Aplikasi Antropometri dalam Perancangan Produk

sandarannya pun bisa berubah-ubah sesuai dengan yang diinginkan. Dalam kaitannya untuk mendapatkan rancangan yang fleksible, semacam ini maka data antropometri yang umum diaplikasikan adalah dalam rentang nilai 5-th sd 95-th persentil. 3. Prinsip Perancangan Produk dengan Ukuran Rata-Rata. Rancangan produk didasarkan terhadap rata-rata ukuran manusia. Problem pokok yang dihadapi dalam hal ini justru sedikit sekali mereka yang berbeda dalam ukuran rata-rata. Di sini produk dirancang dan dibuat untuk mereka yang berukuran sekitar rata-rata, sedangkan bagi mereka yang memiliki ukuran ekstrim akan dibuatkan rancangan tersendiri. Maka adapun beberapa saranrekomendasi yang bisa diberikan sesuai dengan langkah - langkah seperti berikut : a. Pertama kali terlebih dahulu harus ditetapkan anggota tubuh yang mana yang nantinya akan difungsikan untuk mengoperasikan rancangan tersebut. b. Tentukan dimensi tubuh mana yang penting dalam proses perancangan tersebut, dalam hal ini juga perlu diperhatikan apakah harus menggunakan data structural body dimension ataukah functional body dimension. c. Selanjutnya tentukan populasi terbesar yang harus diantisipasi, diakomodasikan dan menjadi target utama pemakai rancangan produk tersebut. Hal ini lazim dikenal sebagai “Market Segmentation” seperti produk mainan untuk anak-anak, peralatan rumah tangga untuk wanita dan lain-lain. d. Pilih presentase populasi yang harus diikuti: 90-th, 95-th, 99-th ataukah nilai persentil yang lain yang dikehendaki. e. Untuk setiap dimensi tubuh yang telah didefinisikan selanjutnya pilihtetapkan nilai ukurannya dari tabel data antropometri yang sesuai. Aplikasikan data tersebut dan tambahkan faktor kelonggaran allowance bila diperlukan seperti halnya tambahan ukuran akibat faktor tebalnya pakaian yang harus dikenakan oleh operator, pemakaian sarung tangan gloves, dan lain lain.

3.6.6 Uji Keseragaman Data dan Kecukupan Data

Uji keseragaman data dimaksudkan untuk menentukan bahwa populasi data sampel yang digunakan memiliki penyeimbangan yang normal dari rata- ratanya pada tingkat kepercayaansignifikansi 9 9 Sritomo wignjosoebroto, Ergonomi Studi Gerak dan Waktu, Edisi Pertama, Cetakan keempat, Surabaya: Guna Widya, h 185. tertentu. Pengujian terhadap keseragaman data dilakukan untuk mengetahui apakah data-data yang diperoleh telah berada dalam keadaan yang terkendali atau belum. Suatu data yang berada di dalam batas kendali yaitu BKA Batas Kendali Atas dan BKB Batas Kendali Bawah dapat dikatakan dalam keadaan terkendali, sebaliknya jika suatu data berada di luar BKA dan BKB, maka data tersebut dikatakan berada dalam keadaan tidak terkendali. Nilai batas kontrol atas dan batas kontrol bawah dapat dihitung apabila nilai standar deviasi telah diketahui. Berikut ini merupakan rumus untuk menghitung standar deviasi dari suatu kumpulan data. σ 1 2 − − = ∑ n X X i Berikut merupakan rumus yang digunakan untuk menghitung BKA dan BKB dari suatu kumpulan data. σ σ k x BKB k x BKA − = + = dimana : σ = standar deviasi X i = Data pengamatan � = Nilai rata-rata data N = banyak data BKA = batas kendali atas BKB = batas kendali bawah k = tingkat kepercayaan Setelah nilai batas kontrol atas dan batas kontrol bawah diketahui, maka data harus diperiksa untuk mengetahui apakah seluruh nilai data berada di antara BKB dan BKA. Apabila terdapat data yang lebih kecil dari BKB ataupun data yang lebih besar dari BKA, maka data tersebut tidak boleh diikut sertakan dalam proses perhitungan dieliminasi. 3.6.7Uji Kecukupan Data Uji kecukupan data dimaksudkan untuk menentukan sampel minimum yang dapat diolah untuk proses selanjutnya. Uji kecukupan data ini dimaksudkan untuk menentukan apakah sampel data yang dikumpulkan sudah cukup atau belum. Uji ini memiliki lambang N dan N’. Rumus umum : �’ = ⎝ ⎛ � � ���∑ � � 2 � − ∑ � � 2 ∑ � � ⎠ ⎞ 2 Dimana : N’ = Jumlah pengamatan teoritis yang diperlukan N = Jumlah pengamatan aktual yang dilakukan Xi = Data pengamatan hasil pengukuran k = Tingkat kepercayaan s = Tingkat ketelitian dalam bentuk persen Jika N jumlah data yang telah diperoleh lebih kecil jumlahnya dibandingkan dengan jumlah data yang dibutuhkan N’ berarti data tidak cukup sehingga diperlukan penambahan data sebanyak N’-N buah. Sebaliknya apabila N lebih besar daripada N’ berarti data telah cukup.