televisi bagi pemirsa. Televisi tambah marak lagi setelah dikembangkannya Direct Broadcast Satellite DBS. Tahun 1948 merupakan tahun penting dalam dunia pertelevisian, dengan adanya perubahan dari televisi eksperimen ke televisi komersial di Amerika. Karena perkembangan televisi yang sangat cepat, dari waktu ke waktu media ini memiliki dampak terhadap kehidupan masyarakat sehari-hari. Kegiatan penyiaran melalui media televisi di Indonesia dimulai pada tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan Pesta Olahraga se-Asia IV atau Asean Games di Senayan. Sejak itu pula Televisi Republik Indonesia yang disingkat TVRI dipergunakan sebagai panggilan stasiun station call hingga sekarang Effendy, 1993: 54. Selama tahun 1962-1963 TVRI berada diudara rata-rata satu jam sehari dengan segala kesederhanannya. Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya surat kabar dan radio siaran, yakni memberi informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi sebagaimana hasil penelitian-penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD, yang menyatakan bahwa pada umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi. Elvinaro, 2007: 137 Universitas Sumatera Utara

5. Film

Gambar bergerak film adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual di belahan dunia ini. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop, film televise dan film video laser setiap minggunya. Di Amerika Serikat dan kanada lebih dari satu juta tiket film terjual setiap tahunnya Agee, et. al., 2001: 364. Industri film adalah industri bisnis. Predikat ini telah menggeser anggapan orang yang masih meyakini bahwa film adalah karya seni, yang diproduksi secara kreatif dan memenuhi imajinasi orang-orang yang bertujuan memperoleh estetika keindahan yang sempurna. Meskipun pada kenyataannya adalah bentuk karya seni, industri film adalah bisnis yang memberikan keuntungan, kadang-kadang menjadi mesin uang yang seringkali, demi uang, keluar dari kaidah artistic film itu sendiri Dominick. 2000: 306. Dari catatan sejarah perfilman di Indonesia, film pertama yang diputar berjudul Lady Van Java yang diproduksi di Bandung pada tahun 1926 oleh David. Pada tahun 19271928 Krueger Corporation memproduksi film Eulis Atjih, dan sampai tahun 1930, masyarakat disuguhi film Lutung Kasarung, Si Conat dan Pareh. Film-film tersebut merupakan film bisu dan diusahakan oleh orang-orang Belanda dan Cina. Film bicara yang pertama berjudul Terang Bulan yang dibintangi oleh Roekiah dan R, Mochtar berdasarkan naskah seorang penulis Indonesia Saerun. Elvinaro, 2007: 144 Seperti halnya televisi siaran, tujuan khalayak menonton film terutama adalah ingin memperoleh hiburan. Akan tetapi dalam film dapat terkandung fungsi informatif maupun edukatif, bahkan persuasif. Hal ini pun sejalan dengan misi perfilman nasional sejak tahun 1979, bahwa selain sebagai media hiburan, film nasional dapat digunakan sebagai media edukasi untuk pembinaan generasi muda dalam rangka nation and character building Effendy, 1981: 212. Universitas Sumatera Utara

II.2.2.2 Media Massa Modern

Seiring dengan perkembangan teknologi dan sosial budaya, telah berkembang media- media lain yang kemudian dikelompokkan ke dalam media massa seperti internet dan telepon selular. Media massa yang lebih modern ini memiliki ciri-ciri seperti: a. Sumber dapat mentransmisikan pesannya kepada banyak penerima misalnya melalui SMS atau internet b. Isi pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga atau organisasi namun juga oleh individual c. Tidak ada perantara, interaksi terjadi pada individu d. Komunikasi mengalir berlangsung ke dalam e. Penerima yang menentukan waktu interaksi. Bungin, 2008: 107-108 Menurut Laquey 1997, internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer yang mahal. Namun, sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif, sehingga telah menyimpang jauh dari misi awalnya. Dewasa ini, internet telah tumbuh menjadi sedemikian besar dan berdaya sebagai alat informasi dan komunikasi yang tak dapat diabaikan. Menurut Laquey, internet adalah perkakas sempurna untuk menyiagakan dan mengumpulkan sejumlah besar orang secara elektronis. Informasi mengenai suatu peristiwa tertentu dapat ditransmisikan secara langsung, sehingga membuatnya menjadi suatu piranti meriah yang sangat efektif. Banyak sekali forum yang tersedia untuk tujuan istimewa ini. Universitas Sumatera Utara

II.2.3. Fungsi Komunikasi Massa

Fungsi komunikasi massa menurut Dominick 2001 terdiri dari:

1. Surveillance Pengawasan

Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama: a warning or beware surveillance pengawasan peringatan; b instrumental surveillance pengawasan instrumental. Elvinaro, 2007: 15 Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung merapi, kondisi yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya serangan militer. Fungsi pengawasan instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari. Berita tentang film apa yang sedang dimainkan di bioskop, bagaimana harga-harga saham di bursa efek, produk-produk baru, ide-ide tentang mode, resep masakan dan sebagainya, adalah contoh-contoh pengawasan instrumental.

