Jenis Saham Pengertian Harga Saham Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham

22

2.1.4 Saham

Menurut Fahmi 2013:270 menyatakan bahwa saham adalah sebagai berikut : 1. Tanda bukti penyertaaan kepemilikkan modal Dana pada suatu perusahaan. 2. Kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan, dan diikuti hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap pemegangnya. 3. Persediaan yang siap untuk dijual. Dipergunakannya saham sebagai salah satu alat untuk mencari tambahan dana. Menurut Qilsby 2013 : 15 persoalan mendasar bagi setiap investor dipasar modal adalah bagaimana menentukan harga saham yang seharusnya serta melakukan peramalan forecasting terhadap perubahan harga saham pada masa yang akan datang sehingga dapat dijadikan dasar untuk melakukan investasi. Ada beberapa konsep dasar nilai atau harga saham yang merupakan cakupan atau pokok bagian didalamnya, yaitu nilai buku per lembar saham, harga pasar, harga teoritis intrinsic value, harga nominal. Nilai buku per lembar saham adalah nilai kekayaan bersih ekonomis dibagi dengan jumlah saham biasa yang beredar. Kekayaan bersih ekonomis merupakan selisih total aktiva dengan total kewajiban. Harga pasar adalah harga yang terbentuk dipasar jual beli saham. Harga teoritis adalah harga saham yang seharusnya terjadi, sedangkan harga nominal adalah harga yang tercantum pada saham biasa.

2.1.4.1 Jenis Saham

Menurut Menurut Brealey, Myers dan Marcus 2007 dalam Nadeak 2011:6 menyatakan beberapa jenis saham yang dikenal yaitu dari segi peralihan dan hak tagih. 23 a. Dari segi peralihan • Saham atas tunjuk bearer stocks Merupakan saham yang tidak mempunyai nama atau tidak tertulis nama pemilik dalam saham tersebut. Saham jenis ini mudah untuk dialihkan atau dijual kepada pihak lainnya. • Saham atas nama registered stocks Di dalam saham tertulis nama pemilik saham tersebut dan untuk dialihkan kepada pihak lain diperlukan syarat dan prosedur tertentu. b. Dari segi hak tagih • Saham biasa common stocks Bagi pemilik saham ini hak untuk memperoleh dividend akan didahulukan lebih dulu kepada saham preferen. Begitu pula dengan hak terhadap harta apabila perusahaan dilikuidasi. • Saham preferen preferrend stocks Merupakan saham yang memperoleh hak utama dalam dividend dan harta apabila pada saat perusahaan dilikuidasi.

2.1.4.2 Pengertian Harga Saham

Menurut Haugen 1990 : 577, “the market value of a common stock is based on the discounted value of expected dividends throughout the life of the firm”. Nilai pasar saham biasa adalah berdasarkan nilai diskonto dividen yang diharapkan sepanjang masa hidup perusahaan. Harga saham juga dapat didefinisikan sebagai harga yang dibentuk dari interaksi antara para penjual dan pembeli saham yang dilatarbelakangi oleh harapan mereka terhadap keuntungan perusahaan.

2.1.4.3 Pendekatan Penilaian Harga Saham

Menurut Fakhruddin dan Hadianto 2001 : 55 Untuk melakukan analisis dan memilih saham atau pendekatan penilaian harga saham terdapat dua pendekatan yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. 2.1.4.3.1Analisis Fundamental Menurut Fakhruddin dan Hadianto 2001 : 55 Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan 24 mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang seperti penjualan, pertumbuhan penjualan, biaya, kebijakan deviden, dan sebagainya, dan menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperlukan taksiran harga saham. Sedangkan menurut Baridwan dan Legowo 2002, site taqialaf.blogspot.com2001111 menyatakan salah satu alat dalam analisis fundamental adalah analisa laporan keuangan.

2.1.4.3.2 Analisis Teknikal

Analisis tehnikal adalah analisis pasar atau sekuritas yang memusatkan perhatian pada indeks saham, harga atau statistik pasar lainnya dalam menemukan pola yang mungkin dapat memprediksikan gambaran yang telah dibuat. Atau analisis yang menganggap bahwa saham adalah komoditas perdagangan yang pada gilirannya, permintaan dan penawarannya merupakan manifestasi kondisi psikologis dari pemodal Ahmad, 2004 dalam Nadeak 2011 : 11.

