PDRB, sementara sumbangan sektor sekunder sebesar 30,30 Rp. 32.168.825.000 dari total PDRB, dan sumbangan sektor tertier sebesar 44,64
Rp. 47.398.560.000 dari total PDRB data selengkapnya terdapat pada lampiran 1.
Dengan adanya peningkatan produksi sektoral akan menggambarkan pertumbuhan ekonomi, dimana pertumbuhan ekonomi akan berpengaruh pada
perubahan struktur ekonomi. Dengan semakin besar produksi sektor sekunder dan tertier maka akan semakin besar pula kontribusi sektor sekunder dan tertier dalam
pembentukan PDRB, hal itu berarti transformasi ekonomi telah terjadi, dengan catatan bahwa sektor primer semakin rendah kontribusinya dibandingkan sektor
sekunder dan tertier.
4.1.3. Pendapatan Per Kapita
Adanya kenaikan pendapatan per kapita dalam jangka panjang adalah salah satu indikator adanya pembangunan ekonomi. Peningkatan nilai PDRB
Propinsi Sumatera Utara dan pendapatan per kapita masyarakat akan membawa perubahan dalam pola permintaan konsumen dari penekanan pada makanan dan
barang-barang kebutuhan pokok lain ke berbagai macam barang-barang manufaktur dan jasa. Hal ini merupakan faktor yang mempercepat terjadinya
transformasi ekonomi. Pada tabel dan grafik berikut menunjukkan nilai pendapatan per kapita Propinsi Sumatera Utara pada tahun 1983 sampai dengan
tahun 2008.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1.3.1. Pendapatan Per Kapita Propinsi Sumatera Utara Tahun 1983–2008
No Tahun
Pendapatan Per Kapita Rupiah
1 1983
369,28
2 1984
391,07
3 1985
398,27
4 1986
410,63
5 1987
439,07
6 1988
471,74
7 1989
565,02
8 1990
547,85
9 1991
588,99
10 1992
602,77
11 1993
1796,33
12 1994
1815,97
13 1995
1956,21
14 1996
2097,48
15 1997
2186,56
16 1998
1899,99
17 1999
1915,32
18 2000
6006,10
19 2001
6134,19
20 2002
6346,64
21 2003
6627,70
22 2004
6873,42
23 2005
7130,70
24 2006
7383,06
25 2007
7775,33
26 2008
8140,62 Sumber : BPS, data diolah
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Tabel 4.1.3.1.
Grafik 4.1.3.1. Pendapatan Per Kapita Propinsi Sumatera Utara Tahun 1983–2008
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 4.1.3.1. diatas terlihat bahwa sepanjang tahun penelitian pendapatan per kapita terlihat mengalami peningkatan, hanya saja pada tahun
1998 sampai tahun 1999 mengalami penurunan akibat krisis di tahun 1998. Saat transformasi ekonomi terjadi di tahun 1994 sampai dengan 1997, dan di tahun
2000 sampai dengan 2008, pendapatan perkapita senantiasa menunjukkan peningkatan. Pada tabel 4.1.3.2 akan ditunjukkan perkembangan pendapatan per
kapita sektor primer, sekunder, dan tertier.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1.3.2. Pendapatan Per Kapita Sektor Primer, Sekunder, dan Tertier Propinsi Sumatera Utara Tahun 1983–2008
No Tahun
Pendapatan Per Kapita
Sektor Primer Rupiah
Pendapatan Per Kapita
Sektor Sekunder Rupiah
Pendapatan Per Kapita
Sektor Tertier Rupiah
1 1983
128,18 71,91
169,19
2 1984
138,25 75,18
177,64
3 1985
143,84 76,85
177,58
4 1986
149,79 81,00
179,84
5 1987
159,95 86,70
192,42
6 1988
172,88 98,30
200,57
7 1989
189,87 127,81
247,34
8 1990
190,49 135,55
221,80
9 1991
200,82 145,18
242,98
10 1992
226,41 164,64
211,72
11 1993
542,07 541,15
713,11
12 1994
527,86 535,92
752,19
13 1995
564,93 581,07
810,20
14 1996
601,17 622,98
873,33
15 1997
621,65 649,34
915,57
16 1998
612,70 534,62
752,68
17 1999
633,65 531,09
750,58
18 2000
1761,14 1862,88
2382,08
19 2001
1777,38 1901,72
2455,10
20 2002
1800,33 1976,02
2570,30
21 2003
1835,11 2060,11
2732,49
22 2004
1853,89 2136,48
2883,05
23 2005
1887,45 2233,98
3009,26
24 2006
1885,88 2316,97
3180,21
25 2007
1954,52 2408,70
3412,11
26 2008
2039,90 2466,50
3634,22 Sumber: BPS, data diolah
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Tabel 4.1.3.2.
Grafik 4.1.3.2. Pendapatan Per Kapita Sektor Primer, Sekunder, dan Tertier Propinsi Sumatera Utara Tahun 1983–2008
Universitas Sumatera Utara
Secara keseluruhan dapat terlihat kenaikan pendapatan perkapita sektor primer, sekunder, dan tertier, meskipun di tahun 1998 terlihat penurunan pendapat
per kapita di semua sektor ekonomi. Pada saat terjadi transformasi ekonomi di dua periode tahun 1994 sampai dengan tahun 1997 dan tahun 2000 sampai dengan
tahun 2008, pendapatan per kapita terendah di kedua periode tersebut terjadi pada tahun 1994, dimana pendapatan perkapita adalah sebesar Rp. 1.815,97, dengan
rincian pendapatan perkapita dari sektor primer sebesar Rp. 527,86, pendapatan per kapita dari sektor sekunder sebesar Rp. 535,92 dan dari sektor tertier sebesar
Rp.752,19. Sementara itu pendapatan perkapita yang tertinggi pada periode transformasi ekonomi terjadi di tahun 2008, dimana besarnya pendapatan per
kapita adalah Rp.8.140,62, dengan rincian pendapatan perkapita sektor primer sebesar Rp. 2.039,90, pendapatan per kapita sektor sekunder sebesar 2.466,50 dan
pendapatan per kapita sektor tertier sebesar Rp. 3.634,22. Dengan demikian selama periode penelitian terlihat adanya pertumbuhan ekonomi, yang
ditunjukkan oleh pendapatan per kapita yang mengalami peningkatan.
Universitas Sumatera Utara
4.1.4. Kondisi Tenaga Kerja Propinsi Sumatera Utara