2. Interpretation Penafsiran

Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Organisasi atau industri media memilih dan memutuskan peristiwa-peristiwa yang dimuat atau ditayangkan. Tujuan penafsiran media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi antarpersona atau komunikasi kelompok. Elvinaro, 2007: 15-16 Universitas Sumatera Utara

3. Linkage Pertalian

Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage pertalian berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. Elvinaro, 2007: 16 Contoh kasus di indonesia adalah kasus Susilo Bambang Yudhoyono SBY yang sebelumnya menjabat menko polkam dalam jajaran kabinet gotong royong presiden Megawati Soekarnoputri. Ketika beliau jarang diajak rapat kabinet dan kemudian mengundurkan diri, maka tayangan beritanya di televisi, radio siaran dan surat kabar telah menaikkan pamor partai demokrat yang mencalonkan sby sebagai presiden. Dalam pemilu 2004 lalu, perolehan suara partai demokrat mencuat dan mengalahkan partai besar sebelumnya. Masyarakat yang tersebar telah dipertalikan oleh media massa untuk memilih partai demokrat. Kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan yang sama tetapi terpisah secara geografis dipertalikan atau dihubungkan oleh media.

4. Transmission of Value Penyebaran Nilai-Nilai

Fungsi penyebaran nilai tidak kentara. Fungsi ini juga disebut sosialization sosialisasi. Sosialisasi mengacu ke pada cara, di mana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar dan dibaca. Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang mereka harapkan. Dengan kata lain media mewakili kita dengan model peran yang kita amati dan harapan untuk menirunya. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa banyak remaja belajar tentang perilaku berpacaran dari menonton film dan acara televisi yang mengisahkan tentang pacaran, termasuk pacaran yang agak liberal atau bebas. Elvinaro, 2007: 16-17 Universitas Sumatera Utara

5. Entertainment Hiburan

Sulit dibantah lagi bahwa pada kenyataannya hampir semua media menjalankan fungsi hiburan. Televisi adalah media massa yang mengutamakan sajian hiburan. Hampir tiga perempat bentuk siaran televisi setiap hari berupa tayangan hiburan. Begitu pula radio siaran, siarannya banyak memuat acara hiburan. Memang ada beberapa stasiun televisi dan radio siaran yang lebih mengutamakan tayangan berita. Demikian pula halnya dengan majalah. Tetapi, ada beberapa majalah yang lebih mengutamakan berita seperti Time, Tempo dan Gatra. Elvinaro, 2007: 17

II.3. Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan maupun produk agar bersedia menerima, membeli, dan setia kepada produk yang ditawarkan produsen. Lamb, Hair, McDaniel, 2001 Pada kenyataannya tidak semua konsumen mengetahui bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhannya atau tidak menyadari adanya produk yang mampu memenuhi kebutuhannya. Konsumen mungkin akan aktif mencari informasi tersebut. Pada sisi lain, produsen menyadari situasi tersebut sehingga berusaha mengirim dan menyebarkan informasi tentang produk adanya produk baru, manfaat dan kegunaan produk, harga, dimana dan kapan dapat dibeli, dsb kepada mereka. Meskipun telah mengetahui informasi well informed, belum tentu konsumen akan memilih atau membeli kembali produk perusahaan karena belum bersedia membeli sekarang, adanya produk lain yang sejenis, adanya barang pengganti, merasa harga terlalu mahal, kurang dapat memenuhi kebutuhan, dsb.. Produsen dapat membujuk dan Universitas Sumatera Utara mengingatkan selalu mereka agar bersedia membeli maupun memilih kembali produk perusahaan. Untuk semua itu produsen perlu melakukan kegiatan promosi dengan berkomunikasi kepada konsumen. Karena kegiatan promosi pada dasarnya adalah proses komunikasi antara produsen dengan konsumen, maka pemahaman komunikasi bagi produsen sangat diperlukan. Agar komunikasi pemasaran efektif, perlu dipertimbangkan: 1 Penetapan tujuan dan respons komunikasi 2 Penentuan sasaran komunikasi target audiens 3 Rancangan pesan dan media komunikasi 4 Pengembangan promotional mix 5 Penyusunan anggaran Evaluasi dan pengendalian komunikasi. Lamb, Hair, McDaniel, 2001

II.4. Promosi Penjualan