2.1.4.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham

Beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham sebagaimana diuraikan berikut ini. 1. Cost to Income Ratio CIR Menurut Veithzal dkk 2013 : 482 menyatakan semakin kecil rasio biaya beban operasionalnya akan lebih baik, karena bank yang bersangkutan dapat menutup biaya beban operasionalnya dengan pendapatan operasionalnya. Usaha utama bank adalah menghimpun dana masyarakat dan selanjutnya menyalurkan kembali kemasyarakat dalam bentuk kredit, sehingga beban bunga dan hasil bunga merupakan porsi terbesar bagi bank. Dalam pengoptimalan menghasilkan laba bank yang mampu melakukan hal 25 tersebut dapat menarik para investor, jadi berdampak pada peningkatan harga saham bank tersebut. 2. Debt to Equity Ratio DER Rasio ini menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Dari perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang Darsono dan Ashari, 2005 : 54. Sehingga para investor akan memilih suatu perusahaan dengan tingkat DER yang rendah untuk melakukan investasinya dan dapat meningkatkan harga saham perusahaan tersebut. 3. Ukuran perusahaan menunjukkan jumlah pengalaman dan kemampuan tumbuhnya suatu perusahaan yang mengindikasikan kemampuan dan tingkat risiko dalam mengelola investasi yang diberikan para stakeholder untuk meningkatkan kemakmuran mereka. Perusahaan yang memiliki total asset yang besar menunjukkan bahwa perusahaan mampu mengahasilkan laba. Jika perusahaan memiliki total asset yang besar menunjukkan bahwa perusahaan telah mencapai tahap menghasilkan laba, dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif lama, selain itu juga mencerminkan bahwa perusahaan relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total asset yang kecil Ninna Daniati dan Suhairi : 2006. Hal ini menyebabkan saham 26 perusahaan tetap menarik bagi investor dan akhirnya saham tersebut mampu bertahan pada harga yang tinggi secara relatif. 4. Return On Asset ROA Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap satu rupiah aset yang digunakan. Dengan mengetahui rasio ini, kita bisa menilai apakah perusahaan ini efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan Darsono dan Ashari, 2005 : 57. Semakin tinggi ROA menunjukkan kinerja perusahaan baik dalam memaksimalkan laba karena ROA merupakan porsi tersendiri keuntungan yg diperoleh untuk para pemegang saham sehingga investor cenderung memilih perusahaan dengan ROA yang tinggi dan berdampak pada peningkatan harga saham perusahaan tersebut. 5. Earning Per Share EPS Investor biasanya lebih tertarik dengan ukuran profitabilitas dengan menggunakan dasar saham yang dimiliki. Alat analisis yang dipakai untuk melihat keuntungan dengan dasar saham adalah earning per share yang dicari dengan laba bersih dibagi saham yang beredar. Rasio ini menggambarkan besarnya pengembalian modal untuk setiap satu lembar saham Darsono dan Ashari, 2005 : 57. Semakin tinggi profit yang diterima oleh investor akan memberikan tingkat pengembalian investasi yang cukup baik. Hal ini akan menjadi motivasi bagi investor untuk mau melakukan investasi yang lebih besar lagi yang otomatis akan menaikkan harga saham perusahaan. 27 6. Non Performing Loans NPL. Menurut Darmawan 2004 dalam Savitri, 2011 Non Performing Loans Merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam mengantisipasi risiko kegagalan pengembangan kredit oleh debitur. Non performing loan mencerminkan risiko kredit, semakin kecil non performing loan semakin kecil pula resiko kredit yang ditanggung oleh pihak bank Dampak yang terjadi terhadap harga saham akan meningkat, begitu sebaliknya. perusahaan dengan keefektifannya dalam mengelola aset produktif agar tidak meningkatnya resiko kredit yang timbul akibat dari kredit bermasalah akan dapat perhatian dari investor untuk menginvestasikan dana mereka. Informasi yang bersifat teknis misalnya perkembangan kurs, keadaan pasar, volume, frekuensi transaksi, dan kekuatan pasar. Informasi yang berhubungan dengan kondisi sosial, ekonomi, politik misalnya terdiri dari tingkat inflasi, kebijakan moneter, musim, neraca pembayaran dan APBN, kondisi ekonomi, dan kondisi politik. Investor yang bijak senantiasa tidak terpaku hanya pada satu informasi saja. Hal ini dikarenakan bahwa harga saham boleh berfluktuasi karena faktor psikologis tetapi dasar dan titik awal suatu penilaian tetap pada kinerja perusahaan. Berarti dalam penilaian saham, investor perlu melihat kedua faktor tersebut, yaitu faktor psikologi dan performa perusahaanLubis, 2008 : 124.

2.1.5 Hubungan antara rasio keuangan dengan harga saham

Tujuan pelaporan keuangan diupayakan mempunyai cakupan yang luas agar memenuhi berbagai kebutuhan para pemakai laporan keuangan dan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 53 116

Pengaruh Return On Assets (Roa), Debt To Equity Ratio (Der) Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010-2013

8 121 96

Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Return on Assets dan Status Penanaman Modal Terhadap Harga Saham Perusahaan Retail yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 80 93

Pengaruh Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ 45 yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 93 78

Pengaruh Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), dan Firm Size (FS) terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 74 97

Pengaruh Pertumbuhan Laba, Return on Asset, Return on Equity, Capital Adequacy Ratio dan Non Performing Loan Terhadap Loan to Deposit Ratio pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Effek Indonesia

1 76 125

Pengaruh Return on Asset (ROA), Earning per Share (EPS) dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham : Studi Empiris di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012

0 35 85

Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment ( ROI), Debt to Equity Ratio ( DER), dan Book Value (BV) Per Share Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Indonesia

2 71 93

Analisis Pengaruh Cost To Income Ratio (CIR), Debt To Equity Ratio (DER), Size Bank, Return On Asset (ROA), Earnings Per Share (EPS), Dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH COST TO INCOME RATIO (CIR), DEBT TO EQUITY RATIO (DER), SIZE BANK, RETURN ON ASSET (ROA), EARNINGS PER SHARE (EPS), DAN NON PERFORMING LOAN (NPL) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESI

0 0 12