Pembangunan Ekonomi Konsep Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi

lebih memberikan indikator yang lebih realistis mengenai makna pembangunan tersebut. Pembangunan ekonomi tidak hanya murni bermakna ekonomi saja, tetapi lebih dari itu. Pembangunan berarti tidak hanya ekonomi saja tetapi peranan faktor lain seperti politik, budaya kemajuan teknologi, pendidikan dan lain sebagainya turut memberikan makna bagi pembangunan tersebut, sehingga pembangunan disadari tidak hanya berdimensi ekonomi saja tetapi bermakna multidimensi. Oleh sebab itu maka para ekonom mulai memberikan paaradigma yang baru tentang arti pembangunan ekonomi.

2.1.1. Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi pada dasarnya merupakan usaha masyarakat dalam mengembangkan kegiatan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraannya. Hal ini dapat berarti bahwa pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu negara atau wilayah mengalami peningkatan dalam jangka panjang. Todaro 2006 mengartikan pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang bersifat multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional, di samping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan, serta pengentasan kemiskinan. Jadi pada hakekatnya, pembangunan itu harus mencerminkan perubahan total suatu masyarakat atau penyesuaian sosial Universitas Sumatera Utara secara keseluruhan tanpa mengabaikan keanekaragaman kebutuhan dasar dan keinginan individual maupun kelompok-kelompok sosial di dalamnya untuk bergerak maju menuju suatu kondisi kehidupan yang lebih baik, secara material maupun spiritual. Berdasarkan arti pembangunan ekonomi dari Todaro tersebut maka terdapat tiga unsur penting yang terdapat dalam pembangunan ekonomi, pertama pembangunan ekonomi menggambarkan suatu proses terjadinya perubahan secara kontinu, kedua, pembangunan ekonomi mengindikasikan adanya keberhasilan dalam meningkatkan pendapatan perkapita, dan ketiga, bahwa kenaikan pendapatan perkapita tersebut berlangsung untuk jangka waktu yang panjang. Pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi ataupun kenaikan pendapatan perkapita, tetapi juga terdapat perubahan- perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan atau pendidikan , dan teknik. Konsep pembangunan ekonomi dan modernisasi mengandung unsur-unsur tata nilai tentang tujuan negara atau masyarakat yang ingin dicapai seperti dalam hal- hal pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan, pemberantasan kemiskinan, pendidikan bagi masyarakat, partisipasi ekonomi, politik, dan lain –lain Kamaluddin: 1999. Setelah para ekonom menyadari bahwa pada akhir dasawarsa 1960-an ternyata pertumbuhan tidak identik dengan pembangunan, maka mulailah dilakukan pengkajian ulang tentang defenisi pembangunan ekonomi itu. Myrdal Universitas Sumatera Utara dalam Kuncoro 2006 menyebutkan bahwa pembangunan sebagai pergerakan ke atas dari seluruh sistem sosial. Ada pula yang menekankan pentingnya perubahan pertumbuhan dengan perubahan growth with change, terutama perubahan nilai dan kelembagaan. Atau secara singkat dapat kita katakan bahwa pembangunan tidak hanya mencapai peningkatan Produk Domestik Bruto PDB saja tetapi lebih dari itu, yakni memusatkan perhatian pada kualitas dari proses pembangunan. Dengan demikian pembangunan lebih dipusatkan tentang bagaimana mengurangi kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan. Kuncoro 2006 memberikan beberapa strategi dalam pembangunan, yaitu:

1. Strategi Pembangunan Pertumbuhan dengan Distribusi