Postur Kerja LANDASAN TEORI

Tabel 3.1 Pemilihan Sikap Kerja Terhadap Jenis Pekerjaan yang Berbeda Jenis Pekerjaan Sikap Kerja yang Dipilih Pilihan Pertama Pilihan Kedua Mengangkat beban 5kg Berdiri Duduk – Berdiri Bekerja di bawah tinggi siku Berdiri Duduk – Berdiri Menjangkau horizontal di luar daerah jangkauan optimum Berdiri Duduk – Berdiri Pekerjaan ringan dengan pergerakan berulang Duduk Duduk – Berdiri Pekerjaan perlu ketelitian Duduk Duduk – Berdiri Inspeksi dan monitoring Duduk Duduk – Berdiri Sering berpindah-pindah Duduk – Berdiri Berdiri Sumber: Helander 1995:60. A Guide to the Ergomic of Manufacturing.

3.3 Nordic Body Map NBM

Nurliah2012 menyatakan salah satu metode untuk mengetahui keluhan MSDs adalah dengan menggunakan kuesioner nordic body map NBM. NBM adalah peta tubuh untuk mengetahui bagian otot yang mengalami keluhan dan tingkat keluhan otot skeletal yang dirasakan pekerja. NBM membagi tubuh menjadi nomor 0 sampai 27 dari leher hingga kaki yang akan mengestimasi tingkat keluhan MSDs yang dialami pekerja 3 3 Nurliah, A, Analisis Risiko Muscoskeletal Disorders MSDs pada Operator Forklift di PT.LLI, 2012. . NBM tidak dapat dijadikan diagnosa klinik karena bersifat subjektif karena berdasarkan persepsi responden, tidak berdasarkan diagnosa kesehatan. Gambar peta tubuh dapat dilihat seperti pada Gambar 2.1 berikut. Gambar 3.1 Peta Tubuh Keterangan: 0. Sakit leher bagian atas 1. Sakit leher bagian bawah 2. Sakit bahu kiri 3. Sakit bahu kanan 4. Sakit lengan atas kiri 5. Sakit punggung 6. Sakit lengan atas kanan 7. Sakit pinggang 8. Sakit bokong 9. Sakit pantat 10. Sakit siku kiri 11. Sakit siku kanan 12. Sakit lengan bawah kiri 13. Sakit lengan bawah kanan 14. Sakit pergelangan tangan kiri 15. Sakit pergelangan tangan kanan 16. Sakit tangan kiri 17. Sakit tangan kanan 18. Sakit paha kiri 19. Sakit paha kanan 20. Sakit lutut kiri 21. Sakit lutut kanan 22. Sakit betis kiri 23. Sakit betis kanan 24. Sakit pergelangan kaki kiri 25. Sakit pergelangan kaki kanan 26. Sakit kaki kiri 27. Sakit kaki kanan V-1

3.4 REBA

Rapid Entire Body Assesment REBA merupakan suatu metode penilaian postur untuk menilai faktor resiko gangguan tubuh keseluruhan. Data yang dikumpulkan adalah data mengenai postur tubuh, kekuatan yang digunakan, jenis pergerakan atau aksi, pengulangan, dan pegangan. Skor akhir REBA dihasilkan untuk memberikan semua indikasi tingkat resiko dan tingkat keutamaan dari sebuah tindakan yang harus diambil 4 1. Grup A, terdiri atas: .Pada masing-masing tugas, menilai faktor postur tubuh dengan penilaian pada masing-masing grup yang terdiri atas dua grup, yaitu: a. Batang tubuh trunk b. Leher neck c. Kaki legs 2. Grup B, terdiri atas: a. Lengan atas upper arm b. Lengan bawah lower arm c. Pergelangan tangan wrist Pada masing-masing grup, diberikan suatu skala skor postur tubuh dan suatu pernyataan tambahan. Diberikan juga faktor beban atau kekuatan dan coupling. REBA dapat digunakan ketika penilaian postur kerja diperlukan dalam sebuah pekerjaan: 4 Stanton Neville,Handbook of Human Factors and Ergonomics Methods,Florida: CNC Press, 2004