III-30
2.4.2Uraian Tugas dan Tanggung jawab
Manajemen suatu organisasi membutuhkan orang-orang yang memegang jabatan tertentu dalam organisasi, dimana setiap bagian akan melaksanakan
tugasnya masing-masing. Wewenang dan tanggung jawab untuk masing-masing : 1.
Pemegang Saham a.
Mengawasi jalannya usaha baik secara pembukuan ataupun aktifitas b.
Memberikan kritik dan saran terhadap pekerjaan dibidang usaha tersebut yang bersifat membangun
2. Pemimipin usaha Direktur
a. Mengawasi jalannya usaha
b. Membagi tugas masing-masing pekerja
c. Membuat laporan keuangan bulanan, semester dan tahunan
d. Mengadakan briefing kepada pekerja
e. Bertanggung jawab atas segala kerusakan peralatan
f. Bertanggung jawab dalam pengeluaran bulanan seperti tagihan listrik dan
sewa tempat g.
Bertanggung jawab untuk memberikanmembayarkan gaji operator 3.
Kepala Bagian Pembukuan a.
Membuat laporan daftar pelanggan b.
Membuat laporan barang-barang yang telah siap dipasarkan dan mempertanggungjawabkan apabila ada konsumen yang membayar
dengan menggunakan sistem kredit
c. Membuat laporan jumlah bahan baku yang tersedia dan jumlah barang
yanga masih didalam gudang 4.
Kepala Bagian Pemasaran Marketing a.
Mendata semua konsumen yang menggunakan produk UKM tersebut b.
Mencari konsumen sebanyak-banyaknya untuk mempergunakan produk UKM tersebut
c. Mencaritahu tingkat keinginan pasar, agar diperoleh keuntungan yang
maksimal 5.
Kepala Bagian Produksi a.
Mengawasi kelancaran pekerjaan dalam bidang produksi b.
Mendata bahan baku yang telah digunakana dan mendata bahan baku yang masih tersimpan didalam gudang
c. Merancang produk-produk yang lebih menarik sehingga memperoleh
keuntungan yang meningkat. 6.
Staf Pengiriman Barang a.
Mengantar semua hasil produksi ke toko konsumen b.
Mendata, apabila konsumen memesan benda secara kredit 7.
Staf Gudang a.
Mendata semua stok barang hasil produksi, dan bahan baku yang masih disimpan didalam gudang
b. Memberitahukan kepada kepala pembukuan, apabila ada kekurangan
bahan baku
8. Staf Pemasaran
a. Memasarkan produk hasil perusahaan
9. Staf Penjahitan
a. Menjahit sarung bantal, kantongan bantal dan sprei
10. Staf Pengepakan
a. Memasukkan bahan baku dacron ke dalam kantongan bantal
b. Menyusun, memasukkan bantal ke dalam plastik pembungkus agar dapat
langsung didistribusikan ke pasar 11.
Staf Produksi Bahan Baku a.
Mencampurkan dacron kasar dan halus b.
Menggiling hasil campuran dacron
2.5 Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
2.5.1 Jumlah Tenaga Kerja
Dalam menjalankan tugasnya, CV. Wolken mempekerjakan tenaga kerja langsung. Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang bekerja di CV.
Wolken. Jumlah tenaga kerja pada CV. Wolken adalah 18 orang. Alokasi tenaga kerja di CV. Wolken dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Tenaga Kerja di CV. Wolken Bagian
Jumlah
Administrasi 1
Pencacah 2
Pengisian Bantal 2
Tabel 2.2 Tenaga Kerja di CV. Wolken lanjutan Bagian
Jumlah
Penjahitan 5
Pengepresan 2
Packing 2
DriverEkspedisi 4
2.5.2 Jam Kerja
Usaha bantal dan perlengkapan tidur CV. Wolkenberoperasi pukul 08.00 hingga 16.00 WIB lebih kurang 8 jam sehari selama 6 hari kerja dari senin sampai
sabtu, hanya libur pada hari-hari besar. Akan tetapi, waktu operasi perusahaan ini bisa saja berubah, tergantung barang yang sudah dipesan konsumen barang yang
akan di supply.
2.6 Proses Produksi
Produksi adalah suatu aktivitas penciptaan nilai tambah dari input menjadi output secara efektif dan efisien sehingga produk sebagai output dari proses
penciptaan nilai tambah dapat dijual dengan harga yang kompetitif di pasar.
2.6.1Bahan yang Digunakan 2.6.1.1 Bahan Baku
Bahanbakuadalahbahanutamayangdigunakandalampembuatanproduk yang terlibat langsung dalam proses produksi hingga manjadi produk jadi dimana sifat
dan bentuk bahan tersebut akan mengalami perubahan. Bahan baku utama yang digunakan dalam proses produksi di CV. Wolkenadalahsebagaiberikut:
1. DacronKasar
2. DacronHalus
3. Padding dacronlembaran
a b
Gambar 2.2 Bahan Baku Utama Penghasil Bantal a DacronKasar b DacronHalus
2.6.1.2 Bahan Tambahan
Sedangkan untuk bahan baku pembantu adalah : 1
Kain untuk digunakan sebagai sarung bantal, sprei, bed cover. 2
Kain yang digunakan sebagai kantongan penampung dacrondan benang.
