76
4.4 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis secara statistik
dilakukan dengan menggunakan analisis uji parsial t-test dan uji simultan F- test.
4.4.1 Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen Cost Income Ratio CIR, Debt Equity Ratio DER, Firm Size, Return On
Asset ROA, Earnings Per Share EPS, dan Non Performing Loan NPL mempengaruhi variabel dependen Harga Saham secara parsial.
Tabel 4.6 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
Constant 15,142
6,659 2,274
,025 Cost Income RatioX1
,249 ,463
,049 ,539
,591 Debt To Equity RatioX2
-,109 ,317
-,033 -,343
,732 Size BankX3
-,357 ,325
-,094 -1,101
,273 Return On AssetX4
,213 ,104
,188 2,049
,043 Earning Per ShareX5
,353 ,116
,279 3,040
,003 NPLX6
,245 ,526
,044 ,466
,642
a. Dependent Variable: Harga Saham Sumber: Diolah dengan SPSS, 2014.
Berdasarkan tabel 4.6, dapat disimpulkan mengenai uji hipotesis secara parsial dari masing-masing variabel independen adalah sebagai
berikut ini.
77
Cost Income Ratio ratio
�
�
berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
Nilai t hitung variabel Cost Income Ratio CIR diperoleh sebesar 0,539 dan nilai signifikansi sebesar 0,591. Nilai t hitung lebih kecil dari nilai t
table yang telah ditetapkan atau 0,539 1,65714 dan nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,591 lebih besar dari tingkat
signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5 0,05. Sehingga H
1
ditolak dengan pengertian bahwa Cost Income Ratio CIR tidak berpengaruh
terhadap harga saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Juliana 2013 akan tetapi bertentangan dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Indriana 2008 dalam Juliana, 2013 yang menyatakan bahwa Cost Income Ratio CIR berpengaruh
signifikan terhadap harga saham.
Debt to Equity Ratio
�
�
berpengaruh terhadap harga saham pada
perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI.
Nilai t hitung variabel debt to equity ratio DER diperoleh sebesar - 0,343 dan nilai signifikansi sebesar 0,732. Nilai t hitung lebih kecil dari
nilai t table yang telah ditetapkan atau -0,343 1,65714 dan nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,732 lebih besar dari
tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5 0,05. Sehingga H
2
ditolak dengan pengertian bahwa Debt to Equty Ratio DER berpengaruh terhadap harga saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Corry 2010, Mondal dan Imran 2012,
78
Sidabutar 2012 akan tetapi bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nadaek 2011 menyatakan bahwa Debt to Equty Ratio
berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Size Bank
�
�
berpengaruh terhadap harga saham pada
perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI.
Nilai t hitung variabel Size Bank diperoleh sebesar -1,101 dan nilai signifikansi sebesar 0,273. Nilai t hitung lebih kecil dari nilai t table
yang telah ditetapkan atau -1,1011,65714 dan nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,273 lebih besar dari tingkat signifikansi
alpha yang telah ditetapkan 5 0,05. Sehingga H
3
ditolak dengan pengertian bahwa Size Bank tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Simatupang 2010 akan tetapi bertentangan dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Mondal dan Imran 2012 menyatakan bahwa Size Bank berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Return On Asset ROA
�
�
berpengaruh terhadap Harga saham pada perusahaan perbankan
yang terdaftar di BEI.
Nilai t hitung variabel Return on Asset diperoleh sebesar 2,049 dan nilai signifikansi sebesar 0,043. Nilai t hitung lebih besar dari nilai t table
yang telah ditetapkan atau 2,049 1,65714 dan nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,043 lebih kecil dari tingkat signifikansi
alpha yang telah ditetapkan 5 0,05. Sehingga H
4
diterima dengan
79
pengertian bahwa Return On Asset ROA berpengaruh terhadap harga saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Nadaek 2011, Qilsby 2013, Juliana 2013 akan tetapi bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kieslan 2010
dalam Nadaek, 2011 menyatakan bahwa Return On Asset ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Earnings Per Share EPS
�
�
berpengaruh terhadap Harga saham pada perusahaan perbankan
yang terdaftar di BEI.
