Kontribusi Sektoral Hasil Penelitian 1. Pertumbuhan Ekonomi dan Pertumbuhan Penduduk di Propinsi

4.1.2. Kontribusi Sektoral

Transformasi ekonomi atau transformasi struktural dapat terlihat pada perubahan pangsa nilai output atau nilai tambah dari setiap sektor di dalam pembentukan PDRB. Kontribusi output dari sektor primer terhadap pembentukan PDRB akan semakin mengecil, sedangkan pangsa PDRB dari sektor sekunder dan tertier akan mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan pendapatan perkapita. Pada halaman berikutnya terlihat tabel dan Grafik 4.1.2.1. yang memperlihatkan kontribusi sektor primer, sekunder, dan tertier dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto PDRB Propinsi Sumatera Utara. Antara tahun 1983 sampai dengan tahun 1991 sektor primer merupakan kontributor terbesar kedua setelah sektor tertier. Pada tahun 1992 terlihat bahwa sektor primer memberikan kontribusi paling besar dalam pembentukan PDRB Propinsi Sumatera Utara. Kemudian, antara tahun 1994 sampai dengan tahun 1997 terjadi pergeseran kontribusi sektor primer yang tampak sedikit mengalami penurunan dibandingkan sektor sekunder. Dengan demikian, antara tahun 1994 sampai dengan tahun 1997 terjadi transformasi ekonomi atau transformasi struktural di Propinsi Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1.2.1. Kontribusi Sektor Primer, Sekunder, dan Tertier Tahun 1983 – 2008 Dalam Persen Tahun Sektor 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 Primer 34,71 35,35 36,12 36,48 36,43 36, 65 33,60 34,77 34,10 Sekunder 19,47 19,22 19,30 19,73 19,75 20,84 22,62 24,74 24,65 Tertier 45,82 45,42 44,59 43,80 43,82 42,52 43,78 40,49 41,26 Total 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Tahun Sektor 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 Primer 37,56 30,18 29,07 28,88 28,66 28,43 32,25 33,08 29,32 Sekunder 27,31 30,13 29,51 29,70 29,70 29,70 28,14 27,73 31,02 Tertier 35,12 39,70 41,42 41,42 41,64 41,87 39,61 39,19 39,66 Total 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Tahun Sektor 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Primer 28,98 28,37 27,69 26,97 26,47 25,54 25,14 25,06 Sekunder 31,00 31,13 31,08 31,08 31,33 31,38 30,98 30,30 Tertier 40,02 40,50 41,23 41,94 42,20 43,07 43,88 44,64 Total 100 100 100 100 100 100 100 100 Sumber: BPS Data Diolah Universitas Sumatera Utara 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 19831984198519861987198819891990199119921993199419951996199719981999200020012002200320042005200620072008 Per sen Kontribusi Sektor Primer, Sekunder, dan Tertier Tahun 1983 – 2008 Dalam Persen Sektor Primer Sektor Sekunder Sektor Tertier Sumber: Tabel 4.1.2.1 Grafik 4.1.2.1. Kontribusi Sektor Primer, Sekunder, dan Tertier Tahun 1983 – 2008 Dalam Persen Universitas Sumatera Utara Saat terjadi krisis ekonomi di tahun 1998 semua sektor ekonomi mengalami penurunan kontribusi dalam pembentukan PDRB Propinsi Sumatera Utara, hal ini menyebabkan terjadinya perubahan struktur ekonomi, dimana sektor primer menempati posisi kedua sedangkan sektor tertier menempati posisi pertama dalam pembentukan PDRB Propinsi Sumatera Utara. Sektor sekunder adalah sektor yang paling terkena dampak krisis ekonomi, dimana kontribusinya terlihat lebih rendah dibandingkan sektor primer. Krisis ekonomi telah menyebabkan menurunnya kemampuan