2.6.2 Uraian Proses Produksi
Tahap-tahap pembuatan bantal adalah sebagai berikut : 1.
Bahan baku utama yaitu dacronhalus dan kasar dicampurkan, lalu dimasukkan ke dalam mesin penggiling agar menyatu dan mengembang.
2. Hasil dari dacronyang sudah digiling dipindahkan ke bagian pemasukkan
dacronke dalam sarung bantal. 3.
Setelah dacrondimasukkan kedalam sarung bantal dan ditimbang, bantal dijahit.
4. Bantal yang sudah dijahit, selanjutnya dimasukkan ke dalam plastik
pembungkus, selanjutnya dilakukan pengepakan. 5.
Setelah semua pengepakan telah selesai, bantal-bantal siap dipasarkan.
2.7 Mesin
Mesin yang digunakan dalam sistem produksi bantal dan perlengkapan tidur dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Daftar Mesin yang Digunakan Fasilitas Mesin
Jumlah
Mesin Jahit 12
Mesin Obras 2
Mesin Gulung 2
Mesin Pencacah 2
Mesin Potong 2
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Ergonomi
Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk
merancang suatu sistem kerja, sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan
itu dengan efektif, aman, sehat, nyaman dan efisien
1
1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan
cidera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, mengupayakan promosi dan kepuasan kerja.
. Adapun tujuan ergonomi adalah sebagai berikut:
2. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak
sosial, mengolah dan mengkoordinir kerja secara tepat guna dan meningkatkan jaminan sosial, baik selama waktu usia produktif maupun
setelah tidak produktif lagi. 3.
Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek yaitu aspek teknis, ekonomis, antropologis, dan budaya dari setiap sistem kerja dan kualitas
hidup yang tinggi.
1
Iftikar Z Sutalaksana, Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: ITB, 1979, h.72-73.
3.2 Postur Kerja
Posisi tubuh dalam kerja sangat ditentukan oleh jenis pekerjaan yang dilakukan. Masing-masing posisi kerja mempunyai pengaruh yang berbeda-beda
terhadap tubuh
2
4. Objek yang dipegang tidak memerlukan tangan bekerja pada ketinggian
. Bekerja dengan posisi duduk mempunyai keuntungan antara lain: 1. Pembebanan pada kaki
2. Pemakaian energi dapat dikurangi 3. Keperluan untuk sirkulasi darah dapat dikurangi
Namun demikian kerja dengan sikap duduk terlalu lama dapat menyebabkan otot perut melembek dan tulang belakang akan melengkung
sehingga cepat lelah. Mengingat posisi duduk mempunyai keuntungan dan kerugian, maka untuk mendapatkan hasil kerja yang lebih baik tanpa pengaruh
buruk pada tubuh, perlu dipertimbangkan pada jenis pekerjaan apa saja sesuai diterapkan posisi duduk. Untuk maksud tersebut, Pulat 1992 memberikan
pertimbangan tentang pekerjaan yang paling baik dilakukan dengan posisi duduk. Pekerjaan tersebut antara lain:
1. Pekerjaan yang memerlukan kontrol dengan teliti pada kaki 2. Pekerjaan utama adalah menulis atau memerlukan ketelitian pada tangan
3. Tidak diperlukan tenaga dorong yang besar
lebih dari 15 cm dari landasan kerja 5. Diperlukan tingkat kestabilan tubuh yang tinggi
6. Pekerjaan dilakukan pada waktu yang lama
2
Eko Nurmianto, Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya,Edisi Kedua,Surabaya: Guna Widya, 2004.
7. Seluruh objek yang dikerjakan atau disuplai masih dalam jangkauan dengan posisi duduk
Selain posisi kerja duduk, posisi berdiri juga banyak ditemukan di perusahaan. Seperti halnya posisi duduk, posisi kerja berdiri juga mempunyai
keuntungan maupun kerugian. Menurut Sutalaksana 2000 bahwa sikap berdiri merupakan sikap siaga baik fisik maupun mental, sehingga aktivitas kerja yang
dilakukan lebih cepat, kuat dan teliti. Pada dasarnya, berdiri lebih lelah daripada duduk dan energi yang dikeluarkan untuk berdiri lebih banyak 10-15
dibandingkan dengan duduk. Untuk meminimalkan pengaruh kelelahan dan keluhan subyektif maka pekerjaan harus didesain agar tidak terlalu banyak
menjangkau, membungkuk, atau melakukan gerakan dengan posisi kepala yang tidak alamiah. Untuk maksud tersebut, diberikan pertimbangan tentang pekerjaan
yang paling baik dilakukan dengan posisi berdiri antara lain: 1. Tidak tersedia tempat untuk kaki dan lutut
2. Harus memegang objek yang berat lebih dari 4,5 kg 3. Sering menjangkau ke atas, ke bawah dan ke samping.
5. Sering melakukan pekerjaan dengan menekan ke bawah
6. Memerlukan mobilitas tinggi
Dari posisi kerja duduk dan berdiri dicoba diambil keuntungan dengan mengkombinasikan desain stasiun kerja untuk posisi duduk dan berdiri. Kemudian
disimpulkan bahwa pemilihan posisi kerja harus sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan seperti pada Tabel 3.1