Nilai t hitung variabel earning per share diperoleh sebesar 3,040 dan nilai signifikansi sebesar 0,003. Nilai t hitung lebih besar dari nilai t
table yang telah ditetapkan atau 3,040 1,65714 dan nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,003 lebih kecil dari tingkat
signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5 0,05. Sehingga H
5
diterima dengan pengertian bahwa Earnings Per Share EPS berpengaruh
terhadap harga saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Qilsby 2013 akan tetapi bertentangan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Ferawati 2010 dalam Qilsby, 2013, Mondal dan Imran 2012 menyatakan bahwa Earnings Per Share EPS
tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
NPL �
�
berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan
Perbankan yang terdaftar di BEI.
Nilai t hitung variabel NPL diperoleh sebesar 0,466 dan nilai signifikansi sebesar 0,642. Nilai t hitung lebih kecil dari nilai t table
80
yang telah ditetapkan 0,466 1,65714 dan nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,642 lebih besar dari tingkat signifikansi alpha
yang telah ditetapkan 5 0,05. Sehingga H
6
ditolak dengan pengertian bahwa NPL tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hasil penelitian
ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dermawan 2004 dalam Savitri, 2011 menyatakan bahwa NPL berpengaruh
signifikan terhadap harga saham. Model regresi yang terbentuk berdasarkan table 4.6 adalah
sebagai berikut :
Y = 15,142 +0,249X
1
-0,109X
2
-0,357X
3
+ 0,213X
4
+ 0,353X
5
+ 0,245X
6
Dimana: Y :Harga saham
X
1
:Cost Income Ratio CIR X
2
: Debt to Equity Ratio DER X
3
:Size Bank X
4
: Return On Asset ROA X
5
: Earnings Per Share EPS X
6
: Non Perfoming Loans NPL a : Konstanta
e : Error tingkat kesalahan Berdasarkan hasil persamaan regresi berganda tersebut masing-
masing variabel menjelaskan bahwa :
81
1. Konstanta sebesar 15,142 menyatakan bahwa apabila tidak ada
variabel bebas maka nilai harga saham adalah sebesar 15,142. 2.
Cost Income Ratio memiliki arah hubungan yang positif sejauh 0,249. Dengan asumsi setiap kenaikan Cost Income Ratio sebesar
1 akan menyebabkan peningkatan pada harga saham sebesar 0,249, dan sebaliknya penurunan Cost Income Ratio sebesar 1
akan menyebabkan pula penurunan pada harga saham sebesar 0,249.
3. Debt to Equity Ratio memiliki arah hubungan negatif sejauh 0,109.
Dengan asumsi setiap kenaikan Debt to Equity Ratio sebesar 1 akan menyebabkan penurunan pada harga saham sebesar 0,109,
dan sebaliknya penurunan Debt to Equity Ratio sebesar 1 akan menyebabkan kenaikan pada harga saham sebesar 0,109.
4. Size Bank memiliki arah hubungan negatif sejauh 0,357. Dengan
asumsi setiap kenaikan Size Bank sebesar 1 akan menyebabkan penurunan pada harga saham sebesar 0,357, dan sebaliknya
penurunan Size Bank sebesar 1 akan menyebabkan kenaikan pada harga saham sebesar 0,357.
5. Return On Asset memiliki arah hubungan yang positif sejauh 0,213.
Dengan asumsi setiap kenaikan Return On Asset sebesar 1 akan menyebabkan peningkatan pada harga saham sebesar 0,213, dan
sebaliknya penurunan Retun On Asset sebesar 1 akan menyebabkan pula penurunan pada harga saham sebesar 0,213.
82
6. Earnings Per Share memiliki arah hubungan yang positif sejauh
0,353. Dengan asumsi setiap kenaikan Earnings Per Share sebesar 1 akan menyebabkan peningkatan pada harga saham sebesar
0,353, dan sebaliknya penurunan Earnings Per Share sebesar 1 akan menyebabkan pula penurunan pada harga saham sebesar
0,353. 7.
Non Perfoming Loans NPL memiliki arah hubungan yang positif sejauh 0,245. Dengan asumsi setiap kenaikan Non Perfoming Loans
NPL sebesar 1 akan menyebabkan peningkatan pada harga saham sebesar 0,245, dan sebaliknya penurunan Non Perfoming
Loans NPL sebesar 1 akan menyebabkan pula penurunan pada harga saham sebesar 0,245.
4.4.2 Uji Simultan F-test