belanja purchasing power masyarakat sehingga total permintaan produk-produk primer, sekunder, dan tertier menjadi berkurang. Antara tahun 2000 sampai dengan tahun 2008 telah terjadi transformasi ekonomi, dimana sektor primer terlihat semakin menurun kontribusinya sedangkan sektor sekunder dan tertier mengalami kenaikan kontribusi dalam pembentukan PDRB Propinsi Sumatera Utara. Berdasarkan Grafik 4.1.2.1. tentang kontribusi sektor primer, sekunder dan tertier tersebut, dapat terlihat bahwa transformasi ekonomi terjadi pada dua periode yaitu antara tahun 1994 sampai dengan 1997 dan antara tahun 2000 sampai dengan 2008. Pada saat transformasi ekonomi pada periode yang pertama yaitu pada tahun 1994 sampai dengan tahun 1997, nilai PDRB Propinsi Sumatera Utara berdasarkan harga konstan berturut–turut adalah Rp. 19.941.330.000, Rp. 21.802.510.000, Rp. 23.714.740.000, Rp. 25.065.390.000 data dapat dilihat pada lampiran 1. Pada tahun 1994 ketika nilai PDRB propinsi Sumatera Utara sebesar Rp. 19.941.330.000, sektor primer menyumbang sebesar 29.07 Rp. Universitas Sumatera Utara 5.796.510.000 dari total PDRB, sementara sektor sekunder menyumbang sebesar 29,51 Rp. 5.884.960.000 dari total PDRB, sedangkan sektor tertier menyumbang sebesar 41,42 Rp. 8.259.860.000 dari total PDRB. Kemudian, pada tahun 1995 nilai PDRB propinsi Sumatera Utara sebesar Rp. 21.802.510.000, dimana sektor primer menyumbang sebesar 28,88 Rp. 6.296.310.000 dari total PDRB, sementara sektor sekunder menyumbang sebesar 29,70 Rp. 6.476.240.000 dari total PDRB, sedangkan sektor tertier menyumbang sebesar 41,42 Rp. 9.029.960.000 dari total PDRB. Pada tahun 1997 nilai PDRB propinsi Sumatera Utara sebesar Rp. 25.065.390.000, dimana sektor primer menyumbang sebesar 28,43 Rp. 7.126.190.000 dari total PDRB, sementara sektor sekunder menyumbang sebesar 29,70 7.443.690.000, sedangkan sektor sekunder menyumbang sebesar 41,87 Rp. 25.065.390.000 Periode transformasi ekonomi yang kedua yaitu antara tahun 2000 sampai dengan 2008, nilai PDRB propinsi Sumatera Utara yang peling rendah adalah pada tahun 2000 yaitu sebesar Rp. 69.154.112.550, dimana sektor primer menyumbang sebesar 29,32 Rp. 20.277.663.110 dari total PDRB, kemudian sektor sekunder menyumbang sebesar 31,02 21.449.197.270 dari total PDRB, dan sektor tertier menyumbang sebesar 39,66 27.427.252.170 dari total PDRB. Pada tahun 2008 tercapai nilai PDRB Propinsi Sumatera Utara yang paling tinggi dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp. 106.172.375.000, dimana sumbangan sektor primer sebesar 25,06 Rp. 26.604.990.000 dari total Universitas Sumatera Utara PDRB, sementara sumbangan sektor sekunder sebesar 30,30 Rp. 32.168.825.000 dari total PDRB, dan sumbangan sektor tertier sebesar 44,64 Rp. 47.398.560.000 dari total PDRB data selengkapnya terdapat pada lampiran 1. Dengan adanya peningkatan produksi sektoral akan menggambarkan pertumbuhan ekonomi, dimana pertumbuhan ekonomi akan berpengaruh pada perubahan struktur ekonomi. Dengan semakin besar produksi sektor sekunder dan tertier maka akan semakin besar pula kontribusi sektor sekunder dan tertier dalam pembentukan PDRB, hal itu berarti transformasi ekonomi telah terjadi, dengan catatan bahwa sektor primer semakin rendah kontribusinya dibandingkan sektor sekunder dan tertier.

4.1.3. Pendapatan Per Kapita